Anda di halaman 1dari 7

OPTIMALISASI KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL PRA PON

KALIMANTAN SELATAN MELALUI LATIHAN LADDER DRILL

Mashud &Muhammad Karnadi

Jl. Permata Komplek Balitan VIII B 12 Loktabat Utara Banjarbaru


e-mail: mashud80@gmail.com

Abstract: This research aims to identify and assess the optimization of Agility Through
Ladder Drill Training for Pre-PON Futsal Players‟ of South Kalimantan. This research uses
quantitative methods with the quasi-experiment. The population in this research are Pre
PON Futsal Players‟ South Kalimantan from whom the respondent are taken. All the
population are determined as the respondent; they are 19 player. The 19 player are given
the measurement of their agility (zig-zag run) which has resulted in a scores to be used as
the preliminary data in the research. After conducting the step, then the ladder drill is
given and the scores of agility are pre-measured.
The results of analysis shows that t-count regression test in pairs that there are differences
in the results of the tests before and after the treatment is given to Pre-PON futsal players‟
of South Kalimantan. These can be seen from the results of the calculation on the
preliminary and final data, showing that t (9.36) is in beyond the interval t table (-1.729 to
1.729). In this relation, it can be concluded that the treatment of giving ladder drill can
results of test results on agility (zig-zag run) Pre-PON futsal players‟ of South
Kalimantan.

Keywords: Optimization, agility, ladder drill training

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji optimalisasi


kelincahan pemain futsal Pra PON Kalimantan Selatan melalui pelatihan ladder drill.
Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Populasi
dalam penelitian ini adalah pemain futsal Pra PON Kalimantan Selatan dan pengambilan
responden adalah seluruh pemain futsal Pra PON Kalimantan Selatan yaitu sebanyak 19
pemain. Pada 19 pemain tersebut diberikan pengukuran kelincahan (zig-zag run) yang
memiliki hasil berupa score untuk digunakan sebagai data awal dalam penelitian.
Kemudian dilakukan pelatihan ladder drill dan diukur kembali score tes kelincahan (zig-
zag run) yang diperoleh setelah dilakukan pelatihan ladder drill.
Hasil analisis penelitian menggunakan uji regresi t hitung berpasangan, dapat terlihat
bahwa terdapat perbedaan hasil tes awal sebelum dilakukan pelatihan ladder drill dengan
sesudah dilakukan pelatihan ladder drill pemain futsal Pra PON Kalimantan Selatan. Hal
ini terlihat dari hasil perhitungan data awal dengan data akhir yang menunjukkan bahwa t
hitung (9,36) berada di luar selang t tabel (-1,729 hingga 1,729). Hal ini dapat didefinisikan
bahwa dengan dilakukannya pelatihan ladder drill dapat memberikan hasil yang berbeda
pada hasil tes kelincahan (zig-zagrun) pemain futsal Pra PON Kalimantan Selatan.

Kata kunci: Optimalisasi, kelincahan, latihan ladder drill

PENDAHULUAN
Futsal merupakan salah satu masing regu terdiri dari lima orang
cabang olahraga permainan yang pemain yang salah satunya adalah penjaga
dimainkan oleh dua regu yang masing- gawang. Cabang olahraga ini asal

44
Mashud
4545 Jurnal Multilateral, Volume 14, No. 1 Juni 2015 & Muhammad Karnadi, Optimalisasi Kelincahan… 45
hlm. 44-
53

