Anda di halaman 1dari 147

Hendi Sastra Putra, S.H., M.

H
.
PANCASILA
DESKRIPSI MATA KULIAH
MEMBERIKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DLM MEMAHAMI
PANCASILA SBG. DASAR NEGARA DLM MELAKSANAKAN
KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA
POKOK BAHASAN:
PANCASILA SBG. FALSAFAH DLM PRAKTIK, UUDNRI 1945
& GBHN SBG. LANDASAN PEMBANGUNAN NASIONAL,
PANCASILA SBG. LANDASAN PRAKTIK
STANDAR KOMPETENSI:
MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENGAMALKAN
PANCASILA SBGAI: FALSAFAH KEHIDUPAN BANGSA,
LANDASAN PEMBANGUNAN, LANDASAN PREKTIK
KOMPETENSI DASAR;
MHSW MAMPU MENJELASKAN PANCASILA SBG:
FALSAFAH BANGSA, LANDASAN PRAKTIK KEBIDANAN,
UUDNRI-GBHN SBG. LANDASAN PEMBANGUNAN, MHSW
MAMPU MENGAMALKAN PANCASILA SBG. LANDASAN
PEMBANGUNAN DAN KEHIDUPAN SERTA SBG. LANDASAN
DLM PRAKTIK
TUJUAN PEND. PANCASILA

 MEMAHAMI & MENGAMALKAN PANCASILA


& UUD DLM KEHIDUPAN
 MEMAHAMI TTG BERAGAM MASALAH YG
MENDASAR DLM KHDUPAN BERMASY,
BERBANGSA,BERNEGARA YG HENDAK
DIATASI DG PEMIKIRAN BERDASARKAN
PANCASILA
 PEMUPUK SIKAP. PERILAKU YG SESUAI
DG NILAI-NILAI PANCASILA
 MEMBANTU MHSW DL PROSES
BELAJAR, BERFIKIR MEMECAHKAN
MASALAH DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pertemuan ke 1.Penghayatan dan
pengamalan Pancasila

- Perlunya Penghayatan dan pengamalan


Pancasila
- Butir-butir Penghayatan dan pengamalan
Pancasila
- Pola pelaksanaan Penghayatan dan
pengamalan Pancasila
Mengapa perlunya Penghayatan dan
pengamalan Pancasila?

Memberikan tuntunan dan pegangan hidup,


sikap dan tingkah laku yg sesuai dengan
nilai-nilai & budaya bangsa Indonesia kpd
seluruh bangsa Indonesia, serta utk
melestarikan nilai-nilai budaya bangsa.

Menyiapkan SDM yang berkualitan secara


imtaq dan iptek (afektif dan kognitif) dalam
kancah globalisasi. (mempersiapkan SDM
yg berbudaya/berperadaban kuat)
Terjadinya  akulturisasi (pembauran nilai-nilai
budaya di dunia, yang ada plus-minusnya)
sementara bangsa Indonesia sedang
berkembang, dalam melanjutkan perjuangan
bangsa Indonesia utk menemukan dan
mengembangkan budaya nasional.
Beberapa ideologi yg “kurang pas” dengan
Pancasila seperti: Liberalisme, komunisme,
dan penyalahgunaan agama
Alih generasi, industrialisasi global dll.
Butir-butir P4
Sila Pertama. Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia (BI) menyatakan kepercayaan
dan ketaqwaan kpd TYME
2. Ketaqwaannya sesuai kepercayaannya masing-
masing
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati,
kerjasama antar pemeluk agama
4. Membina kerukunan hiudup antar umat beragama
5. Kepercayaankpd TYME adalah masalah pribadi
manusia dan TYME
6. Mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan dlm beribadah masing-masing
7. Tidak memaksakan suatu agama kpd org lain.
Sila Ke 2. Kemanusia yg adil & beradab
1. Mangakui dan memperlakukan manusia sesuai dg
harkat & martabat sbg makhlukTYME
2. Mengakui persamaan derajat, hak & kewajiban
asasi setiap manusia tanpa membedakan suku,
ras, warna kulit dsb.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
4. Mengembangkan sikap tenggang rasa
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusia
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8. Bangsa Indonesia adlh bagian umat slrh manusia
9. Mengembangkan sikap hormat menghormati antar
bangsa.
Sila ke 3 Persatuan Indonesia
1. Menempatkan persatuan dan kesatuan utk
kepentingan bangsa dan negara
2. Sanggup, rela berkorban utk kepentingan
ngr.
3. Mengembangkan rasa cinta tanah air Ind.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan tanah
air Indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia
6. Mengembangkan persatuan Indonesia.
7. Memajukan pergaulan demi kesatuan dan
persatuan bangsa.
Sila ke 4 Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm
permusyawrt./perwakilan
1. Warga negara mempunyai kedudukan, hak&kewajian yg sama
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kpd orang lain
3. Mengutamakan musyawarah
4. Musyawarah mengutamakan kekeluargaan.
5. Mengormati keputusan dg musyawarah.
6. Dengan itikad baik & rasa t.jawab menerima, melaksanakan
keput.musyawarah
7. Musyawarah utk kepentingan bersama
8. Musyawarah dilakukan dg akal sehat & sesuai dg hati nurani
9. Keputusan harus dapt dipert.jawabka kepa TYME
10. Memberikan kepercayaan kpd wakil-wakil utk melaksanakan
musyawarah.
Sila ke 5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
1. Mengembangkan perbuatan yg luhur, sikap kekeluargaan
dan gotong royong
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain
5. Suka memberi pertolongan,
6. Tidak melakukan pemerasan thdp org lain
7. Tidak bersikap boros
8. Tidak bersikap merugikan orang umum
9. Suka bekerja keras
10. Suka menghargai hasil karya org lain yg bermanfaat
11. Suka kegiatan utk mewujudkan kemajuan dan keadilan
sosial.
Pertemuan ke 2. Penyusunan dan rumusan
UUDNRI 1945

-Pengertian UUDNRI 1945

Apa itu konstitusi, undang-undang dasar,


hukum dasar, undang-undang dan peraturan
pelaksana lainnya.

-Kedudukan dan Sifat UUDNRI 1945


Bedakan antara konstitusi, undang-undang dasar, hukum dasar,
undang-undang dan peraturan pelaksana lainnya.

