Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

Masa Penjajahan Bangsa Indonesia

a. Penderitaan Bangsa Indonesia pada Masa Penjajahan

1) Masa Penjajahan

Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 350 tahun atau 3,5 abad, Selama tiga setengah abad
tersebut bangsa Indonesia berada dalam penderitaan. Kedatangan VOC ke Indonesia membawa
penderitaan panjang bagi bangsa Indonesia.

Penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost- Indische Compagnie (VOC)
pada tanggal 20 Maret 1602.

Perjuangan fisik melawan penjajah Belanda terjadi di beberapa daerah, antara lain di Sulawesi Selatan
yang dipimpin Sultan Hasanuddin, di Sumatra Barat oleh Tuanku Imam Bonjol, di Jawa Tengah oleh
Pangeran Diponegoro, dan Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, serta berbagai perlawanan di seluruh
Wilayah Nusantara. Namun, semua perjuangan rakyat Indonesia secara fisik belum ber hasil mengusir
penjajah Belanda.

Menyadari kegagalan perjuangan bangsa Indonesia secara fisik tersebut, maka penuangan bangsa
Indonesia diubah menjadi perjuangan melalui organisasi. Lahirnya Budi Utomo pada 1908 menjadi
tonggak lahimya semangat perjuangan dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan sehingga hari
lahirnya Budi Utomo ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional. Sejak tahun 1908 strategi
perjuangan bangsa Indonesia diubah dari yang dahulunya perjuangan fisik menjadi perjuangan nonfisik
membangun nilai-nilai pendidikan kebangsaan dan pergerakan melalui jalur politik. Hal ini diwujudkan
dengan banyak berdirinya perkumpulan atau organisasi kaum terpelajar. Ada organisasi yang berjuang
melalui pendidikan seperti Muhammadiyah dan Taman Siswa, ada yang perjuangannya bergerak dalam
bidang sosial budaya seperti Budi Utomo, dan ada pula Indische Partij yang berjuang langsung untuk
kemerdekaan bangsa. Pada tahun 1928 perkumpulan-perkumpulan pemuda dari berbagai daerah di
seluruh Nusantara berkumpul dalam Kongres Pemuda yang dengan tegas memperjuangkan nasib
bangsa Indonesia untuk merdeka. Kongres Pemuda yang diselenggarakan kemudian menghasilkan ikrar
yang disebut Sumpah Pemuda

Ikrar Sumpah Pemuda tersebut berisikan tiga hal penting yaitu sebagai berikut.

Ikrar Sumpah Pemuda

1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia

2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Pada tahun 1942 sekitar bulan Maret pemerintah Hindia-Belanda menyerah tanpa syarat kepada tentara
Jepang di Indonesia. Kedatangan Jepang itu merupakan babak baru dalam perjuangan bangsa Indonesia
melawan Jepang.

2).Masa Penjajahan Jepang

Jepang masuk ke Indonesia pada tanggal 11 Januari 1942 menggantikan Belanda setelah Belanda
mengalami kekalahan pada Perang Dunia II. Pada awal kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia, bangsa
Indonesia menyambut dengan gembira dan me naruh harapan besar untuk mendapat kehidupan yang
lebih baik. Hal itu terjadi karena Jepang berusaha menarik simpati bangsa Indonesia. Bangsa Jepang
menjanjikan kepada bangsa Indonesia untuk membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa
Barat.

Namun dalam kenyataannya, Jepang tidak pernah memberikan kemerdekaan, bahkan mereka memeras
dan menindas bangsa Indonesia. Selama menjajah Indonesia

pemerintah pendudukan Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang ada di
Indonesia. Semua hasil bumi Indonesia yang berupa hasil perkebunan, bahen pangan, dan hewan ternak
harus diserahkan kepada Jepang untuk kepentingan peng Selain eksploitasi sumber daya alam, Jepang
juga melakukan eksploitasi terhadap tenan rakyat Indonesia. Eksploitasi itu dilakukan melalui kerja
paksa romusa dan pengerahan tenaga para pemuda untuk menghadapi serangan Sekutu.

