Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA PADA

KEHIDUPAN SEHARI – HARI

MAKALAH

OLEH:
KELOMPOK 4
1. ARVANDA NUR RAMADHAN 190731638441
2. DIDIT DITYA FRITAMBIRADI 190731638435
3. GENTUR ISRA’J MAULANA 190731638440
4. GRACE DEBRINA GAMA 190731638488
5. VINDA REGITA CAHYANI 190731638447

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEPTEMBER 2019
1

I. PENDAHULUAN

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang disahkan oleh


PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan Pancasila tercantum di pembukaan
UUD 1945.Pancasila sebagai dasar negara berarti pancasila dijadikan,
pedoman, dan petunjuk dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara
serta mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi bangsa bersumber dari pandangan hidup dan


budaya bangsa indonesia. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus
diwujudkan dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. nilai pancasila
sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena pancasila merupakan asas
dan sumber dari segala sumber hukum

A. PENGERTIAN FUNGSI DAN MAKNA IDEOLOGI

Ideologi merupakan suatu ide, gagasan, kumpulan konsep, dan pendapat


yang memberikan arah atau tujuan. Istilah ideologi pertama kali diperkenalkan
oleh Antoine Destutt de Tracy, seorang filsuf asal Prancis. Kata ideologi
merupakan gabungan dari 2 kata yaitu, ideo yang berarti gagasan dan logie yang
berarti logika atau rasio. Ideologi merupakan pandangan hidup yang memberikan
arah dan tujuan yang jelas bagi suatu negara. Ideologi merupakan cita- cita dari
suatu rakyat yang bersifat universal dan difungsikan untuk pembentukan identitas
suatu bangsa dan negara, serta menjadi pondasi untuk mempersatukan masyarakat
dari berbagai golongan, suku, ras, dan agama. Tanpa adanya ideologi sebuah
negara tidak akan memiliki tujuan dan cita-cita sehingga mudah terjadi konflik
dan perpecahan. Ideologi adalah suatu pandangan atau suatu sistem nilai yang
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat
tentang bagaimana cara yang sebaliknya, yaitu moral dianggap benar dan adil,
mengatur tingkah lakumereka bersama dalam berbagai segi kehidupan mereka.
Ideologi juga diartikan konsepsi manusia mengenai politik, sosial, ekonomi, dan
2

kebudayaan untuk diterapkan dalam suatu masyarakat di dalam negara


(alfian,1981; Sukarna,1981)

Menurut fungsi ideologi memberikan kestabilan dalam hidup berkelompok


dan mempermudah jalan menuju tujuan masyarakat atau bangsa. Dalam hal ini
dapat dilihat fungsi ideologi adalah untuk membentuk suatu identitas kelompok
atau bangsa dan berfungsi mempersatukan masyarakat.

B. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

A. Sidang pertama BPUPK (29 Mei-1 Juni 1945)

Dalam persidangan pertama ini, BPUPK membahas mengenai dasar-


dasar negara RI.Dan dasar-dasar negara tersebut dikemukakan oleh
beberapa tokoh,antara lain:

1. Moh. Yamin (29 Mei 1945),mengusulkan dasar negara:


- Peri kebangsaan
- Peri kemanusiaan
- Peri ketuhanan
- Peri kerakyatan
- Kesejahteraan rakyat

2. Mr. Soepomo (31 Mei 1945),memaparkan teori:


- Negra individualistik,atau negara yang disusun atas dasar
kontrak sosial dari warganya dengan mengutamakan
kepentingan individu,sebagaimana diajarkan oleh Thomas
Hobbes,John Locke,Jean Jacques Rousseau,Hebert Spencer,dan
H.J Laski.
- Negara Golongan (class theori) yang diajarkan
Marx,Engels,Lenin.
3

- Negara integralistik,yaitu negara yang tidak boleh memihak


salah satu golongan,tetapi berdiri di atas semua kepentingan
(Spinoza,Adam Muler,dan Hegel).

Dari beberapa teori tersebut Soepomo menolak bentuk negara


individualistik juga golongan,dan memberi usulan untuk memakai
bentuk negara integralisik.

3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) memaparkan dasar Indonesia,sebagai


berikut:
- Kebangsaan atau Nasionalisme
- Kemanusiaan
- Musyawarah,mufakat,perwakilan
- Kesejahteraan sosial
- Ketuhanan yang berkebudayaan

Dari kelima dasar tersebut Soekarno menamainya dengan nama


Pancasila,dan memperjelas jika tidak setuju dengan dasar-dasar
tersebut maka dapat diringkas menjadi (Sosio Nasionalisme,Sosio
Demokratis,dan Ketuhanan).Apabila masih tidak setuju maka dapat
diringkas menjadi satu sila,yaitu Gotong-royong.

