Anda di halaman 1dari 27

TUGAS PR E SE NTAS I

KELOMPOK 3
B R S I A N I P A R
• DEBY TAMARA
I P R A N A N D A
• M RASYA DW
• M R AK A B U C H A RI
• HADII D A L M A D H A N I
A S YI D EF E N D I
• F I T RA H A L R
UNIT 1. Pandangan Pendiri Negara
Mengenai Dasar Negara Indonesia
A. Pembentukan BPUPK
Pada akhir 1944, Jepang mulai terdesak dalam Perang Asia Timur Raya.
Terdesaknya Jepang ditandai dengan kekalahan Jepang dari sekutu pada
pertempuran laut di Coral Sea, daerah sebelah timur Australia. Oleh sebab itu,
pada September 1944 dalam sidang Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang).
Perdana Menteri Jepang Koiso menyatakan bahwa daerah Hindia Timur (To?Indo) diperkenankan merdeka
kelak di kemudian hari.
B. Merumuskan Dasar Negara
BPUPK memulai sidangnya pertama pada 29 Mei 1945. Pada masa sidang
pertama ini, ketua BPUPK Radjiman Wedyodiningrat, meminta pandangan para
anggota BPUPK mengenai dasar negara Indonesia merdeka. Permintaan
tersebut kemudian direspons oleh beberapa anggota BPUPK dengan berbagai
macam gagasan. Be- berapa anggota BPUPK yang menyampaikan gagasannya
antara lain, Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Mohammad Yamin

Pada 29 Mei 1945, Mohammad Yamin berpidato dalam sidang BPUPK yang
pertama. Mengawali pidatonya, Mohammad Yamin menyampaikan kata-kata berikut
"... Kewajiban jang terpikul di atas kepala dan kedua bahu kita, ialah suatu kewadjiban
jang teristimewa. Kewadjiban untuk ikut menjelidiki bahan-bahan jang akan menjadi
dasar dan susunan negara jang akan terbentuk dalam suasana kemerdekaan...
" Kemudian,
Mohammad Yamin menyampaikan gagasan mengenai negara Indonesia
merdeka. Gagasan tersebut mengandung lima "Asas dan Dasar Negara
Kebangsaan Republik Indonesia". Adapun uraiannya antara lain sebagai
berikut
Peri Kebangsaan
Peri kemanusiaa.
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Soepomo
Soepomo mendapat kesempatan berpidato pada 31 Mei 1945. Pandangan
Soepomo mengenai dasar negara Indonesia merdeka di- awali dengan
penyampaian teori tentang negara. Menurut Soepomo, dalam ilmu negara ada
tiga teori tentang negara, yaitu individualistis, berdasarkan kelas, integralistik
Setelah menjelaskan contoh pelaksanaan gagasan dari aliran individualistis
dan aliran pikiran berdasarkan kelas di negara lain, kemudian Soepomo
menjelaskan aliran yang sesuai dengan pikiran ketimuran atau sesuai dengan
kebudayaan Indonesia. Jika dirangkum, akan didapati lima asas atau dasar bagi
negara merdeka.
Tentang Asas yang Pertama
Tentang asas yang pertama ini, Soepomo berkaca pada negara Jerman.
Dalam kutipan pidatonya Soepomo menjelaskan sebagai berikut.
"Lain negara, ialah negara Djerman nasional sosialis sebelumnya menyerah
dalam peperangan sekarang. Negara itu berdasar atas aliran pikiran negara.
Ir Soekarno
Pada 1 Juni 1945, Soekarno mendapat kesempatan untuk menyampai- kan
gagasan mengenai dasar Indonesia merdeka. Dalam pidato awalnyaSoekarno
mengingatkan kembali apa yang diminta oleh Radjiman Wedyodiningrat.
Menurut Soekarno, permintaan ketua BPUPK adalah mengenai philosofische
grondslag atau fondasi dari Indonesia merdeka. Soekarno berpandangan
bahwa "philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang
sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat-yang-sedalam-dalamnya untuk di atasnya
didirikan gedung Indonesia Merdeka jang kekal dan abadi". Adapun fondasi
dari Indonesia merdeka menurut Soekarno adalah sebagai berikut.

