Nilai pelanggan dari perspektif manajerial merujuk pada seberapa berharga dan pentingnya pelanggan bagi keberhasilan dan pertumbuhan sebuah bisnis. Ini mencakup sejumlah faktor, termasuk pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan, retensi pelanggan, umur pelanggan (seberapa lama mereka tetap sebagai pelanggan), dan potensi untuk mendapatkan referensi atau rekomendasi dari pelanggan tersebut. Manajer biasanya berusaha untuk memaksimalkan nilai pelanggan dengan cara memberikan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Ada beberapa pengertian nilai pelanggan di antaranya: Nilai pelanggan didefinisikan sebagai sebuah bentuk penilaian konsumen keseluruhan tentang manfaat sebuah produk berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima (manfaat) dan apa yang diberikan (pengorbanan)(Thielemann, Ottenbacher, & Harrington, 2018). Nilai pelanggan merupakan perbandingan/rasio atau trade-off antara jumlah manfaat dengan total pengorbanan. Nilai pelanggan diartikan sebagai manfaat yang dirasakan meliputi beberapa kombinasi dari atribut fisik, atribut layanan, dukungan teknis. Nilai pelanggan bersifat subyektif yang menyiratkan pertukaran antara manfaat dan pengorbanan, mewakili manfaat langsung produk dan jasa yang sesuai kebutuhan pelanggan dan disampaikan oleh perusahaan. Artinya, proposisi nilai dipahami sebagai serangkaian hasil yang menyatu dengan minat pelanggan. Selain itu, konsep nilai pelanggan sebagai evaluasi keseluruhan pelanggan terhadap suatu produk dalam kaitannya dengan apa yang diperoleh dan apa yang diberikan mencakup nilai fungsional dan nilai emosional(Wu & Mursid, 2019).
2. ELEMEN-ELEMEN YANG MELEKAT PADA NILAI PELANGGAN
Literatur pemasaran membahas dari perspektif manajer, elemen-elemen nilai pelanggan mencakup: Reputasi. Reputasi kualitas yang menangkap gagasan tentang kualitas (misalnya, perusahaan memberikan kualitas layanan terbaik, layanan yang konsisten, layanan yang handal, menghormati konsumen) Nilai. Nilai uang sebagai aktivitas membandingkan manfaat dan pengorbanan. (misal, tarif yang masuk akal, menawarkan nilai uang, sistem yang nyaman) Prestise. Prestise maksudnya nilai sosial dari upaya mengasosiasikan diri dengan produk dan atau layanan (misalnya, perusahaan menunjukkan simbol status, meningkatkan status sosial pengguna (Nasution, Mavondo, Matanda, & Ndubisi, 2011).
3. CARA PERUSAHAAN MENCIPTAKAN NILAI PELANGGAN
Ada beberapa langkah proses menghasilkan nilai pelanggan di antaranya yaitu: a. Manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan merupakan proses mengelola informasi tentang pelanggan perorangan dan semua titik kontak dengan pelanggan. pengelolaan hubungan dengan pelanggan memungkinkan perusahaan menyediakan layanan yang sempurna melalui penggunaan informasi yang efektif. Langkah-langkah pemasaran untuk menerapkan manajemen hubungan pelanggan: Mengidentifikasi pelanggan perusahaan. Mendiferensiasi pelanggan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan nilai yang mereka berikan bagi perusahaan. Melakukan interaksi dengan pelanggan. Berinteraksi dan mendengarkan pelanggan merupakan hal penting dalam manajemen hubungan pelanggan. manajer senior berusaha menciptakan mekanisme berkelanjutan untuk membuat terus terhubung dengan umpan balik pelanggan. Melakukan modifikasi produk, layanan, dan pesan ke setiap pelanggan. Memberdayakan pelanggan di media sosial yang memungkinkan pengunjung situs web mengirimkan komentar, gambar, opini, saran, pendapat yang mendorong terbentuknya komunitas aktif yang dapat menguntungkan perusahaan dan pelanggan. b. Menarik dan mempertahankan pelanggan. Pertumbuhan persaingan di antara berbagai jenis perusahaan telah menimbulkan tantangan bagi perusahaan dalam mempertahankan pelanggan dan mencapai tujuan bisnisnya. Perusahaan telah mengalihkan fokus mereka dari pemasaran tradisional ke praktik pemasaran relasional. Perusahaan yangberusaha meningkatkan keuntungan dan penjualan mereka harus mengalokasikan cukup waktu dan sumber daya untuk mencari pelanggan baru. Mereka mengembangkan iklan di media yang akan menjangkau prospek baru, melakukan panggilan telepon, bertatap muka langsung ke prospek baru yang potensial.
