Anda di halaman 1dari 13

HADITS POLITIK

PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Hasan Basri, Muridun
Pemikiran politik islam, FUSA UIN Mataram
Hasanbasri3525@gmail.com
Hp 082339046972

Abstrak: Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari 3,5 juta km laut, 80.000 km
pantai, 250 an juta penduduk, mengakui 6 agama yang berdiri didalamnya, berjuta suku dan
ras. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan multikultural. Indonesia telah
memillih pancasila sebagai dasar negaranya, didalamnya terkandung banyak nilai agama,
sosial, dan nilai-nilai luhur laainnya. Pancasila lahir sebagai ideologi bangsa indonesia yang
paten, yang fungsinya sebagai pijakan dan pemersatu bangsa indonesia yang pluralisme ini.
Tulisan artikel ini akan mencoba mebgupas bagaimana makna pancasila dalam islam.
Didalamnya akan kami coba lihat dalam Al-qur’an bagaimana sila-sila ini ada dan merupkan
bagian dari ajaran agama islam. Dengan kita mengetahui bahwa ajaran dan nilai-nilai yang
ada dalam pancasila merupkan cerminan dari ajaran islam diharapkan kita bisa menjadi
warga negara yang nasionalis dan juga religius.

Keywords: Pancasila, Agama, Islam

PENDAHULUAN

Pancasila sebagai ideologi negara indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam
memersatukan bangsa indonesia yang masyarakatnya memiliki latar belakang yang berbeda-
beda, baik dari Agama, suku, dan ras. Bagi bangsa indonesia pancasila merupakan falsafah
atau dasar negara, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa. Kita sebagai warga negara
indonesia wajib memahami makna dan hakikat pancasila baik dari sila pertama sampai
kelima. Dengan memahami hakikat pancasila berarti memahami makna pokok dari nilai-nilai
pancasila dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila bagi bangsa indonesia merupakan dasar negara, pandangan hidup, ideologi, dan
pemersatu dalam hidup berbangsa dan bernegara. Yudi latif dalam bukunya menggaris
bawahi bahwa pancasila adalah dasar statis yang mempersatukan dan sebagai bintang
penuntun (lietstar) yang dinamis, yang mengarahkan bangsa agar bisa mencapai tujuannya.
Dalam posisiseperti ini pancasila dijadikan sebagai sumber jati diri, kepribadian moralitas,
dan haluan keselamatan bangsa1. Pancasila adalah pokok pikiran para pendiri bangsa yang
didalamnya terkandung cita-cita bangsa dan dasar hukum yang ada baik itu tertulis dan tidak
tertulis, serta sila-silanya menjadi dasar atau menjadi jiwa Undang-Undang Dasar 1945. Oleh
karena itu, karena itu pancasila dijadikan sumber dari segala hukum yang berlaku dinegara
Indonesia kita tercinta ini. Dalam hal ini artinya bahwa seluruh rakyat indonesia apapun latar
belakangnya wajib menjadiakn pancasaila sebagai sumber atau pijakan dasar serta mematuhi
pancasila dan UUD 1945.

Indoneisa merupakan negara majemuk yang didalamnya dihuni oleh masyarakat yang
memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik dari suku, agama, ras, dan budaya. Pancasila
hadir sebagai pemerrsatu semua perbedaan tersebut. Banyak masyarakat indonesia yang
belum secara sempurna memahami makna pancasila, banyak yang beranggapan bahwa
pancasila hanya sebuah simbol bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kami selaku penulis artikel
ini akan mencoba membahas makna sila-sila yang ada dalam pancasila yaitu dari perspektif
islam. Kenapa penulis mencoba membahas makna pancasila dari perspektif islam, karena kita
sama-sama mengetahui darikurang lebih 250 jutaan penduduk Indonesia hampir lebihdari
80% penduduknya beragama islam.

SEJARAH PANCASILA

Indonesia adalah sebuah negara yang menjadikan pancasila sebagai dasar Negara dan
pandangan hidup seluruh rakyat Indonesia. Sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai
kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam mempersatukan dan membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Kita sebagai rakyat indonesia musti dan seharusnya tahu
bagaimana proses terbentuknya dasar Negara tempat kita berdiri dan bertempat tinggal ini.

