Anda di halaman 1dari 5

REVOLUSI AMERIKA

Revolusi adalah perubahan sosial, politik, maupun kebudyaaan yang berlangsung secara cepat dan
menyangkut dasar / pokok-pokok kehidupan masyarakat.
Benua Amerikat ditemukan Colombus. Benua Amerika merupakan benua yang dihuni oleh para imigran
dari benua lain khususnya imigran dari benua Eropa yaitu Bangsa Inggris. Pada abad ke 17 banyak
penduduk di Eropa Utara yang berimigrasi ke Amerika Utara. Daerah yang ditempati oleh para imigran ini
kemudian disebut sebagai koloni.

A. Latar Belakang terjadi Revolusi Amerika


Dalam buku sejarah Revolusi Besar Dunia disebutkan bahwa Penduduk Asli Amerika adalah Suku
Bangsa Maya di Amerika Tengah, Aztecs di Mesiko Inka di Peru, Chibcha di Colombia, SIOUX-APEC-
Cheyenme di Amerika Utara. Sekitar Tahun 981 M, bangsa Nohor dari Norwegia / dikenalkan sebutan
Viking menjadi orang kulit putih pertama yang datang dan mendiami benua amerika.
Awal mula kronologi revolusi amerika adalah ketika di tahun 1492, Christoper Colombus yang
sering dikenal sebagai penemu benua Amerika, sampai dikepulauan bahama, kuba, dan santo domingo.
Colombus mengira ia sampai di India sehingga penduduk pulau tersebut disebut dengan Indian. Setelah
kedatangannya, banyak orang spanyol hingga portugis berdatangan di Amerika. Bahkan Mesiko berhasil
mengambil Amerika Tengah dan Spanyol menjajah Amerika Selatan.
Hanya Amerika Utara yang belum diduduki Koloni negara mana. Oleh karenanya di abad ke 17
terjadi perebutan Amerika Utara oleh Prancis, Inggris, dan Belanda. Kedatangan Kolonel Eropa memicu
polemik dan menjadi penyebab terjadinya revolusi Amerika.

 Penyebab terjadinya Antusiasme warga Eropa untuk berimigrasi ke Amerika antara lain. Ada
beberapa faktor :
1. Faktor politik
Para imigran melarikan diri dari Amerika karena mengalami penindasan politik di negara asalnya.

2. Faktor Agama
Para imigran ingin mencari kebebasan untuk menjalankan ibadah di Amerika.

3. Faktor Ekonomi
Para imigran ingin mencari peruntungan ekonomi yang lebih baik daripada negara asalnya.

Dengan dibukanya kesempatan untuk berimigrasi ke benua amerika, maka banyak warga Eropa yang
berpindah ke benua Amerika. Tapi, usaha bangsa Eropa untuk mendirikan wilayah pendudukan / koloni di
Benua Amerika mengalami banyak kegagalan yang disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
- Wabah penyakit
- Bencana alam
- Dan perselisihan dengan penduduk lokal
Hal ini akhirnya menyebabkan banyak koloni ( wilayah pendudukan ) Eropa yang terbengkalai pada abad
ke-16. Contoh kegagalannya adalah :
1) Di Amerika Selatan, Colombus gagal membentuk Koloni di Haiti pada Tahun1493 akibat adanya
pembangkangan oleh awak kapal.
2) Di Amerika Utara, Jacques Cartier gagal mempertahankan Koloni di Quebec pada tahun 1541
akibat terjadi perselisihan dengan penduduk lokal yang berasal dari Suku Iroquis.
3) Sir Walter Raleigh gagal mempertahankan koloni Roanoke pada tahun 1587 akibat terjadi
perselisihan dengan penduduka lokal yang berasal dari suku Iroquis.

Salah satu negara Eropa yang melakukan kolonisasi di benua Amerika adlaha Inggris. Kolonisasi Inggris
mulai intensif dilakukan sejak pemerintahan Raja James I yang bertahta tahun 1603-1625. Kolonisasi
Inggris di latar belakangi oleh adanya keinginan untuk memperluas wilayah imperium dan kepentingan
ekonomi.
Karena ada kepentingan ekonomi, maka 2 kelompok pedagang yaitu Virginia Company dan Virginia
Company Of Plymouth meminta raja inggris untuk mendirikan perusahaan pasar modal untuk membiayai
kolonisasi Amerika Utara. Namun, perkembangan koloni Inggris di Virginia pada awal abad ke 17 berasa
pada masa-masa sulit. Tercatat hingga tahun 1622 ada 6000 orang meninggal dari 8000 imigran Inggris
yang bermukim di Virginia.
Meskipun berada pada masa-masa sulit, kaum imigran dari Inggris di Virginia tetap mengolah SDA yang
tersedia agar bisa bermanfaat ekonomi yang tinggi. Salah satu pendatang yang berhasil mengembangkan
tanaman tembakau di virginia tahun 1622, yaitu John Ralfe.