4. MEMBANGUN HUBUNGAN UNTUK MENCIPTAKAN NILAI PELANGGAN
Untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan menciptakan nilai pelanggan, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut: Pahami Kebutuhan Pelanggan Dengarkan dengan seksama kebutuhan dan preferensi pelanggan. Pahami apa yang mereka cari dari produk atau layanan Anda. Memberikan Kualitas yang Unggul Pastikan produk atau layanan Anda memberikan kualitas yang baik dan memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi pelanggan. Responsif dan Ramah Tanggapi pertanyaan atau masalah pelanggan dengan cepat dan dengan sikap yang ramah. Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan kepuasan mereka. Personalisasi Pengalaman Jika memungkinkan, berikan pengalaman yang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi masing-masing pelanggan. Jaga Komunikasi Terbuka Informasikan pelanggan tentang pembaruan produk atau layanan, penawaran khusus, atau kegiatan terkait bisnis Anda. Bina Kepercayaan Konsistensi dan kejujuran adalah kunci untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan. Jangan pernah mengecewakan mereka. Berikan Nilai Tambahan Sediakan nilai tambahan melalui penawaran khusus, informasi bermanfaat, atau layanan purna jual yang baik. Hargai Umpan Balik Terima umpan balik dengan baik, baik itu positif maupun negatif, dan gunakan sebagai peluang untuk memperbaiki produk atau layanan Anda. Jaga Konsistensi Pastikan bahwa kualitas dan pelayanan yang Anda berikan konsisten dari waktu ke waktu. Bangun Hubungan Jangka Panjang Fokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Ini akan membantu dalam mempertahankan pelanggan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi bisnis Anda. Hormati dan Hormati Privasi Pelanggan Jaga privasi pelanggan dan jangan gunakan informasi pribadi mereka tanpa izin. Berikan Kemudahan dalam Proses Transaksi Usahakan untuk menyederhanakan proses pembelian atau penggunaan produk atau layanan Anda.
5. KONSEKUENSI DARI TERCIPTANYA NILAI PELANGGAN
Ada beberapa konsekuensi dari suksesnya penciptaan nilai pelanggan di antaranya adalah: 1. Kepuasan pelanggan. Tingkat nilai yang tinggi terkait dengan kepuasan pelanggan yang tinggi. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, mempertahankan niat beli pelanggan sangat penting, karena biaya menarik pelanggan baru biasanya lebih tinggi daripada mempertahankan pelanggan yang ada saat ini. Kepuasan pelanggan. kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul karena membandingkan kinerja yang dpersepsikan produk terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja produk gagal memenuhi ekspektasi mereka, pelanggan tidak puas, dan sebaliknya. 2. Loyalitas. Loyalitas menjadi acuan kesuksesan menciptakan hubungan yang kuat dan erat antara perusahaan dan pelanggan. perusahaan yang ingin 3. Niat beli kembali. Dari sudut pandang perilaku, niat beli sebagai kemungkinan seseorang/individu terus membeli produk dari penjual di masa depan. Niat beli yang kuat sangat tergantung pada nilai pelanggan. Nilai yang dirasakan pelanggan mempengaruhi preferensi pelanggan. Kualitas produk, kualitas layanan dan pengalaman kontekstual yang diterima pelanggan mampu memenuhi bahkan melampaui harapan pelanggan. Nilai pelanggan yang tinggi menguatkan persepsi sikap, evaluasi dan respon yang diungkap pelanggan selama proses pembelian (Correa, Alarcón, & Cepeda, 2021).