BPUPKI mengemban tugas untuk melakukan penyelidikan atas segala sesuatu mengenai persiapan
komerdekaan Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya tersebut. BPUPKI melakukan sidang sebanyak
dua kali, Sidang BPUPKI yang pertama ber langsung pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 dan sidang kedua
berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945.

Sidang pertama BPUPKI berlangsung selama empat hari dengan agenda membahas tumusan dasar
negara untuk Indonesia merdeka. Sidang dimulai tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945, Para pendin
bangsa menghendaki dasar negara yang sesuai dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia. Para
pemimpin bangsa menolak dasar negara individualisme, liberalisme, ataupun komunisme Sekurang-
kurangnya terdapat tiga pokok bahasan dalam sidang BPUPKI berkenaan dengan dasar negara, yaitu
sebagai berikut.

a) Apakah Indonesia akan dijadikan sebagai negara kesatuan atau negara federal (bondstaat) atau
negara perserikatan (statenbond).

b Masalah hubungan agama dan negara.

c) Apakah negara akan menjadi republik atau kerajaan.

Berdasarkan sejumlah naskah, ada sejumlah tokoh yang turut menyampaikan pidato pada sidang
pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945). Beberapa sumber menyebutkan bahwa pada sidang pertama
BPUPKI selama empat hari, terdapat 32 anggota BPUPKI yang menyampaikan pidato, yaitu 11 orang
pada 29 Mei, 10 orang pada 30 Mei, 6 orang pada 31 Mei, serta 5 orang pada 1 Juni 1945.
Koleksi Pringgodigdo menyebutkan beberapa nama yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945, yaitu
Muh. Yamin, Margono, Sosrodiningrat, Soemitro, Wiranatakoesoema, Woerjaningrat, Soerjo, Soesanto,
Dasaad, Roeseno, dan Aris. Sementara itu, pada tanggal 30 Mei 1945, ada sepuluh tokoh yang berpidato
pada sidang BPUPKI, yaitu M. Hatta, H. Agus Salim, Samsoedin,Wongsonegoro, Soerachman, Abdul
Kadir, Soewandi, Abdulrahim, Soekiman, dan Soetardjo. Adapun pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei
1945, ada enam tokoh yang menyampaikan pidato, yaitu Soepomo, Muh. Yamin, Soekardjo, Sanoesi,
Soekarno, dan Ki Bagus Hadikusuma. Adapun pada tanggal 1 Juni 1945, anggota BPUPKI yang
menyampaikan pidato di antaranya Baswedan, Moezakir, Soekarno, Mr. J. Latuharhary, dan Soekardjo.
Selain mendiskusikan secara lisan (pidato), para anggota BPUPKI juga diminta memberikan usulan secara
tertulis untuk kemudian diserahkan ke sekretariat atau Kantor Tata Usaha. Untuk menampung berbagai
usulan pemikiran para pendiri bangsa. dibentuklah panitia kecil yang berjumlah sembilan orang.

Berikut beberapa ide pokok mengenal dasar negara yang dikemukakan oleh para tokoh nasionalis kita.

a) Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Dalam rumusan pembukaan tersebut juga tertuang adanya rumusan dasar negara yang isinya meliputi
sebagai berikut.

(1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Kebangsaan persatuan Indonesia.

(3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b) Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)

(1) Harus ada daerah, yaitu meliputi batas Hindia-Belanda.

(2) Harus ada rakyat sebagai warga negara, yaitu yang memiliki kebangsaan Indonesia.

(3) Harus ada pemerintahan, yaitu pemerintahan yang berdaulat berdasar pada hukum internasional.

