Anda di halaman 1dari 41

PENEMUAN

BENUA AUSTRALIA
Ilham R. Ramadhan
Pendidikan Sejarah
Universitas Siliwangi
2019
Siapa yang pertama kali mendiami
Benua Australia?
• Merupakan Manusia Pertama
yang mendiami Benua Australia
• Diperkirakan telah mendiami
Australia sejak 50,000 tahun
yang lalu
• Istilah Penduduk Asli Australia
(Indigenous People of Australia)
dibagi menjadi 2 kelompok:
• Orang Aborigin (Aboriginal
People)
• Orang-Orang Kepulauan
Selat Torres (Torres Strait
Islander People)

SUKU ABORIGIN
1. Dalam sebuah studi Genetik
pada 2017, peneliti menemukan
gen dari 111 orang Aborigin
semuanya terkait dengan satu
nenek moyang yang sama, yang
berasal dari 50,000 tahun yang
lalu.
ASAL USUL 2. Diperkirakan Nenek moyang
suku Aborigin menyebrang dari
Asia ke Australia menggunakan
perahu primitif.
3. Sebuah teori menyatakan bahwa
nenek moyang mereka keluar
dari Afrika 70,000 tahun yang
lalu.
Istilah “Aborigin" diambil dari
bahasa latin ab origine, yang
berarti "dari awal" dan digunakan
untuk menyebut penduduk yang
sejak semula tinggal di suatu
daerah atau pulau.
Dalam bahasa Inggris diartikan
sebagai "penduduk asli/penduduk
pribumi", dan mulai digunakan
sejak abad ke-17 untuk mengacu
kepada penduduk asli Australia
saat itu.
Asal Nama
Aborigin
Warga Aborigin Australia telah hidup selama puluhan ribu
tahun di benua Australia, melalui berbagai perubahan
pada daratan.
Dalam Sensus Australia 2016 , Penduduk Asli Australia
terdiri dari 3,3% dari total populasi Australia, dengan 91%
di antaranya diidentifikasi sebagai Aborigin, 5% Torres
Strait Islander, dan 4% keduanya.
Komposisi Wilayah Persentase
Teritori Utara (Nortern 30,3%
Penduduk Territory)
Aborigin di Tasmania 5,5%

Setiap Queensland 4,6%

Wilayah Australia Barat (Western


Australia)
3,9%

Australia New South Wales 2,5%


Wilayah Ibukota (Capital 1,9%
Territory)
Victoria 0,9%
Konsentrasi Penduduk Aborigin di Australia
Bahasa
Sebagian besar orang Aborigin
berbicara bahasa Inggris,
dengan frasa dan kata-kata
Aborigin ditambahkan untuk
menciptakan bahasa Inggris
Aborigin Australia.
Beberapa orang Aborigin,
terutama yang tinggal di daerah
terpencil, berbicara lebih dari
satu Bahasa/multi-bahasa.
Lebih dari 250-400 bahasa
Aborigin asli terancam atau
bahkan sudah punah, meskipun
beberapa upaya sedang
dilakukan untuk
mempertahankan Bahasa
mereka tetap bertahan.
Pembagian Suku Aborigin
Tersebar di hampir seluruh daratan benua Australia,
orang-orang Aborigin berkembang dan berdiferensiasi
menjadi kelompok-kelompok yang berbeda, masing-
masing dengan bahasa dan budaya sendiri.
Terdapat lebih dari 400 kelompok orang Aborigin
Australia yang telah teridentifikasi, mereka dibedakan
dengan nama yang menunjukkan bahasa leluhur , dialek,
atau pola bicara yang khas.
Menurut antropolog, arkeolog, dan
sosiolog terkemuka, Harry
Lourando, secara historis,
kelompok-kelompok ini hidup di tiga
wilayah budaya utama, wilayah
budaya Utara, Selatan, dan
Tengah.
Wilayah Utara dan Selatan,
memiliki sumber daya laut dan
hutan alami yang lebih kaya, selain
itu dari segi penduduk, wilayahnya
lebih padat daripada daerah
Tengah.
Ada berbagai nama dari bahasa
Aborigin yang biasa digunakan untuk
Nama mengidentifikasi kelompok
berdasarkan geografi, yang dikenal
Berbasis sebagai demonim, diantaranya
adalahh:
Geografis 1. Anangu di utara Australia Selatan
dan bagian tetangga Australia Barat
dan Wilayah Utara
2. Goorie di South East Queensland
dan beberapa bagian utara New
South Wales
3. Koori (atau Koorie) di New South
Wales dan Victoria (Aborigin
Victoria)
4. Murri di Queensland selatan
5. Noongar di selatan Australia Barat
Budaya Aborigin mencakup
Kebudayaan Suku sejumlah praktik dan upacara
yang berpusat pada
Aborigin kepercayaan Dreamtime dan
mitologi lainnya.
•Penghormatan terhadap tanah dan tradisi lisan sangat
dijunjung tinggi.
•Seni Aborigin telah ada sejak ribuan tahun lalu dan berkisar
dari seni cadas kuno hingga lanskap cat air modern.
•Musik Aborigin terdiri dari sejumlah instrumen unik. Musik
Aborigin Australia kontemporer juga mencakup banyak genre.
•Orang-orang Aborigin tidak mengembangkan sistem penulisan
sebelum penjajahan, tetapi ada banyak variasi bahasa,
termasuk bahasa isyarat.
Alat Musik Aborigin
Didgeridoo
Agama dan
Kepercayaan
Mayoritas orang
Aborigin memeluk
agama Kristen
(terutama Anglikan
dan Katolik ),
sedangkan sebagian
kecil tanpa afiliasi
agama, mereka
mempraktikam
kepercayaan
tradisional Aborigin
dan sejumlah kecil
lainnya memeluk
agama lain.
Agama dan mitologi Aborigin Australia
adalah kepercayaan yang diwakili dalam
kisah-kisah Mitologi yang secara
tradisional dilakukan oleh orang-orang
Aborigin. Mitologi ini mencakup
Dreamtime atau Dreaming story, songlines,
dan sastra lisan Aborigin.
Mitos tersebut memberikan deskripsi
tentang lanskap budaya lokal masing-
masing kelompok. Sebagian besar mitos
berasal dari kelompok-kelompok tertentu,
sementara yang lain menjangkau seluruh
benua dalam satu bentuk atau lainnya.
Bagaimana
kondisi
masyarakat
Aborigin
dewasa ini?
Eksplorasi
Bangsa Barat
Australia merupakan
benua terakhir yang
berhasil ditemukan orang
– orang Eropa, terutama
orang –orang Belanda dan
Inggris.
Pendaratan yang pertama
yang tercatat dilakukan
oleh orang – orang Eropa
dari Portugis, yakni oleh
Luis De Torres.
Ada pendapat yang
menyatakan bahwa Torres
mendarat di Australia
Utara, namun ada pul
ayang pendapat bahwa
Torres tidak mendarat tapi
