Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

( MINAT BACA) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Karya Tulis Ilmiah


Karya Tulis Ilmiah disusun untuk syarat kelulusan kelas XII di SMA
YAPPENDA JAKARTA

DisusunOleh :
Dyah Ayu Palupi( 7754 )

XII IPS 2

YAYASAN PENDIDIKAN PENGAJARAN DEWASA


SMA YAPPENDA
JAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
( MINAT BACA ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Oleh :
Dyah Ayu Palupi ( 7754 )
Kelas XII IPS 2

Karya tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sebagai salah satu tugas wajib siswa kelas XII oleh

Pembimbing

Niko Bayu Kumoro AjiM.Pd


Tanggal

Penguji 1 Penguji 2

............................. ........................
Tanggal Tanggal

Kepala Sekolah

..........................................
Tanggal

i
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
Karya Tulis ini diajukan oleh :
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk melengkapi tugas akhir kelas XII di
SMA YAPPENDA JAKARTA

Penanggung Jawab
Kepala Sekolah SMA Yappenda

Wahyu Dawam Budi Utomo, S.Pd

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya
susun sebagai syarat untuk memenuhi tugas semester dua kelas XII SMA
YAPPPENDA JakartaUtara seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari
hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai
dengan norma, kaidah, serta etika akademis.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi-sanksi dari SMA YAPPENA sesuai peraturan
yang berlaku di SMA YAPPENDA.

Jakarta, (14, Januari 2021)

Yang membuat pernyataan ,

( Dyah Ayu Palupi )

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya
bahwa Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan
Sekolah (Minat Baca) Terhadap Hasil Belajar Siswa”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk melengkapi tugas semester satu. Saya
amat menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya
ingin menyampaikan rasa terima kasih dan kehormatan kepada:
1. Bapak Niko Bayu Kumoro Aji, M.Pd selaku guru pembimbing, yang telah
memberikan saya bimbingan serta pengarahan yang sangat membantu saya
selama proses penyusunan hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Kepada orang tua yang telah mendukung untuk terus maju dalam segala
aspek tanpa mengenal lelah.
3. Kepada para Guru yang telah membimbing dan mengajari saya dengan
menggunakan metode yang baik dan mudah untuk dipahami.
Saya menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih ada
kekurangan dalam penulisan, seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga
tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang
sempurna kecuali Tuhan.
Demikian saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 14 Januari 2021

Dyah Ayu Palupi

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................iv

KATA PENGANTAR.................................................................................. v

DAFTAR ISI.................................................................................................vi

DAFTAR TABEL........................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB IPENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 8
C. Tujuan Masalah.................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 8

BAB IILANDASAN TEORI....................................................................... 9

A. Minat Baca......................................................................................... 9
1. Pengetian Minat Baca ................................................................. 9
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca....................... 10
3. Cara Meningkatkan Minat Baca.................................................. 10
B. Pemanfaatan Perpustakaan ................................................................ 11
1. Pengertian Perpustakaan ............................................................. 11
2. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah............................................. 12
3. Tujuan Perpustakaan Sekolah...................................................... 13
4. Peran Perpustakaan ..................................................................... 14
C. Hasil Belajar ...................................................................................... 15
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 15
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...................... 15

v
3. Tujuan Hasil Belajar...................................................................... 17
4. Prinsip – Prinsip Hasil Belajar....................................................... 18

BAB IIIMETODE PENELITIAN.............................................................. 19

A. Jenis Penelitian................................................................................... 19
B. Sumber Data....................................................................................... 19
C. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 20
D. Teknik Pengambilan Sempel ............................................................ 20
E. Analisis Data ..................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 23

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .............................................................. 20

Tabel 1.2 Skala Likert ...................................................................................21

Tabel 1.3 Kriteria Penilaian Presentase ........................................................ 22

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Demografik .................................................................... 22


Lampiran 2 Kuesionar Final ............................................................. 23

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat akan


memudahkan manusia untuk memperoleh suatu informasi dengan cepat.
Perkembangan tersebut secara tidak langsung menuntut masyarakat yang
gemar mencari informasi agar tidak ketinggalan zaman. Salah satu proses
mencari informasi yang efektif dan yang paling mudah dilakukan adalah
melalui kegiatan membaca. Oleh karena itu, kegiatan membaca merupakan hal
yang pokok dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari pentingnya kegiatan
membaca, maka di perlukan bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada
diri seseorang agar orang tersebut tidak tertinggal zaman. Salah satu cara agar
kegiatan membaca dapat disukai oleh masyarakat adalah dengan menanamkan
sejak dini pada anak-anak akan pentingnya kegiatan membaca. Kegiatan
membaca dapat ditanamkan kepada anak mulai dari lingkungan keluarga dan
sekolah.
Salah satu prioritas pembangunan dibidang pendidikan yaitu dengan
adanya Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa secara berkelanjutan sangat erat
kaitannya dengan proses pembelajaraan yang diselenggarakan oleh instansi
pendidikan sekolah. Upaya penyelenggaraan perpustakaan sekolah merupakan
suatu upaya yang baik untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses belajar mengajar (Dian Sinaga,2009:15). Hal ini karena pola
pengajaran yang disebutsebagai keterbukaan informasi untuk memperoleh
sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan hanya akan terlaksana jika siswa dapat
memanfaatkan perpustakaan. Dalam sistem seperti ini siswa harus
memanfaatkan perpustakaan untuk mencari dan menelaah buku-buku yang ada
di perpustakaan dalam proses belajar mengajarnya. Koleksi perpustakaan
merupakan unsur penting dalam meweujudkan fungsi perpustakaan dengan
baik. Perpustakaan menyediakan koleksi yang disesuaikan dengan tujuan dan