Menurut Prof.Dr. Soepomo, teori integralistik merupakan teori yang paling tepat untuk diterapkan di
Indonesia karena dinilai lebih sesuai dengan struktur sosial Indonesia, yaitu struktur kerohanian bangsa
Indonesia yang bercita-cita persatuan hidup, persatuan kawula Gusti, persatuan antara dunia luar dan
dunia batin, antara mikrokosmos dan makrokosmos, serta antara rakyat dan pemimpin-pemimpinnya

Lebih lanjut Prof. Dr. Soepomo menegaskan bahwa jika bangsa Indonesia hendak mendirikan negara
Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sikap serta corak masyarakat Indonesia, negara Indonesia
yang hendak didirikan haruslah berdasarkan pada aliran pemikiran integralistik, yaitu negara yang
bersatu dengan seluruh rakyatnya dan kepala negara serta badan-badan pemerintahan lain harus ber
sifat pemimpin sejati, petunjuk jalan ke arah cita-cita luhur yang didambakan seluruh rakyat. Dengan
kata lain, negara dalam konsep teori ini adalah keseluruhan masya rakat atau seluruh rakyat Indonesia
sebagai persatuan yang teratur dan tersusun Meskipun secara hakikat Prof. Dr. Soepomo tidak
mengusulkan tentang dasar negara, tetapi beliau menyampaikan gagasan penting tentang aliran negara
yang hendak didirikan, yaitu negara yang berpaham integralistik yang menyatu antara seluruh rakyat
dan pemimpinnya.

c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Ir. Soekarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan gagasannya mengenai dasar negara pada
tanggal 1 Juni 1945. Dalam kesempatan tersebut Ir. Soekarno mengemukakan adanya lima asas sebagai
dasar negara Indonesia. Kelima unsur tersebut meliputi sebagai berikut.

(1)Nasionalisme (kebangsaan Indonesia).

(2) Internasionalisme (perikemanusiaan).

(3) Mufakat (demokrasi).

(4) Kesejahteraan sosial.

5) Ketuhanan Yang Maha Esa (ketuhanan yang berkebudayaan)

Selain mengemukakan tentang lima asas sebagai dasar negara, Ir. Soekarno juga mengusulkan agar
dasar negara tersebut diberi nama Pancasila. Usul mengenal nama Pancasila bagi dasar negara tersebut
secara bulat diterima dalam sidang

BPUPKI. Pada akhirnya tanggal 1 Juni dijadikan sebagai hari Lahir Pancasila.

Pada akhirnya, rumusan dasar negara yang berhasil dibentuk oleh Panitia Sembilan dan tertuang dalam
Jakarta Charter adalah sebagai berikut.

.a) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab

c) Persatuan Indonesia.

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. e)


Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Akan tetapi, isi dari rancangan rumusan dasar negara tersebut sempat menimbulkan
kontroversi/perdebatan karena terdapat anak kalimat ". syariat dengan kewajiban menjalankan
Islam bagi pemeluk-pemeluknya" karena tidak semua warga negara Indonesia memeluk agama Islam.
Oleh karena itu, untuk menghindari perpecahan, diadakan sedikit perubahan pada rumusan sila
pertama. Perubahan itu dengan menghapus anak kalimat tersebut. Akhirnya dicapailah sebuah
kesepakatan mengenai rumusan naskah Pancasila yaitu sebagai berikut

. a) Ketuhanan Yang Maha Esa.

b)Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c) Persatuan Indonesia.

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selain memuat adanya rumusan dasar negara Indonesia yang akan berdiri,

dalam Piagam Jakarta alinea ketiga juga termuat adanya teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
pertama kali sebelum diproklamasikan sehingga rancangan mukadimah hukum dasar telah menjiwai
proklamasi kemerdekaan. Adapun teks proklamasi dalam mukadimah hukum dasar tersebut adalah
"Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya."

Sidang Kedua BPUPKI

Pada sidang kedua BPUPKI yang dilaksanakan tanggal 10-17 Juli 1945 ada penambahan jumlah anggota
BPUPKI, penambahan tersebut berjumlah enam orang. Keenam tokoh tersebut adalah sebagai berikut.

a) K.H. Abdul Fatah Hasan

b) R. Asikin Natanegara

c)B.K.P.A. Soerjo Hamidjojo

d) Pangeran Mohammad Noor

e)Mr. Mas Besar Martokoesoemo

f) Abdul Kaffar
D.Proyek Gotong royong Kewarganegaraan

Istilah gotong royong bukanlah istilah yang asing bags bangsa Indonesia. Sejak dahulu kita telah terbiasa
dengan kegiatan gotong royong Gotong royong bahkan bisa dikatakan sebagai tradisi bangsa Indonesia
yang positif karena banyak manfaatnya. Dengan bergotong royong pekerjaan yang berat menjadi lebih
ringan. Selain itu, pekerjaan pun akan lebih cepat selesai Manusia adalah makhluk sosial, jadi mustahil
kita dapat hidup sendiri. Kita akan selalu berhubungan dengan orang lain. Kita juga akan membutuhkan
bantuan orang lain. Sebagai manusia. kita mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam mengatasi
masalah atau melaksanakan kegiatan sehari-hari, mungkin kita akan menemui kesulitan dan solusi dan
kesulitan itu mungkin bisa dipecahkan dengan bantuan orang lain. Begitu pula sebaliknya, ada orang
yang mengalami kesulitan dalam masalahnya dan kita mempunyai kemampuan untuk membantunya.
Singkatnya. dalam kehidupan manusia, kita saling melengkapi Dengan prinsip ini, kita dapat mengatasi
permasalahan yang kita hadapi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), kata gotong royong bermakna bekerja bersama-sama
(tolong-menolong, bantu-membantu). Kata gotong royong sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu
gotong dan royong Gotong artinya pikul atau angkat, sedangkan royong artinya bersama-sama. Dengan
demikian, secara harfiah gotong royong dapat diartikan mengangkat beban secara bersama-sama agar
beban menjadi ringan.Koentjaraningrat membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh masyarakat
Indonesia yaitu gotong tolong-menolong dan gotong royong karja baktı. Kegiatan gotong royong tolong-
menolong bersifat individual, misalnya menolong tetangga kita yang sedang mengadakan pesta
pernikahan, upacara kematian, membangun rumah, dan sebagainya. Adapun kegiatan gotong royong
kerja bakti biasanya dilakukan untuk mengerjakan suatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum,
seperti bersih-bersih desa/kampung, memperbaiki jalan, membuat tanggul, dan lain-lain.
Koentjaraningrat membagi gotong royong yang terdapat pada masyarakat perdesaan menjadi empat
jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Tolong-menolong dalam aktivitas pertanian

b. Tolong-menolong dalam aktivitas sekitar rumah tangga.

c.Tolong-menolong dalam aktivitas persiapan pesta dan upacara

BAB 2

Konstitusi
Konstitusi merupakan pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara, yang dipersiapkan
sebelum atau sesudah berdirinya sebuah negara. Konstitusi sebuah negara merupakan hukum dasar
tertinggi yang bensi tata penyelenggaraan negara.

Perubahan sebuah konstitusi akan membawa perubahan besar terhadap sebuah negara. Bahkan
termasuk sistem bernegara, yang semula demokratis bisa menjadi otoriter disebabkan oleh perubahan
konstitusi. Oleh karena itu, konstitusi sebagai hukum tertinggi sebuah negara harus dimaksudkan untuk
mencapai dan mewujudkan tujuan tertinggi bernegara.

Ada dua macam konstitusi, yaitu tertulis dan tidak tertulis. Indonesia memiliki UUD Negara

1. Adakah alunan tentang amendemen?

2. Adakah kaitan antara Pancasilis dan UUD 19457

Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi tertulis dan konvensi. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), konvensi adalah permutakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi,
dan sebagainya). Konvensi merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara (dilakukan terus-
menerus dan berulang-ulang) dalam praktik periyelenggaraan negara tidak bertentangan dengan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dalam
praktik penyelenggaraan negara. Sebagai contoh, pidato presiden setiap tanggal 16 Agustus.
Berdasarkan sejarahnya, ternyata UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sejak disahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) telah mengalami beberapa kali perubahan, bahkan
pergantian. Perubahan ini terjadi karena dipengaruhi oleh keadaan dan dinamika politik yang
berkembang dan terjadi di negara Indonesia. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk
pertama kalinya diganti oleh Konstitusi Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949.
Maka, sejak tanggal 27 Desember 1949 diberlakukan Konstitusi RIS. Penggantian ini membawa dampak
yang sangat besar dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, salah satunya adalah berubahnya negara
kesatuan Indonesia menjadi negara serikat. Pemberlakuan Konstitusi RIS 1949 tidak berlangsung lama,
karena sejak tanggal 17 Agustus 1950 Konstitusi RIS 1949 diganti dengan UUDS Tahun 1950. Pergantian
ini kembali menyebabkan perubahan dalam ketatanegaraan Indonesia, yaitu kembali ke negara
kesatuan yang berbentuk republik, dan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi sistem
partementer. Setelah melalui perdebatan panjang tak berkesudahan, akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959
presiden mengeluarkan dekret, yang menyatakan kembali ke UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 pertama (hasil pengesahan dan penetapan.

Pengertian dan Tujuan Norma

Sebagai makhluk sosial, kita hidup ber dampingan dengan orang lain dan bahkan kita saling
membutuhkan. Dalam kehidupan sehari-hari, kepentingan masyarakat bisa jadi bersinggungan satu
sama lain. Apabila hal ter sebut tidak disikapi dengan bijak, tentu dapat menimbulkan perselisihan. Oleh
karena itu, di butuhkan aturan dalam kehidupan masyarakat. Aturan bisa disebut juga dengan norma.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB) versi online, norma memiliki dua makna.
Pertama, aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. la dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima. Dalam pengertian ini, maka
norma adalah sesuatu yang berlaku dan setiap warga harus menaatinya. Kedua, aturan,ukuran, atau
kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu. Norma
merupakan petunjuk atau pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam hidup bermasyarakat. Norma
juga dapat diartikan sebagai aturan yang mengatur perilaku manusia dan berlaku dalam kehidupan.

2. Nilai sebagai Sumber Norma

a. Pengertian Nilai

Nilai adalah harga atau penghargaan yang melekat pada sebuah objek, Nilal adalah ukuran-ukuran,
patokan-patokan, anggapan-anggapan, dan keyakinan-keyakinan yang dianut orang banyak dalam suatu
masyarakat tertentu mengenai benar-salah, pantas-tidak pantas luhur-hina, indah-tidak indah, baik-
tidak baik, dan penting-tidak penting untuk dikerjakan atau dilaksanakan.

D. Sifat Nilai

Sifat nilai adalah sebagai berikut.

1) Nilal itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia.

2) Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu ke harusan
sehingga nilai memiliki sifat ideal (das sollen)

3) Nilai berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai

Fungsi Nilai

Berikut adalah fungsi nilai yang utama dalam masyarakat.

1) Nilai mendorong manusia untuk berbuat baik dan mencapai kehidupan yang lebih baik

2) Nilai menjadi petunjuk arah dan pilihan perilaku manusia. Nilai menjadi alat kontrol perilaku manusia
agar bertindak sesuai dengan nilai tertentu.

3.Nilal menjadi pengikat solidaritas atau identitas kelompok masyarakat.

4) 5) Nilai menjadi benteng atau pemelihara budaya masyarakat tertentu.

d. Klasifikasi Nilai

1) Macam-Macam Nilai Menurut Proses Terbentuknya

Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat enam macam nilai yaitu nilai teori, nilai ekonomi,nilai religi,
nilai estetis, nilai sosial, dan nilai politik 2) Macam-Macam Nilai Ditinjau Berdasarkan pada Tujuan
Penilaiannya
Berdasarkan tujuan penilaiannya, terdapat empat macam nilai yaitu sebagai berikut.

