Anda di halaman 1dari 12

A.

Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Pokok-pokok Pikiran dalam BPUPK

a. Nilai-nilai Pancasila dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia


Keberadaan Negara Indonesia berlangsung melalui proses sejarah yang
panjang. Sejarahnya diawali dengan sejarah nenek moyang bangsa
Indonesia. Terdapat sejumlah teori yang berbicara tentang asal-usul
manusia praaksara di Indonesia. Ada Teori Nusantara. Teori Yunan, dan Teori
Afrika
Nenek moyang Indonesia pada masa praaksara mengalami proses
perkembangan kehidupan sosial. Perkembangan ini dapat kita lihat dari
masa berburu dan mengumpulkan makanan (meramu), masa bercocok
tanam dan masa perundagian. Melalui perkembangan ini. kita juga dapat
melihat bagaimana nenek moyang bangsa Indonesia telah menghayati nilai
religius, nilai kemanusiaan nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Hal ini dapat kita lihat dari bukti-bukti peninggalan prasejarah,
seperti sarkofagus, dolmen, dan menhir
Nilai-nilai tersebut juga dihayati pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Pada masa itu, ada banyak kerajaan Hindu-Buddha, seperti Kerajaan Kutai
Tarumanegara, Pajajaran (Sunda), Melayu, Kalingga. Sriwijaya, Mataram
Kuno, Medang Kamulan. Kediri, Singasari, Bali. dan Kerajaan Majapahit. Ada
pula kerajaan-kerajaan Islam, seperti Kerajaan Samudra Pasai, Aceh, Demak.
Pajang. Mataram, Banten, Gowa-Tallo serta Ternate dan Tidore
b. Pembentukan BPUPK. Keberadaan Jepang di Indonesia berawal dari
keterlibatan Jepang dalam Perang Pasifik dengan menyerang pangkalan
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 8
Desember 1941. Akhir keberadaan penjajahan Jepang ditandai dengan
pengeboran Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki pada awal bulan Agustus
1945 Peristiwa tersebut didahului oleh berbagai peristiwa yang membuat
Jepang merasa posisinya dalam Perang Pasifik mulai terancam
Dalam posisi sulit dan tertekan inilah, Jepang kembali menjanjikan
kemerdekaan Indonesia. Pada 7 September 1944, dalam sidang istimewa
Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) yang ke-85 di Tokyo, Perdana Menteri
Kuniaki Koiso mengumumkan sikap pemerintah Jepang, yaitu daerah di
Hindia Timur (Indonesia) akan diperkenankan merdeka. Untuk
membuktikan kesungguhannya, pada 27 April 1945. Letnan Jenderal
Kumakici Harada sebagai panglima tentara Jepang di Jawa mengumumkan
dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia, disingkat BPUPK), BPUPK bertugas
menyelidiki berbagai hal terkait aspek politik, ekonomi, pemerintahan, dan
hal-hal lain yang menyangkut pembentukan Negara Indonesia merdeka
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) diresmikan
pada tanggal 28 Mei 1945. Peresmian badan ini dilakukan di Gedung Chuo
Sangi In, Jalan Pejambon, Jakarta (sekarang Gedung Kementerian Luar
Negeri). Pada peresmian itu, Jenderal Itagaki (Panglima Tentara Wilayah
Ketujuh yang bermarkas di Singapura) dan Letnan Jenderal Nagano
(Panglima Tentara Keenambelas di Jawa) hadir.
Susunan kepengurusan selengkapnya antara lain sebagai beriku

1) Badan Perundingan
Anggota Badan Perundingan, sebagai berikut
a) Seorang knico (katua), yakni dr Rajiman Wedyodiningrat
b) Dua orang fuku koko (ketua mua), yakni ichibangase Vosi dan R. P.
Suroso
c) Enam puluh orang fin (anggota)
d) Tujuh orang Jepang sebagai pengurus istimewa yang akan menghadiri
setiap sidang, tetapi tidak mempunyai hak suara

2) Kantor Tata Usaha atau Sekretariat


Kantor ini yang dipimpin oleh R. P. Suroso dan ditiantu oleh Toyohito
Masuda dan Mr. A. G Pringgodigdo

c. Pokok-pokok pikiran dalam BPUPK. Pada tanggal 29 Mei 1945, sidang


pertama OPUPKisimutai Pada sidang pertama ini, dr. Radjiman
Wediodiningrat meminta pandangan para anggota mengenai dasar Negara
Indonesia merdeka yang akan dibentuk. Permintaan tersebut dijawabs oleh
para anggota sidang dengan berbagai gagasan. Di antara mereka ada Mr.
Muhammad Yamin Prot Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno
1. Pandangan Muhammad Yamin Muhammad Yamin memulai
pernyataan mengenai dasar Negara Indonesia pada hari pertama
persidangan. Ia memulai pidato dengan kata-kata berikut
(Poesponegoro, 2010).
i. Perikebangsaan
Muhammad Yamin menjelaskan bahwa "Negara baru yang
akan kita bentuk adalah negara kebangsaan Indonesia atau
nationale stoot atau suatu etat national yang sewajar dengan
peradaban kita dan menurut susunan dunia sekeluarga di atas
dasar kebangsaan dan Ketuhanan”.
ii. Perikemanusiaan
Kemerdekaan itu sama artinya dengan dasar kemanusiaan yang
berupa dasar kedaulatan rakyat dan kedaulatan negara, baik
kedaulatan ke dalam maupun kedaulatan keluar. Berdaulat ke
dalam artinya negara melindungi masyarakat dan segala hak
miliknya. Sementara itu berdaulat keluar artinya bangsa
Indonesia membuka diri untuk berhubungan dengan bangsa-
bangsa lain di dunia. Dengan demikian, bagi Yamin "Kedaulatan
rakyat Indonesia dan Indonesia merdeka adalah berdasar
perikemanusiaan yang universal, berisi humanisme dan
internasionalisme bagi segala bangsa. Dasar perikemanusiaan
ialah dasar universalisme dalam hukum internasional dan
peraturan kesusilaan segala bangsa dan negara merdeka”.
iii. Peri ketuhanan
Menurut Yamin, prinsip ketuhanan sangat penting bagi Negara
Indonesia merdeka karena "bangsa Indonesia yang akan
bernegara merdeka itu ialah bangsa yang berperadaban luhur,
dan peradabannya itu mempunyai Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
sebab itu, maka dengan sendirinya kita insaf bahwa Negara
Indonesia merdeka itu akan berketuhanan. Tuhan akan
melindungi Negara indonesia merdeka itu
iv. Perl kerakyatan
Prinsip kerakyatan ini dijelaskan Muh. Yamin sebagai prinsip
yang berhubungan dengan pemeliharaan negara. Menurutnya.
prinsip kerakyatan didasarkan pada permusyawaratan,
perwakilan dan kebijaksanaan. Negara Indonesia perlu
didasarkan pada permusyawaratan karena:
v. Kesejahteraan Rakyat
Prinsip kesejahteraan rakyat diusulkan juga sebagai dasar
negara dengan maksud Negara Indonesia merdeka memiliki
tugas menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
Kesejahteraan rakyat in adalah prinsip yang sangat perlu demi
menghindari pemerintahan oligarkis

2. Pandangan Supemo
Prof. Dr. Soepomo mengemukakan teori integralistik yang
menyatakan bahwa masyarakat dan penguasa negara merupakan
satu kesatuan utuh yang didukung oleh rasa kekeluargaan serta
kebersamaan. Sebelum mengemukakan teori integralistik. Soepomo
menjelaskan dua teori lainnya tentang pengertian negara, yakni teor
individualistik atau teori perseorangan serta teori kelas atau teori
golongan.
i. Persatuan
Supomo mengusulkan prinsip persatuan, yaitu persatuan
antara pemimpin dan rakyat dan persatuan dalam negara.
Artinya, dalam Negara Indonesia merdeka harus tercipta kerja
sama untuk mewujudkan cita-cita bersama. Menurutnya,
prinsip persatuan sangat penting karena sesuai dengan corak
masyarakat Indonesia dan sesuai dengan pikiran ketimuran
ii. Kekeluargaan
Asas kekeluargaan ini dijelaskan Supoma sebagai kekeluargaan
dalam lingkup Asia Timur Raya. Artinya, Negara Indonesia
merdeka yang diinginkan Supomo adalah negara yang menjalin
kerja sama dengan negara-negara yang saat itu dikuasai Jepang
sebagai satu keluarga besar.
iii. Keseimbangan lahir dan batin
Prinsip persatuan harus ditarik lebih luas sehingga melipu
persatuan dengan jagat raya dan menegaskan hakikat manusia
yang selalu hidup secara sosial, yaitu dengan manusia lain dan
segala makhluk.

iv. Musyawarah
Prinsip musyawarah diusulkan Supomo dengan maksud agar
dalam penyelenggaraan Negara Indonesia, ada persatuan
antara pemimpin dan rakyat sehingga tercipta kehidupan yang
aman dan damai.
v. Keadilan rakyat
Keadilan rakyat yang dimaksudkan Supomo masih dalam
persatuan yang diajukan, yaitu agar Negara Indonesia merdeka
t menyelenggarakan rasa keadilan rakyat dan menuntun rakyat
kepada cita-cita yang luhur.

3. Pandangan Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, berlangsung rapat terakhir persidangan
nega pertama BPUPK. Pada kesempatan itu, Soekarno memberi
masukan kese mengenai dasar Negara Indonesia. Pidato Soekarno
kemudian dikenal sebagai "lahirnya Pancasila Oleh karena itu, saat ini
sio tane 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila
Di awal pidatonya Soekarno menegaskan dasar negara adalah
philosofische grondslog atau fondas filsafat atau pikiran yang sedalam
dalamnya yang menjadi dasar untuk mendirikan Negara Indonesia
Menurutnya, fondasi atau dasar mendirikan Negara Indonesia adalah
sebagai berikut
a. Kebangsaan Indonesia
Soekarno menjelaskan Negara Indonesia yang akan didirikan
bukanlah satu golongan orang yang hidup dengan te desir
d'etre ensemble (kehendak bersatu) di atas daerah yang
kecil, seperti Minangkabau, atau Madura atau Yogyakarta,
atau Sunda, atau Bugis melainkan bangsa Indonesia ialah
seluruh manusia-manusia yang unggal di kesatuannya
semua pulau-pulau Indonesia dari ujung utara Sumatra
sampai irian (Papua) Dengan demikian, bangsa Indonesia
merujuk pada seluruh rakyat yang ada di seluruh wilayah
Indonesia sebagai satu kesatuan dengan identitas yang
sama, yaitu bangsa Indonesia
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan
Internasionalisme dimaksudkan Soekarno berbeda dengan
sikap sauvinisme, yaitu anggapan bahwa bangsa indonesia
lebih unggul daripada bangsa-bangsa lain Menurut
Soekarno. "Kita bukan saja harus mendirikan Negara
Indonesia merdeka, tetapi harus menuju puta kepada
kekeluargaan bangsa-bangsa Kekeluargaan bangsa-bangsa
yang dimaksud Soekarno adalah kerja sama yang adil
dengan seluruh bangsa di dunia
c. Mufakat atau demokrasi
Soekarno mengusulkan asas mufakat karena baginya.
"Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang
bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun golongan
kaya. Tetapi kita mendirikan negara semua buat semua satu
buat semua, semua buat satu. Saya yakin, bahwa syarat
yang mutlak untuk kuatnya Negara Indonesia ialah
permusyawaratan, perwakilan"
d. Kesejahteraan sosial
Soekarno menegaskan bahwa Negara indonesia merdeka
adalah negara demokrasi, tetapi bukan negara demokrasi
seperti di Barat, di mana demokrasi cenderung pada
liberalisme dan individualisme. Demokrasi Barat tidak
mengandung kerja sama demi kesejahteraan bersama
Soekarno menyatakan bahwa Negara Indonesia sebagai
negara demokrasi nantinya adalah negara yang
mengupayakan kesetaraan, tidak hanya kesetaraan politik,
tetapi juga kesetaraan ekonomi, yaitu kesejahteraan
bersama.
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
Prinsip ketuhanan yang diungkapkan Soekarno adalah k
yang berkebudayaan Artinya, setiap orang menjalankan ke
agamanya tanpa ada egoisme agama Berikut kutipan kata-
Soekamo
"Hendaknya Negara Indonesia adalah negara yang tiap-tiap
o dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa
Segenap hendaknya bertuhan secara berkebudayaan yakni
dengan tiadan egoisme agama Manilah kita amaikan
jalankan, baik Islam, ma Kristen, dengan cara yang
berkeadaban. Apakah cara berkeadaban lalah hormat-
menghormati satu sama lain, Marilah kita di da Indonesia
merdeka yang kita susun ini menyatakan bahwa prinsip
daripada negara kita ialah Ketuhanan yang berkebudayaan
ketuhan yang berbudi pekerti luhur, ketuhanan yang
hormat-menghormati s sama lain."

2. Piagam Jakarta dan Pembukaan UUF NRI tahun 1945

a. Panitia delapan
Di akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPK
membentuk panitia kecil yang berjumlah delapan orang.
Panitia kecil ini disebut juga dengan Panitia Delapan.
Anggota Panitia Delapan ini terdiri dari golongan
kebangsaan dan golongan keagamaan. Tokoh yang
termasuk golongan kebangsaan yaitu Soekarno (Ketua).
Mohammad Hatta. Muhammad Yamin, A. A Maramis, M.
Sutardjo Kartohadikoesoemo, dan Oto Iskandar di Nata.
Sementara itu, golongan keagamaan mencakup Ki Bagoes
Hadikoesoemo dan K. H. Wahid Hasyim. Tugas Panitia
Delapan adalah memeriksa dan mengklasifikasikan usul-
usul, baik lisan maupun tulisan untuk dibahas pada masa
sidang BPUPK yang kedua (10-17 Jul 1945)
b. Panitia Sembilan dan Piagam Jakarta
Pada akhir pertemuan. 38 orang anggota BPUPK yang
hadir membentuk Panitia Sembilan Panitia Sembilan
bertugas menyusun rancangan pembukaan undang-
undang dasar Negara Republik Indonesia yang memuat
dasar negara
Ketika melaksanakan tugasnya, Panitia Sembilan berikhtiar
mempertemukan pandangan antara golongan kebangsaan
dan golongan keagamaan terkait dengan dasar negara
Pada awalnya, menurut Soekamo, pandangan golongan
kebangsaan dan golongan keagamaan sukar
dipertemukan. Namun pada akhirnya, titik temu
pandangan kedua golongan tersebut berhasil didapatkan
Hal ini terjadi ketika Panitia Sembilan mengadakan rapat di
rumah Soekarno pada malam hari tanggal 22 Juni 1945,
Pada rapat ini, mereka berhasil merumuskan rancangan
pembukaan undang-undang dasar Rancangan ini diberi
nama "Mukadimah" oleh Soekarno. "Piagam Jakarta" atau
"Jakarta Charter" oleh Muhammad Yamin, dan
"Gentlemen's Agreement" oleh Sukiman Wirjosandjojo
c. PP dan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Pada 7 Agustus 1945. Komando Tertinggi Jepang Marsascal
Terauchi mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan
Keserdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junti skal
sebaga penerus BPUPK Satu hari sesudahnya, Soekarno,
Mohammad Hatte dan dr. Radjiman Wedyodiningrat
berangkat ke Dalat, Vietnam untuk bertemu Marsekal
Terauchi. Dari pertemuan dengan Terauch yang
berlangsung pada tanggal 12 Agustus 1945 ini, mereka
mendengar bahwa pemerintahan Jepang telah
memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Untuk itu dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Pembentukan panitia ini
bertujuan mempercepat semua upaya persiapan terakhir
bagi pembentukan sebuah pemerintahan Indonesia
merdeka Pada hari yang sama. Soekamo dan Hatta dilantik
sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Sesudah itu,
diberitahu pula bahwa ada 21 orang anggota PPKI yang
berasal dari berbagai wilayah.

B.Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Bangsa dan


Negara Indonesia

1. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara Dalam Kamus


Besar Bahasa indonesia (KBBI), kata dosor berarales ondes dan pokok
atau pangkal suatu pendapat (ajaran auran hubungkan dengan negara
kata dosar dipaham sebaga pedoman dalam pengaturan kehidupan
penyelenggaraan ketatanegaraan yang mencakup berbagai bidang
kehidupan. Dengan demikian dasar negara yang menjadi landasan
hidup bernegara harus dimiliki tiap negara. Tanpa dasar negara, suatu
negara tidak akan memiliki arah dan tujuan yang jelas
2. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup adalah wawasan menyeluruh terkait kehidupan
yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai luhur. Pandangan hidup.
yang diyakini suatu masyarakat akan berkembang secara dinamis dan
menghasilkan pandangan hidup bangsa Pandangan hidup bangsa
adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyaloni kebenarannya dan
manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga tumbuh tekad untuk
mewujudkannya di dalam sikap hidup sehari-hari (Herdlawanto, dkk.
2019)
3. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai asas persatuan dan
kesatuan bangsa
Suatu bangsa yang ingin berdin kokoh dan mengetahui arah tujuan
yang ingin dicapai harus memiliki satu asas kerohanian, pandangan
hidup, dan ideologi Menurut Notonagora (dalam Kaelan, 2020),
bangsa Indonesia memiliki satu asas kerohanian, satu pandangan
hidup, dan satu ideologi, yaitu Pancasila.
4. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia
Pancasila telah tecermin dalam kekayaan adat istiadat, kebudayaan
serta kehidupan keagamaan. Proses terjadinya Pancasila merupakan
suatu proses kausalitas (sebab-akibat). Sebelum disahkan menjadi
dasar negara, nilai-nilai Pancasila telah ada dalam kehidupan sehari.
hari sebagai pandangan hidup sekaligus filsafat bangsa Indonesia.
Maka sesuai pendapat Notonagoro, bangsa Indonesia adalah kausa
materialis (asal mula bahan) dari Pancasila
5. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia
Sebagai ideologi negara, Pancasila memiliki kekuatan mengikat dan
berlaku bagi segenap bangsa Indonesia dan kekuatan sosial politik
yang ada di Negara Republik Indonesia Ideologi negara atau ideologi
nasional mengatasi dan memiliki jangkauan lebih luas daripada
ideologi politik yang ada di Negara Indonesia. Kekuatan polink (partai
politik) merupakan suatu subsistem dari sistem politik nasional, harus
tunduk dan patuh, loyal dan sadar pada misi, tugas, dan fungsi negara.
(Al Hakim, dkk, 2016). Pancasila sebagai ideologi negara pada
hakekatnya berupaya meletakkan secara proporsional bahwa
kepentingan bangsa dan negara harus ditempatkan pada edudukan
utama atas kepentingan apa pun. Kepentingan pribadi atau kelompok
menjadi nomor dua apabila disandingkan dengan kepentingan nasional
(Al Hakim, dkk., 2016).
6. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Budaya Bangsa Indonesia
i. Asal mula tangsung
Menurut Notonagem, asal mula langsung dapat dibedakan
atas empat macam, yaitu kausa materialis, kausa formalis
kausa efisien dan kausa finalis
ii. Asal mula tidak langsung
Kausalitas asal mota yang tidak langsung Pancasila adalah
asal mula sebelum proktamasi kemerdekaan Asal mula tidak
langsung Pancasila terdapat pada kepribadian serta dalam
pandangan hidup sehari-hari bangsa Indonesia,
7. Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagal Filsafat Bangsa dan Negara
Indonesia Basis pokok suatu negara modern adalah kesepakatan
umum atau persetujuan (konsensus) di antara mayoritas rakyat
mengenai bangunan yang diidealkan berkenaan dengan negara
(Asshiddique 2005). Konsensus yang menjamin tegaknya
konstitusionalisme negara modern untuk mewujudkan demokrasi
umumnya bersandar pada tiga elemen kesepakatan sebagai berikut
(Kaetan, 2020).
8. Pancasila sebagai identitas nasional
Pancasila merupakan identitas nasional bangsa Indonesia. Pancasila
memberikan ciri khas jati diri bangsa dalam pergaulan global yang
membedakan keberadaan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa
lain di dunia. Pancasila sebagai identitas nasional memiliki peran,
sebagai berikut (Damri dan Eka Putra, 2020).

C. Nilai – Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari –


Hari

1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Bangsa indonesia menyatakan kepercayaannya dan letakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara
pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati dan menjaga kebebasan
orang lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain

2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepo seling
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang tain
6) Menjunjung tinggi lai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain

3. Nilai-nilai Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dar bangsa
apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

4. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam


Permusyawaratan dan Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.

5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

D. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia


Datam KBBI, kata bongga diartikan sebagai berbesar hati atau merasa gagah
karena mempunyai keunggulan. Kata kuncinya adalah memiliki keunggulan.
Keunggulan akan membuat kita berbesar hati atau bangga. Maka, bangga
menjadi bangsa Indonesia adalah berbesar hati atau merasa gagah karena
indonesia memiliki keunggulan. Apa saja keunggulan Indonesia yang membuat
kita berbangga sebagai bangsa indonesia?
1. Indonesia memiliki kekayaan SDA
2. Indonesia kaya akan budaya
3. Cinta dan bangga menggunakan produk dalam negeri

Anda mungkin juga menyukai