PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, perusahaan menghadapi era persaingan yang paling hebat. Meskipun
demikian, dengan beralih dari filosofi produk dan penjualan ke filosofi pemasaran holistik,
perusahaan akan mendapatkan peluang yang lebih baik untuk memenangkan persaingan.
Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah pelanggan yang kuat.
Pemasar harus berhubungan dengan pelanggan – menginformasikan, melibatkan diri, dan
mungkin bahkan mendorong mereka melakukan proses tersebut. John Chambers, CEO Cisco
Systems, mengungkapkannya dengan baik ketika ia menyarankan untuk “Membuat
pelanggan Anda menjadi pusat budaya Anda.” Perusahaan yang berpusat pada pelanggan
mempunyai keahlian dalam membangun hubungan pelanggan, bukan hanya produk, mereka
ahli dalam rekayasa pasar, bukan hanya dalam rekayasa produk. Selanjutnya, bagaimana
penjelasan dan penjabaran lebih lanjut, maka dibuatlah makalah oleh penulis dengan judul
“Menciptakan Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti dari nilai, kepuasan, dan loyalitas pelanggan, dan bagaimana cara
perusahaan menghantarkan ketiga hal tersebut?
2. Apakah arti nilai seumur hidup pelanggan dan bagaimana cara pemasar
memaksimalkannya?
3. Bagaimana perusahaan dapat mengembangkan hubungan pelanggan yang kuat?
4. Bagaimana perusahaan dapat menarik sekaligus mempertahankan pelanggan?
5. Apakah arti pemasaran database?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang telah
dirumuskan di atas.
BAB II
PMBAHASAN
Peraga 1.1
Perbandingan Organisasi Tradisional dan Organisasi Modern yang Berorientasi pada
Pelanggan
Perusahaan pemasaran yang berhasil adalah yang membalik diagram tersebut. Pada
puncak piramid terdapat pelanggan, urutan berikutnya adalah orang-orang garis depan yang
memenuhi, melayani, dan memuaskan pelanggan; di bawahnya terdapat manajer menengah
yang tugasnya mendukung orang garis depan sehingga mereka dapat melayani pelanggan
dengan baik; dan di dasar piramid terdapat manajemen puncak, yang tugasnya
mempekerjakan dan mendukung manajer menengah yang baik. Kami menambahkan
pelanggan di sepanjang sisi peraga
Peraga 1.2
Determinan Nilai yang Dipersepsikan Pelanggan1[2
Nilai yang dipersepsikan pelanggan (CPV – Customer Perceived Value) adalah selisih
antara penilaian pelanggan prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran
J. Pengaruh Kualitas
Kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas perusahaan
adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi tingkat kualitas, semakin tinggi pula tingkat
kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan (sering
kali) biaya yang lebih rendah. Studi telah memperlihatkan korelasi yang tinggi antara kualitas
produk relatif dan profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang menurunkan biayanya terlalu
jauh akan menerima akibatnya ketika kualitas pengalaman pelanggan menurun.
K. Kualitas Total
Kualitas total adalah tugas semua orang, seperti halnya pemasaran. Pemasar
memainkan beberapa peran dalam membantu perusahaan mereka mendefinisikan dan
menghantarkan barang dan jasa berkualitas tinggi kepada pelanggan sasaran. Pertama,
mereka mengemban tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
persyaratan pelanggan dengan benar. Kedua, mereka harus mengkomunikasikan ekspektasi
pelanggan dengan tepat kepada perancang produk. Ketiga, mereka harus memastikan bahwa
pesanan pelanggan dipenuhi dengan tepat dan sesuai jadwal. Keempat, mereka harus
memeriksa bahwa pelanggan menerima intruksi yang benar, pelatihan, dan bantuan teknis
dalam penggunaan produk. Kelima, mereka harus tetap berhubungan dengan pelanggan
setelah penjualan untuk memastikan mereka puas dan tetap puas. Keenam, mereka harus
mengumpulkan ide pelanggan tentang perbaikan produk dan jasa dan menyalurkan ide-ide
tersebut ke departemen yang tepat. Ketika pemasar melakukan semua ini, mereka memberi
kontribusi penting pada manajemen kualitas total dan kepuasan pelanggan, dan juga
profitabilitas pelanggan dan perusahaan.
