Anda di halaman 1dari 8

Nama : Amalia Az-Zahra

NIM : 201922109

Mata Kuliah : Dinamika Kawasan Amerika

Kelas : B | Kamis (9.45 – 11.45)

Dosen : Kesi Yovana S.Sos., M.Si

UJIAN TENGAH SEMESTER

A. Dampak positif dan negatif dari kedatangan bangsa Barat ke Western Hemisphere
sejak abad ke 15 sd abad 20. Klasifikasikan dampak tersebut terhadap budaya
(agama dan ras), ekonomi serta politik.

Jawaban:

Belahan Bumi Barat atau Western Hemisphere merupakan bagian tatanan dunia
yang mayoritas bangsa nya adalah bangsa Benua Amerika. Bagian dunia ini dikenal
sebagai “New Land”, “The Lost Land” atau “New Continent” karena eksistensinya baru
diketahui sejak bangsa Eropa datang untuk berlabuh dalam penjelajahan tanah baru di
dunia. Pada tahun 1492, Columbus memulai penjelajahannya dengan menggunakan 3
kapal yaitu Nina, Pinta, dan Santa Maria yang kemudian menjajakan kaki di Benua
Amerika pada tahun 1498. Kedatangan bangsa Eropa di Amerika bukan hanya semata-
mata untuk mencari daerah baru saja, melainkan untuk melakukan 3G atau Gold, Glory,
dan Gospel. Dimana tujuan sebenarnya kedatangan bangsa Eropa adalah untuk mencari
sumber daya alam yang baru serta kekayaan seperti emas, untuk mencari tanah baru agar
membentuk koloni baru, serta untuk menyebarkan agama yaitu Kristen dan Katolik.

Kemudian, Amerika diberi nama “America” karena nama salah satu kru kapal
Columbus pada saat itu adalah Amerigo Vespucci, yang saat pelayaran berakhir berhasil
menulis diam-diam laporan lebih rinci mengenai penemuan benua Amerika dan mendapat
kehormatan dari Ratu Spanyol sehingga nama Amerigo diabadikan menjadi nama benua
Amerika. Namun, dalam sejarah mengatakan bahwa Columbus bukanlah orang pertama
yang menemukan wilayah Amerika. Pada 1001, Leif Ericson, seorang Viking pada saat
itu menjelajah pantai timur laut dan berlabuh di Amerika. Bukti ini telah menjadi sebuah
kepercayaan karena beberapa orang penjelajah Eropa lain sudah menyeberangi Samudera
Atlantik pada saat itu, tetapi kedatangan Columbus lah yang paling cepat tersebar
kabarnya ke negara-negara Eropa sehingga melabeli Columbus sebagai “Founding
Father” dari Benua Amerika. Kedatangan bangsa Eropa menjadi awal berdirinya koloni
baru dan masuknya era kolonialisme, namun kedatangan bangsa Eropa juga membawa
banyak keadaan baik dalam bidang politik, ekonomi dan budaya.

Kedatangan bangsa Eropa pada Western Hemisphere di abad ke 15 menjadi awal


kehidupan yang baru atas benua Amerika di tatanan dunia. Columbus menjadi pembuka
pintu gerbang bangsa Eropa yang lain untuk membentuk pemukiman baru dan
membentuk kebudayaan serta tatanan politik dan kegiatan ekonomi. Dalam sisi
kebudayaan, bersamaan dengan datangnya Columbus di Amerika, mengakibatkan
runtuhnya kebudayaan asli benua Amerika contohnya adalah suku Indian, Seneca,
Tamohawk, dan Arawak. Semenjak kehadiran bangsa Eropa, jumlah mereka berkurang
drastis, hal ini dipicu karena terjadinya peperangan-peperangan dengan orang Eropa,
masalah perbudakan oleh para penakluk dan penyebab lainnya adalah penyakit yang di
bawa dari Eropa dimana penduduk-penduduk asli benua Amerika tidak memiliki
kesempatan untuk melawan penyakit yang tidak dikenalinya tersebut. Runtuhnya
sebagian besar peradaban asli suku-suku benua Amerika membuat ras asli mereka
menghilang secara perlahan. Hingga pada awal abad ke 19, suku asli benua Amerika
hanya tersisa sekitar 500.000 jiwa, hal ini dipicu karena bangsa Eropa juga membuat
pemukiman di benua Amerika bersamaan dan dalam waktu yang lama. Sehingga di masa
depan etnis Eropa merupakan etnis yang mayoritas di benua Amerika.

