Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK (TKT) TERHADAP PENURUNAN

DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU


Eriana Nova Saputri1, Yeni Devita 1
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
Email: Eriananova@gmail.com
ABSTRAK

Proses menua yang terjadi pada lansia akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
biologis pada lansia. Kondisi lain yang berubah dalam diri lansia adalah melambatnya proses
informasi, menurunya daya ingat, berkurangnya kemampuan otak untuk membedakan stimulus
atau rasangan yang datang, yang megakibatkan lanjut usia mengalami depresi. Upaya yang
dilakukan pada lansia yang mengalami depresi yaitu dengan memberikan informasi berkaitan
dengan kesehatan lansia. Salah upayanya yaitu memberikan Terapi Kelompok Terapeutik (TKT).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap penurunan
depresi pada lansia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment
dengan metode penelitian one group pretest dan posttest. penelitian ini dilakukan di PSTW
Khusnul Khotimah Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan teknik total populasi. Sampel
penelitian ini berjumlah 15 orang. Analisa yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji
paired samples t Test. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh terapi kelompok
terapeutik terhadap penurunan depresi pada lansi dengan p value yaitu 0.000 yang artinya < 0,05.
Rekomendasi penelitian ini diharapkan kepada perawat panti jompo untuk melakukan terapi
kelompok terapeutik untuk mengurangi tingkat depresi lansia.

Kata Kunci : terapi kelompok terapeutik, lansia, depresi


Daftar Pustaka : 47 Referensi (2011-2017)

ABSTRACT
The aging process that occurs in the elderly will cause biological changes in the elderly. Other
conditions that change in the elderly are the slowing down of the information process, memory
loss, decreased ability of the brain to distinguish stimulation or stimulation or stimulation that
comes, which leads elderly to depression. Effort made on the elderly who are depressed by
providing information relating to the health of the elderly. one of which is to provide therapeutic
group therapy (TKT). The purpose of this study was todetermine the effect of therapeutic group
therapy on the decrease in elderly depression. this type of research is quantitative with quasy
experiment design with one group pretest and posttest research method. this research was
conducted at PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru. this study uses total population techniques. the
samaple of this study amounted to 15 people. the analysis used is frequency distribution an paired
samples t Test. the results of this study concluded that there is influence therapeutic therapy group
to decrease depression in elderly premises p Value 0.000 which means < 0.05. The
recommendation of this is expected to nursing home nursing homes to do therapeutic group therapy to
reduce depression levels in the elderly.

