Universitas Airlangga
Surabaya
MEMBANGUN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS
Manajer yang percaya bahwa pelanggan merupakan “profit center” perusahaan menggunakan
diagram organisasi tradisional. Sebuah piramid dengan presiden perusahaan pada puncak
piramid, di bawahnya terdapat manajer menengah, setelahnya yaitu orang garis depan dan di
posisi terbawah adalah pelanggan. Perusahaan pemasaran yang berhasil adalah yang
menggunakan diagram organisasi modern. Pada puncak piramid terdapat pelanggan,
urutan berikutnya adalah orang-orang garis depan yang memenuhi, melayani, dan
memuaskan pelanggan; di bawahnya terdapat manajer menengah, yang tugasnya mendukung
orang garis depan sehingga mereka dapat melayani pelanggan dengan baik; dan di dasar
piramid terdapat manajemen puncak yang tugasnya mempekerjakan dan mendukung manajer
menengah yang baik. Pelanggan di sepanjang sisi piramid untuk mengindikasikan bahwa
manajer di semua tingkat harus terlibat secara pribadi dalam mengetahui, memenuhi, dan
melayani pelanggan.
Nilai yang dipersepsikan pelanggan (Customer Perceived Value – CPV) adalah selisih
antara penilaian pelanggan prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran
terhadap alternatifnya.
Total manfaat pelanggan (total customer benefit) adalah nilai moneter kumpulan manfaat
ekonomi, fungsional, dan psikologis yang diharapkan dari suatu penawaran pasar yang
disebabkan oleh produk, jasa, personel, dan citra yang terlibat.
Total biaya pelanggan (total customer cost) adalah kumpulan biaya yang dipersepsikan
yang diharapkan pelanggan untuk dikeluarkan dalam mengevaluasi, mendapatkan,
menggunakan, dan menyingkirkan suatu penawaran pasar, termasuk biaya moneter, waktu,
energi, dan psikologis.
Nilai yang dipersepsikan pelanggan didasarkan pada perbedaan atau selisih antara apa
yang didapatkan dpelanggan dan apa yang ia berikan untuk kemungkinan pilihan yang
berbeda. Pelanggan mendapatkan manfaat dan menanggung biaya. Pemasar dapat
meningkatkan nilai penawaran pelanggan melalui beberapa kombinasi peningkatan manfaat
ekonomi, fungsional, atau emosional dan/atau mengurangi satu jenis biaya atau lebih.
Seringkali, manajer mengadakan analisis nilai pelanggan untuk mengungkapkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan relatif terhadap kekuatan dan kelemahan berbagai pesaingnya. Langkah-
langkah dalam analisis ini adalah:
1. Mengidentifikasi atribut dan manfaat utama yang dinilai pelanggan – Pelanggan
ditanyai apa tingkat atribut, manfaat, dan kinerja yang mereka cari dalam memilih produk
dan penyedia layanan.
2. Menilai arti penting kuantitatif dari atribut dan manfaat yang berbeda – Pelanggan
diminta memeringkat arti penting berbagai atribut dan manfaat. Jika peringkat mereka jauh
berbeda, pemasar harus mengelompokkan mereka ke dalam berbagai segmen.
3. Menilai kinerja perusahaan dan pesaing berdasarkan nilai pelanggan yang berbeda dan
membandingkannya dengan peringkat arti pentingnya – Pelanggan menggambarkan di
tingkat mana mereka melihat kinerja perusahaan dan pesaing pada setiap atribut dan manfaat.
Beberapa pemasar mungkin berpendapat bahwa proses yang telah dijelaskan terlalu rasional.
Anggaplah pelanggan memilih sebuah produk, ada 3 kemungkinan:
1. Pembeli mungkin diperintahkan membeli pada harga terendah
2. Pembeli akan mundur sebelum perusahaan menyadari bahwa harga produk lebih mahal
untuk dioperasikan
3. Pembeli menikmati persahabatan jangka panjang dengan wiraniaga produk yang dibeli
Konsumen mempunyai beragam tingkat loyalitas terhadap merek, toko, dan perusahaan
tertentu.
Loyalitas (loyalty) didefinisikan sebagai “komitmen yang dipegang secara mendalam untuk
membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski
pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.
Proposisi penawaran nilai (value proportion) terdiri dari seluruh kelompok manfaat yang
dijanjikan perusahaan untuk dihantarkan; proposisi nilai melebihi sekadar positioning inti
penawaran.
Sistem penghantaran nilai (value delivery system) meliputi semua pengalaman yang akan
didapatkan pelanggan dalam proses memperoleh dan menggunakan penawaran.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timubul karena
membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil terhadap espektasi mereka.