B. Pada 1 Juni dibentuk panitia kecil yang berannggotakan 8 orang.Panitia ini


memiliki tugas menampung usulan-usulan anggota BPUPK. Akan
tetapi,berdasarkan usulan-usulan yang masuk terdapat berbagai perbedaan
antara golongan agama dengan golongan nasionalis,sehingga dibentuklah
Panitia Sembilan yang beranggotakan kedua golongan tersebut.

C. Panitia Sembilan

Saat sidang (22 Juni 1945), Panitia Sembilan menghasilkan kesepakatan


yang terdapat dalam rancangan Preambule alenia keempat dan dikenal sebagai
Piagam Jakarta (Jakarta Charter),yaitu:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemeluk-pemeluknya
4

2. Kemanusiaan yang adil dan beradap


3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

D. Sidang BPUPK Kedua (10-11 Juli 1945) yang menghasilkan:


1. Menyepakati dasar negara,yaitu “Pancasila” sesuai dengan isi
dalam Piagam Jakarta
2. Bentuk negara Republik (berdasarkan kesepakatan 55 suara dari 64
yang hadir)
3. Wilayah Indonesia yang meliputi Hindia Belanda,Timor Timur,dan
Malaka (dari 39 suara)
4. Membentuk beberapapa panitia kecil,yaitu:
- Panitia perancang UUD,diketuai Ir.Soekarno.
- Panitia Ekonomi dan Keuangan,diketuai oleh Moh. Hatta
- Panitia Pembela Tanah Air,diketuai oleh,Abikusno
Tjokrosoejoso.
E. PPKI
 Pembentukan PPKI
Karena Jepang terdesak oleh pergerakan sekutu,akhirnya pada bulan Juni
1945 Jepang mengadakan rapat di Singapura.Dalam rapat ini Indonesia
akan diberikan kemerdekaan 7 September 1945,satu tahun setelah
pernyataan Jenderal Koiso.Dibentuklah PPKI sebagai pengganti BPUPKI
oleh Terauchi di Saigon dengan mendatangkan Ir.Soekarno,Drs. Moh.
Hatta,dan Rajiman Wedyodiningrat pada tanggal 9 Agustus 1945.PPKI
beranggotakan 21 orang,diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil ketua Moh.
Hatta. Dalam pembicaraan Terauchi pada tanggal 11 Agustus 1945,ia
menjanjika kemerdekaan Indonesia tanggal 24 Agustus 1945.
 Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)
1. Penghilangan 7 kata dalam Piagam Jakarta
2. Mengesahkan UUD 1945
5

3. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai


wakil Presiden
4. Membentuk KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat),bertugas
mendampingi Presiden dan Wakil Presiden sampai terbentuknya
MPR dan DPR.

F. Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968


Pada tahun 1968,Presiden Suharto mengeluarkan Istruksi
Presiden mengenai rumusan Pancasila yang benar,sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

C. PERBEDAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI


LIBERAL DAN SOSIALIS

Ideologi Pancasila merupakan suatu dasar, pandangan hidup, cita-cita


bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan
Ideologi Pancasila harus diakui dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia, karena Ideologi Pancasila telah sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia. Dalam Ideologi Pancasila ini, menganut kepercayaan Monotheisme,
yang artinya menyembah satu Tuhan dan mengakui adanya Tuhan. Dibidang
sosial, masyarakat diharapkan mampu bekerjasama melengkapi satu sama lain
sesuai sila ke-3 pancasila “Persatuan Indonesia” dan juga menjujung tinggi rasa
nasionalisme. Dalam pengambilan keputusan-keputusan baik sederhana maupun
kompleks, Ideologi Pancasila mengajarkan kepada rakyat Indonesia untuk
melakukan musyawarah mufakat. Disamping itu negara mengakui adanya
kebebasan dan kemerdekaan setiap individu namun tetap menghargainya.

Ideologi Liberal merupakan ideologi yang menjunjung kebebasan setiap individu


baik dalam bidang keagamaan, ekonomi maupun politik. Aliran ini lahir dari
6

tekanan agamaagama pada saat itu dan menginginkan adanya kebebasan mutlak.
Dalam prinsip Ideologi Libreal, negara tidak berhak mengatur urusan agama
masyarakatnya, yang artinya negara tidak akan ikut campur karena itu merupakan
urusan pribadi masing-masing. Prinsip yang lain dalam ideologi ini adalah
mengakui adanya hak asasi setiap warga negara secara mutlak dan menolak
pemerintahan totaliter. Dalam bidang ekonomi diserahkan pada kepentingan
perorangan sehingga sering terjadi kesenjangan dan masyarakatnya bersifat
individual. Dan seringkali rasa nasionalisme terbaikan.