Konstitusi itu ada dua tertulis dan tidak tertulis, yang tertulis=UUD
yang tidak tertulis itu konvensi/kebiasaan yang berlaku dlm
berbangsa dan bernegara.
UUD=norma dasar/hukum dasar (staatsfundamental norm)
Pancasila yg terkandung dlm UUD sebagai Norma
fundamental/cita hukum/grundnorm/basicnorm (norma dasar
yg masih bersifat prinsip nilai-nilai moral), sebagai dasar
pembentuk sistem hukum di Indonesia.
Undang-undang=aturan hukum yg dibuat oleh lembaga legislatif
Peraturan lain =aturan yang dibuat oleh pejabat administrasi
negara untuk melaksanakan undang-undang
Perundang-undangan =seluruh peraturan yang berlaku dalam
negara
Hukum negar=semua aturan yg dikeluarkan atas nama negara.
PENYUSUNAN UUDNRI 1945
Bulan September 1944 Jepang berniat akan
memberi kemerdekaan kpd bangsa Indonesia,
dg membentuk badan yg dideri nama Dokuritzu
Jubi Choosakai/Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonsia (BPUPKI) pd
tgl 29 April 1945. diresmikan 28 Mei 1945.
BPUPKI bersidang 2 kali, 1) 29 Mei s/d 1 Juni
1945. 2) 10 Juli s/d 17 Juli 1945.
Sidang pertama Dr.Radjiman (ketua)
menanyakan apa dasar negara Indonesia
setelah merdeka.
Negara lain ada dasarnya individualisme,
liberalisme, kapitalisme,
PROSES PERUMUSAN UUDNRI 1945
SIDANG PERTAMA DASAR NEGARA YG
DIBENTUK YAITU: PERI KEBANGSAAN, PERI
KEMANUSIAAN, PERI KERAKYATAN, DAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT.
ADA YG MENGUSUSLKAN SCR TERTULIS:
1. KETUHANAN YG MAHA ESA
2. KEBANGSAAN PERSATUAN INDONESIA
3. RASA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB,
4. KERAKYATAN YG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DLM PERMUSYARAWARATAN
PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA
Dr. Soepomo mengajukan:
1. Persatuan/nasionalisme
2. Kekeluargaan
3. Takluk pada Tuhan
4. Musyawarah, dan
5. Keadilan rakyat.
Ir.Soekarno usul dasar negara diberi nama Pancasila:
1. Kebangsan Indonesia,
2. Internasionalisme/peri kemanusiaan
3. Mufakat/demokrasi
4. Kesejahteraan sosial, dan
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
22 Juni 1945 dirumah Soekarno, panitia (9)
sembilan menghasilkan “rancangan
Mukadimah Hukum Dasar” oleh Moch.Yamin
diberinama “jakarta Charter”/ “Piagam Jakarta”
Dalam mukadimah tercantum Pancasila pada
paragraf keempat:
a. Ketuhanan dg kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
b. Kemanusia yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dlm permusyawaratan
perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rancangan Hukum Dasar
Panitia Perancang Hukum Dasar terdiri 19
orang yg dibentuk 11 Juli 1945. UUD
Awal Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan diganti
dg Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) tgl 7 Agustus 1945, sesuai
usul BPUPKI, PPKI menyelesaikan tugas
BPUPKI, paragraf keempat baris ke delapan
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
dihilangkan diganti dengan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tgl 17
Agustus 1945 (berdirinya negara/defacto)
belum memiliki UUD/belum de yure

Rancangan Hukum Dasar menjadi UUD


dikeluarkan secara resmi/de yure baru tgl 18
Agustus 1945
Kedudukan dan Sifat UUDNRI 1945

UUDNRI 1945=Keseluruhan naskah yg terdiri:


Pembukaan (4 alenia) batang tubuh (Psl.1-37),
4 Psl. Peraturan peralihan dan 2 ayat aturan
tambahan serta Penjelasan UUDNRI 1945.
(termuat dlm Berita Republik Indonesia No. 7
tgl 15 Februari 1946)
Kedudukan UUD 1945 (staatsfundamental norm)
sbg: Kaedah pundamental negara/Dasar
penyelenggaraan negara, bagian hukum
positif/hukum tertinggi, dasar pembentukan
peraturan per-UU dibawahnya (tertib hukum yg
ada dibawahnya)
Sifatnya singkat dan supel (termuat dlm
penjelasan), hanya terdiri dari 37 pasal
Pertemuan ke 3. Lanjutan
- Pokok-pokok pikiran yg terkandung dlm
batang tubuh UUDNRI 1945
- Pandangan umum ttg sistem ketatanegaraan
berdasarkan Pancasila dan UUDNRI 1945
Pokok-pokok pikiran yg terkandung dlm batang tubuh
UUDNRI 1945
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dg berdasar atas
persatuan dg mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran yg
terkandung adalah bangsa Indonesia itu satu, tidak
dapat dipecah-pecah.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
3. Negara yang berkedaulatan rakyat
4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusia yang adil dan
beradab.
(pokok pikiran yg ada dlm pembukaan = Pancasila,
suasana kebatinan, cita hukum, cita negara)
Lanjutan POKOK PIKIRAN
1. Negara persatuan (negara melindungi
segenap bangsa, tumpah darah Indonesia).
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Negara berkedaulatan rakyat
4. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Esa
Apa sebenarnya Indonesia itu?
Apa sumpah pemuda itu?
Apa nasionalisme itu?
Mengapa terbentuk nasionalisme bangsa
Indonesia?
4. Lanjutan
-Sejarah penyusunan dan rumusan UUDNRI
1945
- Penyimpangan dan penyelewengan thdp
UUDNRI 1945
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tgl 17 Agustus
1945 (berdirinya negara/defacto) belum memiliki
UUD/belum de yure
Rancangan Hukum Dasar menjadi UUD dikeluarkan
secara resmi/de yure baru tgl 18 Agustus 1945
Panitia 19 yg dibentuk 11 Juli 1945 yg diketuai oleh
Soekarno, Moh.Yamin sebagai pembicara. Moh.
Yamin mengatakan mengenai UUD sudah ada
dlm lampiran pidatonya pada tgl 29 mei 1945,
juga telah ada dlm buku risalah sidang BPUPKI,
rancangan UUD diselesaikan oleh panitia pada tgl
13 Agustus 1945.
 Tahun 1945 Jepang menjanjikan sebuah kemerdekaan
 Dibentuk BPUPKI dan PPKI utk persiapan kemerdekaan
 Ketua BPUPKI 28 Mei 1945 dr Radjiman bertanya,
apakah dasar negara yang akan kita bentuk?
 Sorekarno idea ttg ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
demokrasi, keadilan Sos. pada sidang pertama BPUPKI
1 juni 1945 menjadi sila-sila dl Pancasila
 Menyusun Undang-undang Dasar Negara, di dlm
pembukaan dicantumkan Pancasila sebagai prinsip/asas
penyelenggaraan negara
 Pancasila dlm Pemb.UUD-45 karya kolektif dari 38
anggota BPUPKI 2 Juni-9 Juli 1945
 Pancasila tercantum dalam alenia ke 4 Pemb.UUD-45
sebagai kontrak politik, mengikat seluruh rakyat dan
pemerintah
Prof.Soepomo, dlm laporannya ttg dasar dari
rancangan hukum dasar, antara lain memuat:
1. Kedaulatan dilaksanan oleh Badan
Permusyawaratan Rakyat yg bersidang sekali dlm
lima tahun
2. Presiden sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat,
dibantu wa-pres, dan menteri
3. Ada DPA yg membantu presiden
4. Dlm membentuk UU, presiden semufakat dg DPR
5. Berdasarkan UUD, hak-hak dasar tdk perlu
dirumuskan.
18 Agustus 1945, PPKI sidang dan penetapan
Rancangan Mukadimah dan Rancangan UUD
menjadi Pembukaan UUDNRI 1945 menurut
yuridis konstitusional.
PERLU DIKEMUKAKAN KEMBALI KETERKAITAN
ANTARA, KEMERDEKAAN, PANCASILA & UUDNRI
1945.
SEBELUMNYA PEMERINTAH JEPANG BERJANJI AKAN
MEMBERI KEMERDEKAAN KPD BANGSA INDONESIA
KEJADIAN YG TEPAT KARENA, JEPANG MENDEKATI
KERUNTUHAN SEMENTARA PEJUANG
KEMERDEKAAN SEMAKIN MENGARAH KPD
KEMERDEKAAN, SUASANA ITU TERJADI 17
AGUSTUS 1945, DIGUNAKAN BANGSA INDONESIA
MEMPROKLAMIRKAN KEMERDEKAANNYA.
PROKLAMASI MENJADI SUMBER HUKUM
PEMBENTUKAN NEGARA RI, DG PERJUANGAN YG
PANJANG, SUDAH DISIAPKAN RUMUSAN DASAR
NEGARA & PEMBUKAAN UUD YAKNI PANCASILA DAN
UUDNRI 1945.
KETIKA JEPANG KALAH PERANG DENGAN
SEKUTU, YG DISERAHI MENJAGA WILAYAH
NUSANTARA ADALAH INGGRIS (SOUTH
EAST COMMAND) DIPIMPIN OLEH
LAKSAMANA LORD MOUNTBATTEN, IA
MEMBENTUK ALLIED FORCES
NETHERLANDS EAST INDIES (AFNEI)
DIPIMPIN OLEN LETNAN JENDERAL SIR
PHILIP CHRISTISON. SAAT TERJADI
KEKOSONGAN KEKUASAAN (KARENA YG
DISERAHI KEKUSAAN (AFNEI) BELUM
SAMPAI MENDARAT DI INDONESIA)
DIMANFAATKAN MENGUMUMKAN
KEMERDEKAAN INDONESIA.
Penyimpangan UUDNRI 1945

SETELAH MERDEKA DAN MENJALANKAN


PEMERINTAHANNYA, TERJADI
PERSOALAN POLITIK DI DALAM NEGARA.