hanya lewat saja.
Selanjutnya pada
tahun 1606 ketika
Willem Janszoon
dengan kapalnya
Duyfken sampai di
pantai barat
semenanjung York,
tempat yang ia
singgahi disebut
Tanjung Keerweer.
Pada tahun 1616 seorang Belanda, Dirk
Hartog dengan kapalnya Eendracht
Ekspedisi Dirk mendarat di Teluk Shark (Shark Bay) dan
mendarat di pulau-pulau yang sekarang
disebut Dirk Hartog’s Islands. sebelum
Hartog pulang dia meninggalkan piring yang
dipakukan pada tiang yang memuat
pemberitaan tentang kedatangannya di
Australia.
Isi dari tulisannya diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia kurang lebih
sebagai berikut:
“Pada tanggal 25 Oktober 1616, kapal
Eendracht dibawah pimpinan Dirk
Piring Dirk Hartog dari Amsterdam telah sampai di
tempat ini dan berlayar lagi menuju
Hartog Banten pada tanggal 27 bulan yang
sama”.
Piring tersebut kelak ditemukan oleh
Willem Vlaming, 81 tahun kemudian
(1697) dan dibawa ke Belanda.
“1616, DEN 25
OCTOBER IS HIER
AENGECOMEN HET
SCHIP D EENDRACHT
VAN AMSTERDAM, DEN
OPPERKOPMAN GILLIS
MIBAIS VAN LVICK
SCHIPPER DIRCK
HATICHS VAN
AMSTERDAM
DE 27 DITO TE SEIL
GEGHM (sic) NA
BANTAM DEN
ONDERCOOPMAN JAN
STINS
OPPERSTVIERMAN
PIETER DOEKES VAN BIL
anno 1616.”
Abel Tasman
Eksplorer dari Belanda
berikutnya adalah Abel Tasman
dengan memimpin dua buah
kapalnya Heemskerck dan
Zeehaen. Abal Tasman
meninggalkan Batavia pada
tanggal 14 Agustus 1642
dengan disertai seorang
nahkoda yang berpengalaman
bernama Franchoijs Jacobszoon
Visscher.
Pada tanggal 21
November 1642 Tasman
menemukan daratan yang
disebut Van Diemen’s
Land, yang sekarang kita
kenal dengan nama
Tasmania.
Setelah menyusuri
separuh dari pantai pulau,
pada tanggal 4 Desember
Tasman meneruskan
pelayarannya ke arah
timur dan pada tanggal 11
Desember mereka sampai
di pantai barat South
Island (New Zealand)
Tasman mendarat di
sebuah tempat, yang
kemudian dinamai
Massacre Bay karena tiga
anak buahnya terbunuh
oleh penduduk asli pulau
itu.
Dari New Zealand Abel
Tasman meneruskan
pelayarannya memasuki
Pasifik. Setelah singgah di
Friendly Island dia
kembali ke Batavia
dengan menyusuri pantai
utara Irian Dia tiba di
Batavia pada tanggal 15
Juni 1643.
“Kesan mereka orang – orang
Belanda terhadap New Holland
adalah daratan yang gersang
sehingga mereka tidak tertarik
untuk mengadakan pendudukan
disana.
Perlu diingat, bahwa tujuan
utama Belanda datang ke Timur
adalah untuk memperoleh
keuntungan meterial sebanyak-
banyaknya.”
Pada tahun 1688, benua Australia
mendapat kunjungan dari
serombongan pelaut Inggris yang
diantaranya terdapat William
Dampier. Rombongan ini
menggunakan kapal yang bernama
Cygnet. Rombongan ini mendarat di
pantai barat laut dekat Melville Island
dan tinggal beberapa minggu di sana
untuk membersihkan kapal mereka.
William Dampier kemudian kembali ke Inggris.
William Dampier menerbitkan tulisan tentang pelayarannya itu,
A New Voyage Round the World (1697).
Tulisannya itu tepat sekali waktunya, karena pemerintah Inggris
mulai memikirkan untuk mendapatkan daerah di dekat
Indonesia yang tidak dikuasai Belanda.
Oleh karena itu, pemerintah Inggris terdorong untuk
menyelidiki New Holland.
Pada tahun 1699 pemerintah Inggris
mempercayakan kapal Roebuck ke
bawah komando Dampier untuk
menyelidik New Holland. Pada
tanggal 6 Agustus 1699 Dampier
berhasil mendarat di suatu tempat
yang kemudian dia sebut namanya
Shark’s Bay, karena di tempat ini
mereka menangkap dan memakan
ikan hiu (shark).
Selama kurang lebih empat bulan, Dampier
menyusuri pantai barat dan utara New
Holland. Dalam tulisannya ia menyatakan
tidak ada hal-hal yang dapat mendorong
untuk melakukan kolonisasi di sana.
Setelah pelayaran Dampier yang kedua ini,
Australia kembali menjadi sepi selama kurang
lebih 70 tahun.