Pelanggan ditampilkan di sepanjang kolom dan produk di sepanjang baris. Setiap sel
berisi simbol yang merepresentasikan profitabilitas penjualan produk tersebut kepada
pelanggan itu. Pelanggan 1 sangat menguntungkan; ia membeli dua produk penghasil laba
(P1 dan P2). Pelanggan 2 mencapai gambaran profitabilitas terbaur; ia membeli satu produk
yang menguntungkan (P1) dan satu produk yang tidak menguntungkan (P3). Pelanggan 3
adalah pelanggan yang merugikan karena ia membeli satu produk menguntungkan (P1) dan
dua produk yang tidak menguntungkan (P3 dan P4).
D. Mengurangi Keberalihan
Perusahaan tidak cukup hanya menarik pelanggan baru saja, perusahaan harus
mempertahankan mereka dan meningkatkan bisnis mereka. Terlalu banyak perusahaan yang
mengalami kerugian akibat pelanggan yang hilang (costumer churn) atau beralih. Untuk
mengurangi tingkat keberalihan ini, perusahaan harus:12[13]
1. Mendefinisikan dan mengukur tingkat retensinya.
2. Membedakan penyebab “erosi” pelanggan dan mengidentifikasikan pelanggan yang
dapat dikelola dengan lebih baik.
3. Membandingkan kehilangan laba yang dikalikan dengan nilai seumur hidup
12[13] Ibid., 152.
pelanggan dari pelanggan yang hilang terhadap biaya untuk mengurangi tingkat
keberalihan.
E. Dinamika Retensi
Kebanyakan teori dan praktik pemasaran berpusat pada seni menarik pelanggan baru,
dan bukan pada mempertahankan dan meningkatkan pelanggan lama. Secara tradisional,
penekanannya adalah membuat penjualan dan bukan membangun hubungan. penekanan pada
prepenjualan dan penjualan, bukan pada melayani pelanggan setelah penjualan. Namun
dewasa ini, banyak perusahaan yang mengakui pentingnya memuaskan dan mempertahankan
pelanggan. Pelanggan yang puas membentuk modal hubungan pelanggan perusahaan. Jika
perusahaan itu dijual, perusahaan pengakuisisi tidak hanya membayar pabrik dan peralatan
serta merek tetapi juga basis pelanggan yang dihantarkan, serta jumlah dan nilai pelanggan
yang akan melakukan bisnis dengan perusahaan baru. Berikut ini fakta menarik yang
mendukung retensi pelanggan:
1. Mengakuisisi pelanggan baru dapat menelan biaya lima kali lipat lebih besar
dibandingkan memuaskan dan mempertahankan pelanggan lama. Pengakuisisi
pelanggan baru memerlukan sejumah besar usaha untuk membujuk pelanggan yang
sudah terpuaskan agar meninggalkan pemasok lamanya.
2. Rata- rata perusahaan kehilangan 10% pelanggannya setiap tahun.
3. Pengurangan 5% dalam tingkat keberalihan pelanggan dapat meningkatkan laba
sebesar 25% sampai 85% tergantung pada apa industrinya.
4. Tingkat laba pelanggan cenderung meningkat sepanjang umur pelanggan yang
dipertahankan akibat adanya peningkatan pembelian, rerensi, dan premi harga serta
berkurangnya biaya operasi untuk melayani.
F. Membangun Loyalitas
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran dalam jangka panjang.
Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan
sejumlah pertimbangan yang beragam:
1. Menciptakan produk, jasa, dan pengalaman yang unggul bagi sasaran.
2. Mengikutsertakan partisipasi lintas-departemen dalam merencanakan dan mengelola
kepuasan dan proses retensi pelanggan.
3. Menilai potensi progam frekuensi dan progam pemasar klub.
4. Menjalankan program yang mengakui karyawan yang bagus.
5. Mengintegrasikan “Suara Pelanggan” untuk menangkap kebutuhan atau persyaratan
pelanggan yang dinyatakan maupun yang tidak dalam sebuah keputusan bisnis.
I. Mempersonalisasikan Pemasaran
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan melalui
pengindividuan dan personalisasi hubungan. Intinya, perusahaan yang cerdas mengubah
pelanggan mereka menjadi klien.