Keywords : therapeutic group therapy,elderly,depression

1
References : 47 References (2011-2017)

keluarganya. Namun ada sebagian lansia


PENDAHULUAN yang tinggal di panti werdha yaitu bersama
Lansia (Lanjut Usia) adalah bagian para lanjut usia. Perbedaan tempat tinggal
dari proses tumbuh kembang, manusia tidak menimbulkan perubahan pada fisik, sosial,
secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi ekonomi, psikologi dan spiritual religious.
berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa perbedaan tempat tinggal disebut sebagai
dan akhirnya menjadi tua yang tidak dapat faktor pemicu terjadinya depresi pada lansia
dihindari oleh setiap individu (Mubarak, (Wulandari, 2015).
2014). Periode lansia dianggap sebagai suatu Upaya yang dilakukan pada lansia
hal yang tidak menyenangkan, bahkan yang mengalami depresi yaitu dengan
dianggap sebagai pengalaman meneganggkan memberikan informasi berkaitan dengan
yang membutuhkan penyesuaian (Putra,A.A., kesehatan lansia. Salah upayanya yaitu
Nashori, Huad, H. Sulistyarini, 2015). memberikan Terapi Kelompok Terapeutik
Proses penuaan merupakan proses (TKT). Terapi Kelompok Terapeutik (TKT)
sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai adalah terapi diberikan kepada orang yang
dari suatu tertentu, tetapi dimulai dari sejak memiliki hubungan satu sama lain dan saling
permulaan kehidupan (Padila, 2014). Proses bergantung. Tujuan dari terapi kelompok ini
menua yang terjadi pada lansia akan berfokus pada perasaan, pikiran, dan
menyebabkan terjadinya perubahan- perilaku, membantu mengatasi stress,
perubahan biologis pada lansia. Perubahan- emosional, beradaptasi atau penyesuaian
perubahan ini tidak hanya dialami oleh lansia sosial dan mengembangkan potensi yang
dengan kondisi sakit tetapi dapat terjadi pada dimiliki setiap orang. Terapi Kelompok
lansia sehat (Darmojo, 2016). Terapeutik (TKT) bertujuan untuk
Perubahan-perubahan yang terjadi mengembangkan empati dengan sesama
pada dirinya seperti perubahan sosial, anggota kelompok, anggota kelompok saling
kehilangan pekerjaan, resiko terkena memberikan penguatan untuk membentuk
penyakit, serta kehilangan orang yang perilaku yang adaptif, menurunkan tanda dan
mereka cintai. Kondisi tersebut menyebabkan gejala depresi pada lansia, dan meningkatkan
lansia lebih rentan mengalami perubahan dukungan emosional serta kemapuan
mental (Prabhaswari, L. & Ariastuti, 2015). komunikasi dengan lingkungan sekitar dan
Kondisi lain yang berubah dalam diri harga diri lansia (Trihadi, 2014).
lansia adalah melambatnya proses informasi, Dari fenomena yang peneliti terdapat
menurunya daya ingat, berkurangnya lansia mengalami depresi. ada beberapa
kemampuan otak untuk membedakan lansia mengatakan karena lansia pada
stimulus atau rasangan yang datang, yang umumnya yang tinggal dipanti jauh dari
megakibatkan lanjut usia mengalami depresi keluarga, dan beberapa lansia yang dibawa
(Mulyadi, R.R, Mardijana, A, Nurdian, langsung dengan keluarga ke panti dan lansia
2016). Amelia (2016) mengatakan bahwa yang mengalami sakit fisik lebih memilih
perubahan fisik pada lansia dapat tinggal dipanti dikarenakan lokasi rumah
menyebabkan depresi. Kurniawan (2017) yang jauh dan ada beberapa lansia
menunjukkan bahwa lansia yang hipertensi mengatakan bahwa keluarga sudah tidak mau
mengalami depresi sebanyak 43,6%. Depresi merawatnya.
merupakan gangguan psikiatri yang sering Studi pendahuluan yang dilakukan
terjadi pada lanjut usia. peneliti pada lansia di UPT PSTW Khusnul
Depresi pada lanjut usia merupakan Khotimah Pekanbaru dengan cara melakukan
akibat dari interaksi faktor biologi, fisik, skrining yaitu dengan menyebarkan
psikologi, dan sosial. Sebagian lansia di kuesioner GDS (Getriatric Depression
Indonesia hidup ditempat tinggal bersama Scale) kepada lansia. Hasil skrining yaitu
2
pada 75 lansia didapatkan hasil bahwa 15 distribusi responden menurut jenis
