Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA

Sejarah Pancasila
- Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai).
- BPUPKI dibentuk 1 Maret 1945. Terdiri dari 62 orang Indonesia dan 7 orang Jepang.
- BPUPKI terdiri
- Ketua BPUPKI : Dr. KRT. Radjiman Wedyoningrat.
Wakil Ketua BPUPKI : Ichibangase Yosio (Jepang) & RP. Soeroso.
- BPUPKI mengadakan 2 kali sidang resmi & 1 kali sidang tidak resmi, membahas tentang
dasar negara.
- Sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei – 1 Juni 1945.
- Tanggal 29 Mei 1945, Moh Yamin mengusulkan:
Lisan Tertulis
1. Peri Kebangsaan 1. Ketuhanan YME
2. Peri Kemanusiaan 2. Persatuan Indonesia
3. Peri Ketuhanan 3. Rasa Kemanusiaan yg Adil & Beradab
4. Peri Kerakyatan 4. Kerakyatan yg dipimpin o/ hikmat Kebijaksanaan dlm
5. Kesejahteraan Rakyat Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Tanggal 31 Mei 1945, Prof Dr. Mr. Soepomo, SH mengusulkan :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir & batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
- Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno, menyampaikan rumusan diberi nama Pancasila,
sebagai hari lahirnya Pancasila:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat & Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yg berkebudayaan
- Soekarno berpendapat 5 sila tsb diperas menjadi Trisila (Sosio Nasionalisme, Sosio
Demokrasi, Ketuhanan), lalu diperas lagi menjadi Ekasila (Gotong Royong).
- Pada sidang pertama BPUPKI belum mencapai kata sepakat ttg dasar negara, shg
dibentuklah Panitia Sembilan untuk menuntaskan masukan ttg dasar negara.
- Panitia Sembilan diketuai Ir. Soekarno dgn anggota :
1. Moh. Hatta 5. K.H Kahar Moezakir (Islam)
2. A.A Maramis 6. H. Agoes Salim (Islam)
3. Soebarjo 7. R. Abikusno Tjokrosoejoso (Islam)
4. K.H Wachid Hasjim (Islam) 8. Moh. Yamin
- Tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan rapat di rumah Soekarno Jl.
Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Lalu, ditetapkan hasil sidangnya yang didalamnya
mencakup rumusan hukum dasar serta rumusan dasar negara.
Rumusan tsb dinamai Piagam Jakarta oleh Mr. Mohammad Yamin. :
1. Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yg adil & beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yg dipimpin o/ hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila sah menjadi dasar negara yg mengikat. Namun, ada
bagian yg diubah dari “KeTuhanan, dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan YME” yg diprakarsai oleh Moh. Hatta setelah
menerima keberatan dari utusan yg berasal dari Indonesia Timur.
- Setelah rumusan Pancasila diterima sbgai dasar negara Indonesia secara resmi dokumen
penetapannya :
1. Rumusan 1 : Piagam Jakarta (Jakarta Charter)  22 Juni 1945
2. Rumusan 2 : Pembukaan UUD  18 Agustus 1945
3. Rumusan 3 : Mukaddimah Konstitusi RIS  27 Desember 1949
4. Rumusan 4 : Mukaddimah UUDS  15 Agustus 1950
5. Rumusan 5 : Rumusan ke-2 yg dijiwai rumusan ke-1 (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli
1959)
- Sidang BPUPKI ke-2 pada 10 – 17 Juli 1945 membahas RUUD.
- Rumusan Pancasila yg ada di Pembukaan UUD 1945 ialah rumusan yg ditetapkan o/wakil-
wakil bangsa Indonesia tgl 18 Agustus 1945 dlm sidang PPKI.
- Tap MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu satu kesatuan yg bulat & utuh dari kelima
silanya, karena masing2 sila tidak dapat dipahami dan diberi arti sendiri2, terpisah dari
keseluruhan sila2 lainya. Memahami/memberi arti setiap sila2 secara terpisah akan keliru
ttg Pancasila.

Proses Kelahiran Pancasila :


Rumusan Soekarno (1 Juni 1945) dlm sidang BPUPKI  Rumusan Panitia Sembilan (22
Juni 1945) dlm Piagam Jakarta  Rumusan Pembukaan UUD’45 (18 Agustus 1945)
disahkan oleh PPKI.

