NIM: 201010550654
LAPORAN KEUANGAN
PT BANK BTPN Tbk
PERIODE 2020
Bank BTPN merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).
Bank BTPN memfokuskan diri untuk melayani segmen mass market yang terdiri dari para
pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera
produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Fokus bisnis tersebut didukung
unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya – unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti
– unit bisnis yang fokus melayani nasabah pensiunan, BTPN Mitra Usaha Rakyat – unit
bisnis yang fokus melayani pelaku usaha mikro, BTPN Mitra Bisnis – unit bisnis yang fokus
melayani pelaku usaha kecil dan menengah, BTPN Wow! – produk Laku Pandai yang fokus
pada segmen unbanked, Jenius – platform perbankan digital untuk segmen consuming class,
serta unit bisnis korporasi yang fokus melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan
Jepang.
Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu BTPN Syariah yang fokus melayani
nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program
pemberdayaan mass market yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler
memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga
memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.
Bagaikan keping uang logam yang memiliki dua sisi yang tak terpisahkan, program
pemberdayaan adalah elemen yang terintegrasi dengan model bisnis kami. Dalam seluruh
produk serta aktivitas, kami senantiasa berusaha untuk menciptakan kesempatan tumbuh dan
hidup yang lebih berarti bagi seluruh nasabah Bank BTPN.
LAPORAN KEUANGAN
Pengertian laporan keuangan menurut Kasmir (2013:7) secara sederhana dimana pengertian
laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini
atau periode kedepannya. Maksud dan tujuan laporan keuangan menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan.
Menurut Munawir (2010:5) bahwa pengertian laporan keuangan terdiri dari neraca dan suatu
perhitungan laba-rugi serta laporan mengenai perubahan ekuitas. Neraca tersebut
menunjukkan atau menggambarkan jumlah suatu aset, kewajiban dan juga mengenai ekuitas
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia bahwa definisi mengenai laporan keuangan terdiri dari
proses laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi akan
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Berdasarkan jenis-jenis laporan keuangan di atas, kemudian terdapat tujuan utama laporan
keuangan. Menurut para ahli, tujuan laporan keuangan dapat beragam sesuai pendapat
masing-masing. Berikut tujuan laporan keuangan menurut para ahli yang dapat dipahami
sehingga membantu mempelajari lebih lanjut terkait laporan keuangan. Menurut Standar
Akuntasi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia 2002:4) tujuan laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
Dalam akuntansi, terdapat empat jenis laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan.
Empat jenis laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut:
Melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil dan laba (rugi) perusahaan
selama suatu periode tertentu. Di dalam laporan ini terdapat informasi ringkas mengenai
jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasional suatu perusahaan serta laba yang
didapatkan selama perusahaan tersebut beroperasi.
Merupakan laporan yang timbul atas transaksi dengan pemilik yang juga merupakan
termasuk jumlah investasi, perhitungan deviden dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama
suatu periode.
3. Neraca
Neraca adalah bagian keuangan yang menampilkan informasi bagaimana posisi keuangan
dari perusahaan atau entitas pada suatu periode, biasanya dalam satu tahun.
Laporan arus kas adalah yang menggambarkan perputaran kas perusahaan, mengenai jumlah
kas masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar (pengeluaran kas) dalam suatu periode
tertentu.
PERINCIAN:
1. NERACA
a. Aset
Seluruh asset tang dimiliki oleh PT Bank BTPN Tbk. Adalah 95,489,850
b. Liabilitas
Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan pada pihak lain
dengan cara melakukan outflow sumber daya ekonomi atau keuangan yang dimiliki oleh
perusahaan bersangkutan. Liabilitas PT Bank BTPN Tbk. adalah 73,027,270
2. LAPORAN EKUITAS
Terdapan beberapa ekuitas dalam laporan keuangan pada PT BTPN Tbk. yaitu ekuitas yang
diatribusikan kepada pemilik ekuitas induk yaitu sebesar 16,791,897, dan jumlah seluruh
ekuitas yaitu sebesar 17,200,797
Liabilitas lain-lain 424,354 2e,24 488,501 Other liabilities Jumlah Liabilitas 73,027,270 70,651,925 Total Liabilities
TEMPORARY
DANA SYIRKAH TEMPORER SYIRKAH FUNDS
Simpanan nasabah: Deposits from customer:
- Pihak ketiga Third parties -
Tabungan Mudharabah saving
Mudharabah 92,925 25a 63,641 Deposits
Deposito Mudharabah time
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2020 DAN 2019 31 DECEMBER 2017 AND 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
2020 Notes 2019
Pendapatan operasional
Lainnya: Other operating income:
Pendapatan dari komisi Insurance
commission
asuransi dan lain-lain 639,995 2ac,31 689,051 income and others
Kerugian transaksi spot Net loss from spot
and
dan derivatif bersih (170,458) 2ac (79,109) derivative transactions
469,537 609,942
Beban operasional lainnya: Other operating
expenses:
Beban tenaga kerja (3,670,484) 2ac,32 (3,143,161) Personnel
expenses
Beban umum dan General and
administrative
Administrasi (2,948,310) 2ac,33 (2,564,115) Expenses
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (1,097,619) 2e,34 (869,761) impairment losses
Beban operasional lainnya (296,308)
(8,012,721) 35 (277,168)
(6,854,205) Other operating
expenses
1,978,426 2,609,716
PENDAPATAN OPERASIONAL -
BERSIHNET - OPERATING INCOME
(BEBAN)/PENDAPATAN NON-OPERATING
NON-OPERASIONAL (EXPENSES)/INCOME
Pendapatan non-operasional 7,586 3,601 Non-operating income
Beban non-operasional (41,581)
(49,167) (5,197)
(8,798) Non-operating expenses
1,936,845 2,604,519
LABA SEBELUM PAJAKPROFIT BEFORE PENGHASILANINCOME TAX
(514,905) (728,673)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN2z,13cINCOME
TAX EXPENSE 1,421,940 1,875,846
LAPORAN
ARUS KAS