K. Memenangkan kembali
Tanpa melihat sifat kategori atau seberapa keras perusahaan dapat mencoba. Kita tidak
dapat mencegah beberapa pelanggan tidak aktif atau keluar. Tantangannya adalah
mengaktifkan kembali pelanggan yang tidak puas melalui strategi pemenangan kembali.
Seringkali lebih mudah menarik kembali mantan pelanggan daripada menemukan pelanggan
baru. Kuncinya adalah menganalisis penyebab keberalihan pelanggan melalui wawancara
pada saat pelanggan itu keluar dan survey pelanggan yang hilang, serta hanya berusaha
memenangkan kembali mereka yang mempunyai potensi laba kuat.
4. Data Base Pelanggan dan Pemasaran Database
Pemasar harus mengetahui pelanggan mereka. Untuk mengetahui pelanggan perusahaan
harus mengumpulkan informasi dan menyimpannya dalam database yang dapat digunakan
untuk melaksanakan pemasaran database.
Database pelanggan (customer database) adalah kumpulan informasi komprehensif
yang terorganisasi tentang pelanggan perorangan atau prospek terkini, yang dapat diakses dan
dapat ditindaklanjuti untuk tujuan pemasaran seperti mengembangkan arahan, arahan
kualifikasi, penjualan produk atau jasa, atau memelihara hubungan pelanggan.
Pemasaran database (database marketing) adalah proses membangun, memelihara dan
menggunakan database pelanggan dan database lain (produk, pemasok, penjual perantara)
untuk menghubungi, bertransaksi dan membangun hubungan pelanggan.
A. Database Pelanggan
Banyak perusahaan mencampuradukkan daftar alamat surat-menyurat dengan database
pelanggan. Database pelanggan mengandung lebih banyak informasi, terakumulasi melalui
transaksi pelanggan, informasi registrasi, pertanyaan telepon, cookies (data internet) dan
semua kontak pelanggan.
Idealnya, database pelanggan juga mencakup informasi pembelian masa lalu pelanggan,
demografis (usia, penghasilan, anggota keluarga, tanggal lahir), psikologis (kegiatan, minat,
dan opini), media grafis (media yang disukai), informasi lainnya yang berguna.
Idealnya, database bisnis (business database) juga berisi pembelian masa lalu pelanggan
bisnis, volume, harga dan laba masa lalu, nama-nama anggota tim pembeli (beserta umur,
tanggal lahir, hobi, dan makanan favorit) status kontrak saat ini perkiraan bagian pemasok
dalam bisnis pelanggan, pesaing pemasok, penilaian kekuatan dan kelemahan kompetitif
dalam menjual dan melayani pelanggan, serta praktik, pola dan kebijakan pembelian yang
relevan.
Sebagai contoh, unit Amerika Latin dari perusahaan farmasi Swiss Novartis yang
menyimpan data tentang 100.000 petani Argentina, mengetahui pembelian zat kimia
pelindung tanaman, mengelompokkan mereka berdasarkan nilai dan memperlakukan setiap
kelompok secara berbeda. “terobosan pemasaran: Tesco” menggambarkan bagaimana raksasa
supermarket Inggris menemukan cara untuk menggunakan databasenya guna menarik dan
melibatkan pelanggan.
B. Gudang Data dan Penggalian Data
Perusahaan yang handal melakukan penangkapan informasi setiap kali pelanggan
berhubungan dengan salah satu departemen meraka. Titik kontak meliputi pembelian
pelanggan, panggilan layanan yang diminta pelanggan, pertanyaan online, atau kartu diskon,
melalui pos. bank dan perusahaan kartu kredit, perusahaan telepon, pemasar katalog, dan
banyak perusahaan lain mempunyai banyak informasi tentang pelanggan mereka, tidak hanya
mencakup alamat dan nomor telepon, tetapi juga transaksi dan data tentang usia, ukuran
keluarga, penghasilan dan informasi demografi lainnya yang terus diperbaharui.
Data ini dikumpulkan oleh pusat hubungan perusahaan dan diatur dalam gudang data
(data werehouse) di mana pemasar dapat menangkap, menanyakan, dan menganalisisnya
untuk menarik kesimpulan tentang kebutuhan dan respon pelanggan perorangan.
Telemarketer dapat menjawab pertanyaan pelanggan berdasarkan gambaran total tentang
hubungan pelanggan.
Melalui penggalian data (datamining), ahli statistik pemasaran dapat menarik informasi
yang berguna tentang individu, tren, dan segmen dari kumpulan data. Penggalian data ini
menggunakan teknik statistik dan matematika canggih seperti analisis kelompok, deteksi,
interaksi otomatis, pemodelan prediktif dan jaringan cerdas.
Beberapa peneliti meyakini bahwa database khusus dapat memberikan keunggulan
kompetitif yang signifikan bagi perusahaan. Secara umum perusahaan dapat menggunakan
database mereka dalam lima cara:13[14]
1. Mengindentifikasi prospek yaitu perusahaan memilah database untuk mengidentifikasi
prospek terbaik, lalu menghubungi mereka lewat surat, telepon, atau panggilan pribadi dalam
usahanya, mengubah mereka menjadi pelanggan.
2. Memutuskan pelanggan mana yang harusnya menerima tawaran tertentu yaitu dengan
mencatat tingkat respon, perusahaan dapat meningkatkan ketepatan sasaran mereka sepanjang
waktu. Setelah penjualan, perusahaan dapat menetapkan urutan kegiatan otomatis.
3. Memperdalam loyalitas pelanggan yaitu perusahaan dapat membangun minat dan
antusiasme dengan mengingat preferensi pelanggan dan mengirimkan hadiah yang tepat.
4. Mengaktifkan kembali pembelian pelanggan yaitu perusahaan dapat memasang program
surat otomatis (pemasaran otomatis) yang mengirimkan kartu ulang tahun dan semacamnya.
Database dapat membantu perusahaan membuat penawaran yang menarik dan teratur.
Maka, manfaat pemasaran database tidak datang tanpa biaya besar, tidak hanya dalam
pengumpulan data pelanggan asli, tetapi juga dalam memlihara dan menggali data tersebut.
ketika pemasaran database berhasil, gudang data menghasilkan lebih dari biayanya, tetapi
data itu harus berada dalam kondisi yang baik dan hubungan yang ditemukan harus valid.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Pelanggan adalah pemaksimal nilai. Mereka membentuk ekspektasi nilai dan bertindak
berdasarkan nilai tersebut. Pembeli akan membeli dari perusahaan yang mereka
anggap menawarkan nilai tertinggi yang dapat dihantarkan kepada pelanggan, yang
didefinisikan sebagai selisih antara total manfaat pelanggan dan total biaya
pelanggan.
2. Kepuasan pembeli merupakan fungsi kinerja yang dipersepsikan produk dan
ekspektasi pembeli. Dengan mengenali bahwa kepuasan yang tinggi menimbulkan
loyalitas pelanggan yang tinggi, kini banyak perusahaan membidik TCS (Total
Customer Satisfaction) – kepuasan total pelanggan. Untuk perusahaan-perusahaan
semacam itu, kepuasan pelanggan menjadi tujuan sekaligus sarana pemasaran.
3. Kehilangan pelanggan yang menguntungkan dapat sangat mempengaruhi laba
perusahaan. Biaya manarik pelanggan baru diperkirakan lima kali lipat biaya
mempertahankan pelanggan lama agar tetap gembira. Kunci untuk mempertahankan
pelanggan adalah pemasaran hubungan.
4. Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa berdasarkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Pemasar
memainkan peran kunci dalam mencapai tingkat total kualitas yang tiggi sehingga
perusahaan tetap berjalan dan menguntungkan.
5. Manajer perusahaan harus menghitung nilai seumur hidup pelanggan dari basis
pelanggan mereka untuk memahami implikasi laba mereka. Mereka juga harus
menentukan cara untuk meningkatkan nilai basis pelanggan.
6. Perusahaan juga menjadi ahli dalam manajemen hubungan pelanggan (CRM), yang
berfokus pada pengembangan program untuk menarik dan mempertahankan pelanggan
yang tepat dan memenuhi kebutuhan individual pelanggan benilai tersebut.
7. Manajemen hubungan pelanggan sering memerlukan pembentukan database
pelanggan dan penggalian data untuk mendeteksi tren, segmen, dan kebutuhan
individual.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid
1. Jakarta: Erlangga.