Menjelang kekalahan Jepang dalam perang Asia Timur Raya, Jepang banyak melakukan hal
licik guna mendapat simpati dari Negara jajahannya, khususnya pada Indonesia. Jepang
memberikan sebuah janji kepada Indonesia yang akan memberikan kemerdekaan bagi
Indonesia. Hal ini di ucapkan oleh perdana mentri kaiso pada tanggal 7 september 1944.
Jepang kemudian membentuk sebuah badan untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia.
Dalam bahasa jepang badan ini disebut “Dokuritsji Junbi Cosakai”, yaitu Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

1
Latif, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, Dan Aktualitas Pancasila,(Jakarta: Kopas Gramedia, 2011),
hlm. 41
BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945 dan bertujuan untuk mendapatkan dukungan
bangsa Indonesia karena pada saat itu jepang saat dalam keadaan tercekam oleh sekutu.
Jepang membentuk BPUPKI bukan semata-mata karena kebaikan hatinya melainkan ada
maksud terselubung. Ketua dari badan ini adalah Radjiman Wediyodiningrat dengan jumlah
anggota 70 orang yang terdiri dari 62 orang dari Indonesia dan 8 orang dari Jepang yang
tugasnya sebagai pengawas. Tapi pada sidang ke-2 BPUPKI ditambah 6 anggota dari
Indonesia.

Sidang pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)

Sidang ini berlangsung digedung Chuo Sangi dijalan pejambon No.6 Jakarta yang sekarang
dikenal sebagai gedung Pancasila. Sidang pertama ini membahas tentang rumusan dasar
negara Indonesia. Ada 3 tokoh yang mengeluarkan gagasannya mengenai dasar negara yaitu:
Mr. Mohamad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir.soekarno. ketiga tokoh ini
mengeluarkan gagasannya tentang dasar negara republik indonesia. Berikut gagasan tokoh-
tokoh tersebut :

Muhammad Yamin Soepomo Soekarno


(29 Mei 1945) (31 Mei 1945) (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan Indonesia
1. Persatuan Indonesia
1. Peri Kebangsaan 2. Internasionalisme atau
2. Kekeluargaan
2. Peri Kemanusiaan Peri Kemanusiaan
3. Keseimbangan
3. Peri Ketuhanan 3. Mufakat atau
Lahir dan Batin
4. Peri Kerakyatan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Kesejahteraan Rakyat 4. Kesejahteraan Sosial
5. Keadilan Sosial
5. Ketuhanan2

Sidang BPUPKI kedua (10-16 Juli 1945)

Sidang BPUPKI kedua ini membahas tentang penyusunan undang-undang dasar dan rencana
lain yang berhubungan dengan rencana kemerdekaan Indonesia.3 Sebelum sidang BPUPKI ke
2 ini berlangsung. Dibentuk terlebih dahulu tim 9 pada tanggal 1 Juni 1945 yang diketuai
oleh Ir. Soekarno. Tugas tim 9 ini adalah merumuskan hasil sidang BPUPKI pertama dengan
lebih jelas. Sidang BPUPKI ke-2 membahas penyusunan UUD dan dalam sidang inidi bentuk

2
Ridwan,MK., PENAFSIRAN PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM:PETA KONSEP INTEGRASI. Vol.5, No.2,
Thn.2017, hlm.210
3
https://prezi.com/sidang-bpupki (Diakses pada minggu tanggal 13 Oktober 2019 pikul 10.10 wita)
3 panitia kerja yaitu : 1. Panitia pembentukan undang-undang yang diketuai Ir.soekarno, 2.
Panitia pembelaan tanah air yang dipimpin Abikoesno tjokerotjosoe, 3. Panitia ekonomi dan
keuangan yang diketuai oleh Muhammad Hatta.

Pada tanggal 11 juli 1945 panitia perancang undang-undang kembali membentuk panitia lagi
dibawahnya yang berisikan 7 orang yang tugasnya khusus merancang Undang-undang dasar.
usulan mengenai pemegang kedaulatan rakyat, lembaga yang berwenang membentuk
UU, tugas pemerintahan, rancangan hukum dasar, dan pembentukan panitia penghalus
bahasa. Tanggal 14 Juli, sidang mendengarkan laporan hasil kerja panitia perancang hukum
dasar berupa rancangan Indonesia merdeka dan pembukaan hukum dasar. Tanggal 15-16 Juli
sidang diawali dengan membicarakan hukum dasar dan penyampaian usul HAM dari Moh.
Hatta. Pada tanggal 16 Juli sidang menyetujui dan menerima Rancangan Hukum Dasar yang
diajukan oleh panitia perancang hukum dasar.4

Piagam jakarta

Berkat kerja keras dan cerdas para tokoh pendiri bangsa akhirnya pada tanggal 22 juni 1945
berhasil di rumuskan dasar negara untuk indonesia rumusan itu oleh Muh. Yamin diberi nama
“ piagam jakarta”. Tokoh yang terlibat dalam rumusan Piagam Jakarta tergabung dalam
kelompok Panitia Sembilan, terdiri dari 9 orang tokoh yang terlibat saat itu. Adapun 9
anggota tersebut antara lain adalah : Ir. Soekarno (ketua), Drs. Moh. Hatta (wakil ketua), Mr.
Achmad Soebardjo (anggota), Mr. Muhammad Yamin (anggota), KH. Wachid Hasyim
(anggota), Abdul Kahar Muzakir (anggota), Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota),H. Agus
Salim (anggota), Mr. A.A. Maramis (anggota).

Naskah dan Bunyi Piagam Jakarta

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

4
Heri, R., PERANAN BPUPKI DAN PPKI DALAM MEMPERSIAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA, Vol.36, No.2,
2009, hlm. 190
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia Merdeka yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum dasar negara
Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang
berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan-perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.”
Djakarta, 22-6-1945”5

Dari bunyi Piagam Jakarta, bisa disimpulkan rumusan Pancasila yang tertuang dalam Piagam
Jakarta yang terdiri dari 5 poin utama, yakni :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

usulan mengenai pemegang Kemudian Piagam Jakarta ini diajukan dalam sidang BPUPKI
oleh Panitia Sembilan dan diterima dengan sambutan baik. Isi Piagam Jakarta kemudian
dijadikan dalam teks pembukaan UUD 1945 di bagian awal. Pada hasil sidang PPKI tanggal
18 Agustus 1945, teks Piagam Jakarta pun disahkan sebagai dasar negara dengan nama
Pancasila. Perubahan terjadi pada sila pertama dimana kata “dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berubah menjadi “Yang Maha Esa”.

MAKNA PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

5
Zakky, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 | Sejarah, Rumusan, Naskah dan Bunyinya,
https://www.zonareferensi.com/piagam-jakarta/ (diakses 12 oktober 2019 pukul 10.28)
Pancasila sebagai falsafah negara memilki makna disetiap sila-silanya, berikut kami akan
mencoba menafsirkan makna masing-masing sila berdsarkan perspektif islam.

1. Sila ke-1 “KETUHANAN YANG MAHA ESA”


Sila pertama pertama dalam pancasila berbunyi “ketuhanan yang maha esa”, sila ini
menegaskan bahwa warga indonesia harus mengakui adanya tuhan. Sila ini juga
mengajarkan dan memberitahukan bahwa negara Indonesia kita ini merupakan negara
yang religius, negara yang melarang warga negaranya tidak bertuhan (religius nattion
state).
Dalam islam kita mengetahui ada istilah tauhid, istilah inilah sebagai makna dari sila
pertama ini dalam islam. Tauhid adalah sebuah konsep dalam akidah islam yang
menyatakan keesaan Allah SWT. Dalam Al-qur’an istilah tauhidn terdapat dalam
Surat Al-ikhlas ayat 1-4, surat ini merupakan surat ke 112 dari keseluruhan 114 surat
yang ada dalam Al-qur’an, surat ini tergolong surat makiyah karena diturunkan di
kota makkah. Bunyi suratnya sebagai berikut :

“Artinya: dialah allah yang maha esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-
Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan dia”.

Penjelasan surat al-ikhlas sebagai berikut:


Surat ini meliputi dasar yang paling penting dari ajaran nabi kita yaitu bagaimana kita
mentauhidkan allah SWT. Dengan kata lain kita harus dan wajib mengakui bahwa
hanya ada satu Tuhan. Ke-Esaan Allah SWT meliputi 3 hal; 1. Allah SWT maha esa
pada zat-Nya., 2. Maha esa pada sifat-Nya., 3. Maha esa atas Af’al-Nya ( Allah SWT
yang emngatur dan menghendaki segala yang terjadi di alam semesta). Sangat jelas
sekali bahwa dalam islam umatnya harus mengakui hanya ada 1 tuhan, tidak ada lagi
tuhan selain allah SWT, begitu pula dengan pancasila yang menyatakan adanya tuhan
yang satu Esa.6

Islam beranggapan bahwa sila pertama dalam pancasila sebagai dasar pemersatu umat
beragama di Indonesia dan islam juga memaknai sila pertama sebagai bentuk
ketauhidan seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Ikhlas ayat 1-4 diatas. Menurut
islam bahwa dimensi keimanan terletak pada individu masing-masing. Seseorang

6
Noor, Mutmainnah, TAFSIR PANCASILA: SEBUAH TELAAH NILAI-NilAI ISLAM DALAM AL_QURAN. Vol. VI No. ,
Thn. 2010. Hlm.28
tidak perbolehkan melakukan melakukan paksaan dalam mengikuti sebuah keyakinan
atau agama, dalam islam hal ini dijelaskan dalam Al-qur’an surat Al-kafirun dan
terdapat juga dalamsurat Al-Baqarah ayat 256 yang artinya sebagai berikut:

“tidak ada paksaan dalam beragama”

Potongan ayat diatas mengandung 2 sudut pandang hukum;


1. Hukum agama : menyatakan tidak boleh ada paksaat sedikitpun dalam
beragama
2. Hukum syari’at: larangan menekan manusia untuk mengikuti
keyakinan sesorang agar mengikuti keimanan dengan terpaksa.7

Menurut Zakiyuddin Baidhaway paksaan menyebabkan seseorang bekerja dibawah pengaruh


eksternal, bukan pilihanhati nurani sehingga seorang bekerja tidak sesuai kehendaknya dan
tidak bisa dipertanggung jawabkan. Paksaan juga bertolak belakang dengan dua hal penting
yaitu si pembuat perintah dan pemelihara orang-orang berakal yaitu Allah SWT. Tekanan
atau paksaan tidak akan membawa manusia ketempat yang haqq (benar). Paksaan juga
bertentangan dengan rasio, karena paksaan dan sejenisnya tidak dapat menjelaskan mana
yang benar dan yang salah, mana yang baik dan yang tidak baik. Dan tidak dapat memberikan
manusia kebebasan memilih menurut kemauan dirinya sendiri. Lebih-lebih dinegara kita yang
pemerinthannya demokrasi. Memaksa seseorang beriman selain bertentangan dengan
kebebasan manusia juga bertentangan dengan iradah allah SWT.8

Dari uraian diatas jelas bahwa dalam pancasila sila pertama berbunyi KETUHANAN YANG
MAHA ESA, itu mengatur secara tidak langsung bagaimana hubungan manusia dengan
tuhannya,atau dalam islam kita mengenal istilah “HABLUMMIINALLAH”. Dimana manusia
pada dasarnya sebagai hamba yang lemah dan bergantung pada tuhannya.

2. Sila ke-2 ”KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”


Pada sila ke dua ini dijelaskan bahwa bangsa indonesia merupakan bangsa yang
memilki rasa kemanusiaan yang tinggi. Menjujung dengan setinggi-tingginya HAM
khususnya berupa keadilan dan juga keberadaban bagi warga negaranya. Kata adil
disini memiliki makna sebagai berikut, pertama keadilan itu merupakan sebuah
kebenaran yang ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang

7
Ridwan,MK., PENAFSIRAN PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM:PETA KONSEP INTEGRASI., hlm.214
8
Ibid. hlm.215
besar.9 Kedua artinya bersikap serta berbuat sesuatu yang tujuannya untuk menjaga,
menghormati dan menghargai hak pribadi setiap warga negara yaitu Hak Asasi
Manusia. Sedangkan kata berada memilki arti etika atau tatakrama yang menghormati
dan menaati hukum-hukum yang berlaku dan memuliakan manusia lainnya.
Dalam perspektif agama islam kata “kemanusiaan yang adil dan beradap” yaitu sila
ke-2 dalam pancasila juga terdapat dalam Al-qur’an yaitu terdapat dalam surat A-
Maidah ayat 8, islam selalu mengajarkan kepada manusia atau kepada umatnya agar
selalu bersikap adil dalam segala hal artinya menempatkan sesuatu pada posisinya.
Berikut kutipan ayat Al-qur’an surat Al-maidah ayat 8 :

“Artinya; Hai orang-orang yang beriman hendaklah kau menjadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adilah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan
bertaqwalah kepada allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”

Sudah sangat jelas dalam ayat ini bahwa kita sebagai kaum muslimin harus bersikap
adil bagi sesama kita, Allah SWT menegaskan kepada kita bahwa kita harus
menegakkan kebenaran dan berbuat adil dimuka bumi. Sudah sangat konkrit bahwa
negara kita Indonesia ini telah benar dalam memilih ideologi yaitu pancasila karena
didalamnya sudah teerkandung makna-makna Al-qur’an. Kadilan dan keberadaban
menurut islam merupakan bagian intidari risalah yang diajarkan didalam agama islam.
Islam merupakan simbol agama perdamaian dan harmoni. Harmoni dalam islam
dikenal dengan sebutan ta’aluf yang artinya keakraban, kekariban, kerukunan, dan
kemesraan. Harmoni juga sebagai tawafuq artinya persetujuan, permufakatan,
perjanjian, kecocokan, dan keselarasan.
Sila ke-2 pancasila juga mengajarkan untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dengan menjunjung tinggi keadilan dan kejuujuran bagi setiap individu,
sehingga akan menciptakan kerukunan bagi umat manusia khususnya di negara
Indonesia sendiri yang menjadikan pancasila sebagai dasar falsafahnya. 10 Sehingga
dengan sila ke-2 ini yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab bangsa kita
indonesia merupakan sebuah negara yang tidak hidup menyendiri, tidak

9
Akbar, keadilan, http://wikipedia.org/akbar/keadilan/pancasila/sila2 (diakses Jumat, 11 Oktober
2019,pukul16.00)
10
Ridwan,MK., PENAFSIRAN PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM:PETA KONSEP INTEGRASI. Vol.5, No.2,
Thn.2017, hlm.216
mengagungkan kesukuan atau daerah masing-masing melainkankan menjunjung
tinggi kebangsaan berkekeluargaan antar warga negaranya.
Hal diatas sejalan dengan dengan ajaran agama islam yang merupakan agamayang
menjujung tinggi rasa kemanusiaan yang ditunjukkan dengan dalil-dali dalam Al-
qur’an yang secara tegas memrintahkan untuk saling menghargai, saling berlaku adil,
menjaga perdamain karena islam merupakan simbol perdamain. Dalam islam juga
terdapat konsep ta’awun artinya rasa saling mengenal, rasa solidaritas harus ada
dalam menjalani kehidupan
dan hal ini juga sejalan dengan sila ke-2 pancasila.
Dalam Al-qur’an juga dijelaskan didalam qur’an surat An-Nisa ayat 135 sebagai
berikut;

“wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar


menegakkan keadilan, menjadi pertimbangan karena allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka
janganlah kamu mengambil alih nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran, dan
jika kamu membalikkan balikan (kata-kata) atau dengan menjadi saksi, maka
sesungguhnya allah adalah maha mengetahui segala sesuatu yang kamu kerjakan”

dari ayat diatas dapat diambil sebuah pelajaran bahwa dalam pancasila diajarkan kita
bagaimana cara kita berhubungan antar sesama manusia atau yang dalam islam kita
kenal dengan istilah “HABLUM MIN AN-NAS”.

3. Sila ke-3 “PERSATUAN INDONESIA”


Negara Indonesia adalah sebuah negara yang didalamnya berisi banyak sekali suku
dan agama, lahirnya pancasila sebagai ideologi dan pemersatu bangsa sangatlah
sejalan. Dalam sila yang berbunyi persatuaan indonesia kita diajarkan agar memiliki
rasa persatuan dan persaudaraan antar umat dan warga negara indonesia. Didalam
islam kita diajarkan yang namanya toleransi yaitu saling menghargai begitu juga
dalam pancasila. Meski diIndonesia terdiri dari 6 agama besar yang ada dunia tapi kita
diajarkan untuk saling menghargai, saling menjaga persaudaraan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imron ayat 103 dan 105:

“dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat allah SWT ketika kamudahulu
(jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena nikmat allah, orang-orang yang bersaudara: dan kamu telah berada
ditepi jurang neraka, lalu allah SWT menyelamatkan kamu dari padanya,
demikianlah allah menerangkan kamu ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.”

“dan janganlah kamu menjadi orang yang bercerai berai dan berselisih, dtang-datang yang
menjelaskan kepada mereka. Mereka adalah orang yang mendapat siksa yang berat”

Kita sebagai negara yang teerdiri dari berbagai macam latar belakang yang berbeda
harus menjunjung tinggi yang namanya sikap toleransi dalam bermasyarakat
khususnya dalam beragama yaitu sikap saling menghormati dan menghargai. Kita
ketahui bersama bahwa hal yang paling cepat membuat yang namanya perselisihan
dan perpecahan iyalah sebuah perbedaan. Kita sebagai bangsa yang percaya akan
adanya tuhan dan kita sebagai warga negara indonesia yang baik hatus menjaga yang
namanya UKHUWAH (persaudaraan).

4. Sila ke-4 “KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT


KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN DAN PERWAKILAN”
Sila ke-empat ini sejalan dengan prinsip yang ada dalam ajaran islam yaitu syura
(musyawarah) dan mudzakarah (perbedaan pendapat). Prinsip syura adalah sebuah
ajaran pokok yang ada dalam islam, dan baiknya prinsip ini juga ada dalam pancasila
yang pada dasarnya adalah ideologi kita dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Syura merupakan sebuah teknik atau cara menyelesaikan sebuah masalah dengan cara
menyamakan pendapat atau mencari titik temu berdasarkan kesepakatan bersama.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sudah sejak jaman dahulu kala
prinsip ini digunakan. Dimana terdapat dalam Al-qur’an surat an-naml ayat 29-34.
Yang disana dijelaskan bahwa kaum sabaiyah yang dipimpin oleh ratunya yanitu ratu
Bilqis melakukan musyawarah dengan para pembesar dari kaumnya guna mencari
solusi dalam menghadapi raja sulaiman. Kisah lain juga bagaimana setelah wafatnya
nabi muhammad SAW terjadi musyawarah dalam mencari solusi untuk mengganti
siapa yang menjadi pengganti rasulullah SAW memimpin pemerintahan pada waktu
itu.
Prinsip syura merupakan dasar dari sistem kenegaraan islam dalam hal sebagai ciri
khusus negara islam. Uniknya prinsip ini ada dalam pancasila. Mungkin ini terjadi
karena memang pada dasarnya bapak-bapak pendiri bangsa kita adalah mayoritas para
ulama besar yang ada diIndonesia ini. Hal ini membuktikan bahwa perumusan
pancasila diambil dalam bentuk dan cara musyawarah pula dari berbagai kalangan
dan tokoh untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama.
Dalam Al-quran surat As-syura’ ayat 38 sebagai berikut :

“dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan


mendirikan sholat, sedang urusan mereka diuputuskan dengan musyawarah antara
mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada
mereka”

Rasulullah SAW mengajarkan umat islam mencari sebuah solusi dengan


bermusyawaroh karena banyak kepala lebih baik dari pada satu kepala. Hal ini
bertujuan agar dalam menjalkan sebuah negara bisa mencapai kemaslahatn bersama.
Sedangkan prinsip mudzakarah (perbedaan pendapat) diartikan sebagai sebuah
penghargaan kepada pendapat orang lain yang satu sama lain yang satu sama lain
cendrung berbeda. Namun dalam prinsip ini kita kembalikan lagi pada rasa kesetaraan
dan persamaan. Kita harus menyadari bahwa berbeda adalah sebuah mukjizat yang
wajib kita syukuri, tidak boleh ada yang merasa lebih baik, tidak boleh ada yang
merasa lebih tinggi, hanya Allah SWT yang maha tinggi dan maha segala-galanya.11
Sungguh sangat sempurna ideologi kita sebagai negara yang religius, apabila
masyarakat menjalani negara ini dengan benar-benar mengamalkan isi ajaran
pancasila yang berlandaskan firman Allah SWT yaitu Al-qur’an dan Al-Hadist maka
kemaslahatan bangsa indnonesia akan terwujud.