orang lansia mengalami depresi ringan. kelamin mayoritas perempuan sebanyak
Tujuan penelitian ini adalah untuk 10 responden (66.7%), menurut keluarga
mengetahui apakah ada pengaruh terapi mayoritas ada keluarga sebanyak 14
kelompok terapeutik terhadap penurunan responden (93.3%) dan menurut
depresi pada lansia di UPT PSTW Khusnul penyakit penyerta mayoritas adalah
Khotimah Pekanbaru. hipertensi sebanyak 4 responden
(26.7%).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan Tabel 4.2
kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Gambaran Distribusi Responden di
Eksperimen Pre test one Group. Penelitian ini UPT PSTW Panti Khusnul Khotimah
menggunakan pre-tes, and post-test design. Pekanbaru Tahun 2018
Lokasi penelitian ini dilakukan di UPT
PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru.
Penelitian ini mulai dari bulan Juli 2018. Variabel N Mea SD Min Max
Populasi dalam penelitian ini adalah Total n
Lansia yang mengalami depresi yaitu Umur 15 71 5.79 60 80
sebanyak 15 orang lansia. 4
Lama di 2.46
HASIL PENELITIAN 15 3.27 1 10
PSTW 3
A. Analisa Univariat (karakteristik)
Depresi 15 8.13 1.40 5 11
1. Data Umum
Pre Test 7
Setelah dilakukan pengolahan data
Depresi 15 4.13 2.03 2 9
dengan cara pembagian kuesioner, maka
Post Test 1
didapatkan hasil dalam bentuk tabel 1-6
Sumber : Analisis
Data Primer
sebagai berikut:
Tahun 2018
Tabel 4.1
Berdasarkan hasil data dari
Gambaran Distribusi Responden di
tabel 4.2 diketahui bahwa dari 15
UPT PSTW Panti Khusnul Khotimah
responden distribusi berdasarkan
Pekanbaru Tahun 2018
umur rata-rata umur responden 71
tahun, dengan usia responden termuda
N Variabel Responden Frekuensi % adalah 60 tahun dan yang tertua
o adalah 80 tahun, berdasarkan lama di
1 Jenis Laki – Laki 5 33.3 % PSTW rata-rata selama 3.27 tahun,
Kelamin dengan lama di PSTW minimal
adalah 1 tahun dan yang maksimal
Perempuan 10 66.7 % adalah 10 tahun, berdasarkan tingkat
depresi sebelum TKT rata-rata adalah
2 Keluarga Ada 14 93.3 % 8.13 dengan nilai minimal 5 dan
Tidak ada 1 6.7 % maksimal 11, berdasarkan tingkat
3 Penyakit Hipertensi 4 26.7 % depresi sesudah TKT rata-rata adalah
Penyerta Asam Urat 2 13,3 % 4.13 dengan nilai minimal 2 dan
Rematik 3 20 % maksimal 9.
Jantung 1 6.7 %
Tidak Ada 5 33.3 % B. Analisis Bivariat
Tabel 4.3
Total 15 100%
Perbandingan Nilai Rata-Rata Pre
Sumber : Analisis Data Primer Test dan Post Test Terapi Kelompok
Tahun 2018 Terapeutik (TKT) Terhadap
Berdasarkan hasil data dari tabel Penurunan Depresi Lansia di UPT
4.1 diketahui bahwa dari 15 responden,
3
PSTW Panti Khusnul Khotimah kelamin perempuan sebanyak 52
Pekanbaru Tahun 2018 responden (57.8%).
Menurut asumsi peneliti jenis
kelamin perempuan memang lebih
sering di jumpai di PSTW karena
lansia di tempat penelitian tersebut
Pre P. mengatakan keluarganya tidak bisa
Post mengurus mereka karena sibuk
Variabel N Tes Val
Test dengan pekerjaan dan kehidupan
t ue
0,00 mereka masing-masing. Selain itu
Depresi 15 8.13 4.13 faktor tidak ada keluarga dan status
0
perkawinan seperti janda atau
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2018 ditinggal suami juga
mempengaruhi mengapa
Berdasarkan tabel 4.3 perlakuan yang perempuan lebih banyak yang
di berikan dengan teknik TKT dengan tinggal di PSTW.
responden berjumlah 15 responden dengan b. Umur
nilai mean Pre Test 8.13dan mean post test Berdasarkan penelitian yang
4.13. Hasil uji statistik menunjukkan p value dilakukan terhadap 15 responden
= 0.000 yang artinya ada pengaruh teknik diketahui rata-rata umur responden
terapi kelompok terapeutik terhadap 71 tahun. Dengan usia responden
penurunan depresi pada lansia di UPT PSTW dari 60 tahun – 80 tahun. Usia
Panti Khusnul Khotimah Pekanbaru. lanjut sebagai tahap akhir
perkembangan pada setiap
PEMBAHASAN manusia. Menurut Pasal 1 Ayat
(2), (3), (4) No. 13 Tahun 1998