mulanya dari cabang olahraga sepakbola latihan serta menjalankan program yang
yang lebih disederhanakan. Ukuran telah ditetapkan pelatih. Dukungan fisik
lapangan dan bola yang digunakan lebih yang baik akan meningkatkan prestasi
kecil dibandingkan sepakbola begitu juga seorang pemain bila program yang
dengan peraturan permainan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yang
berbeda. Karena futsal merupakan cabang diharapkan. Riadi (2010:8)
olahraga yang asal mulanya dari cabang ”mengemukakan tentang komponen-
olahraga sepakbola, maka teknik dasar komponen kondisi fisik itu terdiri dari
permainan futsal hampir sama dengan kekuatan, daya tahan, daya ledak otot,
teknik dasar sepakbola. Menurut Irawan kecepatan, kelenturan, kelincahan,
(2009:21) “teknik bermain futsal yaitu koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan
mengumpan (passing), menerima reaksi”.
(receiving), mengumpan lambung Menurut Justinus (2011:15)
(chipping), menggiring (dribbling), “Karakteristik olahraga futsal adalah
menembak (shooting), dan menyundul membutuhkan daya tahan kecepatan, daya
(heading)”. Teknik dasar di atas inilah tahan kekuatan, dan kelincahan dalam
yang menjadi karakteristik cabang waktu yang relative lama”. Dalam
olahraga ini. Apabila dari keenam teknik karakteristik olahraga futsal komponen
dasar futsal di atas telah dikuasai, maka kondisi fisik yang dominan salah satunya
pemain dapat bermain futsal secara baik adalah kelincahan. Menurut Wahjoedi
yang dimungkinkan mendukung prestasi (2000:61) “kelincahan (agility) adalah
yang maksimal. Untuk pencapaian kemampuan tubuh untuk mengubah arah
prestasi maksimal tidak hanya aspek secara cepat tanpa adanya gangguan
teknik saja yang perlu dilatih. Namun keseimbangan atau kehilangan
diperlukan beberapa aspek yang wajib keseimbangan”. Kelincahan memiliki
diberikan kepada atlet saat latihan seperti peranan yang sangat penting dalam
latihan fisik, taktik, dan mental. Hal ini permainan futsal terutama dalam
sama seperti yang dijelaskan oleh menghindari lawan pada saat menggiring
Harsono (1988:100) yaitu “ada empat bola.maupun digunakan untuk menerobos
aspek latihan yang perlu diperhatikan dan pertahanan lawan, sehingga mampu
dilatih secara seksama, yaitu, latihan fisik, mencetak gol. Kemampuan tubuh untuk
latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mengecoh lawan sangat diperlukan oleh
mental”. Keempat faktor ini mutlak harus pemain futsal. Berkaitan dengan kondisi
dimiliki seorang pemain futsal. Untuk fisik dominan tentang tim futsal Pra PON
bermain futsal dengan baik, pemain harus Kalimantan Selatan memiliki potensi
dibekali dengan kondisi fisik yang baik. yang dapat berkembang sesuai dengan
Faktor fisik mempunyai peranan yang apa yang diinginkan, memiliki kondisi
sangat utama, hal ini berarti keberadaan fisik yang baik khususnya kelincahan.
fisik yang baik merupakan modal utama Berdasarkan data kondisi fisik tim futsal
bagi pemain dalam meraih prestasi, agar Pra PON Kalimantan Selatan kualitas
kondisi fisik selalu stabil, pemain harus kelincahan sudah baik namun hanya
sadar dan disiplin dalam melakukan berkisar ditingkat lokal, sehingga masih
Mashud
4646 Jurnal Multilateral, Volume 14, No. 1 Juni 2015 & Muhammad Karnadi, Optimalisasi Kelincahan… 46
hlm. 44-
53