Selama beberapa abad bangsa Eropa, mulai dari Spanyol, Perancis, Inggris dan
lainnya masuk ke benua Amerika dan menaklukkan daerah-daerah di benua Amerika
serta menyebarkan budaya dan tatanan sosial mereka, membuat benua Amerika memiliki
banyak sekali perbedaan budaya atau yang dapat di sebut sebagai Multietnis. Banyak nya
etnis di dalam benua Amerika seperti Eropa, suku-suku asli benua Amerika, hingga
masyarakat asli Afrika yang di bawa bangsa Eropa untuk menjadi budak di koloni nya
pada saat itu dan kemudian ikut bermukin di benua Amerika membuat benua Amerika
kaya akan budaya (Multikultur) dan masih sangat kental terhadap budaya-budaya yang
dianut, walaupun mayoritas budaya serta ras yang di anut pada saat ini adalah keturunan
dari para penakluk, namun hal tersebut dapat menjadikan benua Amerika kaya akan
keanekaragaman suku dan budaya serta tatanan struktur sosial masyarakat-
masyarakatnya.

Datangnya bangsa Eropa juga berpengaruh terhadap agama yang di anut oleh
masyarakat benua Amerika. Dimana bangsa Barat membawa agama Kristen, dalam
konteks persoalan agama tentunya sangat sensitif ketika berbicara siapa yang paling
berkepentingan atau tidak. Dalam misi penjelajahannya, bangsa Eropa membawa agama
Kristen dengan menyebarkan kitab Injil di benua Amerika, yang mana tentu berdampak
sangat baik dalam hal keagamaan yang dimana sebelumnya suku-suku asli benua
Amerika banyak yang belum mengetahui tentang persoalan agama. Namun di sisi lain,
beberapa suku, khususnya seperti suku Aztec yang memiliki kepercayaan sendiri, yaitu
Dewa Quetzalcoatt, Tlaloc, dan lainnya, merasa penyebaran agama ini telah membuat
kehancuran pada suku mereka. Pada awal abad ke-15, bangsa Eropa bekerja sama dengan
musuh suku Aztec untuk menghancurkan kuil-kuil dan kota Aztec, pada saat Salib
didirikan, suku Aztec tau mereka berada diambang kehancuran dan bangsa Eropa
mengalahkan suku Aztec serta memiliki tanah dan kekayaan mereka. Namun, tidak
semua penakluk dari bangsa Barat menyebarkan agama Kristen dengan cara menindas
dan merampas, contohnya saat Jesuit (Serikat Yesus) datang dan menyebarkan agama
banyak masyarakat yang mendukung karena kebaikkan mereka dan hal ini berdampak
baik karena banyak masyarakat yang tidak mengerti akan hal agama sebelumnya menjadi
memiliki kepercayaan yang mereka dapat mereka pegang. Maka dari itu, agama Kristen
merupakan agama utama di benua Amerika dan Gereja Katolik Roma adalah gereja utama
di benua Amerika hingga saat ini. Dalam sisi penyebaran agama, bangsa Eropa datang ke
benua Amerika saat akhir abad ke 16 juga merupakan dorongan karena di Eropa sendiri
tengah terjadi peperangan antara Katolik dan Kristen Protestan, sehingga banyak
masyarakat yang memutuskan untuk berlayar ke benua Amerika dan menetap disana,
sehingga membuat agama Kristen Protestan menjadi agama mayoritas di benua Amerika.

Dalam perekonomian, sejak Columbus masuk di benua Amerika pada awal abad
ke-15, salah satu tujuan awalnya adalah untuk mencari kekayaan alam di tanah Amerika.
Ketika berhasil menaklukan daerah-daerah di benua Amerika, bangsa Eropa mulai secara
perlahan mengambil kekayaan seperti gandum, jagung, emas, perak, hingga permata.
Pada era penaklukkan Inggris, mereka berhasil mendirikan pasar dagang yang besar di
sekitar Amerika Utara, dan membuat wilayah tersebut berhasil menjadi pusat ekonomi
yang makmur dengan penjualan tembakau yang sangat terkenal. Dalam hal ini, Inggris
berhasil mendapat keuntungan yang besar sejak didirkannya pusat ekonomi tersebut
hingga pada abad ke-18. Dalam masa penaklukan ini, bangsa Barat menimbulkan dampak
buruk terhadap benua Amerika. Selain karena sumber daya alam yang di rampas, banyak
juga masyarakat-masyarakat asli benua Amerika menjadi korban perbudakan oleh para
penakluk, bahkan beberapa penakluk dari bangsa Eropa juga menggunakan masyarakat
asal Afrika untuk digunakan sebagai budak di benua Amerika yang di tempatkan di
wilayah-wilayah koloni mereka.