1. Analisis Univariat tentang Kesehatan bahwa usia
a. Jenis Kelamin lanjut adalah seseorang yang telah
Berdasarkan hasil data mencapai usia lebih dari 60 tahun
penelitian diketahui bahwa dari 15 (Maryam, 2015). Menurut World
responden, distribusi responden Health Organization (2014) usia
menurut jenis kelamin mayoritas lanjut dibagi menjadi empat
perempuan sebanyak 10 responden kriteria yaitu : Usia pertengahan
(66.7%). Hasil proyeksi data (middle age), ialah kelompok usia
Badan Pusat Statistik menunjukkan 45 sampai 59 tahun, lanjut usia
bahwa jumlah penduduk Indonesia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut
pada 2017 sebanyak 261,89 juta. usia tua (old) ialah 75-90 tahun,
Angka tersebut terdiri dari usia sangat tua (very old) ialah di
penduduk laki-laki 131,58 juta atas 90 tahun. Sejalan dengan
jiwa sementara penduduk wanita penelitian Sari (2015) yang
130,31 juta jiwa. Menurut BPS didapatkan mayoritas responden
(2013) menyatakan bahwa jumlah berumur 60-74 tahun sebanyak 24
penduduk lanjut usia perempuan orang (60%).
lebih banyak dibandingkan laki- Menurut asumsi peneliti pada
laki, dikarenakan usia harapan masa usia lanjut banyak terjadi
hidup perempuan lebih panjang perubahan baik dari segi fisik,
dibandingkan laki-laki (11,29 juta psikologis, ekonomi, sosial dan
jiwa berbanding 9,26 juta jiwa). spiritual yang mempengaruhi
Sejalan dengan penelitian kualitas hidup lansia.
Prabhaswari dan Ariastuti (2015) c. Lama di PSTW
dengan hasil mayoritas jenis Berdasarkan penelitian yang
dilakukan terhadap 15 responden
4
diketahui rata-rata lama di PSTW adekuat dalam mengahadapi
responden adalah 3.27 tahun. masalah, akan menyebabkan krisis
Dengan lama di PSTW minimum 1 yang bertumpuk dan
tahun dan maksimum 10 tahun. berkepanjangan yang akhirnya
Sebagian besar penduduk lanjut dapat menimbulkan gejala depresi
usia di Indonesia hidup bertempat pada lansia (Latue, 2017).
tinggal bersama keluarganya. Berbeda dengan penelitian
Namun, di sisi lain terdapat pula Kusbaryanto (2017) yang hasilnya
lansia yang tinggal di panti werdha tidak ada perbedaan yang
yaitu suatu institusi hunian bermakna antara tingkat depresi
bersama dari para lanjut usia pada lansia yang memiliki keluarga
Wulandari (2015). Lansia yang dengan lansia yang tidak memiliki
tinggal di panti wredha akan keluarga di Panti Sosial Trisna
mengalami paparan terhadap Wredha Kasongan Bantul
lingkungan dan teman baru yang Yogyakarta (p=0,75).
mengharuskan lansia beradaptasi Menurut asumsi peneliti
secara positif ataupun negatif. tingkat depresi lansia salah satu
Kegagalan respon adaptif yang bisa disebabkan oleh kurangnya
ditandai dengan kegagalan dalam dukungan sosial keluarga yang
berinteraksi, kurang pedulinya diberikan pada lansia dalam
keluarga, dan asset maupun aktifitas sehari-hari. Semakin baik
tabungan yang tidak memenuhi dukungan sosial keluarga terhadap
kebutuhan menyebabkan lansia maka lansia merasa lebih
kekhawatiran serta disentegrasi diperhatikan oleh keluarga,
pada lansia (Moniung, 2015). sehingga depresi yang biasa
Berbeda dengan penelitian muncul dapat dikurangin melalui
Moniung (2015) dengan hasil dukungan sosial keluarga yang
mayoritas lama tinggal di PSTW baik.
selama 7-10 tahun. e. Penyakit Penyerta
Menurut asumsi peneliti lama Berdasarkan hasil data
lansia di PSTW berpengaruh penelitian diketahui bahwa dari 15
dengan tingkat depresi lansia responden didapatkan mayoritas
karena keputusan untuk di rawat di penyakit penyerta adalah hipertensi
PSTW tidak seratus persen yaitu sebanyak 4 responden
diterima oleh lanjut usia secara (26.7%). Menurut Kurniawan
lapang dada. Bagi beberapa lanjut (2017), masalah pada lansia yang
usia menjadi menyedihkan karena paling utama adalah penyakit
seseorang lanjut usia dalam jantung dan serangan jantung,
hidupnya pasti ingin tinggal dimana salah satu penyebabnya