1
2

kebutuhan pengguna perpustakaan. Suwarno (2009:41), mengemukakan bahwa


koleksi perpustakaan adalah “Sejumlah bahan pustaka yang telah ada di
perpustakaan dan telah di olah (di proses) sehingga siap dipinjamkan atau
digunakan oleh pemakai”. Apabila koleksi buku dalam perpustakaan tidak
mampu menarik minat baca siswa, maka perpustakaan tidak akan dimanfaatkan
oleh siswa.
Begitu pentingnya peranan perpustakaan sehingga sekolah
menyelenggarakan perpustakaan dengan pengelolaan yang baik untuk
menunjang proses belajar mengajar dan untuk mempermudah guru dalam
memberikan tugas kepada siswa.Perpustakaan merupakan pusat interaksi siswa
dengan buku, sehingga perpustakaan sangat penting dalam proses belajar.
Kenyamanan dan kelengkapan koleksi buku adalah syarat mutlak untuk
meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar siswa. Sehingga, diperlukan
pengelolaan perpustakaan yang serius mengenai penataan perpustakaan.
Karena hal ini mempengaruhi minat siswa untuk belajar. Berbagai fasilitas dan
layanan yang tersedia di perpustakaan termasuk bahan literatur, jurnal, dan
majalah, hasil-hasil penelitian serta ada juga aktifitas kebudayaan. Pendidikan
pada dasarnya usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya
manusia peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi kegiatan
belajar mereka. Tugas pokok dari perpustakaan sekolah menurut (sutarno
2006:40), adalah untuk menunjang proses pendidikan agar dapat berlangsung
baik dan lancer dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan
kurikulumsekolah dan ilmu pengetahuan yang lain. Dari pendapat mengenai
manfaat perpustakaan sekolah tersebut, diharapkan penyelenggaraan
perpustakaan sekolah dapat mengatasi masalah tentang kurangnya minat baca
anak yang pada akhirnya akan berdampak pada hasil belajar anak. Mengingat
pentingnya minat baca dikalangan siswa sekolah dasar dan menengah, sudah
selayaknya setiap siswa untuk menggemari bacaan. Menurut Hurlock dalam
Hardi (2014:14) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila bebas memilih. Dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan, tentunya sangat berkaitan erat dengan
3

peningkatan hasil belajar yang baik tentunya juga sangat di pengaruhi oleh
minat membaca yang pengaruhnya sangat besar terhadap kebiasaan membaca.
Sekarang ini, minat membaca siswa yang rendah membuat mutu
pendidikan juga semakin menurun. Karena minat membaca siswa berpengaruh
terhadap mutu pendidikan. Rendahnya minat membaca menyebabkan
merosotnya kualitas lulusan siswa karena tersebut juga malas untuk belajar.
Padahal dengan membaca siswa menjadi tahu apa yang sebelumnya belum
diketahui. Dan secara umum untuk meningkatkan pengertian, pemahaman, dan
pengetahuan tentang pelajaran dalam menguasai informasi dan perkembangan
teknologi adalah dengan kegiatan membaca, serta membaca merupakan
mengungkap suatu imajinasi terhadap suatu pembaca yang disukai khalayak
ramai. Hilgard dalam Slameto (2013:55) menyebutkan “interest is persisting
tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” yang artinya
minat adalah kecenderungan yang kuat untuk memperhatikan hingga akhir, dan
menikmati beberapa kegiatan atau memiliki rasa kepuasaan. Sedangkan
menurut Farida Rahim dalam Nurul Safitri (2013:14) minat membaca adalah
keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. minat
membaca di perpustakaan diartikan sebagai adanya kecenderungan, perhatian,
dan keinginan kuat disertai usaha-usaha untuk membaca agar dapat mandalami
apa yang dibaca dengan baik dan menajdi salah satu ukuran terhadap sumber
keinginan yang kuat. Apabila perasaan selalu ingin tahu tersebut mendapat
suatu dorongan yang kuat maka mulai timbul minat baca.
Setelah minat baca timbul pada diri seseorang, maka akan timbul juga
budaya membaca. Harapannya dengan banyak membaca siswa tersebut
mempunyai hasil belajar yang baik. Namun fenomena minat dan budaya
membaca belum menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat (Ibid,hlm 53).
Pembinaan minat baca di sekolah belumlah cukup. Pembudayaan minat baca
harus bertumpu pada tiga pilar, lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Lingkungan keluarga menjadi pilar utama dalam menimbulkan
baca karena keteladan orang tua dalam membaca dapat
4