( UTK TUGAS MENARI, CATATAN


SEJARAH BERLAKUNYA UUDNRI, DARI
MASA KEMERDEKAAN S/D REFORMASI)
5. Pancasila sebagai dasar negara
- Sejarah perumusan dasar negara dan
proklamasi Kemerdekaan (perlu di ingat
kembali materi pertemuan ke 2.
Penyusunan dan rumusan UUDNRI 1945)
6. Lanjutan
Pemurnian Pengamalan Pancasila dalam
kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

(TUGAS MENCARI FENOMENA


PENGAMALAN PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN
BERNEGARA)
7. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa
- Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia
 PS=LIMA ASAS NEGARA, FALSAFAH
NEGARA,DASAR NEGARA
(PHILOSOPISCHE GROUNDSLAG)
 Esensi Pancasila: Formula dasar nasionalisme
Indonesia.
 Pancasila paham nasionalisme, yakni
pemahaman yg berpendirian bahwa semua
orang yg berkeinginan membentuk masa
depan bersama di bawah lindungan suatu
negara, tanpa membedakan suku, ras, agama,
golongan adalah suatu bangsa.
LAHIRNYA PANCASILA
 Tahun 1908 dirintis oleh Boedi Oetomo
 Tahun 1920 dilanjutkan berdirinya Jong Java,
Jong Sumatera, Jong Selebes, dan Jong
Ambon.
 Tahun 1925 pemuda Indonesia di Belanda
mendeklarasikan Menifesto politik
 Tahun 1928 sumpah pemuda (TUMBUHNYA
KESADARAN PUTERA-PUTERA INDONESIA-
MENGANTARKAN KEMERDEKAAN)
Pancasila merubah realitas masyarakat
(kemiskinan, keterbelakangan yg diwariskan
oleh penjajah) menuju masyakat yg ideal
PANCASILA bukan panca dharma
(dharma=kewjiban), Sila=Dasar
PANCASILA lima dasar, prinsip 
PANCASILA =LIMA DASAR NEGARA/LIMA
PRINSIP NEGARA
 DASAR NEGAR (PHILOSOFISCHE
GRONDSLAG atau WELTANSCHAUUNG)
 PANCASILA SEBAGAI DASAR
HUKUM,DASAR MORAL, KAIDAH
FUNDAMENTAL BAGI WARGA NEGARA
DAN PEJABAT NEGARA DLM
MENJALANKAN KETATANEGARAAN
 PANCASILA TERCANTUM DI DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945
 PANCASILA MENJIWAI SETIAP PASAL
DAN AYAT DALAM BATANG TUBUH UUD-
1945 DAN UNDANG-UNDANG
ORGANIKNYA SAMPAI PADA PERATURAN
YG BERSIFAT OPERASIONAL DAN
KONKRIT
KONKRITISASI/PENERAPAN-PENERAPAN
NILAI-NILAI PANCASILA)
8. Pancasila sebagai tata nilai bangsa Indonesia

 PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH, IDEOLOGO


BANGSA DAN NEGARA

 SECARA FILOSOFI, APAKAH ADA


MANUSIA,MASYARAKAT, BANGSA ATAU NEGARA
YANG TIDAK MEMILIKI FALSAFAH DAN IDEOLOGI?
 IDEE = CITA-CITA, APA YG DIBAYANGKAN DALAM
PIKIRAN
 IDEALISME=PAHAM UTK MENCAPAI CITA-CITA YANG
LUHUR/BERKUALITAS /BERNILAI TINGGI
 IDEALISME YG MEMBUAT ORANG LEBIH BERMAKNA
 IDEOLOGI=PERNYATAAN DARI SUATU
KELAS/KELOMPOK/ORGANISASI
 MACAM-MACAM IDEOLOGI DI DUNIA
 - KAPITALIS (IDEOLOGI BORJUIS-
KAPITALIS)IDEOLOGIBORJUIS=PERNYAT
AANYGMEMBELAKAPITALIS.I.PLOLETAR
PERNYATAAN YGMEMBELA BURUH )
 - SOSIALISME
 - MARSISME (MARX)
 - NASIONALISME
 - DLL
 MUNCULNYA IDEOLOGI NASIONALISME
 NASIONALISME=PAHAM/KEYAKINAN SUATU
BANGSA MERASA SATU IKATAN, KESATUAN
DAN PERSATUAN SEBAGAI SUATU BANGSA
 NASIONALISME DIBEDAKAN NAS.BARAT
DAN NAS.TIMUR
 NASIONALISME BARAT DIAWALI ADANYA
PERUBAHAN MASY. AGRARIS KE
MASY.INDUSTRY.
 NASIONALISME INI MENGAKHIRI
MASY.FEODAL YG BERLINDUNG PADA
KEKUASAAN POL. RAJA, BANGSAWAN.
 KEKUASAAN FEODAL MULAI SURUT DI
EROPA BARAT.
 MUNCUL LAH NASIONALISME BANGSA INGGRIS,
JERMAN,PERANCIS, SPANYOL, PORTUGIS, ITALI DLL.
MENDAPAT SEMANGAT PERSAINGAN BEBAS DARI
PEMIKIRAN LIBERALISME YG BERCORAK
INDUSTRIKAPITALIS. KMD MUNCUL
KECONGKAKAN/HEGEMONI/CHAUVINISME (GILA
KEBANGSAAN/MENGHINA DAN MEMBENCI BANGSA LAIN)
YG MELAHIRKAN KOLONIALISME YAKNI MENJAJAH
DILUAR BENUA (EROPA)NYA SENDIRI. MAKA LAHIRLAH
MILITERISME, FACISME (PAHAM POLITIK ITALI YG TDK
MENGENAL KEMANUSIAAN, MANUSIA DIANGGAP SBG
ALAT UTK MENCAPAI TUJUAN DG KEKERASAN,
KEKEJAMAN, PEMAKSAAN. EX.MUSSOLINI DI
ITALI.HITLER DIJ ERMAN)
 ISTILAH KOLONIALISME PERTAMA TH 1880 DI INGGRIS
(MENG-ERATKAN HUB. DG INGGRIS DARI DAERAH
JAJAHAN)
 KETIKA INDUSTRI KAPITALISME MAJU PESAT MUNCUL
KELAS BURUH/PROLETAR MAKA LAHIRLAN KOMUNISME
 Lanjutan….
 AKHIRNYA LAHIR KOLONIALISE-IMPERIALISME-
LIBERALISME
 KETIKA LIBERALISME –KOLONIALISME-
IMPERIALISME (=EKSPANSI KOLONI)-FACISME
KE BENUA LAIN TERMASUK BENUA ASIA, MAKA
MUNCUL NASIONALISME TIMUR (TERMASUK
NASIONALISME BANGSA INDONESIA).
 NASIONALISME TIMUR MUNCUL UTK
MENGHADAPI KOLONIALISME DARI BARAT
TERSEBUT. WALAUPUN ADA PERBEDAAN
CORAK SETIAP NASIONALISME NEGARA-
NEGARA YG ADA DI BENUA ASIA
 NASIONALISME DPT BERUPA GERAKAN POLITIK,
KULTUR,SOSIAL, EKONOMI
 YG MEMBEDAKAN ADALAH IDE, PIKIRAN,
MOTIF,KESADARAN TERKAIT DG
SITUASIKONKRIT SETIAP NEGARA
 NASIONALISME INDONESIA SEPERTI
APA?
 NASIONALISME INDONESIA BERBASIS
PADA AKIBAT ADANYA KOLONIALISME.
OLEH KARENA ITU CIRI UTAMA
NASIONALISME INDONESIA ADALAH ANTI
KOLONIALISME.
 ANTI KOLONIALISME BERORIENTASI
KEPADA MASA DEPAN UTK MERDEKA,
MASY. MAJU, MANDIRI SCR EKONOMI
DLL
 PANCASILA MERUPAKAN KRISTALISASI
DARI NILAI-NILAI YANG DIYAKINI OLEH
MASYARAKAT
 APA ITU NILAI ? YAKNI SESUATU YG
DIANGGAP/DIYAKINI BERMANFAAT DAN
BERGUNA DALAM KEHIDUPANNYA
9. Pancasila sebagai sumber Hukum
- Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum
- Pancasila dlm pembukaan dan batang tubuh
UUDNRI 1945
PEMBUKAAN UUD-1945 (3)
 HAKEKAT PEMBUKAAN UUD-45
 PENGERTIAN DAN KEDDK.
PEMB.UUD-45
 FUNGSI DAN POKOK PIRIRAN
PEMB.UUD-45
 HUB.PEMB.UUD-45 DG BATANG
TUBUH PANCASILA DAN
PROKLAMASI
PEMBUKAAN UUD-45
 Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan peri keadilan
 Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampai kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur
 Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
 Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka di susunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
undang Dasar negara Indonesia, yang berbentuk
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
 HAKEKAT PEMBUKAAN UUD-45
Sumber hukum tertinggi (grundnorm),
sumber motivasi, tekad bangsa, aspirasi
perjuangan, cita hukum, cita moral yg ingin
ditegakkan
Pemb.UUD mengandung makna yg
universal yakni nilai-nilai yg dijunjung tinggi
bangsa Indonesia yang beradab, yg mampu
menampung dinamika masyarakat
Pemb. UUD-45 dokumen kemanusiaan,
nilai-nilai luhur yang bersifat universal (bisa
kekal, abadi)
 Makna alinea pertama :keteguhan, kuatnya
pendirian bangsa Ind. melawan penjajahan.
Penjajahan harus dihapuskan ,sebagai dalil
objektif bahwa hal itu tdk sesuai dg
perikemanusiaan dan perikeadilan. Secara
subjektif bahwa aspirasi bangsa Indonesia
ingin bebas dari penjajahan
 Alinea kedua, keberhasilan perjuangan
bangsa Indonesia melawan penjajah,
mengantar kemerdekaan Indonesia.
 Alinea ketiga, motivasi spiritual, kemerdekaan
itu berkat dari Allah TYME.
 Alinea keempat, isinya padat berisi tujuan,
prinsip dasar negara Indonesia.
 PENGERTIAN DAN KEDDK. PEMB.UUD-45
- Pengetiannya, norma yang bentuknya
tertulis. Tanpa naskah Proklamasi belum
tentu ada/berdiri negara Indonesia
- Kedudukan Naskah proklamasi: Norma
dasar (grundnorm, the basic-norm ), hukum
dasar, sumber segala sumber hukum (soutce
of the sources) (M. Yamin)
- Dasar berlakunya semua norma
 POKOK PIRIRAN PEMB.UUD-45
1. Melindungi segenap bangsa (bangsa
Indonesia satu, tdk dpt dipecah-pecah
sekalipun punya corak yang berbeda).
2. Setiap warga negara mempunyai hak yg
sama utk menikmati keadilan sosial dan
berkewajiban yang sama utk menciptakan
keadilan sosial.
3. Sistem kedaulatan negara ada pada rakyat
4. Negara berdasarkan pada Ketuhanan YME
 HUB.PEMB.UUD-45 DG BATANG TUBUH
PANCASILA DAN PROKLAMASI
Pemb. UUD yg berisi suasana kebatinan,
cita-cita hulur, cita negara dan Pancasila ,
maka pokok-pokok pikiran tersebut
kemudian dituangkan dan dijabarkan dalam
bentuk pasal-pasal , ayat-ayat pada batang
tubuh UUD
Batang tubuh UUD-45 dirumuskan oleh
panitia kecil BPUPKI yg dipimpin oleh
Mr.Soepomo
Undang-undang Dasar 1945 (4)
 HUKUM DASAR
 KONSTITUSI
 STRUKTUR PEMERINTAHAN
 HUB. ANTAR LEMBAGA
 HAM MENURUT UUD-1945

(mengatur HAM, mengatur lembaga


negara dan kewenangannya, mengatur
masyarakat dg negara )
 HUKUM DASAR
 HUKUMDASAR/GRUNDNORM/
BASICNORM/KONSTITUSI
 HUKUM DASAR NEGARA MENGATUR
SUSUNAN ORGANISASI NEGARA,
MEMBATASI TUGAS DAN WEWENANG
ORGAN-ORGAN NEGARA, HUBUNGAN
ANTAR ORGAN NEGARA, MENGATUR
KEWAJIBAN MASYARAKAT DG NEGARA
10. Lanjutan
-Hak asasi manusia
-Hak dan kewajiban warga negara
HAK ASASI MANUSIA