bersama dengan keluarga terutama adalah hipertensi. Hipertensi
anak dan cucu serta mendapat merupakan salah satu faktor
perawatan yang baik dengan pemicu munculnya depresi terkait
keluarganya. penyakit fisik yang berhubungan
d. Keluarga dengan sistem kardiovaskuler
Berdasarkan hasil data (Kurniawan, 2017). Sejalan dengan
penelitian diketahui bahwa dari 15 penelitian Syakura (2016) dengan
responden didapatkan mayoritas hasil Ada hubungan signifikan
ada keluarga sebanyak 9 responden antara hipertensi dan depresi pada
(93.3%). Kurangnya dukungan lansia.
keluarga kepada lanjut usia, akan Menurut asumsi peneliti
mempengaruhi koping pada lansia hipertensi akan mempengaruhi
tidak adekuat. Koping yang tidak mekanisme koping lansia yang
5
akhirnya akan meningkatkan sendiri. Pada saat sebelum
tingkat depresi lansia. Sehingga penelitian peneliti sedikit susah
lansia yang memiliki koping untuk mengajak lansia agar mau
individu yang tidak efektif akan mengikuti terapi kelompok
beresiko terjadi depresi. terapeutik (TKT).
f. Tingkat Depresi Pre Test g. Tingkat Depresi Post Test
Berdasarkan penelitian yang Berdasarkan penelitian
dilakukan terhadap 15 responden yang dilakukan terhadap 15
diketahui bahwa nilai rata-rata responden diketahui bahwa nilai
tingkat depresi responden sebelum rata-rata tingkat depresi responden
TKT adalah 8.13. Dengan nilai setelah dilakukan TKT didapatkan
minimum 5 dan maksimum 10 di nilai rata-rata tingkat depresi
tunjukkan dengan responden yang responden sesudah TKT adalah
merasa hidupnya kosong (80%), 4.13. Dengan nilai minimum 2 dan
berfikir bahwa hidup ia sekarang maksimum 9 ditunjukkan dengan
ini menyenangkan (80%) dan responden takut bahwa sesuatu
merasa bahagia untuk sebagian yang buruk akan terjadi padanya
besar hidupnya (73,3%). Depresi (73,3%), mempunyai semangat
merupakan salah satu gangguan yang baik setiap saat (66,6%) dan
mood yang ditandai oleh hilangnya merasa keadaan dia tidak ada
perasaan kendali dan pengalaman harapan (46,6%).
subjektif adanya penderita berat. Depresi pada lanjut usia
Mood adalah keadaan emosional merupakan akibat dari interaksi
internal yang meresap dari diri faktor biologi, fisik, psikologi, dan
seseorang, yaitu emosional dari social (Wulandari, 2015).
diri (Kaplan & Sadock, 2015). Kelompok terapeutik,
Depresi pada lanjut usia mempertahankan homeostasis,
merupakan akibat dari interaksi berfokus pada difungsi perasaan,
faktor biologi, fisik, psikologi, dan pikiran dan perilaku, membantu
social (Wulandari, 2015). Depresi mengatasi stress emosi, penyakit
yang tidak dapat ditangani dengan fisik, krisis tumbuh kembang atau
baik dapat menyebabkan pengaruh penyesuaian sosial. Secara garis
negatif terhadap kualitas hidup besar tujuan terapi kelompok
lansia, bahkan dapa menyebabkan terapeutik adalah mengantisipasi
kematian (Prabhaswari, L. & dan mengatasi masalah dalam
Ariastuti, 2015). mengembangkan potensi yang
Sejalan dengan penelitian dimiliki oleh anggota kelompok itu
Juma’adil (2016) didapatkan hasil sendiri. Sejalan dengan penelitian
mayoritas tingkat depresi sedang Juma’adil (2016) didapatkan hasil
yaitu sebanyak 12 responden mayoritas tingkat depresi sesudah
(37,5%) dan sesudah dilakukan dilakukan terapi didapatkan
terapi didapatkan mayoritas tingkat mayoritas tingkat depresi ringan
depresi ringan yaitu sebanyak 23 yaitu sebanyak 23 responden
responden (71.9%). (71.9%).
Menurut asumsi peneliti Menurut asumsi peneliti
lansia sangat beresiko depresi lansia setelah dilakukan intervensi
karena pada masa lansia, tingkat yang berupa terapi kelompok
depresi meningkat terutama yang terapeutik depresi lansia berkurang
memiliki riwayat depresi, tinggal karena sesuai tujuan tkt yang
dirumah perawatan dalam jangka mengembangkan empati diantara
panjang, penurunan kesehatan, dan sesama anggota kelompok dimana
keterbatasan fungsional dan hidup sesama anggota kelompok saling
6