Espektasi dilahirkan dari pengalaman masa lalu, pengaruh dari teman, iklan, maupun dari apa
yang dilihat.
Jika espektasi melebihi kenyataan yang didapat dari produk, konsumen tidak
terpuaskan.
Jika espektasi lebih rendah dari kenyataan yang didapat dari produk, konsumen akan
mendapatkan kepuasan.
Perusahaan yang berpusat pada kepuasan pelanggan mungkin akan menurunkan harganya
atau meningkatkan pelayanannya, mungkin laba akan menurun tetapi profitaboilitasnya akan
meningkat. pelanggan dapat meningkatkan keuntungannya melalui kepuasan yang dibentuk
dari konsumen, stakeholder (pemangku kepentingan) seperti karyawan, penyalur pemasok,
dan pemegang saham. Artinya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan baik dari
konsumen maupun pemegang kepentingan lainnya.
MENGAMATI KEPUASAN
Tingkat Pengukuran
Salah satu metode untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah Survei berkala,
melakukan pelacakan kepuasan secara langsung dan juga mengajukan pertanyaan tambahan
untuk mengukur niat pembelian kembali dan kemungkinan ketersediaan pelanggan
merekomendasikan perusahaan kepada orang lain. Selain survei berkala, perusahaan dapat
mengamati tingkat kehilangan pelanggan atau menghubungkan pada pelanggan yang berhenti
atau beralih pada perusahaan lain. Terakhir, perusahaan akan memperkerjakan pembelanja
misterius untuk mengukur sejauh mana pelayanan karyawan kepada pelanggan, untuk
melaporkan titik kuat dan lemah serta potensial dalam membeli produk perusahaan sendiri
dan membandingkan dengan perusahaan lain. Artinya, kinerja pesaing dan potensi pesaing
dalam meningkatkan kepuasan pelanggan juga penting untuk dipelajari.
Pengaruh kepuasan pelanggan, Bagi perusahaan yang berorientasi pada pelanggan,
kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan sarana pemasaran. Terlebih lagi, dalam era
berbasis teknologi, internet mampu menampung segala hasil baik dan buruk pelayanan dan
tingkat kepuasan publik, sehingga memberikan dampak yang besar yang mempengaruhi
ketidakpuasan dan protes konsumen.
Faktanya, sesempurna apapun rancangan dan rencana pemasaran yang dibuat, akan
tetap mendapati kesalahan dalam menghadapi keluhan pelanggan. Sehingga akan lebih baik
jika perusahaan membuka seluas – luasnya sarana keluhan dari pelanggan ke perusahaan baik
melalui pelayanan customer service, email, kotak pengaduan, formulir, dan sarana yang lain.
berdasarkan data, 2 per tiga ide peningkatan produknya datang dari mendengarkan keluhan
dari pelanggan.
1. Membuka “hotline”gratis 7 hari =, (24 jam) melalui telepon, faks, atau email untuk
menerima dan menindaklanjuti keluhan pelanggan.
2. Menghubungi pelanggan dengan keluhan secepat mungkin, semakin terlambat
penanganan perusahaan, akan semakin besarlah berita buruk akan tersebar.
3. Menerima tanggung jawab atas kekecewaan pelanggan, bukan melah menyalahkan
pelanggan.
4. Memperkerjakan orang di layanan pelanggan yang memiliki empati tinggi.
5. Menyelesaikan keluhan dengan cepat dan mengusahaan kepuasan pelanggan.
Sebagian pelanggan sebenarnya tidak meminta kompensasi yang besar sebagai tanda
bahwa perusahaan peduli.
Menurut mantan pemimpian GE, John E Welch Jr., “Kualitas adalah jaminan terbaik
kami atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar negeri
dan satu – satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan”.
Pengaruh kualitas, Kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas
perusahaan adalah yang berkaitan dengan erat. Semakin tinggi kualitas produk dan jasa,
semakin tinggi pula tingkat profitabilitas yang akan diterima, serta kepuasan sehingga
mendukung harga naik lebih tinggi, dan sering kali biaya yang ditimbulkan menjadi lebih
rendah. Studi telah menunjukkan korelasi yang tinggi antara kualitas produk relatif dan
profitabilitas perusahaan. Perusahaan menurunkan biayanya terlalu jauh akan menerima
akibatnya ketika kualitas pengalaman pelanggan menurun.
Kualitas Total, Kualitas total adalah tugas semua orang, seperti halnya pemasaran.
Pemasar memaikan beberapa peran dalam membantu perusahaan dalam mendefinisikan dan
menghantarkan barang dan jasa berkualitas tinggi kepada pelanggan sasaran.