perlu ditingkatkan untuk mengimbangi (1988:100) “tujuan serta sasaran utama


tingkat Nasional. Lebih lanjut dari hasil dari latihan adalah membantu atlet
pengamatan peneliti bahwa beberapa meningkatkan keterampilan dan
pemain memiliki kemampuan fisik prestasinya semaksimal mungkin”.
khususnya kelincahan yang harus Menurut Brown & Ferrigno, dalam
ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat pada bukunya Training For Speed, Agility, And
saat pertandingan, pemain masih terlihat Quickness dalam Ismoyo (2014:16)
kaku dalam menggiring bola dan sulit “untuk dapat meningkatkan kelincahan
untuk melewati penjagaan lawan, salah satunya dapat dengan menggunakan
pergerakan tanpa bola pemain terkadang alat ladder”. Banyak atlet yang serius
masih kurang, dan kurang mampu menggunakannya, untuk berlatih gerak ini
membuka ruang kosong saat menyerang, dibutuhkan adalah alat yang menyerupai
menutup pergerakan lawan saat bertahan tangga yang diletakkan pada bidang
dan atlet sering terlambat pada saat datar/lantai.
mengantisipasi bola lawan, selain masalah Ladder (tangga ketangkasan)
fisik diatas beberapa masalah yang ada adalah tangga yang digunakan untuk
pada tim futsal Pra PON Kalimantan meningkatkan kegesitan, kelincahan
Selatan diantaranya masih banyak pemain dan kecepatan gerak. Dengan
yang masih sekolah, kuliah maupun berlatih tangga ketangkasan akan
bekerja yang mengganggu fokus latihan. membantu meningkatkan berbagai
Berdasarkan permasalahan tersebut, aspek gerakan dasar olahraga seperti
keadaan ini perlu adanya optimalisasi atau dalam meningkatkan
peningkatan latihan yang menuju pada keseimbangan tubuh, gerakan
permasalahan timfutsal Pra PON reflex, daya tahan otot, kecepatan
Kalimantan Selatan, dimana para reaksi dan koordinasi antar bagian
pemainnya telah memiliki keterampilan tubuh. Selain manfaat fisik, latihan
dasar dan teknik bermain, ternyata masih tangga ketangkasan secara
perlu ditingkatkan kemampuan fisiknya berkesinambungan akan membantu
khususnya kelincahan. Kelincahan dalam meningkatkan sistem saraf,
didalam bermain futsal sangat diperlukan stamina tubuh dan kekuatan otot
oleh seorang pemain pada saat kaki. Gerakan latihan merupakan
menggiring bola, mengecoh lawan, dan gerakan dasar/sederhana, seperti
melakukan pergerakan tanpa bola pada dengan langkah maju, mundur,
saat bertanding. menyamping, melompat, berlari,
Untuk mengatasi masalah tersebut dan lain lain.
dan mendukung kemampuan dalam
bermain futsal, perlu program latihan (http://agenalatolahraga.com/tang
yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ga-ketangkasan-agility-ladder/)
latihan yang benar, dilatih secara Latihan ladder drill adalah bagian
sistematis, teratur dan terus menerus. penting dari banyak latihan olahraga tim.
Untuk meningkatkan kelincahan yang Latihan ini hanya memindahkan kaki
baik diperlukan latihan. Harsono
Mashud
4747 Jurnal Multilateral, Volume 14, No. 1 Juni 2015 & Muhammad Karnadi, Optimalisasi Kelincahan… 47
hlm. 44-
53

secara cepat dalam gerakan yang tepat meningkatkan kualitas timfutsal PraPON
dan ditentukan. Atlet harus Kalimantan Selatan khususnya dalam
memperhatikan untuk melakukan latihan meningkatkan kelincahan para pemainnya
tangga kelincahan akurat dan cepat. Ada seperti yang diharapkan dengan
puluhan jenis latihan tangga kelincahan, memberikan latihan ladder drill.
beberapa bentuk jenis latihan ladder drill
menurut Brown (2005:108) yaitu“in-out METODE
shuffle, icky shuffle, crossover shuffle, Penelitian ini menggunakan jenis
side right in, zig-zag crossover shuffle, kuantitatif dengan metodeeksperimen
dan snake jump”. Berdasarkan uraian semu.Rancangan penelitian menggunakan
permasalahan diatas perlu dilakukan Pretest dan Posttest Dalam Satu
sebuah penelitian dengan harapan dapat Kelompok. (Winarno, 2007:37).

X1----------------------------- O --------------------------X2
Skema3.1 Rancangan Penelitian Pretestdan Posttest
Keterangan :

PON Kalimantan Selatan melalui latihan


X1 : Pretest Kelincahan
ladderdrill. Sebelum dilakukan analisis
X2 : Posttest Kelincahan tentang ada tidaknya perbedaan dari adanya
 : Latihan Ladder Drill latihan ladderdrill dalam pembelajaran
pemain futsal Pra PON Kalimantan Selatan
dari kedua variabel tersebut, terlebih
HASIL PENELITIAN
dahulu data awal diuji kelayakannya
Tujuan dari penelitian ini adalah melalui pengujian asumsi uji homogenitas
untuk mengetahui dan mengkaji yang kemudian dihitung menggunakan
optimalisasi kelincahan pemain futsal Pra analisis regresi.
1. Tes Kelincahan Awal (X1)

kelincahan awal (X1)


8.20
8.00
7.80
(satuan)

7.60
7.40
7.20
7.00
0 5 10 15 20
siswa ke-

Gambar 1. Hasil Tes Kelincahan Awal


Berdasarkan tabel di atas, dapat memiliki nilai keragaman sebesar
dilihat bahwa data tes kelincahan awal 0,070dan standard deviasi sebesar
Mashud
4848 Jurnal Multilateral, Volume 14, No. 1 Juni 2015 & Muhammad Karnadi, Optimalisasi Kelincahan… 48
hlm. 44-
53

0,26535. Hal ini dapat diartikan bahwa Berdasarkan hasil perhitungan


nilai yang diperoleh antara setiap pemain yang tertera pada tabel dan chart (gambar)
bervariasi yang jarak antar nilai yang di atas, dapat terlihat bahwa data test
diperoleh adalah sebesar 0,070dan jarak kelincahan awal memiliki nilai
nilai yang diperoleh antar pemain dengan maksimum sebesar 8,11 dan memiliki
rata-rata nilai yang diperoleh semua nilai minimum sebesar 7,21.
pemain adalah sebesar 0,26535.

2. Test Kelincahan Akhir (X2)

kelincahan akhir (X2)


10.00
8.00
(satuan)

6.00
4.00
2.00
0.00
0 5 10 15 20
siswa ke-

Gambar 2. Hasil Tes Kelincahan Akhir


Berdasarkan tabel di atas, dapat Uji persyaratan yang harus
dilihat bahwa data tes kelincahan akhir dilakukan terlebih dahulu adalah uji
memiliki nilai keragaman sebesar 0,092 homogenitas.
dan standard deviasi sebesar 0,30262. Hal a. Uji Homogenitas
ini dapat diartikan bahwa nilai yang Uji homogenitas digunakan
diperoleh antara setiap pemain bervariasi untuk menguji ragam kedua data sama
yang jarak antar nilai yang diperoleh atau tidak. Uji homogenitas pada
adalah sebesar 0,092 dan jarak nilai yang penelitian kali ini menggunakan Uji
diperoleh antar pemain dengan rata-rata Bartlet dengan statistik uji chi-kuadrat
nilai yang diperoleh semua pemain adalah (χ2). Kriteria pengujian Uji Bartlet
sebesar 0,30262. adalah apabila nilai χ2≥ χ2tabel maka
Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis awal ditolak pada tingkat
yang tertera pada tabel dan chart (gambar) signifikan 5% dan derajat bebas(dk= k-
di atas, dapat terlihat bahwa data test 1).
kelincahan akhir memiliki nilai Hasil uji homogenitas gabungan
maksimum sebesar 7,98 dan memiliki dari dua sampel pada penelitian kali ini
nilai minimum sebesar 6,65. tersaji dalam tabel di bawah ini :
Mashud
4949 Jurnal Multilateral, Volume 14, No. 1 Juni 2015 & Muhammad Karnadi, Optimalisasi Kelincahan… 49
hlm. 44-
53

Tabel 1. Uji Homogenitas Gabungan dari Dua Sampel


Hipotesis dk χ2 χ2(α = 0.05)(1) Keputusan
Ho : σx2 = σy2
1 0,327 3,841 Ho diterima
H1 : σx2≠ σy2

Keterangan, disimpulkan bahwa sudah cukup bukti

Ho : Hipotesis nol untuk menyatakan bahwa ragam dari


H1 : Hipotesis alternatif kedua populasi adalah homogen (H0 :
σx2 : varian populasi variabel σ12 = y2).
tes Test Kelincahan Awal Pengujian hipotesis digunakan
(X1) untuk mengetahui penafsiran yang

σy2 : varian populasi variabel terbentuk dengan cara statistik.


tes Test Kelincahan Akhir Penafsiran dengan cara statistika
(X2) digunakan untuk mempermudah dalam
dk : derajat kebebasan menarik kesimpulan dari pengujian
2
χ : Chi kuadrat perhitungan hipotesis. Hasil dari pengujian
2
χ (α = 0.05)(1): Chi-Kuadrat tabel hipotesis adalah sebagai berikut:
Uji Hipotesis Analisa statistika
Berdasarkan hasil tersebut yang menggunakan uji dua rata-rata yaitu
menggunakan Uji Bartlet dengan Uji t (uji satu pihak) menggunakan
tingkat kepercayaan sebesar 95% dapat rumus:

��2 − ��1
�=

𝑛
Keterangan: S : simpangan baku dari gain

t : nilai t hasil perhitungan (selisih)


X1 : rata-rata kelincahan awal n : Jumlah sampel X
sebelum latihan LadderDrill. Hipotesis
- H0 = tidak terdapat perbedaan
X2 : rata-rata kelincahan akhir
- H1 = terdapat perbedaan
setelah latihan LadderDrill.
Perhitungan
7,33 − 7,66
�=
0,184
19
= 9,36
Penarikan Kesimpulan: tabel maka tolak H0
Mashud
5151 Jurnal Multilateral, Volume 14, No. 1 Juni 2015 & Muhammad Karnadi, Optimalisasi Kelincahan… 51
hlm. 44-
53

Penarikan kesimpulan dilakukan  Jika t hitung berada di dalam


dengan kriteria selang t tabel maka terima H0
 Jika t hitung berada di luar selang t

Anda mungkin juga menyukai