Anda di halaman 1dari 2

 Zaman Prasejarah: Wilayah yang akan menjadi Inggris ditempati oleh

suku-suku Kelt.
 Abad ke-43 M: Pendudukan Romawi dimulai di Inggris.
 Abad ke-5 hingga ke-9 M: Bangsa Anglo-Saxon mendirikan kerajaan-
kerajaan seperti Wessex, Northumbria, dan Mercia.
 Abad ke-8 hingga ke-11 M: Penyerangan Viking terhadap Inggris.
 Abad ke-10 hingga ke-11 M: Proses penyatuan kerajaan-kerajaan Anglo-
Saxon di bawah satu penguasa, termasuk kerajaan Wessex yang
menguasai mayoritas wilayah.
 1066: Penaklukan Norman atas Inggris oleh Raja William the Conqueror
dari Normandia.
 Abad ke-12: Pengembangan feodalisme dan sistem hukum yang dikenal
sebagai Common Law.
 Abad ke-12 hingga ke-13: Keterlibatan Inggris dalam Perang Salib.
 Abad ke-14: Krisis politik dan sosial, termasuk Peperangan Seratus
Tahun dengan Prancis.
 1485: Berakhirnya Peperangan War of the Roses, dimulainya Dinasti
Tudor dengan Raja Henry VII.
 1534: Raja Henry VIII memisahkan Gereja Inggris dari Gereja Katolik
Roma.
 1603: Dinasti Tudor berakhir, dimulainya Dinasti Stuart dengan Raja
James I.
 Abad ke-17: Konflik politik dan agama termasuk Perang Saudara Inggris
antara Royalis dan Parlementarian, serta eksplorasi dan kolonisasi dunia
baru.
 Abad ke-18: Revolusi Industri mengubah wajah ekonomi dan sosial
Inggris.
 Abad ke-19: Kekuatan imperialis berkembang, Inggris menjadi
kekaisaran kolonial terbesar di dunia.
 Abad ke-20: Perang Dunia I dan II, penurunan kekaisaran, dan
perkembangan sosial dan budaya yang signifikan.
 1952: Ratu Elizabeth II naik tahta
 Abad ke-21: Perubahan sosial, teknologi, dan politik terus berlanjut,
termasuk Brexit yang mengakhiri keanggotaan Inggris di Uni Eropa.
 2022: Ratu Elizabeth II meninggal dan Raja Charles III naik tahta.
Pada tahun 1502, Christopher Columbus, seorang penjelajah terkenal dari
Spanyol, meluncurkan ekspedisi keempatnya menuju Dunia Baru. Pada saat
ini, dia telah mendapatkan dukungan dari para sponsor dan pemerintah
Spanyol untuk terus menjelajahi wilayah baru yang belum terjamah.
Columbus berangkat dari Spanyol pada tanggal 9 Mei 1502 dengan empat
kapal: Capitana, Gallega, Vizcaína, dan Santiago. Tujuan utamanya adalah
mengeksplorasi pesisir Amerika Tengah dan mencari jalur perdagangan
yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Selama perjalanan keempatnya, Columbus menjelajahi berbagai pulau di
Kepulauan Karibia, termasuk Honduras, Nikaragua, Kosta Rika, dan Panama.
Dia berusaha mencari jalan pintas ke Samudra Pasifik, tetapi usahanya
terhambat oleh medan yang sulit dan kurangnya pengetahuan tentang
bentang alam setempat.
Ketika kapal-kapal Columbus mulai mengalami masalah teknis dan pasokan
makanan menipis, mereka terdampar di Jamaika pada tahun 1503. Para
awak kapal harus bertahan di sana selama lebih dari satu tahun karena
mereka tidak mampu berlayar lebih jauh. Mereka menjalin hubungan
dengan penduduk asli Jamaika dan menggunakan pengetahuan mereka
dalam pertanian dan sumber daya alam.
Setelah setahun terjebak di Jamaika, Columbus dan awak kapalnya
diselamatkan oleh Bartolomeo Fieschi, seorang saudagar Italia. Fieschi
mengirimkan kapal untuk menyelamatkan mereka dan membawa mereka
kembali ke Spanyol pada tahun 1504.
Perjalanan keempat Columbus tidak mencapai tujuan utamanya untuk
menemukan jalur perdagangan ke Asia melalui Samudra Pasifik. Meskipun
demikian, perjalanan ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang
geografi wilayah yang dijelajahi dan memberikan kontribusi terhadap
pemetaan wilayah baru.
Setelah kembali ke Spanyol, Columbus menghabiskan sisa hidupnya dalam
kondisi yang sulit. Dia meninggal pada tanggal 20 Mei 1506 di Valladolid,
Spanyol. Meskipun perjalanan-perjalanan Columbus membuka jalan bagi
penjelajahan dan penaklukan Eropa di Dunia Baru, dampaknya terhadap
penduduk asli dan kompleksitas sejarah kolonialisme juga harus
diperhitungkan.

Anda mungkin juga menyukai