memberikan penguatan satu sama kelompok terapeutik adalah
lain. Sehingga terapi ini sangat mengantisipasi dan mengatasi
berpengaruh terhadap tingkat masalah dalam mengembangkan
depresi lansia. potensi yang dimiliki oleh
2. Analisis Bivariat anggota kelompok itu sendiri.
a. Pengaruh Terapi Kelompok Terapi kelompok terapeutik
Terapeutik (TKT) Terhadap dapat diberikan kepada semua
Penurunan Depresi Lansia di tingkat usia sesuai tahap tumbuh
UPT PSTW Panti Khusnul kembangnya dan dapat
Khotimah Pekanbaru Tahun dilakukan secara kelompok
2018 maupun individu (Keperawatan,
Hasil uji statistic dari tabel 2014).
4.3 menunjukkan p value = Terapi kelompok terapeutik
0.000 yang artinya ada pengaruh mempunyai kelebihan dan
teknik terapi kelompok kekurangan. Kelebihan dari
terapeutik terhadap penurunan kelompok Terapeutik ini adalah
depresi pada lansia di UPT adanya keterbukaan antar
PSTW Panti Khusnul Khotimah anggota kelompok untuk
Pekanbaru. Terjadinya depresi memberi dan menerima
pada lansia merupakan hasil informasi dan pendapat orang
interaksi dari berbagai faktor, lain, adanya kemampuan dan
biologi, psikologik, dan sosial kemauan anggota kelompok
(Kushariyanti, 2014). Salah satu untuk mendahului kepentingan
upaya untuk menurunkan tingkat kelompok untuk kepentingana
depresi lansia yaitu dengan pribadi untuk tercapainya tujuan
memberikan Terapi Kelompok kelompok, adanya kemampuan
Terapeutik (TKT). Terapi secara emosional dalam
kelompok Terapeutik (TKT) mengungkapkan norma yang
merupakan salah satu jenis terapi telah disepakati. Kelemahan dari
yang menberi kesempatan terapi kelompok terapeutik ini
kelompok untuk saling adalah disebabkan oleh waktu
membantu satu sama lain, untuk penugasan tempat dan jarak
menemukan menyelesaikan anggota kelompok yang
masalah dan berbagi berjauhan yang memperngaruhi
pengalaman (Townsend, 2015). kualitas dan kuantitas pertemuan
Terapi Kelompok (Townsend, 2015). Langkah
Terapeutik (TKT) bertujuan terapi kelompok terapeutik yang
untuk mengembangkan empati beri fase pregroup, fase intitial,
diantara sesama anggota dan fase terminasi. Terapi
kelompok dimana sesama kelompok terapeutik dapat
anggota kelompok saling meningkatkan kemapuan lansia
memberikan penguatan satu baik secara kognitif, maupun
sama lain (Damayanti, 2014). psikomotor dalam melakukan
Selain itu tujuan terapi stimulasi perkembangan pada
kelompok terapeutik, masa lansia. Terapi ini dilakukan
mempertahankan homeostasis, pada kelompok lansia sehat,
berfokus pada difungsi perasaan, lansia yang yang memiliki tugas
pikiran dan perilaku, membantu perkembangan sesuai tahap
mengatasi stress emosi, penyakit tumbuh kembang yang terdiri
fisik, krisis tumbuh kembang dari aspek biologi, aspek
atau penyesuaian sosial. Secara seksual, aspek sosial, aspek
garis besar tujuan terapi
7
psikososial, dan aspek spiritual 2. Hasil pengukuran tingkat depresi
(Guslinda, 2011). pada lansia dari sebelum dan sesudah
Sejalan dengan penelitian diberikan Terapi Kelompok
Adicondro (2015) yang hasilnya Terapeutik (TKT) didapatkan
bahwa ada pengaruh terapi sebelum diberikan terapi sebesar 8.13
kelompok reminiscence untuk dengan standar deviasi 1.407.
menurunkan tingkat depresi pada Sedangkan hasil dari sesudah terapi
lanjut usia di Panti Sosial Tresna diberikan sebesar 4.13 dengan standar
Werdha Unit Budi Luhur deviasi 2.031 dimana terdapat
Kasongan, Bantul, Daerah perbedaan hasil dari pengukuran
Istimewa Yogyakarta. Sejalan sebelum dan sesudah.
juga dengan penelitia Guslinda 3. Rata-rata dari 15 responden di UPT
(2011) yang hasilnya Panti Khusnul Khotimah Pekanbaru
menunjukkan terapi kelompok yang memiliki tingkat depresi
terapeutik lansia meningkatkan sebelum dan setelah diberikan Terapi
kemampuan adaptasi lansia Kelompok Terapeutik (TKT)
bermakna sebesar 78%, dan menggunakan uji paired sampel T
perkembangan integritas diri test, didapatkan p value 0,000 yang