Ekspolarasi Roebuck
James Cook
•Dalam tahun 1769 para ahli astronomi Inggris
memperkirakan akan terjadi suatu peristiwa
penting, yaitu ”transit of Venus”.
•Royal Society of London menghendaki agar
dilakukan pengamatan yang teliti atas peristiwa
tersebut.
•Royal Society of London meminta kepada
Angkatan Laut Inggris menyediakan sebuah kapal
besar beserta anak buahnya untuk keperluan
tersebut.
•Sesuai dengan permintaan tersebut maka
Angkatan Laut memberi sebuah kapal bernama
nama Endeavour.
•Untuk memimpin ekspedisi ini ditunjuk James
Cook, Seorang perwira Angkatan Laut yang
memiliki kecakapan mengagumkan dalam hal
membuat peta.
Kapal James Cook
diperintahkan
berlayar ke Tahiti.
Tugas kedua adalah
berusaha melakukan
penemuan di Pasifik
Selatan dengan
berlayar terus sampai
ke garis Lintang
Selatan 40°. Dengan
kata lain, ia
ditugaskan mencari
”Terra Australis
Incognita”,
daratan luas yang
diyakini membentang
dengan kutub selatan.

HMS Endeavour
James Cook berangkat dari Inggris pada tanggal 26 Agusstus
1768.
Rombongan Cook sampai di Tahiti pada bulan april 1769, dan
menyaksikan terjadinya ”transit of Venus” pada permulaan Juni
tahun itu juga.
Setelah tugas ini selesai, Cook mulai bergerak untuk
melaksanakan tugasnya yang kedua, yaitu mencoba mencari
”daratan selatan”. Tapi, Dia tidak menemukan daratan disana.
Cuaca yang tidak mendukung menyebabkan ia tidak
melanjutkan pelayarannya, lalu memutuskan untuk menyelidiki
New Zealand.
Pada bulan Oktober 1769, Cook berhasil mencapai New
Zealand. Ia mendarat di pantai timur North Island.
Ia menggunakan enam bulan waktunya mengelilingi North
Island dan South Island, dan dengan demikian berhasil
meyakinkan dirinya bahwa New Zealand bukanlah bagian dari
daratan luas sebagai mana diduga sebelumnya. Dari sana ia
meneruskan pelayaran untuk menyelidiki Van Diemen’s Land.
Pada hari pertama April 1770, Cook
meninggalkan New Zealand menuju Van
Diemen’s Land.
James Cook gagal mencapai Van Diemen’s Land,
namun ia sampai ke pantai Timur Australia,
pantai yang belum pernah didatangi oleh orang
Eropa.
Ia mendarat di suatu tempat, kira-kira di
perbatasan New South Wales dengan Victoria
sekarang. Mereka mendarat di suatu teluk,
Stingray Harbour. Kemudian nama tempat ini
diubah manjadi Botany Bay, mengingat
banyaknya tumbuh-tumbuhan yang
dikumpulkan oleh Joseph Banks bersama Daniel
Solander dari sekitar teluk tempet mereka
mendarat itu.
Kesan Cook terhadap daerah itu sangat berbeda
dengan kesan orang-orang Belanda yang
menemukan pantai-pantai yang lain.
Dari Botany Bay, Cook Setelah melewati ujung Semenanjung
York, pada sebuah pulau yang diberi
meneruskan pelayarannya ke nama Possession Island, Cook
arah utara dengan menyusuri menancapkan bendera Inggris sambil
pantai timur Australia. mengklaim seluruh daerah itu
menjadi milik Inggris.
Cook memberi nama daerah itu New Wales atau New South
Wales. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Agustus 1770. Dari
sana Cook meneruskan pelayarannya ke Batavia. Setelah tinggal
beberapa hari di Batavia, Cook meneruskan pelayarannya
kembali ke Inggris. Mereka tiba di Inggris pada tanggal 13 Juli
1771.

New South Wales


Penemuan Cook ini sangat berarti.
Laporan-laporan mereka tentang
daerah New South Wales menimbulkan
kesan yang sangat berbeda dengan
kesan pemimpin. Laporan Cook beserta
anggota rombongannya inilah yang
akhirnya mendorong pemerintah Inggris
untuk melakukan kolonisasi disana.

Anda mungkin juga menyukai