Diajukan oleh :
____________________
____________________
____________________
Oleh:
Fakultas Kedokteran
Maret 2016
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN LITBANG FK UNUD TAHUN 2015
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Judul Penelitian : Analisa Bahan Aktif tidak menguap yang bersifat
antioksiodan pada Bumbu babi Guling Bali
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap dengan gelar : Dr. dr. Gd Ngr. Indraguna Pinatih, MSc.,Akp., SpGK
b. Pangkat/Gol/NIP : Pembina Tk. I/IVb/19580521198503 1 002
c. Staf Bagian : Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kedokteran
Pencegahan (IKK-IKP) PSPD
d. Telp/HP : 0361-224704, 08123816424
e. E-mail : gnip_04@yahoo.com
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Anggota Tim Peneliti
I. a. Nama Lengkap : dr. I Wayan Gede Sutadarma, M.Gizi, Sp.GK
b. Pangkat/Gol/NIP : Penata/IIIc/198012162006041001
c. Staf Bagian : Biokimia PSPD
(Dr. dr. Dw. Pt. Gede Purwa Samatra, Sp.S (K) Dr.dr.G.N. Indraguna P.,MSc.Akp.,SpGK
NIP: 19550321 198303 1 004 NIP: 19580521 198503 1 002
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................... v
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 16
Lampiran 1 : Justifikasi Anggaran .......................................................................... 19
Lampiran 2 : Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian ...................................... 20
Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan
Pembagian tugas ............................................................................... 21
Lampiran 4 : Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti ........................................ 22
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kandungan dan Aktifitas dalam Bumbu Babi Guling
(secara teoritis) ............................................................................................ 7
Tabel 2. Aktifitas Antioksidan pada Bumbu babi Guling mentah dan Matang
Pada konsentrasi yang berbeda .................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
2.4 Kandungan antioksidan dalam bahan bumbu babi guling dan kasiat secara teoritis
Beberapa bahan dari bumbu babi guling, secara individual sudah diketahui kandungan
antioksidannya, baik itu flavonoid, terpene, polyphenol, vitamin A, C maupun E. Tetapi banyak
juga yang belum diketahui apakah mengandung antioksidan atau tidak. Bumbu yang sudah
diketahui kandungan antioksidannya antara lain bawang merah, lengkuas, jahe, kunyit, merica
hitam, kemiri, dan jeruk limau.
Berdasarkan data dari USDA Database for the Flavonoid Content of selected Food
(2003) maka disebutkan bahwa bawang merah mengandung quercetin, kaemferol,
isorhamnetin dan cyanidin), lombok rawit kecil mengandung quercetin, luteolin dan vitamin
C, air jeruk limau selain mengandung asam juga mengandung eriodyctol, naringerin dan
hesperitin, flavonols: quercetin, dan flavones: luteolin dan kunyit mengandung hesperitin,
naringerin, eriodyctole dan quercetin. (Nutrient Data Laboratory et al., 2003).
Fuhrman (2002) dalam tulisannya menyatakan bahwa jahe mengandung monoterpenes,
sesquiterpenes, gingerol, shogaol. Benkeblia (2005) dan Bozin et al. (2008) mengatakan kalau
bawang putih dan kemiri mengandung kaemferol, glycoside dan alysin, sedangkan menurut
Tangkanakul (2009) menyebutkan bahwa lengkuas mengandung galangin, gingerol,
diarylheptanoids. Gorenstein dan kawan-kawan dalam penelitiannya tentang bawang putih
bahkan menyebutkan bahwa pemberian tambahan bawang putih pada tikus yang mendapatkan
makanan kaya lemak dan kolesterol, dapat menekan pembentukan plasma lipid dan
meningkatkan konsentrasi anti oksidan dalam darahnya (Gorinstein et al., 2006).
Disamping itu Aisyah Tri Septiana dan kawan-kawan (2006) menyebutkan bahwa
kandungan poli fenol pada ekstrak kunyit adalah 216,57 ppm, dan jahe adalah 127,97 ppm.
Kandungan curcuminnya untuk kunyit adalah 55,93 ppm dan jahe adalah 4,6 ppm. Aktivitas
antioksidan pada kunyit dan jahe ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan tocopherol.
Hanumanthappa Manjunatha dan Krishnapura Srinivasan (2008) bahkan menyebutkan bahwa
kunyit dan Lombok merah tidak hanya mengandung antioksidan tetapi juga dapat menurunkan
kolesterol darah khususnya kolesterol LDL. Tangkanakul et al., 2009, dalam laporannya telah
menghitung secara kuantitatif kandungan polyphenol dan antioksidan yang ada pada bumbu
yang dipakai masakan Thailand dan ternyata beberapa bumbu memiliki persamaan dengan
bumbu yang dipakai di Bali.
Ekstrak bawang merah dan bawang putih ternyata mampu secara siginifikan
menghambat peroksidasi lemak (Leelarungrayub et al., 2006, Yin, Shu dan Chang, 2006),
bahkan Yin, Shu dan Chang secara lebih eksplisit menyebutkan tempat penghambatan
peroksidasi lemak tersebut yaitu di multilamellar phosphatidylcholine liposomes dan human
RBC membranes (p < 0.05).