Pemasaran adalah seni untuk menarik dan menjaga konsumen yang menguntungkan. Kita
tentu mengetahui aturan pareto “20-80” yang artinya sebanyak 20% pelanggan dapat
menghasilkan laba 80% atau lebih.Perusahaan perlu menyibukkan diri mereka dengan Return
of Customers(ROC) dan seberapa efisien mereka menciptakan nilai dari pelanggan dan calon
pelanggan yang tersedia.Perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya dengan menembak
pelanggan terburuk.
a. Profitabilitas Pelanggan
Pelanggan yang paling menguntungkan adalah perorangan,rumah tangga,atau
perusahaan yang sepanjang waktu mendapatkan aliran pendapatan yang melebihi
jumlah aliran biaya perusahaan yang dapat ditoleransi untuk menarik, menjual, dan
melayani pelanggan tersebut. Perhatikan penekanannya pada aliran seumur hidup
pendapatan dan biaya, bukan keuntungan dari transaksi tertentu.Pemasar dapat
menilai profitabilitas pelanggan secara individu dengan segmen pasar maupun
chanel.Kebanyakan perusahaan mengukur kepuasan pelanggan namun beberapa
ukuran profitabilitas nasabah individu.Pelanggan dibagi 3 golongan dalam
profitabilitas pelanggan yaitu
Pelanggan dengan laba tinggi
Pelanggan campuran
Pelanggan yang merugikan
T
( Pt −Ct ) R t
CLV= ∑ – AC
t=0 (1+i)t
Pelanggan Lama
∞
mrt ¿ m r
CLV =∑ t
t =1 ( 1+i ) ( 1+i−r )
Keterangan :
Pt = harga yang dibayar konsumen pada waktu t1
Ct = biaya langsung dari pelayanan konsumen pada waktu t1
i = tingkat bunga atau biaya modal suatu perusahaan
Rt = Kemungkinan konsumen membeli kembali pada waktu t1
AC = biaya akuisisi
T = rentang waktu untuk mengestimasi CLV
m = margin
r / ( 1+i−r ) = margin pengganda
Perusahaan tidak cukup hanya menarik pelanggan baru saja, perusahaan harus
mempertahankan mereka dan meningkatkan bisnis mereka. Terlalu banyak perusahaan
mengalami kerugian akibat pelanggan yang hilang dan beralih. Untuk mengurangi tingkat
keberalihan pelanggan, perusahaan harus :
POTENSI
`
Prospek yang
PROSPEK didiskusikan
Pelanggan
pertama
Pelanggan
berulang
Pelanggan tidak
KLIEN aktif atau
mantan
pelanggan
ANGGOTA
ADVOKAT
MEMBANGUN LOYALITAS
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan
sejumlah pertimbangan yang beragam. Mendengarkan pelanggan merupakan hal penting
dalam manajemen hubungan pelanngan. Beberapa perusahaan menciptakan mekanisme
berkelanjutan yang membuat manajer senior dapat terus terhubung ddengan umpan balik
pelanggan dari lini depan.
1. Menciptakan produk, jasa dan pengalaman yang unggul bagi pasar sasaran
2. Mengikutsertakan partisipasi lintas-departemen dalam merencanakan dan
mengelola kepuasan dan proses retensi pelanggan
3. Mengintegrasikan “suara pelanggan” untuk menangkap kebutuhan atau
persyaratan yang dinyatakan maupun tidak dalam semua keputusan bisnis
4. Menilai potensi program frekuensi dan program pemasaran klub
5. Menjalankan program yang mengakui karyawan yang bagus
Penulis Ben McConnell dan Jackie Huba menyatakan bahwa pelanggan pewarta tidak
hanya membeli produk atau jasa perusahaan tetapi begitu mempercayai sehingga mereka
terdorong menyebarkan berita dan secara suka rela merekrut teman-teman dan kolega mereka
untuk kepentingan perusahaan.
1. Delta-Pelanggan Plus
Memahami apa yang dicintai pewarta dengan terus mengumpulkan dan
mamsukkan mereka. Build a Bear Workshop menggunakan Cub Advisory Board
sebagai badan untuk memberikan umpan balik dan masukan keputusan.
2. Bagikan pengetahuan anda
Berbagai pengetahuan secara bebas membuat perusahaan menjadi lebih mudah di
akses, mengurangi ancaman terbesar. Orang yang membicarakan pengetahuan
anda akan meningkatkan nilai yang dipersepsikan dan nilai aktualnya
3. Membangun Gosip
Membuat pelanggan pewarta tetap berbicara dengan memberikan saran, program,
fitur kepada mereka untuk mendemonstrasikan hasrat mereka.
4. Menciptakan Komunitas
Menyediakan peluang bagi pelanggan yang mempunyai pemikiran serupa untuk
bertemu.