menentukan minat baca anak. Hal tersebut budaya membaca perlu dibina dan
dikembangkan sejak dini. Orang tua yang setiap harinya membiasakan dirinya
untuk membaca, secara tidak langsung dapat memberikan motivasi pada anak –
anaknya sehingga munculnya suatu gerakan, yaitu gemar membaca
(Sidik,Umar, 2006:3).
Minat baca sangat penting untuk pelajar, agar dapat memperoleh hasil
belajar yang baik seseorang mampu membaca dan membiasakan diri untuk
membaca. Literasi menjadi kunci bagi kemajuan suatu bangsa, karena
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diraih dengan memiliki
kemampuan membaca yang tinggi, bukan dengan menyimak atau
mendengarkan. Kemampuan berliterasi masyarakat,khususnya para peserta
didik di lembaga pendidikan formal, tentunya berkaitan erat dengan tuntunan
keterampilan membaca yang diharapkan berujung pada kemampuan
masyarakat dalam memahami dan mengolah informasi secara analitis, kritis,
dan reflektif. Sebuah kemampuan berpikir yang sangat diperlukan di era
disrupsi saat ini dengan persoalan budaya literasi yang masih rendah. Persoalan
rendahnya literasi di Indonesia merupakan masalah serius yang sedang
dihadapi pemerintah. Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo sebelumnya
telah meluncurkan program literasi di tengah masyarakat, seperti Gerakan
Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Gerakan Literasi
Bangsa (GLB). Namun demikian, hingga saat ini fakta di lapangan masih
menunjukkan bahwa budaya literasi masyarakat tergolong masih rendah.
Tingkat minat baca masyarakat menurut beberapa ahli survei masih
menunjukkan fakta yang memprihatinkan. Suatu hal yang sangat kontradiktif
jika dibandingkan dengan laju penggunaan internet dan media sosial yang trend
nya justru semakin naik. Tidak dapat dipungkiri bahwa pikiran yang kritis lahir
dari kebiasaan membaca dalam mempertanyakan segala sesuatu. Sangat di
sayangkan, hal seperti ini belum menajdi kebiasaan cara berpikir yang baik,
karena tingkat literasi yang masih sangat rendah. Minat baca yang rendah
mengakibatkan kemampuan berpikir kritis juga turut rendah, sehingga saat
menerima berbagai informasi yang benar dan yang bohong. Atas dasar inilah
penyebaran hoaks atau berita bohong sangat menjamur di Indonesia. Karena
5

intensitas mengakses internet dan media sosial sangat tinggi, sementara budaya
literasi dan budaya berpikir kritis lemah.Di lingkup pendidikan formal, sejauh
ini strategi pengembangan minat baca disekolah ataupun perguruan tinggi
memang belum memperlihatkan fungsi nya dalam mengintegrasikan kegiatan
pembelajaran yang berupaya menjadikan semua warganya gemar
membaca,.sementara, di semua perguruan tinggi memiliki perpustakaan yang
memadai, dan malah tidak sedikit telah terakreditasi unggul. Di perpustakaan
peserta didik dapat belajar secara mandiri dan memanfaatkan waktu luang
karena tersedia bermacam-macam buku referensi dan sumber informasi
lainnya. Oleh karena itu, di perlukan upaya memaksimalkan pemanfaatan
perpustakaan. Agar minat baca siswa tumbuh dan berkembang, maka salah satu
upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melengkapi koleksi (bahan pustaka)
yang ada, mengatur situasi dan kondisi dengan sebaik mungkin, melaksanakan
tata kerja (mengorganisir) perpustakaan sesuai dengan sistem penyelenggaraan
yang ada, sehingga siswa merasa betah dan nyaman serta senang berada
(membaca) di dalam perpustakaan.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya mengumpulkan
dan menyimpan bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah
diharapkan siswa secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang
merupakan alat fundamental untuk belajar dengan baik di sekolah maupun di
luar sekolah (Ibrahim Bafadal,2006:189). Perpustakaan sekolah sebagai salah
satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peran
yang sangat amat penting dalam tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Alangkah baiknya siswa bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi
siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata
pelajaran tertentu. Menurut (Rosalin,2008:25) “perpustakaan sebagai lembaga
untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca,
dan budaya membaca melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuaii
dengan keinginan dan kebutuhan. Alangkah baiknya bila sekolah dapat
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan
kemapuan siswa dalam mata pelajaran tertentu.
6

Masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan


pembelajaran adalah hasil belajar yang tidak sesuai dengan harapan dan
pemilihan atau penentuan bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa
mencapai kompetensi.pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan
penilaian terhadap sikap, pengetahuan, kecakapan dasar dan perubahan tingkah
laku secara kuantitatif.Sudah menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi
pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap agar hasil belajar
yang diinginkan tercapai. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar
juga merupakan masalah yang penting. Pemanfaatan yang dimaksud adalah
bagaimana cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa. Karena itulah guru
dituntut peka terhadap situasi yang dihadapinya sehingga guru dapat
menyesuaikan diri dalam mengajar. Guru harusmengetahui situasi siswa,
situasi kelas dalam proses belajar mengajar. Sebab, tiap siswa mengalami
keragaman dalam hal kecakapan yang di peroleh dalam hasil pembelajaran.
Situasi kelas juga dapat sangat menentukkan terjadinya gairah memotivasi
belajar siswa.
Hasil belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi motivasi, intelegensi, penguasaan,
keterampilan, dan minat. Sedangkan faktor eksternal meliputi cara mendidik
orang tua, lingkungan rumah,metode belajar, hubungan guru dengan siswa, dan
hubungan siswa dengan yang lainnya.
Hasil belajar akan meningkat apabila siswa terbiasa untuk mencari
informasi mengenai materi pelajaran yang tidak diketahui dan salah satu cara
mandiri untuk mengatasi kesulitan itu adalah dengan membaca di perpustakaan.
Bahwa petunjuk bagi atribusi kemampuan adalah kesuksesan yang di dapatkan
dengan mudah atau diawal pembelajaran, begitupula keberhasilan lainnya.
Dengan kemampuan motorik, petunjuk usaha yang penting yaitu tindakan fisik.
Pada tugas kognitif, atribusi usaha dianggap benar ketika kita menggunakan
usaha mental atau menunjukkan keuletan dalam jangka waktu panjang untuk
berhasil.
7

Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan


melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai
pengumpulan data yang disebut dengan instrument penilaian hasil belajar.
Menurut Hamalik (2006:155), memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang
diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar
dengan sungguh-sungguh serta keberhasilan di lembaga pendidikan dasar dan
menengah tergantung pada sistem pembelajaran yang di motori oleh empat
komponen utamanya yaitu : siswa, guru, sistem kurikulum dan saran prasarana,
termasuk perpustakaan. Tiga komponen pertamanya sudah berjalan relatif lebih
baik, akan tetapi komponen keempatnya, dalam hal ini perpustakaan, selalu
terabaikan dan tidak pernah diperhatikan secara serius. Hasil belajar tampak
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur
melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya.
8

B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pemanfaatan (minat baca) terhadap hasil belajar siswa?

C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengaruh minat baca terhadap siswa
2. Mengetahui sejauh mana siswa memanfaatkan perpustakan sekolah
3. Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan perpustakaan sekolah terhadap minat
baca siswa

D. ManfaatPenelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan


memberikan informasi kepada pembaca mengenai pemanfaatan perpustakaan
sekolah terhadap minat baca siswa
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Minat Baca
1. Pengertian Minat Baca

a) Minat
Minat adalah yang memiliki kecenderungan atau tendensi tertentu.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui sesuatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal – hal lain.
Seseorang yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut
(Slameto,2010:180)
b) Membaca
Membaca adalah suatu bentuk aktivitas manusia. Kita tidak bisa
membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggunakan pikiran. Oleh
karena itu, keberhasilan dalam membaca ditentukan oleh kemampuan
pembaca dalam menerjemahkan sesuatu yang ingin dikomunikasikan oleh
penulis. Hal yang perlu dilakukan jika ingin rajin membaca adalah
memotivasi diri sendiri untuk selalu ingin tahu informasi yang berada di luar.
Mengingat pentingnya membaca dikalangan siswa, sudah
selayaknya setiap siswa untuk membudayakan gemar membaca. Menurut
Leonhard (2001:28), anak gemar membaca adalah anak senantiasa unggul di
kelas dan unggul di dalam ujian.
Maka minat baca adalah suatu rasa ketertarikan dalam hidup terhadap
aktivitas membaca buku yang berguna untuk mendorong dan meningkatkan
hasil belajar siswa. Minat baca ini dapat diketahui dari keingintahuan siswa
dengan hal-hal yang baru , dan siswa menyediakan waktu luangnya untuk
membaca.
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

9
10

Membaca sangat penting bagi kehidupan manusia. Akan tetapi pada


kenyataannya banyak orang yang belum menjadikan membaca sebagai suatu
kebiasaan dan kebutuhan. Hal ini menjadikan rendahnya minat seseorang
dapat disebabkan berbagai faktor.yaitu sebagai berikut (Ibrahim
Bafadal,2009:201) :
1) Kesiapan mental
Kesehatan mental sangat besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan
membaca dan belajar, apabila mentalnya kurang sehat maka akan timbul
beberapa gejala seperti sering lupa, kemampuan berfikirnya menurun, sulit
mengkonsentrasikan pikiran terhadap apa yang sedang di baca atau dipelajari.
2) Kesiapan Fisik
Kesiapan untuk membaca tergantung pada pertumbuhan fisik dan
kesehatannya. Siswa yang sering sakit,dan kurang istirahat,tidak bisa memiliki
kondisi yang optimal untuk membaca dan belajar.
3) Kesiapan emosi
Gangguan emosi juga dapat mempengaruhi keberhasilan membaca dan belajar.
Begitu pula seorang anak yang terlalu menggantungkan diri pada orang tuanya,
atau selalu ketakutan, dan merasa cemas. Semua ini menujukkan bahwa anak
tersebut kurang siap untuk membaca dan belajar
3. Cara Meningkatkan Minat Baca
Membaca buku dapat menjadi sebuah kegiatan untuk merefleksikan diri
di kala waktu kosong, seperti kata pepatah “buku adalah jendela dunia”.
Dengan membaca buku, jita dapat menambah wawasan tentang berbagai hal
yang belum diketahuinya. Untuk meningkatkan minat baca di kalangan
siswa, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh siswa, yaitu:
a) Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat
bersaing di era global.
b) Memiliki niat yang tulus untuk membaca.
c) Mulailah membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih
dahulu.
d) Catatlah setiap ada informasi penting dari buku tersebut.
11

