Dasar dari pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang
kuat. Pemasar harus berhubungan dengan pelanggan, menginformasikan, melibatkan diri,
dan mungkin bahkan mendorong mereka dengan proses tersebut. Seperti yang diungkapkan
oleh john chambers, CEO Cisco systems (perusahaan IT global) yang menyarankan untuk
“membuat pelanggan menjadi pusat budaya” perusahaan yang berpusat pada pelanggan
memounyai keahlian dalam membangun hubungan pelanggan, bukan hanya produk;
mereka ahli dalam rekayasa pasar, bukan hanya dalam rekayasa produk.
Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis. Berikut ini pernyataan ahli
pemasaran Don peppers dan Martha Rogers : satu-satunya nilai yang diciptakan pelanggan
adalah nilai yang berasal dari pelanggan. Itu adalah semua nilai yang anda miliki sekarang,
dan nilai yang akan anda miliki dimasa depan. Suatu bisnis disebut sukses jika berhasil
mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan.. pelanggan merupakan
satu-satunya alasan perusahaan membangun pabrik, mempekerjakan karyawan,
menjadwalkan rapat, membuat jalur serat optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis
apapun.
Perusahaan yang berhasil adalah yang membalik diagram tradisional menjadi diagram
modern yang berorientasi pada pelanggan.
Pelanggan sudah lebih berpengetahuan, dengan adanya internet mereka bisa mencari
tahu hal-hal yang ditawarkan oleh perusahaan dan mencari alternatif lainnya yang
sekiranya lebih unggul. Lalu bagaimana pelanggan menentukan pilihan akhirnya?
Mereka cenderung memaksimalkan nilai, didalam batasan biaya pencarian serta
pengetahuan, mobilitas, dan pendapatan. Pelanggan memperkirakan tawaran mana
yang akan menciptakan nilai anggapan tertinggi dan mereka akan bertindak atas dasar
perkiraan tersebut. Sesuai tidaknya suatu penawaran dengan harapan akan
mempengaruhi kepuasan pelanggan dan besarnya kemungkinan bahwa pelanggan akan
membeli produk itu lagi.
Nilai yang dipersepsikan pelanggan didasarkan pada selisih antara apa yang didapatkan
dan apa yang diberikan untuk kemungkinan pilihan yang berbeda. Pelanggan
mendapatkan manfaat dan menanggung biaya. Pemasar dapat mengingkatkan nilai
penawaran pelanggan melalui beberapa kombinasi peningkatan manfaat ekonomi,
fungsional, atau emosional, dan atau mengurangi satu jenis biaya atau lebih.
CATERPILLAR VS KOMATSU
Sebuah perusahaan konstruksi besar ingin membeli sebuah traktor dari salah
satu perusahaan tersebut. Pembeli ingin menggunakan traktor dalam durabilitas
(ketahanan), kinerja, dan nilai jual kembali. Ia mengevaluasi traktor itu dan memutuskan
bahwa caterpillar mempunyai manfaat produk yang lebih besar berdasarkan
persepsinya tentang atribut tersebut. Ia juga mempertimbangkan perbedaan dalam
layanan yang menyertainya yaitu pengiriman, pelatihan, dan pemeliharaan dan
memutuskan bahwa caterpillar memberikan layanan yang lebih baik dan juga personil
yang lebih berpengetahuan dan responsif. Terakhir perusahaan tersebut memberikan
nilai yang lebig tinggi untuk citra dan reputasi korporat caterpillar. Ia menambahkan
semua manfaat ekonomi, fungsional, dan psikologis dari empat sumber produk, jasa,
personel, dan citra. Dan menganggap caterpillar menghantarkan manfaat pelanggan
yang lebih besar.
Namun perusahaan tidak serta merta membeli traktor dari caterpillar, karena masih
membandingkan total biaya transaksi antara caterpillar dan komatsu, yang tidak hanya
terdiri dari uang karena seperti yang disampaikan oleh adam smith harga sebenernya
dari segala sesuatu adalah usaha dan masalah untuk mendapatkannya, total biaya
pelanggan juga meliputi biaya waktu, energi, dan psikologi yang digunakan dalam
akuisisi, penggunaan, pemeliharaan, kepemilikan, dan penyingkiran produk. Pembeli
mengevaluasi elemen-elemen ini bersama-sama dengan biaya moneter untuk
membentuk total biaya pelanggan. Lalu mempertimbangan apakah total biaya
pelanggan caterpillar terlalu tinggi dalam kaitannya dengan total manfaat pelanggan
yang dihantarkan caterpillar. Jika ya, pembeli dapat memilih komatsu. Pembeli akan
memilih sumber yang menurutnya menghantarkan nilai anggapan tertinggi.
Pilihan dan implikasi : jika perusahaan memilih komatsu, begini hal yang mungkin
dipertimbangkan oleh perusahaan
Kesimpulan dari contoh diatas : pembeli memilih sesuatu dengan lebih mementingkan
pribadinya daripada manfaat perusahaan.
Nilai yang dipersepsikan pelanggan merupakan kerangka kerja berguna yang diterapkan
dalam banyak situasi dan menghasilkan pandangan yang kaya. Berikut implikasi nya :
- Penjual harus menilai total manfaat pelanggan dan total biaya pelanggan
yang berhubungan dengan tawaran tiap pesaing untuk mengetahui
bagaimana peringkat tawaran penjual dalam pikiran pembeli.
- Penjual yang berada pada keadaan nilai yang dipersepsikan pelanggan yang
tidak menguntungkan mempunyai dua alternatif : meningkatkan total
manfaat pelanggan atau mengurangi total biaya pelanggan.