Ideologi Sosialisme merupakan ideologi yang menciptakan hubungan erat antar


individu yang menciptakan rasa solidaritas tinggi dan kerja sama yang baik.
Karena dalam Ideologi ini hak-hak milik pribadi dan hak kepemilikan tanah telah
dhapuskan agar dapat melayani segala kebutuhan masyarakat. Jadi semua barang
adalah milik bersama. Selain itu, Ideologi Sosialisme juga menolak adanya
kapitalisme agar dapat meminimalisir terjadinya kesenjangan antara majikan
(borjuis) dan buruh (proletar) dan juga monopoli perdagangan dapat dihapuskan

D. FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA

Peran pancasila bukan hanya terletak pada aspek legal formal, namun juga
harus hadir dalam kehidupan masyarakat dan dari makna pancasila yang sangat
luas dalam kehidupan bermasyarakat dapat disimpulkan bahwa peran pancasila
dibagi menjadi dua yaitu :

1. Pancasila sebagai penuntun warga negara.


Yaitu setiap perilaku warga negara harus didasarkan pada
tuntunan moral yang ada pada Pancasila itu sendiri. Contohnya,
kasus pembunuhan atau pemerkosaan yang masih sering terjadi
di Indonesia menunjukan bahwa tuntunan moral yang masih
belum diketahui oleh kebanyakan orang. Seharusnya harus ada
norma norma penuntut yang lebih jelas, baik dalam bentuk
persuasif, imbauan maupun penjabaran nilai nilai pancasila ke
7

dalam produk hukum yang memberikan hukum yang jelas


ataupun hukuman yang setimpal kepada pelakunya agar
menjadi jera.

2. Pancasila sebagai penolakan terhadap nilai nilai yang tidak


sesuai.
Artinya Pancasila menjadi pagar pertama untuk melindungi
warga negara dari paham paham yang tidak sesuai dengan nilai
nilai yang berlaku di Indonesia. Contohnya, kasus terorisme
yang masih terjadi sampai sekarang yang bertujuan untuk
memaksakan kehendak seseorang dengan menggunakan
kekerasan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan nilai
toleransi berkeyakinan, hak – hak asasi manusia, dan semangat
persatuan yang sudah lama kita lakukan.

Pancasila berdasarkan pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa,


sehingga memenuhi syarat sebagai suatu ideologi. Sekalipun ideologi itu bersifat
terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat
memusnahkan atau meniadakan idelogi itu sendiri, yang merupakan suatu yang
tidak logis. Sedangkan dari makna dan peran pancasila dapat disimpulkan bahwa
fungsi Pancasila sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Artinya Pancasila berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk
menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar
manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya dan tidak
kalah penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Pancasila sebagai Filsafat Bangsa dan Negara Indonesia


Pancasila sebagai core philosophy negara Indonesia, sehingga
kensekuensinya merupakan esensi staatsfundamentalnorm bagi
reformasi konstitusionalisme. Nilai nilai dasar yang terkandung
8

dalam filsafat negara tersebut, sebagai dasar filosofis-ideologis


agar terwujudnya cita cita bangsa, baik dalam arti tujuan
prisnsip konstitusionalisme sebagai negara hukum formal.

3. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara.


Bahwa Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia yang
pada hakikatnya merupakan suatu pandaan hidup, kesadaran
dan cita - cita hukum serta cita – cita moral yang meliputi
suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia.

4. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.


Pancasila merupakan kumpulan ide, gagasan, keyakinan,
keperyaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut
dan mengatur warga negara dalam berbagai aspek kehidupan.

5. Pancasila sebagai Asas Persatuan dan Kesatuaan Bangsa


Indonesia
Pancasila berfungsi untuk membina, membangkitkan,
memperkuat dan mengembangkan persatuan dalam suatu
pertalian kebangsaan.
9

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan.2016.Pendidikan Pancasila, Edisi Revisi.Yogyakarta:Paradigma.

Agus, A. A.2017.Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era


Reformasi. Dari https://ojs.unm.ac.id/jo/article/download/2958/1608

Wikandaru, Reno. 2016. Landasan Otologis Sosialisme.Jurnal Filsafat,26(01),1‾


9. Dari https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/12627/9086

Alfian.1981. Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia

Sukarna.1981. Suatu Studi Ilmu Politik Ideologi. Bandung: Alumni

Anda mungkin juga menyukai