Pancasila Sebagai Ideologi Negara


-
- Pancasila sebagai ideologi mencakup :
1. Dimensi Idealitas  maknanya krn Pancasila mengandung nilai2 yg dianggap baik &
benar o/ khususnya masyarakat Indonesia & umumnya manusia secara universal.
2. Dimensi Normatif  nilai2 dasar dlm Pancasila dijabarkan dlm norma2 dan aturan2
yg tersusun dlm aturan perundangan yg berlaku di Indonesia.
3. Dimensi Realitas  ideologi Pancasila mencerminkan realitas hidup di masyarakat
shg tidak bertentangan dgn tradisi, adat istiadat, budaya, agama dlm masy Indonesia.
- Pancasila merupakan ideologi terbuka.
- Ideologi ada 2 yaitu :
1. Terbuka : nilai2 dan cita2nya tidak dipaksakan dari luar melainkan digali dari
masyarakat itu sendiri dan hasil musyawarah dari masyarakat tsb.
2. Tertutup : isinya bukan berupa nilai2 & cita2 tertentu namun terdiri dari tuntutan
konkret & operasional yg keras, mutlak orang harus taat thp ideologi tsb.

Sistem Nilai yang Terdapat dalam Pancasila

-Sistem Nilai : buah pemikiran yg menyeluruh yg ada dlm pemikiran seseorang/masyarakat


dlm skala mayoritas ttg sesuatu yg baik, berharga, penting dlm berkehidupan.
-Fungsi sistem nilai : pedoman hidup masyarakat.
-Nilai2 dlm Pancasila : ketuhanan, kemanusiaan, persatuan kerakyatan, keadilan bersifat
universal, bersifat objektif (nilai2 diakui o/ negara2 lain).
-Nilai Pancasila bersifat objektif :
1. Hakikat dlm setiap sila bersifat universal dan abstrak.
2. Nilai2 dlm Pancasila sudah ada sejak dulu, masa kini, masa datang bagi bangsa
indonesia tercermin dlm adat istiadatnya, kebudayaan, tata hidup bernegara &
beragama.
3. Pancasila termasuk sumber hukum positif krn memenuhi syarat2 sebagai pokok
kaidah negara yg mendasar. Secara hierarki Pancasila berkedudukan paling tinggi.
Secara objektif tdk dpt diubah secara hukum, shg melekat pada kelangsungan hidup
negara. Jika Pancasila diubah sama saja membubarkan negara Proklamasi 17 Agt
1945.
-Pancasila bersifat subjektif, bahwa nilai2 Pancasila terlekat pada pembawa dan pendukung
nilai Pancasila itu sendiri, yaitu masyarakat, bangsa, dan negara. Penjelasan nilai2
Pancasila bersifat subjektif :
1. Bangsa Indonesia sebagai kausa materialis krn nilai2 dlm Pancasila timbul dari bangsa
Indonesia sendiri. Pancasila beda dgn ideologi lain, ideologi lain adl hasil pemikiran
orang/filsafat seseorang sedangkan Pancasila lahir dari refleksi filosofis bangsa
Indonesia thp kehidupan sosio-kulturan & religius masyarakat Indonesia.
2. Nilai2 Pancasila ialah pandangan hidup bagi bangsa Indonesia shg menjadi identitas
bangsa yg diyakini sebagai sumber kebenaran, kebaikan, keadilan & kebijaksanaan
dlm hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Nilai2 dlm Pancasila sesuai dgn hati nurani bangsa Indonesia, krn bersumber dari
kepribadian bangsa.
-Nilai2 dlm Pancasila ialah das sollen atau cita2 ttg kebaikan yg harus diwujudkan menjadi
kenyataan atau das sein.
-Nilai2 dlm Pancasila harus diwujudkan dlm produk tata perundangan yg berlaku di
Indonesia.
-Tugas negara sebagai institusi :
1. Melindungi seluruh warga negara, salah satunya membuat aturan hukum.
2. Menciptakan kesejahteraan sosial.
Bentuk dan Susunan Pancasila

-Bentuk Pancasila :
1. Satu kesatuan yg utuh. Masing2 sila punya pengertian yg baru tapi kelima sila tidak
dapat dilepas antara satu dgn yg lainnya. Sehingga hubungan antara sila2 dlm
Pancasila ialah hubungan yg organis.
2. Unsur2 yg membentuk Pancasila bersifat mutlak & membentuk kesatuan, bukan
unsur komplementer. Salah satu sila kedudukannya tidak lebih rendah dari sila
lainnya. Tapi, pada sila ke-1 ialah sila Ketuhanan tetap merupakan causa prima,
namun sila lain bukan berarti dikesampingkan.
3. Sebagai satu kesatuan yg mutlak, sila2 dlm Pancasila tidak dapat ditambah/dikurangi.
-Pancasila sebagai sistem nilai tersusun atas urutan logis keberadaan unsur2nya. Susunannya
:
1. Tuhan disebut causa prima atau sebab pertama, yaitu sebab yg tdk disebabkan o/
segala sesuatu.
2. Sila Kemanusiaan yg Adil & Beradab di posisi ke2 karena yg akan mencapai
tujuan/nilai yg didambakan manusia sebagai pendukung & pengemban nilai2 tsb.
3. Dalam konteks sila ke-2, manusia bersifat monodualis. Yaitu makhluk yg punya
susunan kodrat (jasmani & rohani), sifat kodrat (individu & sosial), kedudukan kodrat
(makhluk otonom & makhluk Tuhan).
4. Sila ke-3 dibentuk setelah prinsip2 kemanusian menjadi landasan. Untuk mencapai
tujuan yg didambakan manusia harus membentuk masyarakat/negara & adanya
persatuan tsb. Persatuan dibentuk bukan atas dasar persamaan suku, bangsa, agama.
TAPI faktor historis dan etis.
Faktor historis : persamaan sejarah, senasib, sepenanggungan.
Faktor etis : atas dasar keinginan luhur u/ mencapai cita2 moral sebagai bangsa
merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.
5. Sila ke-4 bermaksud cara2 yg harus ditempuh o/ suatu negara jika ingin mengambil
kebijakan. Kekuasaan bukan berasa dari warisan tapi rakyat. Rakyat yg berdaulat.
6. Sila ke-5, ialah tujuan dari Indonesia yg merdeka.

Makna Setiap Sila Dalam Pancasila

1. Makna Sila Ketuhanan YME


a. Adanya causa prima (sebab pertama), Tuhan YME.
b. Penduduk memeluk agama & beribadah menurut agamanya masing2.
c. Tidak memaksa warga untuk beragama tertentu, tapi WAJIB memeluk agama sesuai
hukum yg berlaku.
d. Atheisme dilarang hidup & berkembang di Indonesia.
e. Menjamin berkembang & tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi
antarumat beragama.
f. Negara memberi fasilitator u/ tumbuh kembangnya agama & iman warga serta
menjadi mediator ketika ada konflik antar agama.
g. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan & ketakwaannya kpdTuhan YME.
h. Manusia Indonesia percaya & takwa kpd Tuhan YME, sesuai agama & kepercayaan
masing2 menurut dasar Kemanusiaan yg Adil & Beradab.
i. Mengembangkan sikap saling menghormati & bekerjasama antara pemeluk agama
dgn penganut kepercayaan yg berbeda kepada Tuhan YME.
j. Membina kerukunan hidup di antara umat beragama & kepercayaan kpd Tuhan YME.
k. Agama & kepercayaan thd Tuhan YME ialah masalah pribadi manusia dgn Tuhan YME.
l. Mengembangkan sikap saling menghormati dlm menjalankan ibadah sesuai dgn
agama & kepercayaan masing2.
m. Tidak memaksakan suatu agama & kepercayaan thp Tuhan YME kpd org lain.

2. Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


a. Menempatkan manusia sesuai hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Kemanusiaan
punya sifat universal.
b. Menjunjung tinggi kemerdekaan hak segala bangsa. Mengandung prinsip
menolak/menjauhi rasialisme yaitu sesuatu yg bersumber pada ras kemudia
mengusahakan kebahagiaan lahir batin.
c. Mewujudkan keadilan & peradaban yg tidak lemah.
d. Mengakui & memperlakukan manusia sesuai harkat & martabatnya sebagai makhluk
Tuhan YME.
e. Mengakui persamaan derajad, hak & kewajiban asasi manusia tanpa membedakan
suku, keturunan, agama, dsb.
f. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
g. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa.
h. Mengembangkan sikap tidak semena-mena kpd org lain.
i. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
j. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
k. Berani membela kebenaran & keadilan.
l. Bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.
m. Mengembangkan sikap saling menghormati dan kerja sama dgn bangsa lain.

3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia


a. Nasionalisme.
b. Cinta bangsa & tanah air.
c. Menggalang persatuan & kesatuan bangsa.
d. Menghilangkan penonjolan kekuatan/kekuasaan, keturunan & warna kulit.
e. Menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan.
f. Mampu menempatkan persatuan & kesatuan serta kepentingan & keselamatan
bangsa & negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi &
golongan.
g. Sanggup rela berkorban u/ kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
h. Mengembangkan rasa cinta pada tanah air & bangsa.
i. Mengembangkan rasa kebanggan berkebangsaan & bertanah air Indonesia.
j. Memelihara ketertiban dunia yg berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, &
keadilan sosial.
k. Mengembngkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
l. Memajukan pergaulan demi persatuan & kesatuan bangsa.

4. Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
a. Hakikat dari sila ini adl demokrasi. Artinya dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
b. Permusyawaratan, ialah mengusahakan keputusan bersama secara bulat lalu
melakukan tindakan. Demokrasi yg berdasarkan Pancasila ialah kebulatan mufakat
sbg hasil kebijaksanaan.
c. Keputusan bersama dilakukan secara bulat dan kejujuran bersama.
d. Beda demokrasi Indonesia dan barat ada pada PERMUSYAWARATAN.
Permusyawaratan dilakukan utk menghasilkan keputusan yg bulat.
e. Setiap warga negara Indonesia punya kedudukan, hak, & kewajiban yg sama.
f. Tidak boleh memaksakan kehendak kpd org lain.
g. Utamakan musyawarah dlm mengambil keputusan utk kepentingan bersama.
h. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
i. Menghormati setiap keputusan yg dicapai dlm musyawarah.
j. Dengan iktikad baik & rasa tanggung jawab menerima & melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
k. Dalam musyawarah utamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
l. Musyawarah dilakukan dgn akal sehat & sesuai hati nurani yg luhur.
m. Keputusan yg diambil dpt dipertanggungjawabkan kpd Tuhan YME, menjunjung tinggi
harkat & martabat manusia, nilai2 kebenaran & keadilan mengutamakan persatuan &
kesatuan demi kepentingan bersama.
n. Memberikan kepercayaan kpd wakil2 yg dipercayai utk melaksanakan
permusyawaratan.

5. Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
a. Kemakmuran yg merata bagi seluruh rakyat dlm arti dinamis dan meningkat.
b. Seluruh kekayaan alam dsb dipakai utk kebahagiaan bersama menurut potensi msg2.
c. Melindungi yg lemah agar kelompok masyarakat dpt bekerja sesuai bidangnya.
d. Mengembangkan perbuatan yg luhur, yg mencerminkan sikap & suasana
kekeluargaan & kegotongroyongan.
e. Mengembangkan sikap adil thp sesama.
f. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
g. Menghormati hak orang lain.
h. Suka memberi pertolongan kpd orang lain agar dpt berdiri sendiri.
i. Tidak menggunakan hak milik utk hal2 yg bersifat pemborosan & gaya hidup mewah.
j. Tidak pakai hak milik utk usaha2 yg bersifat pemerasan thp org lain.
k. Tdk pakai hak milik yg bertentangan/ merugikan kepentingan umum.
l. Suka bekerja keras.
m. Menghargai hasil karya org lain yg bermanfaat bagi kemajuan & kesejahteraan brsm.
n. Melakukan kegiatan dlm rangka mewujudkan kemajuan yg merata & berkeadilan
sosial.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma : kerangka berfikir mengenai bagaimana hal2 esensial dilakukan.


1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembagunan Pendidikan
- Pendidikan nasional HARUS dipersatukan atas dasar Pancasila.
- Penyelesaian masalah pendidikan, sistem2 aliran2 ajaran, teori, filsafat, pratik TIDAK
SEMESTINYA berasal dari luar.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembagunan Ideologi
- Mempunyai dimensi realitas, idealitas, fleksibilitas.
- Menghendaki adanya dialog yg tiada hentinya dgn tantangan masa kini & masa
depan dgn tetap mengacu kpd pencapaian tujuan nasional.
3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembagunan Hukum
- Sistem hukum menurut wawasan Pancasila ialah bagian integral dari keseluruhan
sistem kehidupan masyarakat sebagai satu keutuhan dan berkaitan dgn sistem
lainnya.
4. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Memberikan Ketentuan Mendasar
- Sistem hukum berdasarkan nilai2 pancasila sebagai sumberya.
- Sistem hukum menunjukkan maknanya mewujudkan keadilan.
- Sistem hukum punya fungsi menjaga dinamika kehidupan bangsa.
- Sistem hukum menjamin proses realisasi diri warga dlm proses pembangunan.
5. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Beragama
- Ke arah pandangan pemahaman agama yg lebih luas.
- Kemampuan utk menghayati nilai2 kemanusiaan yg adil & beradab serta hidup dlm
masyarakat plural.
- Ke arah toleransi antarumat beragama.
- Ke arah pemahaman lebih kuat & menyeluruh ttg agama yg dianut shg menciptakan
pemikiran yg toleran.
- Ke arah kepekaan & keprihatinan thp masalah2 sosial.
6. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu & Teknologi
- Martabat manusia sebagai subjek tidak boleh diperalat utk kepentingan iptek/riset.
- Menghindari prinsip merugikan agar tdk berefek mengancam manusia itu sendiri.
- Iptek sedapat mungkin membantu manusia melepaskan kesulitan2 hidupnya.
- Hindari monopoli iptek.
- Harus adanya kesamaan antara ilmuwan dan agamawan, bahwa iman memancar
dlm ilmu sebagai usaha memahami takdir ilahi, & ilmu menerangi jalan yg telah
ditunjukkan oleh iman.
7. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
- Penerapan & pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama,
ekonomi, dan kehidupan sehari-hari.
- Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) dlm pengambilan keputusan.
- Melaksanakan keadilan sosial & prioritas kerakyatan berdasarkan konsep
mempertahankan persatuan.
- Dlm mencapai keadilan memakai pendekatan kemanusiaan yg adil & beradab.
- Tidak dapat tidak ; nilai2 keadilan sosial, demokrasi, persatuan, kemanusiaan
(keadilan-keberadaban) bersumber pda nilai Ketuhanan YME.
Implementasi Pancasila perlu direkonstruksi dlm pewujudan masyarakat-warga (civil
society) yg mencakup masyarakat tradisional (asal etnik, budaya, agama, golongan),
masyarakat industrial, dan purna industrial. Nilai2 sosial politik yg dijadikan moral baru
masyarakat informasi :
- Toleransi
- Transparansi hukum & kelembagaan
- Kejujuran & komitmen
- Bermoral berdasarkan konsensus
8. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi
- Sistem ekonomi berdasar pada moralitas (Sila ke-1) dan kemanusiaan (Sila ke-2).
- Sistem ekonomi yg berdasar pada Pancasila ialah sistem ekonomi kerakyatan berasas
kekeluargaan.
- Pembangunan ekononi harus menghindari dari persaingan bebas, monopoli, &
bentuk lainnya yg menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan warga
negara.
- Paradigma pembangunan ekonomi mengacu pada sila ke-4 dan pengembangan
sistem ekonomi Indonesia.
- Politik/kebijakan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan perekonomian
nasional yg berkeadilan bagi warga (tdk seperti Orde Baru yg berpihak pada
konglomerat).
- Ekonomi kerakyatan memberikan dukungan & pengembangan ekonomi rakyat
seperti koperasi, usaha kecil, & menengah sebagai pilar utama pembangunan
ekonomi nasional.
- Ekonomi kerakyatan akan mengembangkan program2 konkrit pemerintah daerah di
era otonomi daerah yg lebih mandiri & mewujudkan keadilan pemerataan
pembangunan daerah.
Tambahan :
- Pancasila merupakan Philosofische Gronslog : Sumber dari segala sumber hukum
(yurisprudensi hakim, uu, hukum formal, traktat).
- Pancasila bersifat : aktual, konkret, fleksibel, antisipatif.
- Pancasila : ideologi dan lambang negara republik Indonesia.
- Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ditetapkan pada tanggal 22 Maret
1978 dan terkandung dalam TAP MPR No. II/MPR/1978. Nilai dan norma-norma yang
terkandung dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa) berdasarkan ketetapan tersebut berjumlah 36 butir dan pada tahun 1994
diuraikan kembali oleh BP-7 Pusat menjadi 45 butir.
- Asal mula yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan sehari-hari bangsa
Indonesia disebut sebagai asal mula tidak langsung yang dapat dirinci sebagai berikut:
a. Unsur-unsur dalam Pancasila belum secara langsung dirumuskan menjadi dasar filsaft
negara
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
sebelum membentuk negara
c. Asal mula tidak langsung Pancasila hakikatnya berasal dari bangsa Indonesia itu
sendiri
- Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara didasarkan pada Ketetapan MPRS
No.XX/MPRS/1966 (jo Ketetapan MPR No.V/MPR/1973, jo Ketetapan MPR
No.IX/MPR/1978) yang menjelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia yang pada hakikatnya adalah
merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral
yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia
- Lambang Garuda Pancasila ditetapkan sebagai lambang negara berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 66 tahun 1951 tanggal 17 Oktober 1951

Anda mungkin juga menyukai