Komoditas-komoditas yang berhasil di ambil oleh penakluk membuat petani-


petani Amerika yang kaya harus membagi supply mereka karena kedudukan koloni pada
saat itu. Pada masa penaklukan Spanyol, benua Amerika juga menyerahkan emas, kapas,
hingga rempah-rempah dan kayu yang cukup banyak untuk kemudian dikirim ke Eropa
sebagai hadiah untuk Raja dan Ratu Spanyol yang pada saat itu turut membiayai
penjelajahan Columbus. Namun, dengan terbentuknya pasar yang semakin besar, dan
pengalaman atas pahitnya penjajahan, para petani-petani kemudian dapat belajar bersaing
dan menciptakan kekuatannya sendiri seiring dengan berjalannya waktu, serta dengan
diperkenalkan banyak tanaman baru dari luar benua Amerika, para petani menjadi lebih
banyak belajar, dan menciptakan sektor-sektor baru dalam pertanian mereka, benua
Amerika juga menjadi lebih kaya akan komoditas tanaman karena sebelumnya pertanian
di benua Amerika hanya terdapat beberapa jenis saja, sejak datangnya bangsa Barat jenis-
jenis pertanian di benua Amerika semakin bertambah. Hal ini tentu mendorong terjadinya
kesejahteraan penduduk dan ekonomi masyarakat benua Amerika, serta dapat membuat
sumber daya masyarakat yang menghuni benua Amerika menjadi lebih bermutu.

Di tatanan politik, sejak kedatangan bangsa Barat pada awal abad ke-15, strtuktur
sosial masyarakat di benua Amerika perlahan mulai terbentuk. Dimana dengan adanya
dominasi bangsa Eropa, tentu membuat benua Amerika menjadi mengenal sistem
pemerintahan yang modern. Pada masa penaklukkan Inggris, Spanyol, dan Portugal, para
penakluk sacara tidak langsung mengajarkan penggunaan aturan-aturan politik dalam
memperrtahankan kolonial dan menjaga daerah kolonial dari rebutan bangsa Eropa yang
lainnya. Para penakluk juga menetapkan kebijakan-kebijakan politik untuk memperkuat
kontrol kolonial mereka di daerah tersebut yang kelak dimasa modern mereka akan
merdeka. Contoh kebijakan-kebijakan yang sudah berlaku dari abad ke 16 hingga sampai
saat ini adalah pajak dan otonomi daerah, dimana ini akan berguna di masa modern.
Kedudukan bangsa Eropa juga membuat munculnya gerakan politik di dalam negeri
untuk mendorong kemerdekaan dari pemerintahan kolonial. Seiring dengan berjalannya
waktu, masyarakat-masyarakat yang menetap di benua Amerika baik suku asli atau orang
pendatang semakin bersatu, hal ini membuat pada akhir abad ke-17 seluruh masyarakat
sudah sadar dan mulai bersatu untuk bebas dari pemerintahan kolonial. Hal ini dipicu oleh
adanya dampak buruk dari kebijakan pemerintah kolonial terhadap penduduk wilayah
koloni, baik suku asli atau pendatang. Saat Amerika Serikat mendeklarasikan
kemerdakaannya pada tahun 1776, hal ini juga mendorong bangsa-bangsa Amerika
lainnya untuk membentuk tatanan politik yang semakin mandiri.
B. Dominasi pengaruh ekonomi dan politik Amerika Serikat di kawasan Amerika
Latin sejak akhir abad 19 dan puncaknya sepanjang abad 20 mengalami
pembalikan saat Amerika Latin mengalami krisi utang I dan II. Mengapa negara
- negara Amerika Latin sampai jatuh pada krisis utang? peristiwa apa yang
melatarbelakangi?

Jawaban:

Latar belakang terjadinya krisis utang Amerika Latin dimulai pada saat Amerika
Serikat menyebarkan doktrin Liberal nya di Amerika Latin untuk membantu
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pada saat itu, disaat yang sama terjadi perang di Timur
Tengah yang disebabkan oleh peperangan sebagian besar negara Arab dengan Israel dan
pada saat itu Amerika Serikat mem-backup Israel. Perang ini yang mempengaruhi supply
minyak dan mendorong negara-negara di Timur Tengah menekan OPEC untuk
mengurangi supply minyak mereka. Kejadian ini kenal sebagai Oil Boom atau kenaikan
harga minyak yang sangat drastis dan mendadak. Pada saat itu, Oil Boom sangat
berdampak buruk untuk negara-negara yang menggantungkan industrinya dari impor
minyak. Bagi negara berkembang, mereka masih membangun perekonomiannya dengan
mengandalkan pinjaman luar negeri dan pada saat Oil Crisis berlangsung hal tersebut
menjadi hambatan karena biaya produksi sangat meningkat karena harga minyak naik.