B. Pemanfaatan Perpustakaan

1. Pengertian Perpustakaan
Secara umum perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku
ataupun bacaan lain yang diatur,diorganisasikan dan diadministrasikan
dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara
kontinu oleh pemakainya sebagai informasi. Jika dilihat dari penjelasan
tersebut, hakikat perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan
oleh sekolah, dan berada dilingkungan sekolah yang merupakan sarana
penunjang sekolah, dengan tujuan utamanya untuk membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang diselengarakan oleh sekolah.
MenurutSoeatminah Perpustakaan sekolah, adalah Perpustakaan yang
ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan
pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang
kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam
memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah (Soeatminah,1992).
Sedangkan menurut Mbulu (1991:89) menyatakan bahwa perpustakaan
sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:
a) Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah.
b) Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran.
c) Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan
dan pengajaran.
d) Perpustakaan sekolah sebagai laboraturium belajar yang memungkinkan.

Penyelenggaran perpustakaan sekolah bukan hanya menyimpan dan


mengumpulkan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan
sekolah siswa secara lambat laun memiliki kesengan membaca yang
merupakan alat fundamental untuk belajar.
Dari pernyataan di atas dapat kita lihat bahwa sekolah sebagai satuan
pendidikan yang harus menyediakan saran dan prasarana untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan,salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Sehingga
12

siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan intelektual,kecerdasan,dan


kejuaraan siswa. Secara umum perpustakaan sekolah sangat dibutuhkan di
lingkungan sekolah sebagi penunjang keberhasilan proses belajar mengajar
siswa dengan guru.

2. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah


Sesuai dengan namanya,perpustakaan sekolah tentu berada di
sekolah,di kelola oleh sekolah,dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar
mengajar,penelitian sederhana,menyediakan bahan baca guna menambah
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu pada prinsipnya bahwa setiap sekolah di
wajibkan untuk menyediakan perpustakaan. Keberadaan perpustakaan di
suatu pendidikan menjadi tepat karena dapat membantu dan meningkatkan
tugas para pendidik serta membantu siswa di dalam belajar.
Menurut Ibrahim Bafadal perpustakaan sekolah adalah kumpulan
bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku seperti kaset, dan CD.
Yang diorganisasikan secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat
membantu murid dan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah (Ibrahim
Bafadal 2005:4). Pemanfaatan perpustakaan di sekolah sangat erat sekali
hubungannya dengan tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah.
Fungsi perpustakaan sekolah terdiri dari beberapa fungsi yaitu :

a) Fungsi Edukatif
Yang dimaksud fungsi edukatif ini ialah bahwa perpustakaan harus mampu
membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan dan ekpresi, serta
mengembang dapa fikir yang rasional dan kritis.

b) Fungsi informatif
Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah harus menyediakan bahan
sumber informasi yang beraneka ragam, bermutu, dan update yang disusun
secara teratur.
13

c) Fungsi administratif
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari–hari di perpustakaan seperti
pencatatan, penyelesaian, pemrosesan baan – bahan serta menyelenggarakan
sirkulasi praktis, efisiensi dan efektif
d) Fungsi rekreatif
Perpustakaan selain menyediakan buku ilmu pengetahuan, juga perlu
menyediakan buku yang bersifat rekreatif atau hiburan, yang bermutu agar
dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang.
Dapat disimpulkan perpustakaan merupakan salah satu sifat informasi atau
tempat mengumpulan, menyimpan dan mengoleksi pustaka baik buku – buku
atau bacaan yang bisa digunakan untuk mencari sumber informasi sekaligus
sebagai sarana belajar yang menyenangkan.

3. Tujuan Perpustakaan Sekolah


Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah yaitu untuk memberikan
bekal kemampuan dasar kepada siswa,serta mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan selanjutnya, oleh karena itu segala bahan pustaka yang
dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar
mengajar. Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, tujuan perpustakaan
sekolah adalah (Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, 2007:3) :
a) Memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat lingkungan sekolah yang
bersangkutan, khususnya guru dan murid.
b) Sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar
tingkat sekolah.
c) Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.
d) Memperluas, memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar para siswa
dengan membaca buku.

Perpustakaan sekolah bertujuan untuk membantu pelaksanaan proses belajar


mengajar, tujuan perpustakaan sekolah sebagai berikut (Sri Marnodi,1991:12) :

a) Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan


dalam misi dan kurikulum.
14

b) Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan dan


keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang
hayat mereka.
c) Memupuk rasa cinta, kesadaran dan kebiasaan membaca.
d) Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya fikir para siswa
dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.