a) Nilai Etika

Nilai etika atau etis disebut juga sebagai nilai moral, akhlak, atau budi pekerti, Nilai etika adalah ketika
tujuan penilaian ditujukan untuk menentukan baik atau buruk dari tingkah laku/perbuatan manusia
sehingga nilai ini juga berhubungan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan masyarakat. Nilai
etika merupakan nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran dan keadilan. Nilai
etika memiliki hubungan yang erat dengan akhlak

b) Nilai Estetika

Nilai estetika atau nilai keindahan berkaitan dengan benda, orang, dan peristiwa yang dapat
menyenangkan hati (perasaan). Nilai estetika adalah pandangan tentang cara seseorang melihat sebuah
benda, orang, peristiwa, atau karya sebagai sebuah ke- indahan atau sebaliknya. Nilai estetika juga
sering dikaitkan dengan karya seni

c)Nilai Sosial

Nilai sosial berhubungan dengan interaksi sesama manusia di ingkungan Nilai sosial tercipta karena
adanya kodrat manusia sebagai makhlak sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa manusia lain sehingga
manusia harus menjaga hubungan di antara sesamanya Hubungan is akan menciptakan sebuah
keharmonisan dan skap saling membantu.

Nilai Agama

Nilai agama berkaitan dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa dalam agama. N agama diwujudkan dalam
bentuk amal perbuatan kepada Tuhan

Macam-Macam Nilal Menurut Walter G. Everett

a)Nilai ekonomis yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Nila nilai ini ditunjukkan
dengan harga pasar yang meliputi semua macam benda yang diperjualbelikan

b) Nilai-nilai rekreasi, meliputi nilai-nilai keindahan alam dan permainan pada waktu senggang, selama
dapat memperkaya kehidupan serta kesegaran jasmans dan rohani c) Nilai-nilai perserikatan, meliputi
berbagai bentuk perserikatan manusia dan per- sahabatan, kehidupan keluarga, kehidupan desa,
bangsa, sampai perserikatan tingkat internasional.

d) Nilai-nilai kejasmanian, maliputi hal-hal yang bersangkutan dengan pemeliharaan kesehatan, efisiensi,
dan keindahan kehidupan jasmani

Nilai-nilai watak, meliputi seluruh tantangan dan kesalehan pribadi serta sosial, termasuk keartian,
kesediaan menolong, kontrol diri, dan cinta kebenanw

4)Macam-Macam Nilai Menurut Prof. Dr. Notonagoro


Prof. Dr. Notoriagoro membagi nilai menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut

a) Nilai materiel, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia atau kebutuhan materiel
ragawijasmani manusia. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakankegiatan atau aktivitas. Contoh nilal vital adalah kesehatan karena jika orang sakit atau
kesehatannya terganggu, ia tidak akan bisa melakukan aktivitasnya.

b)Nilai rohaniah, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai rohaniah dapat dibagi
menjadi empat macam yaitu sebagai berikut

(1) Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada akal (rasio, budi, dan cipta) manusia.

(2) Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur perasaan manusia.

(3) Nilai kebaikan atau moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak

(4) Nitai religi, yaitu bersumber pada keyakinan dan keimanan pada Tuhan.

5)Macam-Macam Nilai Menurut Max Scheler

Max Scheler membagi nilai menjadi empat macam yaitu sebagai berikut.

a) Nilai kenikmatan

b) Nilai kehidupan

c) Nilai kejiwaan

d) Nilai kerohanian

Norma Berdasarkan Daya Ikatnya

1) Cara (Usage) Usage atau cara menunjuk pada suatu perbuatan dalam sebuah hubungan

antarindividu. Usage atau cara memiliki daya ikat sangat lemah dan pelanggaran atau

penyimpangan terhadap norma ini tidak menimbulkan sanksi yang berat, tetapi akan

mendapatkan celaan, cemoohan, atau ejekan. Orang yang melanggar usage akan dianggap tidak tahu
adab atau tata cara oleh masyarakat. Contoh: orang yang makan menggunakan tangan kiri sambil berdiri
atau jalan-jalan dianggap tidak sopan, atau orang yang makan dengan bersendawa akan dianggap
bertentangan dengan adab atau tata cara yang baik sehingga orang lain akan mencela perbuatan
tersebut.

2) Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan memiliki daya ikat yang lebih tinggi atau kuat daripada cara. Kebiasaan merupakan perbuatan
yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama karena sebagian besar masyarakat menyukai perbuatan
tersebut. Contoh kebiasaan atau folkways adalah mencium tangan orang tua ketika hendak pergi atau
keluar rumah dianggap sebagai kebiasaan yang baik.

3) Tata Kelakuan (Mores)

Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari sekelompok manusia dan men- jadi alat
pengawas oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dengan kata lain, tata kelakuan merupakan
alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan mereka agar sesuai dengan tata kelakuan yang
berlaku tersebut. Keberadaan tata kelakuan bagi sebuah masyarakat sangatlah penting sebab tata
kelakuan memberikan batas-batas kelakuan, mengidentifikasikan individu dengan kelompok, serta
menjaga solidaritas antar- anggota kelompok. Contoh tata kelakuan antara lain larangan menikah
dengan orang yang memiliki kedekatan hubungan darah (incest).

4) Adat Istiadat (Custom)

Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang terintegrasi secara kuat oleh pola-pola perilaku suatu
masyarakat dan memiliki kekuatan mengikat terhadap individu-individu yang tinggal dalam masyarakat
tersebut. Pelanggaran terhadap adat istiadat akan mendapat sanksi yang keras dari lingkungan. Contoh:
adat istiadat yang melarang terjadinya perceraian yang berlaku secara umum di daerah Lampung.
Sebuah perkawinan dinilai sebagai kehidupan bersama yang sifatnya kekal dan hanya dapat dipisahkan
oleh kematian saja. Apabila terjadi suatu perceraian, tidak hanya nama baik yang bersangkutan saja
yang tercemar, tetapi juga seluruh keluarga, bahkan seluruh sukunya. Untuk menghilangkan tercenarnya
nama baik akibat suatu perceraian, diperlukan suatu acara adat khusus yang membutuhkan biaya besar.

5) Norma Hukum (Laws)

Norma hukum merupakan norma yang memiliki daya ikat tertinggi karena dibuat oleh negara yang
memiliki kewenangan untuk menegakkan peraturan. Norma hukum berisi tentang ketentuan-ketentuan,
perintah, kewajiban, dan larangan guna mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara agar tercipta
suatu ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. Pelanggaran terhadap norma hukum akan dikenai
sanksi yang tegas berupa hukuman. Terdapat dua macam norma hukum, yaitu tertulis dan tidak tertulis
(hukum adat). Pada umumnya hukum tertulis memiliki hukuman yang lebih tegas. Orang yang
melanggar norma hukum bisa dikenal hukuman berupa denda, penjara, atau bahkan hukuman mati

Norma Berdasarkan Kekuatan Sanksinya

1) Norma Agama

Nrma agama merupakan petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganut- Nya agar mereka
mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Pada hakikatnya norma agama
merupakan peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan-larangan,
dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa
2)Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan merupakan pedoman hidup yang mengandung makna dan dianggap penting untuk
kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya norma kesusilaan bersandar pada suatu nilai kebudayaan
yang datang dari suara hati manusia.

3) Norma kesopanan

norma kesopanan merupakan aturan yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk
mengatur pergaulan antar warga sehingga masing-masing anggota masyarakat saling menghormati.

4)Norma hukum

norma hukum merupakan aturan-aturan yang bersumber atau dibuat oleh lembaga yang berwenang
yang bersifat mengikat dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat
negaraPancasila sebagai dasar negara merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam pembukaan
UUD 1945 artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila
termasuk peraturan perundang-undangan pemerintahan sistem demokrasi dan lainnya artinya Pancasila
dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara serta berbagai norma positif.

D.Membuat kesepakatan bersama

Kesepakatan berasal dari kata sepakat sepakat berarti setuju kesepakatan berarti perihal sepakat atau
konsensus. kesepakatan juga berkaitan dengan negosias.i negosiasi diartikan sebagai proses tawar-
menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai