Anda di halaman 1dari 6

Nama Kelompok 1 :

- Alam Laksana Negara ( 01 )


- Amelia Putri Sofiyanti ( 02 )
- Aulya Rasyadatul Aisy ( 03 )
- Devi Kholisatun Nikmah ( 08 )
- Nafif Robani ( 21 )
- Ocha Bella Cantika ( 25 )

DASAR – DASAR PEMIKIRAN SOEKARNO DALAM PERUMUSAN


PANCASILA

LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA PANCASILA :

Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga dapatDiartikan


kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologiNegara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar Pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan Negara. Pancasila
sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takAda yang mampu
menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan sukuBangsa dapat dipersatukan
oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti.
Siapa pun coba menggulingkannya,akan Berhadapan langsung dengan seluruh
komponen-komponen kekuatan bangsa dan Negara indonesia.

Hari lahir Pancasila 1 Juni dilatarbelakangi oleh saat bermula dari diskusi panjang
yang dilakukan BPUPKI untuk merumuskan dasar negara. Diskusi yang dilaksanakan
pada 29 Mei-1 Juni 1945 itu dihadiri oleh Muhammad Yamin, Prof. Dr Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Dalam diskusi tersebut masing-masing anggota rapat mengemukakan
rumusan-rumusan Pancasila yang akan digunakan sebagai dasar negara. Rapat pertama
untuk perumusan dasar negara atau yang sekarang dikenal sebagai Pancasila, diadakan di
gedung Chuo Sangi In yang terletak di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan
sebutan Gedung Pancasila.
Melalui proses persidangan kemudian Pancasila berhasil dirumuskan untuk
dicantumkan dalam Mukadimah atau Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ini disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar
negara Indonesia merdeka pada sidang PPKI I yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.
Melalui proses panjangan inilah kemudian Hari Lahir Pancasila ditetapkan pada 1 Juni
dan diperingati setelah pidato Bung Karno.

POKOK – POKOK PIKIRAN Ir. SOEKARNO DALAM PEMBENTUKAN


PANCASILA

Pidato Ir Soekarno pertama ini mengemukakan konsep nama Pancasila yang menjadi
dasar negara Indonesia, dikutip dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Hari Lahir Pancasila berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik. Jepang
berusaha mendapatkan hati masyarakat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan dan
membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya untuk mempersiapkan hal tersebut dikutip
dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Sidang pertama berjalan sekitar
hampir 5 hari.Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan ide serta
gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai “Pancasila”. Kemudian pada
tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara
Indonesia, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip
atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia.

Ir Soekarno mengusulkan rumusan Dasar Negara, yaitu:

1. Sila pertama “Kebangsaan”

2. Sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”

3. Sila ketiga “Demokrasi”

4. Sila keempat “Keadilan sosial / Kesejahteraan ”

5. Sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Pancasila Soekarno menjadi rumusan dasar negara yang paling diterima seluruh
anggota Sidang BPUPKI. Rumusan ini yang dipakai sebagai acuan dasar negara. Oleh
karena itu, dibentuklah panitia kecil untuk merumuskan kembali pokok-pokok Pidato
Soekarno beserta Pancasila. Setelah panitia kecil menghadapi kebuntuan, dibentuk
kembali Panitia Sembilan yang merumuskan teks proklamasi dan dasar negara yang
dikemukakan Soekarno. Selain Ir Soekarno, rumusan dasar negara juga diusulkan oleh
Muh. Yamin dan Soepomo.

ALASAN Ir. SOEKARNO MEMILIH PILIHAN ITU :


1. KEBANGSAAN :
Kata kebangsaan ini harus dimengerti bahwa Negara yang akan didirikan
itu bukan untuk kepentingan seorang, bukan untuk kepentingan satu golongan
( entah golongan Bangsawan, golongan orang kaya, dan golongan satu agama.
Pemikiran kebangsaan yang merupakan sila Persatuan Indonesia, urutan
ketiga dari Pancasila ini merupakan kekuatan yang dapat membakar dan
menimbulkan hasrat untuk kemerdekaan. Dengan nasionalisme ini Indonesia
dapat mempertahankan hidupnya, memberi kekuatan sepanjang kegelapan
penjajahan yang lama, dan selama berkorbarnya perjuangan kemerdekaan.
Kebangsaan yang diyakini Soekarno adalah kebangsaan yang
berprikemanusiaan, kebangsaan yang tidak meremehkan bangsa lain,
kebangsaan yang bukan chauvinisme.

2. INTERNASIONALISME :
Pada pemikiran ini Soekarno memiliki tujuan bukan hanya membangun
nasionalisme dalam negeri yang dimerdekakan, melaiylebih dari itu yaitu
untuk membangun kekeluargaan bangsa – bangsa. Yang dalam era sekarang
mungkin lebih tepat dikatakan usaha membangun kerjasama antar bangsa –
bangsa dan membangun perdamaian dunia. Pemikiran Internasionalisme atau
perikemanusiaan digali oleh Soekarno dari budaya bangsa Indonesia sendiri

3. DEMOKRASI :
Dijelaskan oleh Soekarno bahwa Negara Indonesia bukan satu negara untuk
satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, melainkan negara “ satu
buat semua, semua buat satu “ . Soekarno yakin bahwa syarat yang mutlak
untuk kuatnya negara Indonesia ialah permusyawaratan, perwakilan.

4. KEADILAN SOSIAL / KESEJAHTERAAN :


Prinsip “Kesejahteraan” yang disampaikan Soekarno tersebut terletak pada
Pancasila pada urutan kelima, yakni “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia “. Secara ringkas prinsip “ tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia.
Selain itu rakyat juga dituntut untuk menjadi warga negara yang bijaksana,
yang memahami hak dan kewajibannya, serta bertanggung jawab dalam
menjalankan partisipasi politiknya.

5. KETUHANAN YANG MAHA ESA :


Soekarno bermaksud dengan prinsip kelima ini hendaknya menyusun
Indonesia merdeka dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Soekarno
bermaksud meletakkan prinsip Ketuhanan pada urutan terakhir ialah sebagai
pengokoh atau penguat. Soekarno berharap masyarakat Indonesia semuanya
bertuhan dan negara Indonesia memberi kebebasan pada rakyatnya untuk
bertuhan sesuai dengan agama yang diyakininya tanpa ada paksaan.

KESIMPULAN :

Pemikiran Soekarno dalam Perumusan Pancasila berdasarkan teori Dekonstruksi maka


dapat disimpulkan bahwa pencasila bukanlah sekedar preferensi Soekarno semata, namun
terdapat sumbangan pemikiran tokoh lainnya yakni Soepomo dan Yamin. Hal ini dilihat
dari adanya kesamaan dalam pidato tiga tokoh tersebut. Serta tentang waktu pidato
Soekarno paling akhir menunjukkan bahwa pidato Soekarno merupakan cakupan atau
pelengkap dari pidato sebelumnya. Pemikiran Soekarno tentang asas Ketuhanan yang
terletak diakhir bukan berarti Soekarno mengabaikan dimensi keimanannya namun
melihat kondisi bangsa Indonesia pasca merdeka dari jajahan Jepang kembali mendapat
ancaman dari bangsa Belanda maka Soekarno berupaya membangun semangat bangsa
Indonesia dengan meletakkan asas nasionalisme pada urutan pertama, prinsip Ketuhanan
diletakkan pada urutan terakhir justru sebagai pengunci asas – asas sebelumnya untuk
dijalankan berdasarkan Ketuhanan.

Anda mungkin juga menyukai