4. Peran Perpustakaan Sekolah


Peranan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar
sangat penting, karena perpustakaan merupakan satu unit kerja yang
menyediakan sumber informasi sebagai bahan kegiatan proses belajar
mengajar. Tanpa ada nya perpustakaan, maka kegiatan belajar mengajar tidak
akan efektif, karena guru maupun siswa yang terlibat dalam proses belajar
mengajar tersebut tidak memiliki akses yang mudah, cepat, dan luas pada
sumber informasi. Sumber-sumber informasi yang relevan dengan kurikulum
yang di sediakan oleh suatu perpustakaan sekolah akan sangat membantu
keberhasilan suatu proses belajar mengajar.
Dengan di lengkapi buku-buku yang sesuai dengan kurikulum yang
ada, maka guru maupun siswa bisa lebih memperkaya wawasannya. Peranan
lainnya dari perpustakaan sekolah yang suda memadai adalah mebantu siswa
terlatih untuk belajar secara mandiri dan tidak menganggap guru sebagai
satu-satunya sumber belajar.
Dengan demikian betapa besarnya peranan perpustakaan sekolah
dalam proses belajar mengajar, sekaligus mempersiapkan siswa agar
memiliki literasi informasi, sehingga sudah menjadi satu keniscayaan bahwa
perpustakaan sekolah harus menjadi pusat perhatian dan diberdayakan.

C. Hasil Belajar Siswa


15

1. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang diajarkan. Hasil belajar
berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil (product) merupakan
suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (Purwanto,2009:44)
Secara umum hasil belajar adalah sesuatu hal yang sudah dicapai atau
di peroleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu
penggunaan penilain terhadap sikap, pengetahuan, kecakapan dasar dan
perubahan tingkah laku. Menurut Abdurrahman hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar,
menurutnya anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah suatu pencapaian
tujuan –tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Mulyono
Abdurrahman, 1999:38). Adapun hasil belajar menurut Nana Syaodih
Sukmadinata merupakan realisasi potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik
perilakunya dalam bentuk penguasaan pengetahuaan, keterampilan berfikir
maupun keterampilan motorik (Nana Syaodih Sumandinata,2005:102).
Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang
telah dicapai setelah mengalami proses belajar atau setelah mengalami
interaksi dengan lingkungannya guna untuk memperoleh ilmu pengetahuan
yang akan menimbulkan tingkah laku yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam
diri (faktor internal) dan berasal dari luar diri seseorang (faktor eksternal).
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa,
yaitu :
16

1. Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam diri seseorang meliputi dua faktor yaitu faktor
fisiologis (jasmani) dan faktor psikologis (rohani).
a) Faktor Fisiologis
Aspek fisiologis meliputi jasmani, secara umum dan kondisi panca indra. Anak
yang segar jasmani nya dan kondisi panca indra yang baik akan memudahkan
anak dalam proses belajar sehingga hasil belajar anak dapat optimal
b) Faktor Psikologis
Aspek psikologis meliputi rohani seperti tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat
siswa, dan minat siswa.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal juga dapat meliputi beberapa faktor, yaitu:
a) Keluarga
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam
belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya penghasilan dan
perhatian.
b) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak.
Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan
anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah. Semua ini mempengaruhi
keberhasilan belajar.
c) Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila sekitar tempat tinggal
keadaan masyarkatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama
anak, rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong
anak giat belajar.

d) Lingkungan sekitar
17

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat mempengaruhi hasil belajar.


Keadaan lingkungan , bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan
sebagainya semua ini akan mempengaruhi kegairahan dalam belajar.

3.Tujuan Hasil Belajar

Tujuan hasil belajar merupakan deksripsi tentang perubahan perilaku


yang diingkan a atau deksripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah
terjadi. Pengukuran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan evaluasi.
Evaluasi dilakukan pengukuran, artinya keputusan (judgement) yang harus
ada dalam setiap evaluasi berdasar data yang diperoleh dari pengukuran.
Untuk mengetahui seberapa jauh pengalaman belajar yang telah dimiliki
siswa, dilakukan pengukuran tingkat pencapaian siswa. Dari hasil
pengukuran ini guru memberikan evaluasi atas keberhasilan pengajaran dan
selanjutnya melakukan langkah-langkah guna perbaikan proses belajar
mengajar berikutnya.

Secara rinci, fungsi evaluasi dalam pengajaran dapat dikelompokkan


menjadi empat, yaitu:
1) Untuk mengetahui kemajuan siswa dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
3) Untuk keperluan bimbingan konseling.
4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan

Dapat disimpulkan bahwa tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui


perubahan-perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan untuk
memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih meningkatkan hasil belajar.
18