5. Sila ke-5 “KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”


Sila kelima ini sejalan dengan perinsip islam yaitu tentang keadilan, didalam islam
dianjurkan kita dalam pemerataan rizki, berupa zakat, infaq, dan shodaqoh.12 Lagi-
lagi dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa dalam islam itu telah mengatur bagaimana
cara menjalani hidup yang baik, terutama dalam hal pemerataan dan kesejahteraan
bersama. Dalam QS. A-Nahl ayat 90 sebagai berikut :

“sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan,memberi


kepada kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Diamemberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”

11
Nur, Mutmainnah, TAFSIR PANCASILA: SEBUAH TELAAH NILAI-NilAI ISLAM DALAM AL_QURAN.. Hlm.33-34
12
Ibid, hlm.34
Sangat jelas dalam ayat ini bahwa seorang yang mengakui bahwa Allah lah yang
maha kaya seharusnya selalu sadar bahwa apa yang dimiliki didunia ini hanya titipan
dari Allah SWT. Sila ke-5 dalam pancasila ini seharusnya menjadi bukti dan menjadi
dasar bahwa seharusnya tidak boleh ada kemiskinan dalam negara Indonesia ini.
Secara garis besar kata keadilan sosial menekankan pada kesejahteraan warga negara
dalam segi ekonomi. Pancasila memiliki landasan ontologis, epistimologis, dan aksiologis.13

PENUTUP
Penghapusan tujuh kata dalam piagam jakarta merupakan sebuah pengorbanan besar
umat islam. Demi terbentuknya indonesia yang bersatu dan menyatukan latar
belakang multikultural bangsa indonesia yang beragam, umat islam mengalah. Hal ini
mengulang kejadia pada zaman nabi muhammad SAW pada saat perjanjian
hudaibiyah dengan kaum Quraisy pada tahun 6 H silam. Bercermin dari haltersebut
sekali lagi umat islammendapatkan ujian dan cobaan. Pancasila adalah bagian ajaran-
ajaran agama islam yang digunakan sebagai dasar negara dalam rangka menjunjung
tinggi rasa persamaan. Dengan mengamalkan nilai-nilai dan ajaran pancasila berati
kita juga telah menjalankan sebagian nilai-nilai dan ajaran yang ada dalam agama
islam.
Pada sila pertama mengajarkan kita bagaimana hubungan kita dengan yang maha esa
(tuhan). Sila yang berbunyi ketuhanan yang maha esa sesungguhnya mengatur tentang
“hablumminallah” yaitu bagaimana kita atau bagaimana hubungan kita dengan Allah
SWT. Kata ketuhanan sebagai bentuk pemersatu umat, karena di Negara Indonesia ini
berdiri 6 agama yang semuanya di satukan oleh pancasila. Sila ke-2 yang sejalan
dengan dengan “hablumminannas” artinya bagaimana hubungan kita antar sesama
mahluk tuhan. Sila ke-3 yaitu sesuai dengan prinsip ukhuwah, sedangkan pada sila ke-
4 sejalan dengan prinsip syura’ (musyawarah) dan mudzakarah (beda pendapat).
Sedangkan pada sila ke-5 sama dengan prisnsip dalam islam yaitu keadilan dan
kesejahteraan, keadilan disini mencakup khususnya dalam hal ekonomi. Dalam islam
kita mengenal yang namanya infaq, sedekah, dan zakat. Hal ini apabila dikerjakan
akan menimbulkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Akhirnya dapat kita
simpulkan bahwa apabila kita menjalankan ajaran dan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan secara langsung kita telah mengamalkan sebagian ajaran dan nilai islam
karena terdapat persamaan antara nilai isi dari pancasila dan ajaran dalam islam.

13
Ridwan,MK., PENAFSIRAN PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM:PETA KONSEP INTEGRASI. Hlm.219
REFRENSI

Latif, Yudi. Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas, Aktualitas. Jakarta:


Gramedia, 2011.

Ridwan,MK., PENAFSIRAN PANCASILA DALAM PERSPEKTIF ISLAM:PETA


KONSEP INTEGRASI. Vol.5, No.2, Thn.2017.

Heri, R., PERANAN BPUPKI DAN PPKI DALAM MEMPERSIAKAN KEMERDEKAAN


INDONESIA, Vol.36, No.2, 2009.

Nur, Mutmainnah, TAFSIR PANCASILA: SEBUAH TELAAH NILAI-NilAI ISLAM


DALAM AL_QURAN. Vol. VI No. , Thn. 2010

Akbar, keadilan, http://wikipedia.org/akbar/keadilan/pancasila/sila2 (diakses Jumat, 11


Oktober 2019,pukul16.00)

Zakky, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 | Sejarah, Rumusan, Naskah dan


Bunyinya,https://www.zonareferensi.com/piagam-jakarta/ (diakses 12 oktober 2019 pukul
10.28)

https://prezi.com/sidang-bpupki (Diakses pada minggu tanggal 13 Oktober 2019 pikul 10.10


wita)

Anda mungkin juga menyukai