 PENGERTIAN HAM
 SEJARAH HAM
 HAM DI INDONESIA
 HAM BIDANG KESEHATAN
 PENGERTIAN HAM:
 HAM=ANUGERAH TUHAN YME YAKNI HAK-
HAK DASAR YG SCR KODRATI MELEKAT PD
DIRI MANUSIA (HIDUP LAYAK, BEBAS
BERAGAMA,BERKELUARGA, PERSAMAAN
HK,PENGEMBANGKAN DIRI/PDDK, USAHA,
RASA AMAN)
HAM=HAK DASAR ATAU HAK POKOK YG
MELEKAT BAGI SETIAP INDIVIDU MANUSIA
HAM=SEPERNGKAT HAK DASAR YG SCR
KODRATI MELEKAT PADA HAKIKAT DAN
KEBERADAAN MANUSIA.
 ARTI HAK (1)SESUATU YG BENAR. (2)
MILIK. (3) KEWENANGAN. (4)
KEKUASAAN UTK MELAKUKAN SESUATU
TANG DITENTUKAN OLEH UU,PER-UU
ATAU SESUATU YG DIALOKASIKAN OLEH
NORMA.
 SEJARAH HAM
 HAM MENJADI ISU GLOBAL SEPERTI KORBAN
PERANG, KORBAN KERUSUHAN, KORBAN
KEKUASAAN TIRANI, DIKTATOR, KORBAN
KEKERASAN, EKPLOITASI, SPARATIS, ETNIS DLL.
 HAM MUNCUL ABAD 17-18 MRPK REAKSI THDP
KEABSOLUTAN RAJA, RAKYAT TDK PUNYA HAK
DLL. MUNCUL GAGASAN PERSAMAAN SESAMA
MANUSIA, SEMUA MANUSIA MEMILIKI HAK YG
SAMA.
 ADA PENDAPAT KERAJAAN BABILONIA, HUKUM
HAMURABI (SEBELUM MASEHI BC), PLATO (428 BC)
ARISTOTELES (348-322 BC)
 AJARAN INJIL DAN AL-QUR’AN, PIAGAM MADINAH
SYARAT DG AJARAN KEMANUSIAAN
 KRONOLIGIS HAM DARI ABAD 17 1).BANGSAWAN
INGGRIS MENUNTUT RAJA BERHASIL DG
MAGNACHARTA (15 JULI 1215) DOKUMEN
HISTORIS BERISI PEMBATASAN KEKUASAAN RAJA
YG ABSOLUT DAN TOTALITER
 2). BILL OF RIGHTS DI INGGRIS 1689 TTG
PEMBATASAN KEKUASAAN RAJA (MENYIKSA,
MEMENJARA, MEMAKSA MENGIRIN TENTARA)
 3).DEKLARASI KEMERDEKAAN AMERIKA SERIKAT
(DECLARATION OF INDEPENDENCE 4 JULI 1776)
SETIAP ORG DILAHIRKAN DL PERSAMAAN DAN
KEBEBASAN, MENGEJAR KEBAHAGIAAN
 4).DEKLARASI HAK-HAK MNS DAN WARGA NGR DI
PERANCIS 4 AGUST 1789 (PEMILIKAN HARTA,
KEBEBASAN, PERSAMAAN, KEAMANAN,
PERLAWANAN THD PENINDASAN). INILAH YG
DIANGGAP ASAL-USUL HAM MODRN ABAD 17
 FRANKLIN D. ROOSEVELT (PRES. AS
ABAD KE 20) THE FOUR FREEDOM
( FREEDOM OF SPEECH, RELIGION,
FEAR, WANT )
 KONSEP FRANKLIN HAM
(DECLARATION OF HUMAN RIGHTS )
TH 1948
 MASALAH HAM BIDANG HUKUM:
PERADILAN YG TIDAK INDEPENDEN
PERANGGKAT HUKUM YG TDK
MENCERMINKAN KEADILAN
INKONSISTENSI, DISKRIMINASI PENEGAK
HUKUM
RENDAHNYA PEMAHAMAN MASY.THDP HUKUM
KETERBATASAN BAGI PEMBUAT KEPUTUSAN
TTG HK

 HAM MENJADI INDIKATOR: NEGARA HUKUM


MODERN, PERADABAN, DEMOKRASI,
KEMAJUAN NEGARA.
 HAM DI INDONESIA

Ada perbedaan pendapat mengenai HAM dalam


UUD 1945

1. Menentang HAM dalam UUD, Soekarno &


Soepomo – HAM = Individualisme x negara
integralistik (kekeluargaan)

2. Menyetujui HAM dalam UUD, Moh. Hatta & Moh


Yamin – untuk menghindari penyalahggunaan
kekeuasaan oleh negara thd WN; perlindungan
kemerdekaan thd WN
Dalam UUD 1945 hasil amandemen
HAM di Indonesia didukung oleh aspek-aspek
yuridis konstitusional dan tercantum dalam
Pasal 28 UUD 1945

selain HAK ASASI MANUSIA, setiap manusia


mempunyai KEWAJIBAN DASAR terhadap
manusia lain, masyarakat, bangsa dan negara

Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM  TAP MPR RI


Nomor XVII/MPR/1998 ttg Hak Asasi Manusia
HAM = seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

Dalam UU Nomor 39 Tahun 1999  Hak utk Hidup, Hak


berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan
diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan pribadi, hak
atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam
pemerintahan, hak manita, dan hak anak
Amandemen UUD
 Amandemen kedua UUD-45 dengan
penambahan pasal 28A-J yg terkait dg:
- Hidup dan kehidupan
- Keluagra
- Pendidikan, Ip-Teks
- Pekerjaan
- Kebebasan beragama,sikap,pendpt, berserikat
-Informasi dan Komunikasi
-Kesejahteraan sosial
-persamaan dan keadilan
-kewajiban menghargai hak orang lain
AMANDEMEN UUD 1945
1 TH 99 TERKAIT WEWENANG, JABATAN DLL
2 TH 00 TERKAIT PEMERINTAH PUSAT &
DAERAH, WARGA NEGARA, HAM,
HANKAM, BENDERA, BAHASA, LAMBANG
NEG. LAGU KEBANGSAAN.
3 TH 01 TERKAIT KEDAULATAN RAKYAT.
NEGARA HK. DPR.PEMILU.BPK.MA.KY.MK
4 TH 02 MPR.DPA HAPUS. MATA UANG.BANK
SENTRAL.PENDIDIKAN DAN BIAYA
PENDDK.EKONOMI
HAM TERKAIT DENGAN BIDANG KESEHATAN

Pasal 28A
setiap orang berhak utk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pasal 28C
(1) Setiap org berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan memperoleh manfaat dan ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia
(2) Setiap org berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif utk membangun
masy, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28H
(1) Setiap org berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
(2) Setiap org berhak mendapat kemudahan dan perlakuan
khusus utk memperoleh kesempatan dan manfaat yang
sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap org berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap org berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak
milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-
wenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
(1) Hak utk hidup, hak utk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak utk tidak diperbudak, hak utk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak utk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap org berhak bebas dari perakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan
terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati
selaras dengan perkembangan zaman peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi HAM sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan HAM dijamin,
diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 28J
(1) Setiap org wajib menghormati HAM org lain
dalam tertib kehidupan bermasy, berbangsa dan
bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
setiap org wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan UU dengan maksud
semata-mata utk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak-hak dan kebebasan org
lain dan utk memenuhi tentutan yg adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam
masyarakat demokratis.
11. GBHN sebagai landasan kebijakan
pembangunan nasional
- Tujuan pembangunan nasional
- Landasan pembangunan nasional
 PANCASILA SBG PARADIGMA
PEMBANGUNAN
 PANCASILA SBG PARADIGMA
REFORMASI
 Pancasila sebagai paradigma dlm Pembangunan.
 Pancasila merubah realitas masyarakat
(kemiskinan, keterbelakangan yg diwariskan oleh
penjajah) menuju masyakat yg ideal
 Pancasila sbg paradigma Ilmu Pengetahuan adalah
scr ontologi bhw hakekat il.peng adalah aktivitas
manusia yg tdk mengenal titik henti/terus dipelajari
utk menemukan kebenaran dan kenyataan dlm
masyarakat. Epistimologi, bhw nilai-nilai Pancasila
dijadikan metode berpikir, dlm arti Pancasila
dijadikan dasar dan arah pengemnagan il.peng.
Sebagai parameter kebenaran serta manfaat yg
dicapai adalah niali-nilai yg terkandung dlm
Pancasila. Aksiologi, pemanfaatan dan
pengembangan il.peng. Tidak boleh bertentang dg
nilai-nilai Pancasila
GBHN