3. Prinsip-Prinsip Hasil Belajar


Agar kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu
saja diperlukan prinsip-prinsip belajar tertentu yang dapat melapangkan jalan
ke arah keberhasilan belajar. Oleh karena itu beberapa prinsip belajar berikut
ini perlu di
perhatikan secara saksama untuk mendapatkan pengertian yang
mendalam sehingga dapat menerangkan ke dalam kegiatan belajar. Berikut
prinsip-prinsip hasil belajar:
a. Prinsip bertolak dari motivasi
Motivasi merupakan pendorong yang dapat melahirkan kegiatan bagi
seseorang. Seseorang yang bersemangat untuk menyelesaikan suatu kegiatan
karena ada motivasi yang kuat dalam dirinya. Motivasi sebagai suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk suatu
kegiatan nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Prinsip pemusatan perhatian
Dalam belajar diperlukan pemusatan perhatian. Tanpa ini perbuatan belajar
akan menghasilkan kesia-siaan dan menghasilkan kekecewaan yang ditemui.
Ketidakmampuan seseorang berkonsentrasi dalam belajar disebabkan buyarnya
perhatian terhadap suatu obyek. Hal ini yang tidak diinginkan oleh siapapun
yang sedang belajar (Syaiful Bahri Djamarah,hlm97).
c. Prinsip pengutaraan kembali hasil belajar
Strategi jitu untuk mengingat kembali yaitu dengan cara mengutarakan dengan
memakai kalimat sendiri dan mengambil pokok pikiran dari apa yang dibaca
sebagai landasan berpijak.
d. Prinsip pemanfaatan hasil belajar
Pemanfaatan hasil belajar adalah cara lain untuk mempertahankan ilmu
pengetahuan yang telah diterima dari kegiatan belajar. Pemanfaatan hasil
belajar ini bisa dengan cara mempelajari hal-hal yang lain atau mengamalkanya
kepada teman yang memerlukannya
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional
dan sistematis. Serta data penelitian berupa angka-angka dan rasional
menggunakan statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
deksriptif pendekatan. Kuantitatif deksriptif adalah penelitian yang tugasnya
menganalisis data dan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang ada
dengan tujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel sehingga
mencapai kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.
Metode survey merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pertanyaan sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian
seluruh jawaban yang diperoleh penulis dicatat, diolah dan dianalisis. Metode
survey ini digunakan untuk mendapatkan data dari suatu tempat tertentu yang
alamiah “bukan buatan”, tetapi penulisan melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, dengan menyebar kuesioner.

B. Sumber Data .

1. Lokasi dan Waktu Penilitian


Penelitian ini di lakukan di SMA YAPPENDA JAKARTA,
beralamat di Swasembada Timur V No 10, Jakarta Utara. Sumber data ini
adalah dari seluruh siswa kelas XII IPS yang mengisi sebuah kuisioner yang
telah di berikan dan dilakukan juga dokumentasi.

19
20

Tabel 1.1 jadwal Kegiatan Penelitian


No Waktu Kegiatan
1 26Januari 2021 Survey tempat penelitian
28 Januari 2021 Perizinan penelitian kepihak
2
sekolah
3 30 Januari 2021 Pelaksanaan awal penelitian
4 31 Januari 2021 Pengujian validitas kuesioner
5 1 Februari2021 Pelaksanaan penelitian
6 2 Februari 2021 Akhir penelitian

C. Teknik Pengumpulan Data


Prosedur pengumpulan data dalam karya tulis ini di lakukan dengan
teknik pustaka dan angket. Berdasarkan teknik pengumpuilan data dibagi
menjadi dua, yaitu angket atau kuesioner. Metode angket atau kuesioner
adalah suatu daftar yang diberisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu
masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket
disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab atas pertanyaan
yang diajukan untuk kepentingan penelitian), terutama pada penelitian survei.
Angket yang digunakan merupakan test sekala sikap yang mengacu
kepada plamater skala likert. Pilihan jawaban di katagorikan sebagai sesuatu
pernyataan sikap SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat
tidak setuju), tidak diikut sertakan untuk mengindari sikap keraguan pada
pelajar.

D. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling.
Metode ini menggunakan kriteria yang telah di pilih oleh peneliti dalam
memilih sampel. Kriteria inklusi dan esklusi. Kriteria inklusi merupakan
kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan peneliti.
Sedangkan kriteria ekslusi merupakan kriteria inklusi harus di keluarkan
dari kelompok penelitian.

E. Analisis Data
21

Analisis data dalam penulisan karya ini adalah dengan menggunakan


metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif merupakan suatu metode
yang digunakan untuk membuat gambaran sistematis mengenai hubungan
antara fenomena yang diselidiki dan hasilnya tidak dinyatakan dengan
angka.
1. Analisis Skala Likert

Skala Likertdi gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi


siswa tentang pemanfaatan perpustakaan.

Tabel 1.2Skala Likert

No Simbol Keterangan Skor


1 SS Sangat Setuju 4
2 S Setuju 3
3 TS Tidak Setuju 2
4 STS Sangat Tidak Setuju 1

Kuesioner yang dibagikan dilakukan menggunakan Skala Likert maka


perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus
sebagai berikut :
(F 1 x 1)+( F 2 x 2)+( F 3 x 3)+( F 4 x 4)
Nilai Indeks =
4
Keterangan :
F1 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat Tidak
Setuju)
F2 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Tidak
Setuju)
F3 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Setuju)
F4 adalah frekuensi jawaban respondenyang menjawab4 (Sangat Setuju)

2. Teknik Analisis Kuantitatif


22

Teknik analisis kuantitatif di gunakan untuk mengelola dan


ngeinterprestasikan data yang berbentuk angka atau yang berisfat
sistematis.Jenis analisisnya menggunakan analisis persentase dengan
menggunakan rumus:
f
P = N x 100%

Keterangan:
P: Persentase (%) yang dicari
F: Jumlah responden yang memilih alternative jawaban
N: Jumlah keseluruhan responden
Angka yang di masukan kedalam rumus persentase diatas merupakan
data yang diperoleh dari hasil jawaban responden atas pertanyaan yang di
ajukan. Hasil perhitungan tersebut kemudian di bandingkan dengan
kriteria yang telah di tetapkan. Kriteria penafsiran nilai persentase dapat
dilihat pada.

