Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 12:

TIARA ADIKA
VENI PRATIWI

SEJARAH PANCASILA VERA SEPTIYANA


WAYAN GITA P
YOPI AKHANDY GUSHANTY
YOSI OKTAPIANI
. SEJARAH LAHIRNYA
PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA
Pancasila sebagai dasar negara
mengandung makna bahwa nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila menjadi
dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan
bernegara.
LAHIRNYA PANCASILA
LAHIRNYA Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam
sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: “Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan”) pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato inilah konsep dan
rumusan awal “Pancasila” pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar
negara Indonesia merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno
secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan “Lahirnya Pancasila” oleh
mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku
yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut.
Tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni
1945 BPUPKI sidang untuk
pertamakalinya. Dalam sidang
pertama ini yang dibicarakan
khusus mengenai calon dasar
negara untuk Indonesia merdeka Muhammad Yamin

nanti. Pada sidang pertama itu,


banyak anggota yang berbicara, Bung Karno
dua di antaranya adalah
Muhammad Yamin,Soepomo, dan Soepomo
Bung Karno, yang masing-
masing mengusulkan calon dasar
negara untuk Indonesia merdeka NEXT
MUHAMMAD YAMIN MENGAJUKAN USUL
MENGENAI DASAR NEGARA SECARA LISAN
YANG TERDIRI ATAS LIMAHAL, YAITU:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

NEXT
SELAIN ITU MUHAMMAD YAMIN JUGA MENGAJUKAN USUL
SECARA TERTULIS YANG JUGA TERDIRI ATAS LIMA HAL, YAITU:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan,
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945,
Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar .
BACK
. SOEPOMO (31 MEI 1945 ) MENYAMPAIKAN
POKOK-POKOK PIKIRANNYA SEBAGAI
BERIKUT

a. Paham Negara Persatuan


b. Warga negara hendaknya tunduk kepada Tuhan dan
supaya ingat kepada Tuhan (Perhubungan negara
dan agama)
c. Sistem badan permusyawaratan
d. Ekonomi negara bersifat kekeluargaan
e. Hubungan antara bangsa yang bersifat Asia Timur
Raya

BACK
USULAN DASAR PANCASILA
BUNG KARNO
kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar
negara yaiyu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila.


BACK
Ketiga usulan rumusan dasar negara tersebut tidak semua ditetapkan sebagai
dasar negara, maka dibentuklah Panitia Kecil (Panitia Sembilan) yang terdiri
atas :
Soekarno (ketua), Moh. Hatta, Moh. Yamin, Achmad Soebardjo, Wachid
Hasyim, Agus Salim, Abdulkahar Moedzakir, Abikusno Tjokrosoejoso, AA.
Maramis.
Panitia Kecil berhasil menyusun Piagam Jakarta (Jakarta Charter) nama ini
diberikan oleh M. Yamin : 22 Juni 1945, yaitu dokumen yang berisikan asas
dan tujuan negara Indonesia Merdeka.
RUMUSAN DASAR NEGARA DALAM
PIAGAM JAKARTA :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat


Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
SETELAH MELALUI
BEBERAPA PROSES
AKHIRNYA TELAH
DISEPAKATI DASAR
NEGARA
YAITU:
 Menurut Inpres RI No.12 tahun 1968 (13 April 1968), telah menguatkan
keberadaan Pancasila yang tata urutan dan rumusan sila-silanya ada pada
alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI (18 Agustus
1945) yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam
permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
UNTUK MENGAMBIL KESEPAKATAN ATAS USULAN DASAR
NGR, DIBENTUKLAH PANITYA 9,KETUANYA IR SOEKARNO,
MENGHASILKAN RANCANGAN PEMBUKAAN HUKUM
DASAR DISEBUT “PIAGAM JAKARTA” PADA 22 JUNI 1945

RUMUSAN PIAGAM JAKARTA RUMUSAN PANCASILA DI UUD 1945


1. Ketuhanan dengan kewajiban 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
2. Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab 3. Persatuan Indonesia
3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat dalam Permusyawaratan/
4. Kesejahteraan sosial Perwakilan
5. Ketuhanan yang Maha Esa 5. Keadilan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
PANCASILA DAN KELIMA SILANYA MERUPAKAN KESATUAN YANG
BULAT DAN UTUH, SEHINGGA PEMAHAMAN DAN PENGALAMANNYA
HARUS MENCAKUP SEMUA NILAI YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai sprituil yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME sehingga atheis tidak berhak hidup di bumi Indonesia.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai satu derajat, sama hak
dan kewajiban, serta bertoleransi dan saling mencintai.
3. Sila Persatuan Indonesia, mengandung nilai kebersamaan, bersatu dalam memerangi
penjajah dan bersatu dalam mengembangkan negara Indonesia.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan berada di tangan rakyat
atau demokrasi yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang rill dan wajar.
5. Sila Keadiilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung sikap adil,
menghormati hak orang lain dan bersikap gotong royong yang menjadi kemakmuran
masyarakat secara menyeluruh dan merata.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai