Suatu hari, di suatu desa yang bernama desa Shiganshina akan segera mengadakan penghijauan,
menanam pohon di sekitar halaman desa yang diselenggarakan oleh pihak Pemerintah. Erwin,
selaku Lurah desa Shiganshina yang mengetahui hal tersebut terlebih dahulu, bergegas pergi ke
Mushola untuk memberitahu pengumuman kepada para warga .
Erwin pun keluar dari Mushola lalu pergi ke tempat kerumunan warga.“Sudah… Sudah!” ucap
Erwin menenangkan , dan langsung pergi dari kerumunan para warga.Christa, yang sejak tadi saat
mendengar penjelasan dari Erwin langsung memasang muka tidak senang. Menggerutu. “Ih…
Ngapain juga sih harus menanam pohon segala, malah pegang tanah lagi. Kotor!” ucapnya dalam
hati.
Esoknya, saat akan dimulai penghijauan tersebut, ramai-ramai para warga saling bekerja sama,
membantu, ada yang mencangkul, memindahkan tanah, menggali tanah, dan lain-lain. Sementara
itu, di pojokan ujung kelas sana, terlihat Christa yang hanya duduk-duduk saja melihat, tanpa
membantu, dan Annie teman sekelas Christa yang melihatnya pun langsung menghampiri. “Hey,
Chris.. Kok kamu duduk-duduk saja? Tidak membantu?” tanya Annie penasaran. “Tidak ah… Aku
tidak mau pegang tanah, kotor” jawab Christa dengan santai. “Kamu tidak boleh begitu, teman-
teman lain sibuk bekerja seharusnya kamu ikut membantu!” ucap Annie sambil menunjuk teman-
teman yang sedang bekerja. “Biarkan saja…Kenapa aku harus ikut membantu mereka apa kamu
tidak tahu kalau aku benci tanah?” sambil memasang muka marah, jawab Christa.
Erwin yang kebetulan lewat melihat Annie dan Christa sedang berbicara, tidak sengaja mendengar
pembicaraan mereka dan langsung menghampiri. “Christa, seharusnya kamu tidak boleh begitu!”
ucap Erwin sambil berjalan mendekat. “Kita sebagai manusia yang tinggal di bumi ini sudah
seharusnya menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak, seperti menanam pohon misalnya.
Walaupun kita cuma melakukan di lingkungan desa saja, setidaknya kita sudah melakukan
tindakan yang bermanfaat yang hasilnya bisa kita rasakan untuk di masa yang akan datang. desa
kita pun nantinya akan dipenuhi pohon-pohon yang hijau sehingga kita bisa menghirup udara yang
segar” Erwin menjelaskan. “Ehm… Iya, Pak” jawab Christa pelan, dia merasa bahwa apa yang
diucapkan Erwin benar.
“Ayo, kita bekerja bersama-sama! Yuk, Christa, Annie!” sambil tersenyum, Erwin mengajak
Christa dan Annie untuk menanam pohon. Dan, Christa pun mengangguk, tersenyum. Setelah
mendengar ucapan Erwin, Christa pun sadar bahwa menjaga lingkungan alam itu sangatlah
penting.