a. kebangsaan indonesia
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan
c. Mufakat atau Demokrasi
d. Kesejahteraan Sosial
e. Ketuhanan yang Berkebudayaan
UNIT 2
Pancasila Sebagai Dasar negara
Pada materi pembahasan sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa
Pancasila merupakan hasil kesepakatan para tokoh bangsa yang telah
menuangkan gagasannya demi sebuah dasar negara yang kokoh, kekal, dan
abadi. Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil penyerapan berbagai
pandangan yang berkembang secara demokratis dari para anggota BPUPK dan
PPKI sebagai representasi bangsa Indonesia. Menurut Soekarno, dasar negara
adalah philosophische grondslag bagi Indonesia merdeka. Philosophische
grondslag itulah fundamen filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang
sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia
merdeka.
Soekarno juga menyebut dasar negara dengan istilah weltanschauung atau
pandangan dunia. Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 pada alinea keempat yang berbunyi "....maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang?Undang Dasar Negara Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia". Berdasarkan bunyi alinea tersebut memang
tidak terdapat kata Pancasila, namun secara eksplisit anak kalimat yang
berbunyi "...dengan berdasarkan kepada..." bermakna bahwa dasar negara
adalah Pancasila.
Selain pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, peneguhan Pancasila
juga
dimuat dalam Ketetapan MPR Nomor XVIII / M * PR / 1998 tentang
Pencabutan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan
ketetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Pancasila sebagai dasar negara dapat dikaji melalui 3 pendekatan,
yaitu
pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Pancasila sebagai dasar negara jika rinci terdiri atas beberapa
hal berikut.
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib
hukum Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan (geistlichen hintergrund) dari UUD 1945.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara lainnya (termasuk
penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. Merupakan sumber semangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggara- an negara,para pelaksana pemerintah.
B. Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Hakikat Ideologi
Apa yang dimaksud dengan ideologi? Menurut kamus politik, ideologi
adalah kumpulan gagasan atau prinsip-prinsip atau nilai- nilai yang
mengarahkan secara sah tingkah laku masyarakat dan lembaga politik. Nilai
ideologi menjadi landasan bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku
sehari-hari. Dengan kata lain, ideologi merupakan rambu-rambu dalam
menjalankan kegiatan.
Pada hakikatnya, ideologi adalah hasil pemikiran manusia dan
kemampuannya mengadakan hubungan terhadap kehidupannya. Antara
ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan sehingga
berlangsung pengaruh timbal balik di mana ideologi mencerminkan cara
berpikir masyarakat, juga membentuk masyarakat menuju cita-cita. Dengan
demikian, ideologi bukanlah sekadar pengetahuan teoretis, melainkan
merupakan sesuatu yang dihayati menuju suatu keyakinan.
Ideologi adalah suatu pilihan yang membawa keterikatan untuk
mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologi seseorang, semakin
tinggi pula rasa keterikatan untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin
dalam sikap seseorang yang ideologinya sebagai ketentuan-ketentuan normatif
yang harus ditaati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ideologi mempunyai beberapa fungsi, di antaranya sebagai berikut.
A. Struktur pengetahuan, yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar
B. Orientasi dasar,yaitu dengan membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
C. Norma-norma, yaitu menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah bertindak.
D. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
2. Pancasila sebagai Ideologi
Pancasila sebagai ideologi negara pada hakikatnya bukan hanya hasil
perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang se bagaimana
ideologi lainnya di dunia, namun Pancasila diangkat dari adat-istiadat, nila-nilai
kebudayaan serta nilai religius yang hidup dalam masyarakat Idonesia jauh
sebelum Indonesia merdeka.Oleh karena itu,
Pancasila merupakan ideologi terbuka yang secara struktural memiliki tiga
dimensi, yaitu sebagai berikut.
A. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh.
B. Dimensi normatif yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma?norma kenegaraan.
C. Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencermin- kan realitas
yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Unit 3
Penerapan Pancasila Dalam
Kehidupan
Berbangsa Dan Bernegara

Berbangsa Dan Bernegara


Mengamalkan pa nc as il a da lam k eh id up an k on kr et d ap at
dilakukan dengan
menunjukkan per ila ku yan g re lig iu s, be rk em an us ia an ,
mengedepankan
es ai ka n m as al ah de ng an m us ya w ar ah ,
persatuan, menyel
dan mampu
bertindak adil pada sesama.
A. Nilai-Nilai Pancasila
Ada 3 tataran nilai dalam ideologi pancasila, yaitu nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis.
1. Nilai dasar
Nilai dasar adalah nilai yang bersifat abstrak, absolut (mutlak), dan universal.
Nilai dasar berkaitan dengan eksistensi sesuatu, yang mencakup tujuan,
tatanan dasar, dan cita-cita. Bagi bangsa Indonesia pancasila adalah nilai dasar
yang dirumuskan dan ditetapkan oleh para pendiri negara.
2. Nilai instrumental
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai pancasila.
3. Nilai praksis
Nilai praksis adalah nilai yang bersifat kontekstual. Artinya nilai ini merupakan
praktik yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun bangsa, dan bernegara.
Nilai praksis merupakan penentu dari tegaknya nilai dasar dan nilai
instrumental.
B. Penjabaran nilai-nilai pancasila
1. Sila ketuhanan yang maha esa
Nilai dasar dari sila pertama adalah ketuhanan.Ketuhanan sebagai nilai dasar
dari sila pertama kemudian dijabarkan ke dalam bentuk nilai instrumental,
yaitu UUD 1945. Adapun nilai instrumental yang merupakan penjabaran dari
nilai dasar sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sebagai berikut.
a. UUD 1945 Pasal 28E yang berbunyi sebagai berikut.
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agama- nya
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, me- milih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
ada beberapa tantangan lain dalam penerapan Pancasila, antara lain sebagai
berikut.
A. Demoralisasi Bangsa.
Bentuk demoralisasi anak bangsa dapat dilihat dari semakin banyaknya bentuk
perbuatan yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Bentuk perbuatan itu
antara lain korupsi, intoleransi antar pemeluk agama, politik uang, tawuran
pelajar, terjebak pada komunitas yang merugikan masyarakat, merebaknya
sikap hedonisme serta konsumtif, tingginya tingkat kriminalisasi dan
sebagainya.
B. Ancaman Disintegrasi Bangsa.
Bentuk ancaman disintegrasi bangsa dapat dilihat dari masih adanya gerakan
saparatis yang berusaha untuk memisahkan diri dari NKRI seperti Organisasi
Papua Merdeka (OPM) di Papua. Gerakan saparatis juga pernah terjadi di Aceh
yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
C. Gerakan untuk Mengubah Pancasila.
Gerakan yang berusaha untuk merubah ideologi Pancasila dengan ideologi
ditandai dengan adanya upaya-upaya dari sekelompok orang untuk mengubah
Pancasila menjadi ideologi yang dianutnya. Pada masa lampau gerakan ini
pernah dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bermaksud untuk
menganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
D. Politik Identitas.
Politik identitas merupakan gerakan politik yang menonjolkan identitas
tertentu secara parsial. Praktik politik identitas cenderung mengesampingkan
pluralitas, baik itu pada aspek suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Hal
ini bisa memicu disintegrasi di dalam masyarakat dan yang lebih parah lagi bisa
menyulut konflik.
E. Sikap Individualisme.
Pada zaman sekarang, sikap individualisme sering di- temui dalam kehidupan
sehari-hari. Sikap individualisme adalah sikap yang mementingkan diri sendiri
dan enggan untuk bersosialisasi dengan sesama.
Unit 5
mencitai produk lokal dan
budaya lokal
Anda diwajibkan untuk bela
lah satu wu jud bela ne gara ad alah me nc intai pr odu k. Lokal hal
negara. Sa
dap at an da tunjuk kan seb ag ai bentu k cinta terhad ap produk
sederhana yang
n lokal dan aktif
dan budaya lokal adalah menggunakan produk asli buata
mempromosikan di berbagai platform media sosial.
A.Mengenali Dan Menggunakan Produk Lokal
jika didefinisikan produk lokal atau produk dalam negeri adalah semua produk
yang dibuat di Indonesia dan menggunakan bahan baku lokal minimal 50%.
menurut sudaryatmo, ada 4 hal yang menjadi acuan dalam mengenali Produk
lokal yaitu produk tersebut menggunakan merek lokal, tenaga kerjanya berasal
dari dalam negeri, produk tersebut terbuat dari bahan yang berasal dari dalam
negeri, dan terakhir kepemilikan perusahaan.Dapat disimpulkan bahwa suatu
produk disebut produk lokal jika memenuhi satu atau keempat acuan tersebut
sekaligus.
Pepatah mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang” pepatah tersebut jika
dihubungkan dengan materi pada bagian ini mengandung makna bahwa dalam
mencintai produk buatan bangsa sendiri maka perlu mengenal terlebih dahulu
Apa saja produk dalam negeri tersebut bahkan mengenal saja tidak cukup,
dalam konteks produk, juga harus menggunakannya.
Produk Lokal Indonesia bisa berupa makanan dan minuman tradisional serta
dapat juga berbentuk kerajinan masyarakat lokal.
1 .Makanan Dan Minuman Tradisional
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan rempah-rempah. Kondisi ini
berdampak pada beragamnya makanan dan minuman tradisional. Bahkan
setiap daerah memiliki makanan dan minuman tradisionalnya masing-masing.
Contohnya rendah yang kita ketahui berasal dari daerah Padang, Sumatera
Barat. Makanan dan minuman tradisional memiliki nilai-nilai lebih dibagikan
makanan umum yang terkena.l Alasannya, karena makanan dan minuman
tradisional mewakili kearifan lokal dari masing-masing masyarakat. Selain
alasan tersebut, makanan dan minuman tradisional juga diolah khusu oleh
suatu masyarakat berdasarkan resep khusus yang turun temurun.

2 .Kerajinan Batik
Batik merupakan warisan budaya asli bangsa Indonesia. Pernyataan tersebut
dipertegas oleh UNESCO yang mengakui batik sebagai Indonesia cultural
Haritage dan masuk dalam daftar world Haritage. Batik-batik yang dihasilkan
oleh industri batik di Indonesia terdiri atas berbagai jenis
B.Mencintai Budaya Lokal Dan Nasional
Bangsa Indonesia merupakan negeri yang kaya akan
budaya. Kekayaan budaya
bangsa Indonesia terbentang Dari Sabang Sampai
Merauke. Fakta tersebut
merupakan suatu kebanggaan yang harus disyukuri oleh
seluruh masyarakat
Indonesia. Selain mensyukuri, Kita juga harus mencintai
budaya lokal dan
nasional dengan cara mengenal dan mempromosikannya.
kesimpulan
oh Ya m in , ne ga ra Ind on es ia m er de ka ha ru s
Menurut pandangan M
an ba ng sa In do ne sia se nd ir i, bu ka n m en iru su at u
didasarkan pada peradab
. M oh Ya m in ju ga be rp en da pa t ba hw a ne ga ra yang
susunan tata negara lain
do ne sia ya ng dike pa lai oleh se or an g ke pa la ne ga ra
dibentuk ialah negara In
n seba ga i pu sa t ol eh ke m en teria n ya ng be rtan gg un g
pilihan, dan dijalanka
jawab pada majelis musyawarah.

.
kesimpulan
ka n pa nc as ila di laks an ak an se ca ra kons isten
Sebagai ideologi, kedudu
ar a. A rti ke du du ka n pa nc as ila se ba ga i su m be r da ri
dalam kehidupan berneg
do ne sia . Se lai n itu te rd ap at fu ng si Pa nc asila ya itu :
segala sumber hukum In
an ba ng sa ka re na ba ng sa In do ne si a, M en ga rahk an
Memperkokoh persatu
uj u tu jua nn ya da n me ng ge ra kk an se rta m em bi m bi ng
bangsa Indonesia men
n pe m ba ng un an , M em el ih ar a da n m en ge m bang ka n
dalam melaksanaka
en jadi sta nd ar nil ai da lam m el ak uk an kr iti k m en ge na i
identitas bangsa, M
kead aan at au ke ja dia n da la m ne ga ra da n ba ng sa .
kesimpulan
ni lai-n ila i Pa nc as ila da la m ke hi du pa n be rm as ya ra ka t,
mplementasi
da n be rn eg ar a di up ay ak an ag ar tidak me ng ak ib at ka n
berbangsa,
tia p or an g ba hk an da pa t m er ug ik an N eg ar a
perpecahan yang merugikan se
Indonesia.
ng an pe rsa in ga n in i, m ak na da n ni lai-n ila i
Di zaman yang penuh de
asila ha ru s te tap di am alk an da la m ke hi du pa n ki ta , ag ar
Panc
radaa nn ya tid ak ha ny a di ja di ka n se ba ga i si mb ol se m at a.
kebe
m ne ge ri m er up ak an pe ng am al an si la ke -3 ya ng
Mencintai produk dala
do ne sia . Ci nta ta na h ai r da pa t di ar tik an ju ga ca ra
berbunyi Persatuan In
n be rb ua t ya ng m en un ju ka n ke set ia an , ke pe du lia n,
berpikir, bersikap, da
da ya , lin gk un ga n fis ik , so sial ,da n bu daya.
dan penghargaan yang tinggi terhadap bu
Dokumentasi
Ad a Sa ran &
Per ta ny aan?
Silahkan diajukan kepada kami
terima kasih
sudah menyimak presentasi dari
kelompok kami

Anda mungkin juga menyukai