Anda di halaman 1dari 4

KISI KISI PPKN

1) Pancasila
Pancasila bermula dari peristiwa sidang BPUPKI yang diadakan pada tanggal 28 Mei-1
Juni 1945. BPUKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai dibentuk pada tanggal 29 April 1945 y
ang diketuai oleh KRT Dr Radjaman Wedyodiningrat. Pada siding tersebut terdapat 3
orang yang merumuskan 5 asa dasar negara yaitu Moh Yamin, Soepomo dan Soekarn
o yang masing masing berisikan :
- Moh Yamin :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

- Soepomo :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial

- Soekarno :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang maha Esa

BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rinci tentang r
umusan pancasilan, Para tokoh Panitiaa Sembilan itu adalah :
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebadjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K. H Abdul Wahid Hasyim

Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam piagam Jakarta atau Jakarta charter
pada 22 Juni 1945 yang berisikan :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluk
nya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Namun perumusan soal dasar negara belum selesai karena masih timbul perdebatan ant
ara kelompok kebangsaan dan kelompok islam. Saat rapat panitia perancangan UUD pad
a tanggal 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan terutama kewajiban mela
kukan syariat buat pemeluk-pemeluknya.
Setelah melakukan berbagai kompromi akhirnya Pancasila dinyatakan sah sebagai dasar
negara Indonesia dalam siding BPUPKI. Penetapan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir
Pancasila yang dicetuskan oleh Soekarno.

2) Fungsi Pancasila
Pancasila memiliki peran dan fungsi sebagai Way of life atau pandangan bangsa Indo
nesia. Hal ini mengandung makna bahwa semua kegiatan di segala lini kehidupan har
us sesuai dengan sila sila dari Pancasila.
Fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara yakni sebagai dasar negara, ideologi neg
ara, pandangan hidup, jiwa berbangsa dan bernegara, kepribadian bangsa, sumber h
ukum, cita cita dan tujuan negara, hingga falsafah hidup bangsa Indonesia.

3) Nilai nilai Pancasila


- Nilai ketuhanan
- Nilai kemanusiaan
- Nilai persatuan
- Nilai kerakyatan
- Nilai keadilan

4) Pengamalan Pancasila
- Sila ke 1 : Berdoa, bersyukur, toleransi beragama, mengamalkan ajaran agama, me
njaga lingkungan sebagai ciptaan Tuhan.
- Sila ke 2 : Menjunjung hak asasi manusia, menghormati pendapat orang lain, men
olong sesame yang membutuhkan, bersikap sopan, menghindari diskriminasi
- Sila ke 3 : Menghargai keberagaman budaya, berpartisipasi dalam gotong royong,
menjaga persatuan, menghormati lambing negara, menjalin persahabatan antar e
tis.
- Sila ke 4 : Musyawarah, mendukung demokrasi, menjunjung keadilan, tidak muda
h terprovokasi
- Sila ke 5 : Mengutamakan keadilan, menghormati hak asasi manusia, berperan ak
tif dalam kegiatan sosial, mendorong kesetaraan

5) Ideologi di dunia
- Ideologi Kapitalisme yang dikemukakan oleh Adam Smith, berisikan kepada pengu
asaan modal oleh pihak swasta yang dimana negara tidak berhak mengatur dan
membuat undang undang yang dapat mempersulit jalan mereka.
- Ideologi Liberalisme, yang menekankan kebebasan kepada setiap golongan untuk
dapat mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa ada larangan dari pihak lain.
- Ideologi Marxisme adalah bentuk perlawanan Karl Marx terhadap ketidakadilan s
ystem ideologi Kapitalisme kepada kaum buruh.
- Ideologi Sosialisme dapat diidentikkan dengan ideologi komunisme, karena berpri
nsip yaitu sama sama aka mengutamakan segala kepemilikan dan tidak mengakui
adanya kepemilikan individu.
- Ideologi Nasionalisme, mengibaratkan kepada kedaulatan negara sebagai hal yang
mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pihak manapun.
- Ideologi demokrasi, Demos artinya rakyat dan Kratos artinya Kekuasaan. Jadi dem
okrasi adalah kekuasaan tertinggi yang ada di tangan rakyat.
- Ideologi Feminisme, ideologi yang menitikberatkan kepada seorang Perempuan b
ahwa Perempuan tidak boleh sekolah serta berpolitik.
- Ideologi Anarkisme, ideologi ini menitikberatkan kepada individu, dimana sebuah
tatanan Negara dan politik dianjurkan untuk dibubarkan dan digantikan dengan Ti
ndakan kesukarelaan.

6) Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila merupakan nilai nilai luhur budaya dan religious bangsa Indone
sia. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi, Ideol
ogi Pancasila adalah Kumpulan nilai nilai atau norma yang berdasarkan sila sila Pa
ncasila. Hal ini diakui sebagai ideologi negara resmi Indonesia dan tercantum dala
m Pembukaan Undang Undang dasar 1945.

7) Bentuk ancaman terhadap Ideologi Pancasila dikarenakan kehadiran ideologi kom


unisme mengancam ideologi Pancasila dan sudah ditolak secara tegas oleh bangs
a Indonesia. Selain itu di era yang sudah modern ini bentuk ancaman nya adalah P
engarung globalisasi yang meliputi perubahan sosial dan budaya serta teknologi d
an media sosial.

8) Pasal 29
Isi Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 :
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya m
asing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Makna Pasal 29 Ayat 1 Berdasar pada sila pertama Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang
Maha Esa”, pasal 1 menjadi pemersatu bangsa dan menjadi salah satu nilai penting d
alam perjuangan kemerdekaan. Secara denotatif, Anda dapat menangkap, pasal 1 me
njelaskan tentang bangsa Indonesia yang melarang ketidakpercayaan terhadap Tuhan
seperti ateisme. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan ketuhanan d
an tidak mementingkan salah satu agama dan tidak sekuler.

Makna Pasal 29 Ayat 2 memiliki makna negara menjamin kemerdekaan penduduknya


untuk beragama dan beribadah. Artinya, negara akan melindungi, menjamin, membi
na, dan mengarahkan kehidupan beragama sesuai dengan kepercayaan yang dianutn
ya. Pemerintah bertugas memberikan bimbingan dan pembinaan pada seluruh agam
a di Indonesia tanpa membeda-bedakannya. Pemerintah juga bertugas menjamin kea
manan, kenyamanan beragama masyarakatnya, dan juga memelihara kerukunan anta
rumat.

Anda mungkin juga menyukai