Garis-garis Besar Haluan Negara


(GBHN) adalah haluan negara tentang
penyelenggaraan negara dalam garis-
garis besar sebagai pernyataan
kehendak rakyat secara menyeluruh
dan terpadu. GBHN ditetapkan oleh
MPR untuk jangka waktu 5 tahun
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang merupakan landasan konstitusional
penyelenggaraan negara, dalam waktu relatif singkat (1999-
2002), telah mengalami 4 (empat) kali perubahan. Dengan
berlakunya amandemen UUD 1945 tersebut, telah terjadi
perubahan dalam pengelolaan pembangunan, yaitu : (1)
penguatan kedudukan lembaga legislatif dalam penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); (2)
ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan
nasional; dan (3) diperkuatnya otonomi daerah dan
desentralisasi pemerintahan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Perjalanan dokumen perencanaan
pembangunan nasional sebagai kompas
pembangunan sebuah bangsa,
perkembangannya secara garis besar dapat
dilihat dalam beberapa periode yakni :
Dokumen perencanaan periode 1958-1967

Pada masa pemerintahan presiden Soekarno (Orde Lama)


antara tahun 1959-1967, MPR Sementara (MPRS)
menetapkan sedikitnya tiga ketetapan yang menjadi dasar
perencanaan nasional yaitu TAP MPRS No.I/MPRS/1960
tentang Manifesto Politik republik Indonesia sebagai Garis-
Garis Besar Haluan Negara, TAP MPRS No.II/MPRS/1960
tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berencana 1961-1969, dan Ketetapan MPRS
No.IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-Pedoman Pelaksanaan
Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan.
Dokumen perencanaan periode 1968-1998

Landasan bagi perencanaan pembangunan nasional periode 1968-1998


adalah ketetapan MPR dalam bentuk GBHN. GBHN menjadi landasan
hukum perencanaan pembangunan bagi presiden untuk menjabarkannya
dalam bentuk Rencana Pembangunan Lima Tahunan (Repelita), proses
penyusunannya sangat sentralistik dan bersifat Top-Down, adapun
lembaga pembuat perencanaan sangat didominasi oleh pemerintah pusat
dan bersifat ekslusif. Pemerintah Daerah dan masyarakat sebagai subjek
utama out-put perencanaan kurang dilibatkan secara aktif. Perencanaan
dibuat secara seragam, daerah harus mengacu kepada perencanaan
yang dibuat oleh pemerintah pusat walaupun banyak kebijakan tersebut
tidak bisa dilaksanakan di daerah. Akibatnya mematikan inovasi dan
kreatifitas daerah dalam memajukan dan mensejahterakan
masyarakatnya. Distribusi anggaran negara ibarat piramida terbalik,
sedangkan komposisi masyarakat sebagai penikmat anggaran adalah
piramida seutuhnya.
Dokumen perencanaan periode 1998-2000

Pada periode ini yang melahirkan perubahan dramatis dan


strategis dalam perjalanan bagsa Indonesia yang disebut
dengan momentum reformasi, juga membawa konsekuensi
besar dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan
nasional, sehingga di periode ini boleh dikatakan tidak ada
dokumen perencanaan pembangunan nasional yang dapat
dijadikan pegangan dalam pembangunan bangsa, bahkan
sewaktu pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid terbersit
wacana dan isu menyangkut pembubaran lembaga
Perencanaan Pembangunan Nasional, karena diasumsikan
lembaga tersebut tidak efisien dan efektif lagi dalam konteks
reformasi.
Dokumen perencanaan periode 2000-2004
Pada sidang umum tahun 1999, MPR mengesahkan Ketetapan
No.IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
Tahun 1999-2004. Berbeda dengan GBHN-GBHN sebelumnya,
pada GBHN tahun 1999-2004 ini MPR menugaskan Presiden
dan DPR untuk bersama-sama menjabarkannya dalam bentuk
Program Pembangunan Nasional (Propenas) dan Rencana
Pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat APBN,
sebagai realisasi ketetapan tersebut, Presiden dan DPR
bersama-sama membentuk Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000-2004.
Propenas menjadi acuan bagi penyusunan rencana
pembangunan tahunan (Repeta), yang ditetapkan tiap
tahunnya sebagai bagian Undang-Undang tentang APBN.
sedangkan Propeda menjadi acuan bagi penyusunan Rencana
Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada).
Dokumen perencanaan terkini menurut UU
Nomor 25 tahun 2004 tentang SPPN

Diujung pemerintahannya Presiden Megawati Soekarno Putri


menandatangani suatu UU yang cukup strategis dalam penataan
perjalanan sebuah bangsa untuk menatap masa depannya yakni UU
nomor 25 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional. Dan
bagaimanapun UU ini akan menjadi landasan hukum dan acuan utama
bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk
memformulasi dan mengaplikasikan sesuai dengan amanat UU tersebut.
UU ini mencakup landasan hukum di bidang perencanaan pembangunan
baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam UU ini
pada ruang lingkupnya disebutkan bahwa Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan
masyarakat.
Intinya dokumen perencanaan pembangunan
nasional yang terdiri dari atas perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh
kementerian/lembaga dan perencanaan
pembangunan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenanganya mencakup : (1) Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dengan
periode 20 (dua puluh) tahun, (2) Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan
periode 5 (lima) tahun, dan (3) Rencana
Pembangunan Tahunan yang disebut dengan
Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKP dan RKPD) untuk periode 1
(satu) tahun.
Dengan adanya Amandemen UUD 1945 dimana terjadi
perubahan peran MPR dan presiden, GBHN tidak berlaku
lagi. Sebagai gantinya, UU no. 25/2004 mengatur tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
menyatakan bahwa penjabaran dari tujuan dibentuknya
Republik Indonesia seperti dimuat dalam Pembukaan UUD
1945, dituangkan dalam bentuk RPJP (Rencana
Pembangunan Jangka Panjang). Skala waktu RPJP adalah
20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam RPJM (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah), yaitu perencanaan
dengan skala waktu 5 tahun, yang memuat visi, misi dan
program pembangunan dari presiden terpilih, dengan
berpedoman pada RPJP. Di tingkat daerah, Pemda harus
menyusun sendiri RPJP dan RPJM Daerah, dengan merujuk
kepada RPJP Nasional
12. Lanjutan
- Asas pembangunan nasional
- Modal dasar pembangunan nasional
Tujuan Pembangunan Nasional
 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
 Memajukan kesejahteraan umum.
 Mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,


perdamaian abadi, keadilan sosial. Hakikat dari pembangunan nasional
adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dalam pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya dengan berpedoman pada Pancasila
sebagai dasar negara
Asas Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakan rangkaian
upaya pembangunan yang berkesinambungan
dan meliputi seluruh kehidupan
masyarakat,bangsa,dan negara untuk
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan
nasional yang termaktub dalam pembukaan UUD
1945, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia,memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian
abadi,dan keadilan sosial
Hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya
dengan pancasila sebagai dasar, tujuan,
pedoman pembangunan
 Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
 Asas Manfaat : segala usaha dan kegiatan
pembangunan harus dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dan bagi pengembangan
pribadi warga negara
 Asas usaha bersama dan kekeluargaan: usaha
mencapai cita-cita dan aspirasi bangsa Indonesia
harus merupakan usaha bersama seluruh rakyat
Indonesia secara gotong –royong dan dijiwai
oleh semangat kekeluargaan.
 Asas demokrasi : damokrasi berdasarkan
pancasila yang meliputi bidang –bidang
politik,social,ekonomi,dan penyelesaian masalah
nasional berusaha maksimal mungkin menempuh
Jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
 Asas adil dan merata: hasil-hasil material dan spiritual
yang dicapai dalam pembangunan harus dapat
dinikmati merata oleh seluruh bangsa Indonesia dan
setiap warga negara berhak menikmati hasil-hasil
pembangunan yang diperlukan,sesuai dengan darma
bakti yang diberikan kepada bangsa dan negara.
 Asas perikemanusiaan dan keseimbangan:
keseimbangan antara kepentingan-kepentingan
keduniawian dan akhirat, antara material dan
spiritual, antara kepentingan jiwa dan raga, antara
kepentingan individu dan masyarakat, antara
kepentingan perikehidupsn laut, darat, dan udara,
serta antara kepentingan nasional dan
internasional.
 Asas kesadaran hukum: setiap warga
negara Indonesia harus selalu taat kepada
hukum dan dan wajib menegakkan dan
menjamin kepastiaan hukum.
 Asas kepercayaan kepada diri sendiri:
pembangunan nasional harus berlandasan
kepercayaan akan kemampuan dan
kekuatan sendiri serta bersendikan
kepribadian bangsa.
Modal Dasar Pembangun Nasional