Pada saat itu, negara-negara Arab menaruh dana hasil keuntungan penjualan
minyak mereka ke bank-bank di Eropa dan Amerika Serikat, yang kemudian oleh bank
uang tersebut diputar untuk bantuan negara-negara lain yang terimbas karena Oil Crisis.
Namun, disaat yang sama bank menaikan tingkat suku bungan peminjaman luar negeri
dan berdampak pada negara-negara pengutang, termasuk negara-negara Amerika Latin.
Negara-negara Amerika Latin harus menyicil bunga lebih ke bank-bank tersebut dan
membuat beban ekonomi negara-negara Amerika Latin menjadi sangat besar. Kondisi ini
sempat terselamatkan saat beberapa negara-negara Amerika Latin seperti Columbia,
Venezuela, Mexico, dan lainnya menjadi negara penghasil minyak. Sehingga, hal tersebut
dapat membantu dan menutupi kesulitan negara-negara Amerika Latin yang lainnya.

Tidak lama dari itu, negara-negara Eropa mendesak dan menekan Arab Saudi
untuk meningkatkan produksi minyak dunia yang terhambat karena tertahan oleh OPEC.
Arab Saudi menuruti hal tersebut dan ketika dilakukan harga minyak yang tadinya mahal
tiba-tiba menjadi mengalami penurunan yang drastis dan jatuh. Jatuhnya harga minyak
dunia secara tiba-tiba ini memicu perekonomian negara-negara Amerika Latin khususnya
negara-negara penghasil minyak ikut jatuh. Di awal tahun 1980, Mexico merupakan
negara Amerika Latin pertama yang mengalami krisis ekonomi, disusul oleh Brazil,
Argentina, Venezuela, dan lainnya. Dimana mayoritas krisis negara-negara tersebut
merupakan krisis utang terhadap negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Krisis ini berimbas langsung terhadap Amerika Serikat sebagai negara pemberi
bantuan pinjaman kepada negara-negara Amerika Latin. Saat negara-negara Amerika
Latin tidak bisa membayar utang mereka, Amerika Serikat mencari cara agar negara-
negara Amerika Latin tetap dapat menyicil utang mereka. Dilakukanlah pertemuan di
Washington D.C yang di hadiri oleh Amerika Serikat, IMF, dan World Bank untuk
membahas cara untuk mengatasi pembayaran utang Amerika Latin terhadap negara-
negara yang diutangi. Amerika Serikat, IMF, dan World Bank sepakat untuk memberikan
paket bantuan pemulihan ekonomi untuk negara-negara Amerika Latin yang di kenal
sebagai Washington Consensus. Setelah Washington Consensus dijalankan ekonomi
negara-negara Amerika Latin tercatat mengalami pemulihan. Tapi, dalam faktanya yang
sesungguhnya pemulihan ekonomi negara-negara Amerika Latin ini membuat gap yang
sengat besar antara orang kaya dan miskin di Amerika Latin.
DAFTAR PUSTAKA

South African History Online. (Agustus 2019). Americas by the 1500s. Di akses pada 25
Mei 2022, melalui https://www.sahistory.org.za/article/americas-1500s

Library of Congress. U.S. History Primaru Source Timeline; The American West, 1865-
1900. Di akses pada 25 Mei 2022, melalui https://www.loc.gov/classroom-
materials/united-states-history-primary-source-timeline/rise-of-industrial-america-1876-
1900/american-west-1865-1900/

Library of Congress. U.S. History Primaru Source Timeline; The English Establish a
Foothold at Jamestown, 1606-1610. Di akses pada 25 Mei 2022, melalui
https://www.loc.gov/classroom-materials/united-states-history-primary-source-
timeline/colonial-settlement-1600-1763/english-at-jamestown-1606-1610/

Sholihin, Imam. (2022). Kedatangan Bangsa Eropa ke Amerika. Di akses pada 25 Mei
2022, melalui https://apayangkamu.com/kedatangan-bangsa-eropa-ke-benua-amerika-
pada-abad-ke-16-didorong-oleh

Zulfikar, Fahri. (Agustus 2021). Penemu Benua Amerika pada Tahun 1492 Bukan
Columbus, Ini Sejarahnya. Di akses pada 26 Mei 2022, melalui
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5688538/penemu-benua-amerika-pada-tahun-
1492-bukan-columbus-ini-
sejarahnya#:~:text=Penemu%20Benua%20Amerika%20Pertama&text=Pada%20tahun
%201001%2C%20putera%20Eric,menjejakkan%20kaki%20di%20Benua%20Amerika

The Ohio State University. (2017). Columbus: A Brave Exploration or Disaster for
Natives?; Forcing Religion on the Indigenous?. Di akses pada 26 Mei 2022, melalui
https://u.osu.edu/parlettehymeguo/discovery-or-imperialization/forcing-religion-on-the-
indigenous/

Anda mungkin juga menyukai