B. Pemikiran Dibalik Revolusi Amerika


Para tokoh yang berperan dalam revolusi L ini dilandasi oleh pemikiran-pemikiran luhur untuk
kemajuan Amerika. Berikut ini tokoh-tokoh yang berperan besar dalam revolusi serta kemerdekaan
Amerika.
1) Samuel Adams
Samuel Adams adalah salah satu pemimpin pergerakan yang akan melancarkan Revolusi
Amerika, dan merupakan salah satu perancang prinsip-prinsip republikanisme yang membentuk
budaya politik Amerika Serikat.

Samuel Adams adalah pemimpin kelompok radikal dari Massachusetts. Pada tahun 1772 dia
membujuk rapat kota Boston dalam memilih "Komite Koresponden" untuk menyatakan hak dan
keluhan dari warga koloni. Adams juga merupakan penyulut api revolusi dengan aksinya
memimpin koloni pada peristiwa 'The Boston Tea Party.

Samuel Adams mengumpulkan teman teman seperjuangannya untuk membahas hak hak mereka
sebagai warga negara Inggris di daerah kolonial. Mereka membahas kenaikan pajak terhadap
masyarakat yang tinggal di daerah kolonial, khususnya Boston.

2) Thomas Paine
Thomas Paine merupakan teoris politik radikal dan penulis yang datang dari Inggris pada tahun
1774. Ia mempublikasikan pamflet sebanyak 50 halaman yang berjudul Common Sense (Akal
Sehat). Pamflet ini terjual 100.000 kopi dalam tiga bulan. Melalui tulisan ini, Paine
menginspirasi Amerika yang terbagi dalam koloni-koloni untuk segera mendeklarasikan
kemerdekaannya. Selain itu, ia juga menginginkan Amerika terlepas dari kolonialisme. Dalam
tulisan ini juga berisi ekspektasi Paine akan hak setiap orang dalam memiliki kemungkinan yang
sama untuk memerintah, tidak hanya bagi pemegang aset-aset besar. Ia mencita-citakan
kesejahteraan umum yang menghapuskan kesenjangan dalam ekonomi ataupun sosial.

Common Sense adalah tulisan Paine yang mampu menghebohkan masyarakat Amerika saat itu
karena Paine sendiri berwarganegaraan Inggris. Pamflet ini ditulis dalam bahasa yang digunakan
penjajah sehari-hari dan memunculkan opsi tentang kebebasan individu yang dapat dicapai
dengan cara yang dipersatukan oleh penjajah.

3) Thomas Jefferson
Thomas Jefferson dikenal sebagai penulis Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of
Independence) yang terilhami oleh Common Sense karya Thomas Paine juga teori-teori
kebebasan dan kemanusiaan oleh John Locke. Jefferson memulai karier politiknya sebagai
anggota Virginia House of Burgesses (Dewan Legislatif Virginia) pada 1769. Di sanalah ia
dikenal sebagai seorang liberalis dengan ide-ide demokratis. Ia percaya bahwa kekuatan politik
harus ada di tangan rakyat, dan ia mendukung kebebasan beragama dan media. Salah satu
undang-undang yang ia perkenalkan adalah Statute of Virginia for Religious Freedom.

4) George Washington

George Washington pada awalnya adalah Letnan Kolonel daerah Virginia. Pada tahun 1775 ia
diangkat menjadi panglima tentara Continental. Setelah perang selesai, Washington menjadi
tokoh yang paling dihormati di Amerika. Pada tahun 1787 ia memimpin Constitutional
Convention yang bersidang di Philadelphia untuk merencanakan Constitution atau undang-
undang dasar Amerika Serikat. Pada tahun 1789 ia terpilih sebagai presiden pertama Amerika
Serikat. Ia turut menyusun sistem pengadilan pemerintahan federal, membentuk sistem
keuangan, dan memelihara keamanan negara.