Modal dasar pembangunan nasional adalah


keseluruhan sumber kekuatan nasional baik
yang sudah maupun akan dimiliki dan di
dayagunakan oleh bangsa Indonesia dalam
pembangunan nasional
 Kemerdekaan kedaulatan bangsa dan negara
Indonesia sebagai hasil perjuangan seluruh rakyat
Indonesia.jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan
 Persatuan dan kesatuan bangsa.
 Wilayah nusantara yang luas dan pada posisi silang
antara dua benua dan dua samudera dengan
kondisi alamiah yang memiliki berbagai keunggulan.
 Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat
di darat maupun laut yang dapat digunakan secara
bertanggung jawab demi kemakmuran rakyat.
 Jumlah penduduk yang besar sebagai sumber daya
manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan
nasional.
 Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya
bagi pengisian aspirasi bangsa. Kepercayaan dan keyakinan
bangsa atas kebenaran falsafah pancasilasebagaiasas
penting dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan
bernegara merupakan modal yang dapat membawa
bangsa Indonesia mencapai cita-citanya.
 Budaya bangsa Indonesia yang dinamis telah berkembang
sepanjang sejarah bangsa yang bercirikan kebhinekaan.
 potensi dan kekuatan efektif bangsa, yakni segala sesuatu
yang secara potensial dan produktif menjadi milik bangsa,
termasuk kekuatan social politik. ABRI sebagai kekuatan
pertahanan keamanan dan kekuatan sosial politik yang
tumbuh dari dan bersama rakyat
Keseluruhan semangat arah dan gerak pembangunan dilaksanakan
sebagai pengalaman semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai
kesatuan yang utuh, yang meliputi :
 pengalaman Sila Kertuhanan Yang MAha Esa, antara lain mencakup
tanggung jawab bersama dari semua golongan beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang MAha Esa secara bersama-sama
meletakkan landasan spiritual, moral, dan etik yang kukuh bagi
pembangunan nasional.
 pengalaman Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain
mencakup poeningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga
Negara serta penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan
dari muka bumi.
 pengalaman Sila Persatuan Indonesia antara lain mencakup peningkatan
pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat,
bangsa dan Negara sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam
ragnka memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
 pengalaman Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan anatara lain mencakup upaya makin
menumbuhkan dan mengembangkan system politik Demokrasi Pancasila
yang makin mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis.
 pengalaman Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rkyat Indonesia antara lain
mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan.
13. Lanjutan
- Faktor dominan
- Trilogi pembangunan nasional
Beberapa Faktor Dominan yang
mempengaruhi pembangunan
 Kependudukan dan sosial budaya, termasuk pergeseran
nilai dan perkembangan aspirasi rakyat yang dinamis.
 Wilayah bercirikan kepulauan dan kelautan
 Sumber daya alam yang beraneka ragam termasuk flora
dan fauna
 Kualitas manusia dan masyarakat Indonesia dan
penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan dan
tekhnologi.
 Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan
dan ketaatan kepada hukum dan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat.
 Manajemen nasional yang sebagai mekanisme
penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
 Perkembangan regional dan global serta tatanan
internasional yang selalu berubah secara dinamis.
 Kemungkinan pengembangan.
TRILOGI PEMBANGUNAN

wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh


pemerintahan orde baru di Indonesia dalam sebagai landasan
penentuan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam
melaksanakan pembangunan negara

1. PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN


HASIL-HASILNYA
2. PERTUMBUHAN EKONOMI TINGGI
3. STABILITAS NASIONAL YG DINAMIS
PEMERATAAN PEMBANGUNAN
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Pemerataan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia


berarti bahwa pembangunan itu harus dilaksanaan secara
merata di seluruh wilayah tanah air, serta hasil-hasilnya harus
dapat dirasakan oleh seluruh rakyat secara adil dan merata.
Apa yang dimaksud adil dan merata ? Adil dan merata
mengandung arti bahwa setiap warga negara harus menerima
hasil-hasil pembangunan sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan, dan bagi yang mampu berperan lebih, harus
mendrima hasilnya sesuai dengan darma bhaktinya kepada
bangsa dan negara.
PERTUMBUHAN EKONOMI
TINGGI
 Pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi
dari angka laju pertumbuhan penduduk.
 Upaya mengejar pertumbuhan ekonomi
harus tetap memperhatikan keadikan
dan pemerataan.
 Harus tetap dijaga keselarasan,
kererasian, dan keseimbangan dengan
bidang-bidang dengan bidang-bidang
pembangunan lainnya.
STABILITAS NASIONAL YANG
DINAMIS
 Terdapat kondisi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang aman,
tentram dan tertib yang tercipta karena
berlakunya aturan yang disepakati bersama.
 Dalam kondisi stabilitas nasional terdapat
iklim yang mendorong berkembangnya
kreativitas masyarakat dalam pembangunan
bangsa dan negara
DELAPAN JALUR PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
(ORDE BARU)
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
banyak, khususnya pangan, sandang dan papan
(perumahan).
2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan keselamatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam
pembagunan khurusnya bagi generasi muda dan jaum
wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di wilayah
tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
SEJARAH ORDE LAMA
era 1945 – 1965, disebut era orde lama
Presiden RI pertama Ir. Soekarno

pembangunan Indonesia pembangunan stabilitas ideologi.


Saat itu, terjadi perang antara paham ateis dan paham agamis.
Ketidakstabilan terlihat dengan munculnya banyak partai politik.
Muncul banyak pemberontakan akibat kondisi masyarakat yang semakin melarat,
terutama di daerah.
Pada zaman ini, kondisi perekonomian masyarakat benar-benar terpuruk. Harga bahan
pokok melonjak sangat tinggi, masyarakat tidak mampu membeli beras sehingga
terpaksa makan bulgur dan memakai baju dari karung. Menurut Emil Salim, laju inflasi
menjelang peristiwa G-30-S/PKI, sangat teramat tinggi sepanjang sejarah. Indeks
biaya hidup tahun 1960 sampai tahun 1966, naik 438 kali. Harga beras mengganas
naik 824 kali. Begitu pula harga tekstil naik 717 kali. Sementara nilai rupiah sekarat
dari Rp160 saja menjadi Rp120 ribu per satu dolar AS.
tragedi pergolakan politik nasional yang berpuncak pada Gerakan 30 September/PKI

(pemerintahan orde lama tidak berhasil (gagal) mengemban amanat pembangunan


untuk mensejahterakan kehidupan rakyatnya)
SEJARAH ORDE BARU
era 1966-1998 , disebut era orde baru
Presiden RI Kedua Soeharto

Menurut Emil Salim, pada kuliah program sejarah lisan Indonesia


(1965-1971) di CSIS (Centre for Strategic and International Studies),
Jakarta, Agustus 1999, ada lima kebijakan yang dianggap manjur
dalam upaya pemulihan ekonomi masa orde baru. Pertama,
pengendalian inflasi melalui kebijakan anggaran berimbang, dan
kebijakan moneter ketat. Kedua, pencukupan kebutuhan pangan.
Ketiga, pencukupan kebutuhan sandang. Keempat, rehabilitasi
berbagai sarana dan prasarana ekonomi. Kelima, peningkatan ekspor
dengan mengembalikan share sepenuhnya pada eksportir.
Selain itu, juga digulirkan kebijakan jitu lainnya saat itu, yakni
deregulasi dan debirokratisasi. Kemudian, pemerintah juga membuka
penanaman modal asing, secara bertahap.
Lanjutan ...

