Anda di halaman 1dari 2

Artikel

Suku Aborigin sebagai Penduduk Asli Benua Australia


Oleh WIRDATUL AHYA 1906101020023

Adapun mula-mula kehidupan di Australia Suku Aborigin merupakan nama suku


bangsa penduduk asli di benua Australia. Suku ini memiliki ciri fisik berkulit hitam yang hidup
sebagai pemburu dan mengumpulkan makanan. Suku ini memiliki kepercayaan yang disebut
dengan “Dreaming”, yaitu kepercayaan akan kejadian terciptanya dunia. Suku bangsa ini
diperkirakan mendiami Australia sejak 42.000-48.000 tahun yang lalu. Mereka datang ke Benua
Australia melalui jembatan-jembatan yang menghubungkan daratan atau lintasan laut dari benua
yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Dan suku Aborigin merupakan suku pertama kali
mendiami Australia, wilayah Tasmania dan kepulauan welat torres. Nama Aborogin sendiri
diambil dari bahasa latin yaitu “Aborigine” yang artinya “awal”.

Pada saat itu bangsa eropa berhasil menduduki wilayah benua Australia, keberadaan
suku ini mulai tergusur oleh adanya bangsa asing. Suku ini memiliki kebiasaan mencari ikan dan
juga berburu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Suku ini berburu menggunakan tombak
dan boomerang. Daging yang diburu tersebut dikonsumsi dan kulitnya dimanfaatkan sebagai
baju hujan.

 Kesenian dalam Masyarakat Aborigin Australia

Konsep kesenian bagi masyarakat tradisional Aborigin jauh berbeda dari konsep kesenian
masyarakat Eropa.  Dalam masyarakat Aborigin, aktivitas seperti tarian, nyanyian, gambaran
pasir, membuat perabot atau menenun keranjang tidak dianggap sebagai aktivitas berbeda seperti
‘Art and Design’  di Eropa.  Semua aktivitas tersebut adalah bagian Dreaming dan kehidupan
sehari-hari.  Lagi pula, tidak ada konsepsi orang ahli kesenian dan seniman, karena semua orang
adalah seniman. Orang Aborigin secara tradisional mengunakan bahan alami yang tersedia untuk
keseniannya.  Di seluruh Australia, lukisan tanah dan gua serta lukisan badan dan dekorasi
sangat penting dan memakai bermacam-macam cara dan gaya.  Tarian dan musik juga penting
sekali bagi masyarakat Aborigin sebagai ekspresi kesenian, dan juga dipengaruhi lingkungan
alami. Masa kini, komunitas-komunitas Aborigin di seluruh Australia masih membuat lukisan
serta menari dan main musik secara tradisional. adapun demikian, makin lama makin banyak
kesenian Aborigin dipengaruhi teknik modern. Seperti, cat akrilik dan kertas (bukan kulit kayu)
digunakan untuk lukisan, dan tarian bisa dimainkan tidak hanya untuk tuntunan atau tontonan
khusus Aborigin, tetapi juga untuk ditonton para wisatawan.

 Sistem Kepercayaan Suku Aborigin

Orang-orang Aborigin memiliki sistem kepercayaan “dream time”. Mereka percaya kepada
arwah nenek moyang dan percaya kepada kekuatan-kekuatan magic yang dimiliki oleh alam
terutama binatang. Disamping itu mereka juga dikenal sebagai pembuat obat yang diolah dari
sumber-sumber alam. Hidup orang-orang Aborigin dikenal sebagai serba upacara. Hal itu
mereka anggap penting dalam setiap pelaksanaan pekerjaan seperti perkawinan, kematian,
kelahiran dan sebagainya. Peranan orang tua sangat menentukan dalam sistem kehidupan orang-
orang Aborigin. Dewan Orang Tua (Council of Elders) berperan terutama dalam menentukan
perang antar suku, upacara kelahiran, sunatan (inisiasi), keuntungan, pembagian makanan dan
upacara kematian. Tingginya kehidupan spiritual bangsa Aborigin membuat mereka jadi obyek
penelitianpaling top di dunia bagi para antropologi. Bangsa Aborigin punya kemampuan
bermimpimengenai masa lalu dan masa depan bumi kita. Lukisan di bebatuan buah karya nenek
moyangmereka menggambarkan sejarah umat manusia saat zaman batu. Kita bisa melihat rupa
badak raksasa, binatang purba yang sudah punah, dan binatang lain seperti Wombat  dan Emu.

 Bahasa Suku Aborigin

Ada beberapa ratus bahasa dan dialek tradisional aborigin di benua Australia. Kriol adalah
yang  paling banyak digunakan. Bahasa ini diperkirakan berkembang sebagai hasil darihubungan
antara para pendatang asal Eropa dan suku Aborigin di Australia utara. Dalam suku aborigin, hal
biasa bila berbicara 10 bahasa. Jadi, jika berbicara tiga tidak luar biasa kesannya,” Kendati demikian,
penggunaan bahasa itu telah menurun hingga mencapaitaraf yang mengkhawatirkan, dari ratusan orang
yang menggunakannya pada 200 tahun lalu saatkedatangan koloni Eropa. Kini pengguna bahwa itu
tinggal 20 orang saja. Di sana hanya terdapatkurang dari 50 orang bertutur bahasa Banyjima Begitu pula
kurang dari 10 pengguna bahasa Yinhawangka. Karena pernah dilarang menggunakan bahasa-bahasa
asli kami, membuat bahasa-bahasa tersebut punah.

 Sistem Teknologi

Terdiri atas:

 Tempat tinggal
 Alat Transportasi
 Alat-alat rumah tangga
 Pakaian
 Senjata
 Makanan
 Mata pencaharian
 Organisasi sosial

Anda mungkin juga menyukai