5) Benjamin Franklin
Benjamin Franklin merupakan sosok ilmuwan, penemu, penulis, penerbit koran, bapak kota
Philadelphia, diplomat, dan penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of
Independence) dan undang undang. Pada tahun 1776, Benjamin Franklin dikirim ke Prancis
untuk mencari dukungan dalam perjuangan Amerika. Dia diterima baik oleh rakyat Prancis. Dia
merintis pembentukan aliansi Prancis dengan Amerika yang akan menguntungkan kedua belah
pihak. Kerja kerasnya terbayar dengan ditandatanganinya Perjanjian Paris pada 6 Februari tahun
1778. Raja Louis XVI setuju bahwa Prancis akan membantu Amerika dalam perang
kemerdekaan melawan Inggris. Pada tahun 1781, dia turut terlibat menegosiasikan perjanjian
damai dengan Inggris.

C. Terjadinya Revolusi Amerika


Perang Revolusi Amerika terjadi pada tahun 1775 sampai tahun 1783 yang dikenal sebagai Perang
Kemerdekaan Amerika. Perang ini terjadi antara pemerintah Inggris dengan para koloni Amerika
yang terdiri dari 13 koloni. Koloni Inggris berhasil menduduki sepanjang pantai Timur Amerika
Utara, bersama negara Eropa lainnya koloni-koloni mulai berebut untuk menguasai wilayah
Amerika. Berikut penyebab terjadinya revolusi Amerika.

1) Perang Tujuh Tahun


Perebutan kekuasaan antara koloni Inggris dan Perancis berujung pada perang. Hal ini didasari
pada pelanggaran yang dilakukan Inggris untuk memperluas kekuasaannya ke wilayah jajahan
Perancis. Terjadilah perang selama tujuh tahun yaitu pada 1756 - 1763 yang berakhir dengan
kemenangan Inggris.

2) Pemberlakuan Pajak yang Membebani Rakyat


Kerajaan Inggris memberlakukan pajak kepada penduduk Amerika. Pemberlakuan ini terjadi
karena Inggris butuh mengisi kas negara yang kosong setelah menyelesaikan perang selama 7
tahun melawan Perancis. Pajak yang berlaku misalnya pajak teh dan pajak gula. Rakyat Amerika
terbebani, ditambah tidak ada perwakilan di parlemen Inggris. Hal ini memicu perlawanan
mereka yang mulai pada tahun 1765.

3) Munculnya Pemahaman Kebebasan


Tekanan koloni Amerika dari segi ekonomi, sosial, politik, bahkan agama yang diterapkan
Inggris menciptakan koloni baru yang didirikan oleh penduduk pelarian. Mereka bertujuan untuk
memerdekakan dan membentuk dunia baru yang terbebas dari Inggris. Peristiwa ini berawal dari
pengaruh paham liberalisme yang dibawa John Locke.

4) The Boston Tea Party


Puncak revolusi Amerika terjadi karena dipicu peristiwa The Boston Tea Party pada 16
Desember 1773. Akibat kekecewaan orang-orang Amerika, mereka serempak membuang
muatan teh ke laut hingga membuat pemerintah Inggris marah dan terjadilah pertempuran
sebagai awal revolusi Amerika.

 Akhir dari Revolusi Amerika


Thomas Jefferson sebagai pemimpin rakyat koloni di Amerika mengadakan kongres yang dihadiri
negara-negara bagian pada tahun 1776. Ia mengumumkan deklarasi kemerdekaan atau pernyataan
merdeka sekaligus protes kepada pemerintah Inggris.
Tak tinggal diam, pemerintah Inggris menyikapinya dengan keras sehingga terjadi perang
kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776 - 1783. Rakyat koloni Amerika dipimpin George
Washington berhasil mengalahkan pasukan Inggris pada pertempuran di Lexington.

Pasukan Amerika juga dibantu oleh Perancis dan Belanda yang mengirimkan sejumlah pasukan dan
senjata. Akhirnya di tahun 1781 Inggris menyerang dan tahun 1783 Amerika dan Inggris
menyepakati perjanjian Versailles tentang pengakuan kemerdekaan Amerika Serikat.

D. Dampak Revolusi Amerika pada Dunia


Revolusi Amerika berpengaruh besar di dunia terutama terkait penerapan hak asasi manusia dan
demokrasi. Pasalnya, peristiwa ini merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan,
kemerdekaan, dan penghormatan terkait hak asasi manusia.

Tokoh yang memperjuangkan hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln sebagai Presiden Amerika
Serikat yang menentang perbudakan.

Selain itu, di Indonesia sendiri Revolusi Amerika berpengaruh pada pergerakan nasional dan
munculnya paham terkait hak segala bangsa untuk merdeka dan berdaulat.

Lalu, pengaruh revolusi amerika terhadap negara-negara lian, terutama negara yang belum merdeka
di ringkas dalam 3 kata, yaitu antikolonialisme, republikanisme, dan demokrasi serta hak asasi
manusia.

Anda mungkin juga menyukai