Minyak kelapa yang diolah dengan pemanasan secara tradisional besar kemungkinan
bersifat lebih stabil dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara fermentasi (Virgin
Coconut Oils) (Seneviratne, 2008). Beberapa bumbu yang lain belum diketahui kandungan
antioksidannya.
Tabel di bawah menunjukkan bahan bumbu babi guling dan kandungan secara teoritis
dari masing-masing bahan yang diambil dari Tangkanakul et al., 2009.
Tabel 1. Kandungan dan Aktivitas Antioksidan dalam Bumbu Bali Guling
(Secara teoritis)
D. Uji Saponin
Sedikit ekstrak dalam pelaut metanol + 10 ml H2O panas, reaksi positif bila terbentuk
busa stabil kira-kira 10 detik setelah dikocok kuat-kuat dan tidak hilang bila
ditambahkan asam.
E. Uji Fenol (Tannin)
Sedikit ekstrak dalam pelaut metanol + sedikit air panas, dididihkan selama 5 menit,
dan disaring. Sebagian filtrat yang diperoleh ditambah larutan besi (III) klorida.
Terbentuknya warna hitam kehijauan menunjukkan adanya tanin.
4.1 BIAYA
4.1.1 Anggaran untuk pelaksana Rp. 8.000.000,-
4.2.2 Bahan Habis pakai Rp. 10.000.000,-
4.2.3 Biaya pengeluaran lain-lain Rp. 12.000.000,-
Total biaya Rp. 30.000.000,-
Pembuatan laporan
Seminar
Publikasi
KEPUSTAKAAN
Aisyah Tri Septiana, Mustaufik, Hidayah Dwiyanti, Deddy Muchtadi, Fransiska Zakaria dan
Maria Menu Ola, 2005, Pengaruh spesies zingiberaceae(Jahe, Temulawak, Kunyit,
dan Kunyit Putih)dan ketebalan irisan sebelum pengeringan terhadap kadar dan
aktivitas antioksidan ekstrak aseton yang dihasilkan=Effect of Zingiberaceae,
Agritech, XXVI (2), available at http://i-
lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=3704, downloaded on 19-10-2009
Bahorun T., Soobrattee M.A., Luximon-Ramma V., Arouma O., 2006, Free Radicals and
Antioxidants in Cardiovascular Health and Disease, Internet Journal of Medical
Update, 1 (2), Juli-Dec 2006, available at
http://www.geocities.com/agnihotrimed/paper05_jul-cec2006.htm, downloaded on
19-03-2009
Benkeblia N., 2005, Free-radical scavenging capacity and antioxidant properties of some
selected onions (Allium cepa L.) and garlic (Allium sativum L.) extracts, Brazilian
Archives of Biology and Technology, 48 (5), pp:
Bozin B., Mimica-Dukic N., Samojlik I., Goran A., Igic R., 2008, Phenolics as antioxidants in
garlic (Allium sativum L., Alliaceae). Food Chemistry, 111, pp: 925-929
Eiseman F.B. Jr., 1998, Dedaaran Bali: Foods that Balinese Eat, Jimbaran paper, Bali
(unpublished)
Fuhrman B., Rosenblat M., Hayek T., Coleman R., Aviram M., 2000, Ginger Extract
Consumption reduces plasma cholesterol, inhibits LDL oxidation and attenuates
development of atherosclerosis in atherosclerotic, apolipoprotein E-deficient mice,
Journal of Nutrition, 130, 1124-1131
Gorinstein S., Leontosicz M., Leontowicz H., Najman K., Namiesnik J., Park Yong Seo,
Teck Jung S., Gook Kang S., Trakhtenberg S., 2006, Supplementation of garlic
lowers lipids and increases antioxidant capacity in plasma of rats, Nutrition
Research, 26, pp: 362 368
Indraguna Pinatih G.N., 2009, Kandungan Gizi Makanan Tradisional Bali untuk Upacara,
Cermin Dunia Kedokteran, 36 (2), pp: 105-108
Indraguna Pinatih G.N., 2011, Bumbu Babi Guling Mencegah aterosklerosis yang diinduksi
oleh daging babi melalui meningkatkan antioksidan total, glutathione yang
menekan F2-isoprostan dan interleukin-6 pada tikus wistar, Disertasi Doktor,
Universitas Udayana, Bali.
Indraguna Pinatih G.N., 2011, Phytochemistry and antioxidant activity of Babi Guling Spices,
Udayana Journal, Bali.
Indraguna Pinatih G.N., 2014, Analisa Bahan Aktif bersifat AntiOksidan dan AntiInflamasi
Bumbu Babi Guling Bali, Laporan Penelitian, Universitas Udayana Bali
Leelarungrayub N., Rattanapanone V., Chanarat N., Gebicki J.M., 2006, Quantitative
evaluation of the antioxidant properties of garlic and shallot preparations, 22 (3),
pp:266-274
Wormuth M., Scheringer M., Vollenweider M., Hungerbhler K., 2006, What Are the
Sources of Exposure to Eight Frequently Used Phthalic Acid Esters in
Europeans?, Risk Analysis, 26 (3), pp. 803 - 824
YIN M.C., HSU P.C., CHANG H.H., 2006, In Vitro Antioxidant and Antibacterial Activities of
Shallot and Scallion, Journal of Food Science, 68 (1), pp: 281-284