Konsumen mempunyai beragam tingkat loyalitas terhadap merk, toko, dan perusahaan
tertentu.
Apakah pembeli terpuasakan setelah membeli tergantung pada kinerja penawaran dlam
hubungannya dengan ekpektasi pembeli, dan apakah pembeli menginterpretasikan
penyimpangan atara keduanya.
Kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan saarana pemasaran. Saat ini perusahaan harus
lebih baik lagi dalam memperhatikan kepuasan pelanggannya, karena dengan adanya
internet, berita baik buruh sebuah perusahaan, bisa tersebar secara cepat.
Keluhan pelanggan
- Membuka ‘hotline’ gratis 24/7 melalui telpon, fax, maupun e-mail untuk
menerima dan menindaklanjuti keluhan pelanggan
- Menghubungi pelanggan yang menyampaikan keluhan secepat mungkin
- Menerima tanggung jawab atas kekecewaan pelanggan
- Mempekerjakan orang layanan pelanggan yang memiliki empati
- Menyelesaikan keluhan dengan cepat dan mengusahakan kepuasan pelanggan
Kualitas produk dan jasa
Kepuasan juga bergantung pada kualitas barang mupun jasa. Kualitas adalah totalitas fitur
dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. keberhasilan kualitas bagi perusahaan yaitu
dimana produk dan jasanya memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan.
Pengaruh kualitas
Kualitas produk dan jaasa, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas perusahaan adalah tiga
hal yang terkait erat. Semakin tinggi kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan
yang dihasilkan, yang mendukung harga lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah. Studi telah
memperlihatkan korelasi antara kualitas produk relatif dan profitabilitas perusahaan.
Perusahaan yang menurunkan biayanya terlalu jauh, akan menerima akibatnya ketika
kualitas pengalaman pelanggan menurun
Kualitas total
strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua
proses dalam organisasi. Pemasar memainkan beberapa peran dalam membantu
perusahaan mereka mendefinisikan dan menghantarkan barang dan jasa berkualitas tinggi
kepada pelanggan sasaran.
Ketika pemasar melakukan semua ini, mereka memberi kontribsi penting pada manajemen
kualitas total dan kepuasan pelanggan, dan juga profitabilitas pelanggan dan perusahaan.
MEMAKSIMALKAN NILAI SEUMUR HIDUP PELANGGAN
Profitabilitas pelanggan
Orang, rumah tangga, atau perusahaan yang sepanjang waktu menghasilkan aliran
pendapatan yang melebihi jumlah aliran biaya perusahaan yang dapat ditoleransi untuk
menarik, menjual, dan melayani pelanggan tersebut. Ingat bahwa penekanannya yaitu pada
aliran pendapatan dan biaya seumur hidup, bukan pada laba transaksi tertentu.
P = produk
C = consument
Perusahaan tidak perlu memperhatikan pelanggan yang merusak dan tidak menguntungkan,
bahkan lebih baik perusahaan mendorong pelanggan-pelanggan ini agar beralih ke pesaing.
Analisis profitabilitas pelanggan (CPA) paling baik dilakukan dengan perangkat akuntansi
yang disebut penentuan biaya berdasarkan aktivitas (ABC). Perusahaan memperkirakan
semua pendapatan yang diperoleh dari pelanggan, dikurangi semua biaya. Biaya tidak hanya
mencakup biaya pembuatan dan pendistribusian produk dan jasa, namun mencakup
penerimaan panggilan telpon dari pelanggan, bepergian mengunjungi pelanggan,
pembayaran hiburan dan hadiah, dan semua sumber daya yang digunakan perusahaan
untuk melayani pelanggan tersebut.
Portofolio pelanggan
Pemasar mengakui adanya kebutuhan untuk mengelola protofolio pelanggan yang terdiri
dari berbagai kelompok pelanggan yang didefinisikan berdasarkan loyalitas, profitabilitas,
dan faktor lain. Salah satu perspektifnya adalah bahwa portofolio perusahaan tediri dari
kombinasi rekan, teman, dan mitra yang terus berubah. Tiga jenis pelanggan ini mempunyai
kebutuhan produk, kegiatan pembelian, penjualan, dan aktivitas pelayanan, serta biaya
akuntansi dan keuntungan kompetitif.
Kasus memaksimalkan profitabilitas pelanggan jangka panjang ditangkap dalam konsep nilai
seumur hidup pelanggan. Nilai seumur hidup pelanggan menggambarkan nilai sekarang
bersih dari aliran laba masa depan yang diharapkan sepanjang pembelian seumur hidup
pelanggan. Ada banyak metode untuk mengukur nilai seumur hidup seumur hidup
pelanggan.
DEBAT PEMASARAN
Privasi adalah masalah online yang lebih besar daripada offline versus Privasi tidak
berbeda secara online daripada offline.
DISKUSI PEMASARAN
Pertimbangkan nilai seumur hidup pelanggan (CLV). Pilih bisnis dan tunjukkan
bagaimana Anda akan mengembangkan kuantitatif formulasi yang menangkap konsep
tersebut. Bagaimana bahwa perubahan bisnis jika sepenuhnya merangkul ekuitas pelanggan
konsep dan memaksimalkan CLV?
Apa catatan mental yang ada dalam pikiran Anda tentang membeli produk atau
layanan? Apakah Anda punya aturan Anda mempekerjakan dalam menghabiskan uang?
Apakah mereka berbeda dari apa orang lain lakukan? Apakah Anda mengikuti empat prinsip
Thaler di bereaksi terhadap keuntungan dan kerugian?