Kedatangan kapal James Cook ditahun 1770 menjadi awal klaim kepemilikan Inggris atas tanah Australia.
Kapal yang awalnya berekspedisi mencari daratan baru ini akhirnya menjadi babak pertama penjajahan
terhadap suku Aborigin. Dengan ditemukannya tambang emas semakin banyak imigran Inggris datang dan
mengkapling tanah untuk pemukiman pendatang. Pengkaplingan ini kerap bersinggungan dengan tanah
adat Aborigin.
Hasil dari pandangan rasis ini membuat suku Aborigin dibantai beramai-
ramai. Beberapa kepala yang dipenggal ditancapkan dipintu stasiun, roti
beracun diberikan kepada keluarga Aborigin bahkan banyak diantara
mereka yang dijadikan hewan eksperimen.
Kebijakan Asimilasi ini dijalankan secara paksa. Pada periode 1910 hingga 1970 lebih dari 100 ribu anak-anak
suku Aborigin direbut paksa dari orang tuanya untuk dipasangkan dengan orang tua angkat kulit putih. Mereka
diwajibkan berbahasa Inggris dan membuang semua kebudayaan Aborigin. Bagi Pria Pribumi yang melawan
asimilasi, maka polisi berhak memukulinya. Laporan Hakim Ronald Wilson juga menyebutkan praktik
diskriminasi dan genosida dijalankan bahkan setelah Australia secara sukarela menandatangani traktat
internasional Piagam PBB 1948.