Ketika masih kecil, beliau hanya memiliki satu baju, satu celana pendek, dan satu sarung.
Baginya, sarung adalah segalanya mulai dari alat ibadah, selimut, sekaligus merupakan
pengganti baju atau celana jika beliau sedang mencuci pakaianya. Bahkan, sarung tersebut
kadang dipergunakannya sebagai karung untuk mengumpulkan sisa panen kedelai milik orang
kaya.
Profil Dahlan Iskan kecil sangatlah sederhana dan serba berkekurangan. Tetapi dengan
ketekunannya, mampu membuahkan hasil yang begitu luar biasa. Karir Dahlan Iskan dimulai
sejak ia tidak menyelesaikan kuliahnya di Universitas 17 Agustus dan IAIN (sekarang STAIN).
Dia lebih memilih menekuni dunia kewartawanan di koran kampus dan aktif juga di beberapa
organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia.
Saat menjadi wartawan majalah tempo pada tahun 1976, Dahlan meliput musibah
Tampomas dan menulisnya untuk laporan Tempo. Terrnyata hasilnya sangat bagus sehingga
Dahlan dipromosikan sebagai kepala biro Tempo Jatim. Saat di Surabaya, Dahlan seringkali
menulis berita dan dikirim ke koran lain selain Tempo. Akibatnya, ia sering ditegur karena
mengirim tulisan ke media lain.
Tahun 1982, Dahlan Iskan telah dipercaya untuk memimpin Koran Jawa Pos yang dibeli
oleh Eric Samola, Direktur Utama PT Grafiti Pers, Penerbit Tempo. Saat itu, pasar koran di kota
Surabaya dikuasai oleh harian Surabaya Post dan Kompas. Jawa Pos saat itu hanyalah sebuah
koran yang boleh dikatakan diambang kehancuran. Namun, dalam waktu kurun 5 tahun telah
menjadi surat kabar dengan 126.000 - 300.000 eksemplar. Lima tahun selanjutnya, terbentuklah
Jawa Pos News Network (JPNN), surat kabar terbesar di Indonesia. Pada tahun 1997 beliau telah
berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di kota Surabaya. Tahun
2002, di Surabaya beliau mendirikan stasiun televisi lokal JTV yang kemudian diikuti Batam
TV dan Riau TV.
Pada tahun 2009, Dahlan menjabat sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo
(FIC) yang memulainya dengan pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL).
Pada petengahan tahun ini, SKKL yang menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong
ini memiliki panjang serat optic 4.300 kilometer.
Akhir 2009, Fahmi Mochtar, direktur utama PLN, digantikan oleh Dahlan Iskhan karena
pada saat kepemimpinan Mochtar, PLN sering dikritik atas banyaknya kejadian mati lampu di
daerah Jakarta. Semenjak Dahlan memimpin PLN, dalam 6 bulan Dahlan membuat beberapa
gebrakan, yaitu diantaranya Bebas Bayar Pet se-Indonesia dan Gerakan Sehari Sejuta
Sambungan. Pada tahun 2010, 5 pulau di Indonesia yaitu pulau Bunaken Manado, Banda,
Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawang telah berhasil
dibangun PLTS.
Pada 17 Oktober 2011, Dahlan ditunjuk oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono
sebagai pengganti Mentri BUMN yang sedang menderita sakit. Dahlan terisak dan terharu begitu
dirinya dipanggil untuk dijadikan Mentri BUMN karena ia sedang dalam puncak semangat
utntuk melakukan reformasi PLN. Beliau merasa berat untuk meninggalkan PLN dan harus
menanggung tanggung jawab yang besar dengan didapatnya amanah yang besar ini.
Karir pekerjaan :
JAWABAN !!
Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di
Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan
majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga
sekarang.Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir
mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan
oplah 300.000 eksemplar.
Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu
jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar,
tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia
berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan
kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang
kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan
Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu
di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan
presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim
di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Karena prestasi yang luar biasa dan menuai prestasi dengan cepat, Pak Dahlan
Iskan ditunjuk langsung oleh Pak SBY untuk menjabat sebagai Menteri BUMN pada
2011. Hingga saat ini beliau pun terus melakukan tindakan nyata dan solutif untuk
memperbaiki BUMN di Indonesia, dan tindakan beliau terjun langsung ke masyarakat
menuai banyak sekali pujian dari publik dan media.
2. Hal-hal menarik dalam sosok Dahlan Iskan
Walau berasal dari keluarga yang miskin serta tidak mengenyam pendidikan yang
tinggi, tapi Ia dapat menjadi sosok yang penting dalam Negara.
Dalam kurun waktu 5 tahun, ia telah dapat membangkitkan Jawa Pos yang hampir
mati dan menjadikan Jawa Pos sebagai surat kabar paparan atas seperti Kompas.
Tentang kelahirannya bahkan orang tuanya pun tidak bisa mengingatnya.
Akhirnya, Dahlan memutuskan memilih tanggal lahirnya yaitu 17 Agustus agar
mudah diingat karena bertepatan dengan kemerdekaan RI.
Pada saat kepemimpinan Mochtar, PLN sering dikritik atas banyaknya kejadian
mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak Dahlan memimpin PLN, dalam 6 bulan
Dahlan membuat beberapa gebrakan, yaitu diantaranya Bebas Bayar Pet se-
Indonesia dan Gerakan Sehari Sejuta Sambungan.
Pada tahun 2010, 5 pulau di Indonesia yaitu pulau Bunaken Manado, Banda,
Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawang telah
berhasil dibangun PLTS.
3. Hal-hal yang dapat diteladani dari Dahlan Iskan
Selama menjadi Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan memilih tidak mengambil
gaji dan menempati rumah dinas yang telah menjadi haknya. Ditengah maraknya
korupsi, Dahlan justru memilih hal yang berlawanan.
Walaupun Pemimpin, Dahlan Iskan turut ikut kelapangan untuk mengawasi kerja
karyawan-karyawannya.
Tetap menjadi diri sendiri dengan penampilan seperti biasanya walaupun telah
memikul profesi yang tinggi.
Selalu memiliki ide yang brilian dan langsung melaksanakan gebrakan-gebrakan
menuju perubahan yang lebih baik.
Tidak egois, mengerti bahwa generasi muda lebih pantas untuk memimpin sesuai
dengan zamannya.
Tetap berusaha walaupun rintangan terus menerpa dan tidak pernah berputus asa.
Ketekunannya yang membuahkan hasil yang membanggakan. Yang mulanya
hidupnya yang serba keterbatasan menjadi luar biasa
4. Jika saya menjadi sosok Dahlan Iskan saya akan tetap menjadi seperti beliau.
Dimana tetap selalu bersikap sederhana. Dan walaupun telah menjadi pemimpin tetap
ikut terjun kelapangan. Jadi tidak hanya bisa melihat dan memerintah seenaknya saja.
Tetapi juga ikut dalam kegiatan pekerjaan yang dilakukan karyawan tersebut.
Selain itu saya juga akan menuangkan semua ide ide saya menjadi sebuah
tindakan yang bisa menjadikan indonesia menjadi lebih baik lagi. Serta saya akan
berusaha menjadi pemimpin yang tidak hanya mengumbar janji tetapi juga membuktikan
dengan tindakan nyata.