Tabel 1.3
Kriteria Penilaian Persentase
Persentase Kriteria
0% Tidak ada/seorang pun
1%-24% Sebagaian kecil
25%-49% Kurang dari setengahnya
50% Setengahnya
51%-74% Lebih dari setengahnya
75%-99% Sebagian besar
100% Seluruhnya
Sumber (Aikunto, 2006:47)
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Dian Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah, ( Bandung: Bejana, 2009), Cet

IV, h, 15

Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah, ( Jakarta: Bumi Aksara,

2006) hlm 3

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Bumi

Aksara,2009) hlm 201

Pawit M. Yusufdan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2007) hlm 3

Sidik Umar. Budaya Membaca dan Kemelekhurufan Masyarakat dalam jurnal

FIHRIS. Volume 1 nomor 2 bulan Juli-Desember,2006) hlm 3

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi nya, (Jakarta PT Rineka

Cipta,2010) HLM 180

Soetminah, Perpustakaan Kepustakawan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius

1992)

JURNAL ILMIAH

Habib, Masturi. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap


Prestasi Belajar Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Megawati. 2016. Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses


Pembelajaran Siswa. Makassar: Universitas Islam Negeri Allaudin Makassar

23
Demografik

Beri indikasi jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda.


Apa jenis kelamin anda?
[ ] laki-laki [ ] perempuan
Di usia berapa anda saat ini?
[ ] 15 [ ]17 [ ] 19
[ ] 16 [ ] 18

TERIMA KASIH ATAS BANTUAN ANDA

24
Kuesioner Final

Survey respon siswa siswi SMA YAPPENDA


mengenai Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan
Sekolah (Minat Baca) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Dear responden
Saya Siswi IPS SMA YAPPENDA, saat ini kami sedang melakukan penelitian
Respon siswa SMA YAPPENDA mengenai Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan
Sekolah (Minat Baca) Terhadap Hasil Belajar Siswa.Untuk mengisi kuesioner ini,
anda hanya membutuhkan waktu maksimum 10 menit. Saya membutuhkan
bantuan anda untuk mengisi kuesioner ini.

Terima kasih

Dyah Ayu Palupi

Bagian 1
Apakah anda sering meluangkan waktu untuk ke perpustakaan sekedar untuk
membaca buku?
( ) Ya ( ) Tidak
Jika jawaban untuk pertanyaan diatas adalah "YA" sudah berapa seringkah anda
mengunjungi perpustakaan ?
( ) sekali ( ) 2x ( ) 3x

25
NO PERNYATAAN NILAI
STS TS S SS
1 Apakah anda setuju bahwa perpustakaan
menjadi tempat yang sangat penting untuk
menambah minat baca
2 Dengan adanya perpustakaan para siswa
akan mudah untuk dapat informasi
3 Apakah anda setuju dengan peraturan
sekolah yang mewajibkan meluangkan
waktu 15 menit untuk membaca buku
4 Apakah anda setuju bahwa perpustakaan
mempunyai peran penting dalam rangka
menambah minat baca
5 Saya bertujuan ke perpustakaan untuk
berdiskusi dengan teman-teman
6 Saya memiliki rasa keingintahuan yang
tinggi ketika buku tersebut saya sukai
7 Saya berkunjung ke perpustakaan untuk
mengerjakan tugas - tugas yang diberikan
oleh guru
8 Saya lebih mudah memahami buku bacaan
ketika di perpustakaan
9 Saya mengembalikan buku perpustakaan
tepat waktu
10 Saya lebih mudah membuat tugas dengan
datang ke perpustakaan
Seberapa setuju atau tidak setuju Anda dengan pernyataan – pernyataan
dibawah.Jika jawaban Anda semakin mendekati angka 1, berarti Anda semakin
‘sangat tidak setuju’, dan jika jawaban Anda semakin mendekati angka 4, berarti
Anda semakin ‘sangat setuju’.

26
BIODATA PENELITI

Nama : Dyah Ayu Palupi

Nis : 7754

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 22 September 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas / Program Jurusan : XII IPS 2/IPS

Agama : Islam

Alamat ; Jalan, Plumpang B Rt 015 Rw 04 No23

Nama Orang Tua : Kembar Rachmad Hidayat

Pendidikan

 TK : TK R.A YAHUNA ( 2008 – 2009)


 SD : SDN RBS 01 PAGI ( 2009 – 2015)
 SMP : SMPN 136 JAKARTA ( 2015 – 2018)
 SMA : SMA YAPPENDA ( 2018 – sekarang)

Pengalaman Organisai : Taekwondo Yappenda

Prestasi(akademik/Non) : Juara 3 Olympic Championship Taekwondo 2018

E-mail : dindadyah.dd.dd29@gmail.com

Sosial Media (Instagram) : dindadyahdyahayu

Moto Hidup : sukses dunia & akhirat

Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat


dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 14 Januari 2021

27

Anda mungkin juga menyukai