Anda di halaman 1dari 2

Biografi Tokoh Kemerdekaan Dr.

Moewardi

Bunga bangsa, Dr. Muwardi adalah salah satu pahlawan kemerdekaan RI. Dia lahir di
Pati, Jawa Tengah di tahun 1907. Muwardi adalah seorang dokter lulusan dari School
Tot Opleiding Voor Indische Artsen (STOVIA). dr Moewardi juga lulusan dari
Nederlandsch Indische Arts School (NIAS) hingga lulus sebagai dokter pada tahun 1931.
Setelah 5 tahun berpraktik sebagai dokter, dr Moewardi kembali memperdalam
ilmunya dengan mengambil spesialisasi Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di
Geneeskundig Hoogeschool (GH) Salemba dan menjadi asisten pada rumah sakit CBZ,
yang kini berubah nama menjadi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan dia
resmi menjadi dokter spesialis pada tahun 1939.Tak hanya aktif dalam dunia
kedokteran namun ia juga dikenal pandai pencak silat. Dr Moewardi merupakan
pemimpin di kepanduan Jong Java Padvinderij. Dalam organisasi, Muwardi sudah aktif
karena dia pernah menjadi Pemimpin Umum Pandu Kebangsaan (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Pada saat Proklamasi Kemerdekaan, dia mempunyai peran penting di
dalamnya. Pada tanggal 16 Agustus 1945 dia memerintahkan Barisan Pelopor
untuk menjaga Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Monas) yang rencananya akan
digunakan sebagai tempat pembacaan teks proklamasi. Usai proklamasi, dr Moewardi
ditunjuk sebagai Ketua Umum Barisan Pelopor
(kemudian berubah nama menjadi Barisan Banteng)
menggantikan Bung Karno yang diangkat menjadi
presiden. Barisan pelopor Istimewa juga dibentuk oleh
Dr Muwardi untuk menjaga rumah dari Presiden dan
Wakil Presiden yang juga proklamator (Soekarno-
Hatta).

Suwardi mengganti nama barisan pelopor menjadi


barisan Benteng, ketika pusat barisan itu pindah ke
Solo pada tahun 1964. Sebelum pindah di Solo, akibat
semakin memanasnya situasi politik dan keamanan di
Jakarta saat itu. Dan ketika masih di Jakarta, dia juga
ikut dalam pertempuran melawan Inggris. Suwardi tetap
menjalankan tugasnya sebagai dokter walaupun dia aktif di berbagai organisasi. Lalu
bersama dokter dokter lainnya dia mendirikan sekolah kedokteran di Jebres Solo
kemudian sekolah itu pindah ke Klaten. Dr Moewardi pun kemudian terjun ke dunia
politik dengan membentuk Gerakan Rakyat Revolusioner (GRR) pada Agustus 1948
untuk melawan aksi-aksi anti pemerintah yang dilancarkan oleh Front Demokrasi
Rakyat (FDR), yang merupakan onderbouw Partai Komunis Indonesia (PKI) Untuk
menghadapi pemberontakan PKI. Tak selang berapa lama PKI melakukan aksi brutal
mereka pada 11 September 1948 di Madiun, dan Pada tanggal 13 september tahun
1948 di Solo PKI melakukan serangkaian penculikan dan pembunuhan. Dr, Muwardi
turut menjadi korban kebiadaban PKI tersebut,dia diculik dan di bunuh pada saat akan
pergi menjalankan praktik sebagai dokter di rumah sakit Jebres.

Suwardi diberi gelar sebagai pahlawan Kemerdekaan Nasional pada tanggal 04


Agustus 1964, Berdasarkan Surat Keputusan Presiden R.I No.190 Tahun 1964. dan
namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit di Solo, Jawa Tengah. Selain itu,
Biografi Tokoh Kemerdekaan Dr.Moewardi

namanya juga digunakan sebagai nama jalan di beberapa kota di Indonesia seperti
Denpasar, Solo dll.

Referensi: https://www.merdeka.com/muwardi/profil/

http://sosok-tokoh.blogspot.com/2016/05/biografi-singkat-dr-moewardi.html

Anda mungkin juga menyukai