DI Susun Oleh:
HERLIANA / 202102093
ARSI / 202102084
REYNALDI / 202102060
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok mata Kuliah Pengantar Bisnis, dengan judul : “MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN “NILAI, KEPUASAN DAN LOYALITAS
PELANGGAN”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi
banyak pihak.
PENDAHULUAN
Saat ini, perusahaan menghadapi era persaingan yang paling hebat. Meskipun demikian,
dengan beralih dari filosofi produk dan penjualan ke filosofi pemasaran holistik, perusahaan
akan mendapatkan peluang yang lebih baik untuk memenangkan persaingan. Dasar dari
orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah pelanggan yang kuat. Pemasar harus
berhubungan dengan pelanggan – menginformasikan, melibatkan diri, dan mungkin bahkan
mendorong mereka melakukan proses tersebut. John Chambers, CEO Cisco Systems,
mengungkapkannya dengan baik ketika ia menyarankan untuk “Membuat pelanggan Anda
menjadi pusat budaya Anda.” Perusahaan yang berpusat pada pelanggan mempunyai keahlian
dalam membangun hubungan pelanggan, bukan hanya produk; mereka ahli dalam rekayasa
pasar; bukan hanya dalam rekayasa produk. Selanjutnya, bagaimana penjelasan dan penjabaran
lebih lanjut, maka dibuatlah makalah oleh penulis dengan judul “Menciptakan Nilai,
Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti dari nilai, kepuasan, dan loyalitas pelanggan, dan bagaimana cara
perusahaan menghantarkan ketiga hal tersebut?
2. Apakah arti nilai seumur hidup pelanggan dan bagaimana cara pemasar
memaksimalkannya?
3. Bagaimana perusahaan dapat mengembangkan hubungan pelanggan yang kuat?
4. Bagaimana perusahaan dapat menarik sekaligus mempertahankan pelanggan?
5. Apakah arti pemasaran database?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang telah
dirumuskan di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
Pertama, penjual harus menilai total manfaat pelanggan dan total biaya pelanggan yang
berhubungan dengan tawaran tiap pesaing untuk mengetahui bagaimana peringkat tawaran
penjual dalam pikiran pembeli.
Kedua, penjual yang berada pada keadaan nilai yang dipersepsikan pelanggan yang
tidak menguntungkan mempunyai dua alternatif: meningkatkan total manfaat pelanggan atau
mengurangi total biaya pelanggan. Alternatif pertamanya, memperkuat atau menambah
manfaat ekonomi, fungsional, dan psikologis dari produk, jasa, personel, dan citra yang
ditawarkan. Alternatif keduanya, mengurangi biaya pembeli melalui pengurangan harga atau
biaya kepemilikan dan pemeliharaan, menyederhanakan proses pemesanan dan pengiriman,
atau menyerap sejumlah risiko pembeli dengan menawarkan jaminan.[4]
D. Mengurangi Keberalihan
Perusahaan tidak cukup hanya menarik pelanggan baru saja, perusahaan harus
mempertahankan mereka dan meningkatkan bisnis mereka. Terlalu banyak perusahaan yang
mengalami kerugian akibat pelanggan yang hilang (costumer churn) atau beralih. Untuk
mengurangi tingkat keberalihan ini, perusahaan harus:[13]
1. Mendefinisikan dan mengukur tingkat retensinya.
2. Membedakan penyebab “erosi” pelanggan dan mengidentifikasikan pelanggan yang
dapat dikelola dengan lebih baik.
3. Membandingkan kehilangan laba yang dikalikan dengan nilai seumur hidup
pelanggan dari pelanggan yang hilang terhadap biaya untuk mengurangi tingkat
keberalihan.
E. Dinamika Retensi
Kebanyakan teori dan praktik pemasaran berpusat pada seni menarik pelanggan baru, dan
bukan pada mempertahankan dan meningkatkan pelanggan lama. Secara tradisional,
penekanannya adalah membuat penjualan dan bukan membangun hubungan. penekanan pada
prepenjualan dan penjualan, bukan pada melayani pelanggan setelah penjualan. Namun dewasa
ini, banyak perusahaan yang mengakui pentingnya memuaskan dan mempertahankan
pelanggan. Pelanggan yang puas membentuk modal hubungan pelanggan perusahaan. Jika
perusahaan itu dijual, perusahaan pengakuisisi tidak hanya membayar pabrik dan peralatan
serta merek tetapi juga basis pelanggan yang dihantarkan, serta jumlah dan nilai pelanggan
yang akan melakukan bisnis dengan perusahaan baru. Berikut ini fakta menarik yang
mendukung retensi pelanggan:
1. Mengakuisisi pelanggan baru dapat menelan biaya lima kali lipat lebih besar
dibandingkan memuaskan dan mempertahankan pelanggan lama. Pengakuisisi
pelanggan baru memerlukan sejumah besar usaha untuk membujuk pelanggan yang
sudah terpuaskan agar meninggalkan pemasok lamanya.
2. Rata- rata perusahaan kehilangan 10% pelanggannya setiap tahun.
3. Pengurangan 5% dalam tingkat keberalihan pelanggan dapat meningkatkan laba
sebesar 25% sampai 85% tergantung pada apa industrinya.
4. Tingkat laba pelanggan cenderung meningkat sepanjang umur pelanggan yang
dipertahankan akibat adanya peningkatan pembelian, rerensi, dan premi harga serta
berkurangnya biaya operasi untuk melayani.
F. Membangun Loyalitas
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran dalam jangka panjang.
Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan sejumlah
pertimbangan yang beragam:
1. Menciptakan produk, jasa, dan pengalaman yang unggul bagi sasaran.
2. Mengikutsertakan partisipasi lintas-departemen dalam merencanakan dan mengelola kepuasan
dan proses retensi pelanggan.
3. Menilai potensi progam frekuensi dan progam pemasar klub.
4. Menjalankan program yang mengakui karyawan yang bagus.
5. Mengintegrasikan “Suara Pelanggan” untuk menangkap kebutuhan atau persyaratan pelanggan
yang dinyatakan maupun yang tidak dalam sebuah keputusan bisnis.
G. Berinteraksi dengan Pelanggan
Mendengarkan pelanggan merupakan hal penting dalam manajemen hubungan pelanggan.
Beberapa perusahaan menciptakan mekanisme berkelanjutan yang membuat manajer senior
dapat terus terhubung dengan umpan balik pelanggan dari lini depan.
I. Mempersonalisasikan Pemasaran
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan melalui
pengindividuan dan personalisasi hubungan. Intinya, perusahaan yang cerdas mengubah
pelanggan mereka menjadi klien.
K. Memenangkan kembali
Tanpa melihat sifat kategori atau seberapa keras perusahaan dapat mencoba. Kita tidak
dapat mencegah beberapa pelanggan tidak aktif atau keluar. Tantangannya adalah
mengaktifkan kembali pelanggan yang tidak puas melalui strategi pemenangan kembali.
Seringkali lebih mudah menarik kembali mantan pelanggan daripada menemukan pelanggan
baru. Kuncinya adalah menganalisis penyebab keberalihan pelanggan melalui wawancara pada
saat pelanggan itu keluar dan survey pelanggan yang hilang, serta hanya berusaha
memenangkan kembali mereka yang mempunyai potensi laba kuat.
A. Database Pelanggan
Banyak perusahaan mencampuradukkan daftar alamat surat-menyurat dengan database
pelanggan. Database pelanggan mengandung lebih banyak informasi, terakumulasi melalui
transaksi pelanggan, informasi registrasi, pertanyaan telepon, cookies (data internet) dan semua
kontak pelanggan.
Idealnya, database pelanggan juga mencakup informasi pembelian masa lalu pelanggan,
demografis (usia, penghasilan, anggota keluarga, tanggal lahir), psikologis (kegiatan,
minat, dan opini), media grafis (media yang disukai), informasi lainnya yang berguna.
Idealnya, database bisnis (business database) juga berisi pembelian masa lalu pelanggan
bisnis, volume, harga dan laba masa lalu, nama-nama anggota tim pembeli (beserta umur,
tanggal lahir, hobi, dan makanan favorit) status kontrak saat ini perkiraan bagian pemasok
dalam bisnis pelanggan, pesaing pemasok, penilaian kekuatan dan kelemahan kompetitif dalam
menjual dan melayani pelanggan, serta praktik, pola dan kebijakan pembelian yang relevan.
Sebagai contoh, unit Amerika Latin dari perusahaan farmasi Swiss Novartis yang
menyimpan data tentang 100.000 petani Argentina, mengetahui pembelian zat kimia pelindung
tanaman, mengelompokkan mereka berdasarkan nilai dan memperlakukan setiap kelompok
secara berbeda. “terobosan pemasaran: Tesco” menggambarkan bagaimana raksasa
supermarket Inggris menemukan cara untuk menggunakan databasenya guna menarik dan
melibatkan pelanggan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Pelanggan adalah pemaksimal nilai. Mereka membentuk ekspektasi nilai dan bertindak
berdasarkan nilai tersebut. Pembeli akan membeli dari perusahaan yang mereka
anggap menawarkan nilai tertinggi yang dapat dihantarkan kepada pelanggan, yang
didefinisikan sebagai selisih antara total manfaat pelanggan dan total biaya
pelanggan.
2. Kepuasan pembeli merupakan fungsi kinerja yang dipersepsikan produk dan
ekspektasi pembeli. Dengan mengenali bahwa kepuasan yang tinggi menimbulkan
loyalitas pelanggan yang tinggi, kini banyak perusahaan membidik TCS (Total
Customer Satisfaction) – kepuasan total pelanggan. Untuk perusahaan-perusahaan
semacam itu, kepuasan pelanggan menjadi tujuan sekaligus sarana pemasaran.
3. Kehilangan pelanggan yang menguntungkan dapat sangat mempengaruhi laba
perusahaan. Biaya manarik pelanggan baru diperkirakan lima kali lipat biaya
mempertahankan pelanggan lama agar tetap gembira. Kunci untuk mempertahankan
pelanggan adalah pemasaran hubungan.
4. Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa berdasarkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Pemasar
memainkan peran kunci dalam mencapai tingkat total kualitas yang tiggi sehingga
perusahaan tetap berjalan dan menguntungkan.
5. Manajer perusahaan harus menghitung nilai seumur hidup pelanggan dari basis
pelanggan mereka untuk memahami implikasi laba mereka. Mereka juga harus
menentukan cara untuk meningkatkan nilai basis pelanggan.
6. Perusahaan juga menjadi ahli dalam manajemen hubungan pelanggan (CRM), yang
berfokus pada pengembangan program untuk menarik dan mempertahankan pelanggan
yang tepat dan memenuhi kebutuhan individual pelanggan benilai tersebut.
7. Manajemen hubungan pelanggan sering memerlukan pembentukan database
pelanggan dan penggalian data untuk mendeteksi tren, segmen, dan kebutuhan
individual.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
[1] Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1,
(Jakarta:
Erlangga, 2009), 134.