5. Menciptakan Potongan Lebih Kecil
Produk dan jasa yang berukuran lebih kecil mengurangi resiko, memperbaiki
siklus penjualan, dan menawarkan nilai yang jujur. Bahkan jika pelanggan tidak
membeli, ia dapat menyebarkan berita menyenangkan.
6. Menciptakan Tujuan
Perusahaan mengejar tujuan yang lebih tinggi. Pelanggan pewarta mendambakan
hubungan emosional dan pengesahan, tujuan terdefinisi dengan baik
menghasilkan komitmen emosi.
1. Program Frekuensi
Program yang dirancang untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang
sering membeli dan dalam jumlah besar. Program ini dapat membantu membangun
loyalitas jangka panjang, dan menciptakan peluang lintas penjualan dalam proses.
2. Program Keanggotaan Klub
Program yang terbuka bagi semua orang yang membeli produk atau jasa atau hanya
terbatas bagi kelompok yang berminat dan mereka bersedia membayar sejumlah kecil
iuran. Hal ini dapat membangun database dan menangkap pelanggan dari pesaing,
serta membangun loyalitas jangka panjang yang lebih kuat.
KOMUNITAS MERK
1. Memiliki rasa kesadaran atau semacam koneksi ke perusahaan merk atau anggota
masyarakat lainnya
2. Berbagi ritual, cerita dan tradisi yang membantu untuk menyampaikan makna dari
masyarakat
3. Sebuah tanggung jawab moral bersama atau kewajiban untuk kedu masyarakat
secara keseluruhan dan anggota masyarakat individu.
Memaksimalkan Manfaat dari Komunitas Merk
Komunitas merk dapat menjadi sumber inspirasi dan masukan untuk perbaikan
produk atau inovasi-inovasi. Kegiatan dari anggota komunitas merk juga dapat menggantikan
untuk beberapa derajat kegiatan perusahaan lain yang harus terlibat dalam menciptakan
efektivitas pemasaran yang lebih besar dan efisiensi sebagai hasil. Untuk membangun
komunitas merk yang positif, produktif membutuhkan pemikiran yang cermat dan
implementasi. Satu langkah peneliti menawarkan rekomendasi untuk membuat komunitas
merek online lebih efektif :
CRM adalah proses mengelola informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua “titik
kontak” pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. Titik kontak
pelanggan adalah semua kejadian di mana pelanggan menghadapi merek dan produk dari
pengalaman actual ke komunikasi pribadi atau massal hingga observasi biasa.CRM
memungkinkan perusahaan menyediakan layanan pelanggan real-timeyang sempurna melalui
penggunaan informasi akun perorangan yang efektif.Berdasarkan apa yang mereka ketahui
tentang setiap pelanggan yang dinilai, perusahaan dapat menyesuaikan penawaran pasar,
layanan, program, pesan, dan media. CRM penting karena pendorong utama profitabilitas
perusahaan adalah nilai kolektif basis pelanggan perusahaan
Personalisasi Pemasaran
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan melalui
pengindividuan dan personalisasi hubungan. Intinya, perusahaan yang cerdas mengubah
pelanggan mereka menjadi clien.
Pemberdayaan Pelanggan
Pemasar membantu konsumen menjadi penginjil untuk merek dengan menyediakan sumber
daya dan kesempatan untuk menunjukkan gairah mereka. Sebanyak teknologi baru yang
membantu pelanggan terlibat dalam pemasaran merek, mereka juga membantu menghindari
pemasaran pada waktu yang sama. Meskipun banyak yang telah dibuat untuk
memberdayakan konsumen dengan bertanggung jawab, menetapkan arah dari merek, dan
memainkan peran lebih besar dalam bagaimana itu dipasarkan masih benar bahwa hanya
beberapa konsumen ingin terlibat dengan beberapa merek mereka menggunakan dan, bahkan
kemudian, hanya beberapa waktu. Konsumen memiliki kehidupan, pekerjaan, keluarga, hobi,
tujuan, dan komitmen, dan banyak hal lebih penting bagi mereka daripada merek yang
mereka beli dan konsumsi. Memahami bagaimana memasarkan merek tertentu seperti
kepentingan pelanggan adalah sangat penting.
Keluhan pelanggan
1. Membuka ―hotline gratis 7 hari 24 jam baik melalui telepon, fax, atau e-mail untuk
menerima dan menindaklanjuti keluhan,
2. Menghubungi pelanggan yang menyampaikan keluhan secepat mungkin untuk
meminimalkan ketidakpuasan,
3. Menerima tanggung jawab atas kekecewaan pelanggan, hindari menyalahkan
pelanggan,
4. Memperkerjakan orang layanan pelanggan yang memiliki empati,
5. Mengatasi keluhan dengan cepat dan mengusahakan kepuasan pelanggan.