sebesar 61,04 (p value < 0,05). artinya ada pengaruh teknik Terapi
Menurut asumsi peneliti Kelompok Terapeutik (TKT)
terapi kelompok terapeutik terhadap penurunan depresi pada
sangat efektif untuk menurunkan lansia.
tingkat depresi lansia sesuai
dengan hasil penelitian. Selain B. Saran
itu terapi kelompok terapeutik 1. Bagi Tempat Penelitian
dalam aplikasinya dapat Bagi pihak UPT Panti Khusnul
meningkatkan kemapuan lansia Khotimah disarankan untuk
baik secara kognitif, maupun menyediakan fasilitas yang memadai
psikomotor dalam melakukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan
stimulasi perkembangan pada seperti Terapi Kelompok Terapeutik
masa lansia. ini. Agar menjadikan teknik Terapi
Kelompok Terapeutik (TKT) sebagai
A. Kesimpulan agenda untuk dapat dilakukan secara
Dari hasil penelitian pengaruh berkelanjutan.
terapi kelompok terapeutik (TKT) 2. Bagi Institusi Pendidikan
terhadap penurunan depresi pada lansia Keperawatan
di UPT Panti Khusnul Khotimah Penelitian ini diharapkan menjadi
Pekanbaru yang telah dilakukan pada 18 penyediaan data dasar dan referensi
Juli – 23 Juli 2018 dengan jumlah serta bahan bacaan, khususnya
responden 15 orang dapat di simpulkan: tentang pengaruh depresi dengan
1. Mayoritas responden sebelum teknik Terapi Kelompok Terapeutik
diberikan Terapi Kelompok (TKT).
Terapeutik (TKT) di UPT Panti 3. Bagi Responden
Khusnul Khotimah Pekanbaru Diharapkan lansia sebaiknya
memiliki nilai tingkat depresi sebesar mengikuti teknik Terapi Kelompok
8.13 dan mayoritas responden setelah Terapeutik (TKT) serta terapi-terapi
diberikan Terapi Kelompok kelompok lainnya agar tingkat
Terapeutik (TKT) di UPT Panti depresi berkurang.
Khusnul Khotimah Pekanbaru
memiliki nilai tingkat depresi sebesar 4. Bagi Penelitian Selanjutnya
4.13. Diharapkan bagi penelitian
selanjutnya untuk lebih
8
mengembangkan lagi hasil penelitian Depresi pada lansia dengan hipertensi.
dengan variabel yang berbeda Yogyakarta: FIK UNJANI.
dengan penelitian ini yang seperti
tingkat pendidikan, dukungan Kushariyanti. (2014). Asuhan kepeerawatan
keluarga dan status perkawinan. pada kalien lanjut Usia. Jakarta:
UCAPAN TERIMAKASIH Salemba Medika.
terimakasih peneliti ucapkan atas bantuan
Kusbaryanto, (2017). Perbedaan Tingkat
dan bimbingan dari berbagai pihak dalam
Depresi antara lansia yang tinggal
penyelesaian penelitian ini. semoga hasil
bersama keluarga di Dusub Diro
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
dengan lansia di Panti Sosial Tresna
orang yang membaca.
Werdha Yogyakarta Unit budi Luhur.
DAFTAR PUSTAKA Surakarta: F.Kedokteran
Adicondro, Nobelina (2015). Pengaruh
Latue, Irene. (2017). Hubungan dukungan
terapi kelompok reminiscence untuk
sosial keluarga dengan tingkat depresi
menurunkan tingkat depresi pada lanjut
pada lanjut usia di Panti Werdha
usia di panti sosial tresna werdha unit
Malang Raya. Malang
budi luhur kasongan, bantul,daerah
istimewa yogyakarta. Yogyakarta. Mubarak, W. I. dk. (2014). ilmu keperawatan
komunitas dan aplikasi. jakarta:
Amalia, S. (2016). Hubungan Disabilitas
Salemba Medika.
Fungsional dengan Kejadian Depresi
Mulyadi, R.R, Mardijana, A, Nurdian, Y.
pada Lansia.
(2016). Gambaran Tingkat Depresi
BPS (Badan Pusat Statistik Riau). (2016). Terhadap Lansia Di UPT Pelayanan
Statistik Penduduk Usia Kanjut. (Badan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jember.
Pusat Statistik, Ed.). Riau. Moniung, Inri. (2015). Hubungan lama
tinggal dengan tingkat depresi pada
Damayanti, R. (2014). Pengaruh Terapi lanjut usia di panti sosial tresna werdha
Kelompok Terapeutik Terhadap ‘agape’ tondano. Manado
Kemampuan Keluarga Memberikan
Stimulasi Perkembangan rasa percaya Padila. (2014). Keperawatan Gerontik.
usia bayi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Darmojo, R.B & Martono, M. . (2016). Prabhaswari, L. & Ariastuti, ni L. P. (2015).


Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Gambaran Kejadian Depresi Pada
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Lanjut Usia.

Guslinda. (2011). Pengaruh Terapi Putra,A.A., Nashori,Huad,H. Sulistyarini, I.


Kelompok terapeutik Lansia Terhadap (2015). Terapi Kelompok Untuk
Kemampuan Adaptasi Perkembangan mengurangi kesepian dan Menurunkan
Integritas diri Lansia. Jakarta: Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
Universitas Indonesia. Hipertensi.

Juma’adil. (2016). Pengaruh terapi okupasi Sari, Rima (2015). Perbedaan tingkat
aktivitas menggambar terhadap tingkat depresi antara lansia yang tinggal di
depresi pada lansia di upt panti pstw dengan lansia yang tinggal di
sosialtresna werdha mulia dharma tengah keluarga. Pekanbaru :
kabupaten kubu raya. Pontianak Universitas Riau.
Keperawatan, jiwa. (2014). Terapi
Sukrang, (2016). Pengaruh Pemberian
Kelompok Terapeutik Keperawatan jiwa
pisang ambon terhadap penurunan
(8th ed.). Depok
tekanan darah pada lansia penderita
Kurniawan, A. (2017). Gambaran tingkat hipertensi. Palu: STIKes Widya
9
Nusantara palu
Townsend, C. . (2015). Essentials of
sychiatric Mental Heakth Nursing.
Philadelphia: F.A. Davis Company.
Trihadi. (2014). Pengaruh Terapi Kelompok
Terapeutik Terhadap Kemampuan
Keluarga dalam Memberikan stimulasi
Perkembangan rasa percaya, (FIK UI:
Depok).
WHO, world H. O. (2014). proposed
working definitin pf an older person in
african for the MDS project.
Wulandari, A. fitri Se. (2015). Kejadian dan
Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia.
(UNIV DIPONEGORO, Ed.).
Semarang: FIK KEDOKTERAN.

10
11

Anda mungkin juga menyukai