Inflasi turun drastis dari kisaran angka 650 persen (tahun 1966) menjadi 100
persen (1967), dan 50 persen (1968). Bahkan sudah terkendali di angka 13
persen (1969). Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka
lapangan kerja, pemerintahan orde baru mengundang penanaman modal asing.
Pemerintahan orde baru memusatkan diri pada pembangunan ekonomi, tanpa
mengabaikan bidang-bidang lain, misalnya politik dan sosial

Pada era ini muncul konsep Trilogi Pembangunan, yaitu model pembangunan
yang berorientasi pada tiga aspek penting, yaitu stabilitas nasional, pertumbuhan
ekonomi, dan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Trilogi
pembangunan adalah wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh
pemerintahan orde baru sebagai landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi,
dan sosial dalam melaksanakan pembangunan negara. Pemerintah menyusun
pembangunan dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai landasan bagi
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan dijabarkan setiap tahun
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dilaksanakan
dalam bentuk Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
Selama 32 tahun memerintah, Pak Harto secara teratur dan konsisten
melaksanakan program Pelita demi Pelita. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi
bergerak dengan cepat rata-rata 6,8 persen per tahun. (baca: Pak Harto
Membangun Indonesia).
Pada tahun 1984 Indonesia diakui oleh PBB berhasil berswasembada beras,
angka kemiskinan menurun, indikator kesejahteraan rakyat makin membaik
seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi,
serta industrialisasi meningkat pesat.

Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan


jumlah kelahiran lewat Keluarga Berencana (KB) dan pengaturan usia
minimum orang yang akan menikah. Dengan pendekatan keamanannya
yang menonjol dalam konsep trilogi tersebut, Indonesia dinilai berhasil
menjaga stabilitas keamanan negara dan ketertiban masyarakat serta
mendorong pertumbuhan makro ekonomi secara perlahan naik positif.
Namun, secara mikro ekonomi sebaliknnya, karena prinsip ketiga dari
konsep trilogi tersebut, yaitu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
tidak terjadi. meningkatnya ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang
(sekompok kecil konglomerat yang dekat dengan pusat kekuasaan),
sedangkan masyarakat kecil yang jauh dari kekuasaan kondisinya semakin
melarat.
Konsep trickle down effect (efek menetas ke bawah) yang dijanjikan
oleh pemerintah (pusat) tidak terjadi di daerah. Kesenjangan ekonomi
antar-daerah, antar-golongan pekerjaan dan antar-kelompok dalam
masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar
negeri juga terus menumpuk.

Pembangunan telah menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat


korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan
pertumbuhan ekonomi makro tanpa diimbangi kehidupan politik,
ekonomi mikro, dan sosial masyarakat yang adil.

Dengan demikian pada orde baru meskipun berhasil meningkatkan


pertumbuhan ekonomi (secara makro), tapi secara fundamental
pembangunan nasional sangat rapuh. Sejalan dengan hal tersebut,
laju kerusakan SDA dan pencemaran lingkungan terus terjadi yang
ekskalisinya cenderung terus meningkat dan meluas. Ujung-ujungnya
pembangunan Indonesia pada era orde baru tidak berkelanjutan, baik
secara ekonomi, politik, sosial maupun ekologi (lingkungan).

Dengan kata lain pemerintahan orde baru juga gagal mengemban


amanat pembangunan untuk mensejahterakan kehidupan rakyatnya.
CATATAN ORDE REFORMASI
era 1998-SEKARANG , disebut era reformasi
Presiden RI :
BJ. Habibie
Abdurahman Wahid
Megawati Soekarno Putri
Susilo Bambang Yudhoyono

Selama 11 tahun terakhir, negara telah membayar utang sebesar Rp1.596,1


triliun dan 54 persen di antaranya atau sekitar Rp864,67 triliun adalah untuk
membayar bunga utang yang jatuh tempo. Jumlah keseluruhan pembayaran
utang pemerintah tersebut lebih dari 7,8 kali penerimaan APBN 2000, 4,7 kali
penerimaan APBN 2003, 2,5 kali penerimaan APBN 2006, dan 1,6 kali
penerimaan APBN 2010. Jumlah ini juga hampir menyamai jumlah utang
negara tahun ini Rp1.667,7 triliun. Sedangkan total pembayaran bunga utang
pemerintah lebih besar dari anggaran penerimaan pajak tahun ini Rp743,3
triliun.
Meski Indonesia telah membayar utang sebesar Rp1.667,7 triliun
selama 11 tahun terakhir, utang Indonesia tidak turun, tapi justru
membengkak dari jumlah utang pada tahun 2000, yakni Rp1.235
triliun. Bahkan, jika dibandingkan jumlah utang pemerintah tahun
1998 sebesar Rp553 triliun, jumlah utang pemerintah Indonesia
tercatat Rp1.695 triliun atau naik Rp17,13 triliun dibanding akhir
2010. Bila dikonversi ke dollar Amerika Serikat, utang Indonesia
mencapai US$ 187,19 miliar. Jika dibagi jumlah penduduk
Indonesia 237,556 juta jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk
2010, maka setiap penduduk Indonesia memikul utang negara
sebesar Rp7 juta.

Selama 11 tahun berlangsungnya orde reformasi kinerja


pembangunan Indonesia tampaknya hanya jalan di tempat,
bahkan cenderung mundur, terutama jika dilihat dari dimensi
sosial dan ekologi (lingkungan). Konflik sosial secara horisontal
lebih kerap terjadi dan hampir merata (menyebar di seluruh
wilayah Indonesia).
Belum lagi mental korupsi yang sudah berakar di semua
lapisan, pemerintah saat ini belum mampu menumpas secara
keras oknum-oknum korupsi tersebut. Sehingga keberlanjutan
yang terjadi di Indonesia adalah keberlanjutan korup dan
utang. Demikian pula pencemaran lingkungan dan kerusakan
berbagai tipe ekosistem, baik di darat maupun di perairan telah
terjadi makin sering dan meluas. Hal tersebut dapat dilihat dari
makin seringnya terjadi bencana ekologis berupa banjir dan
longsor yang terjadi hampir di seluruh wilayah (pelosok)
Indonesia

Demikian, amanat pembangunan yang dijalankan pada era


reformasi ini juga belum berhasil dijalankan dengan baik. Sisa
waktu tiga tahun pemerintahan SBY mampukah diselesaikan
dengan baik?
PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA HARUS BERLANDASKAN
ASAS DAN TUJUAN SERTA CITA-CITA BANGSA INDONESIA
14. Lanjutan

- Pokok pikiran yang terkandung dlm GBHN


- Pola dasar pembangunan nasional
AMANAT GBHN

1. Pemeliharaan keamanan, ketertiban


utk stabilitas nasional utk menjamin
keberhasilan pembangunan.
2. Perlunya kewaspadaan, keteguhan,
kemantapan ideologi dalam
memelihara ketahanan nasional
3. Informasi yg positif diperlukan,
mengingat globalisasi menyebabkan
derasnya arus informasi
POLA DASAR PEMBANGUNAN
NASIONAL

Penyelenggaraan Pembagunan Harus Sesuai dengan Pola Dasar atau Kaidah Penuntun

Pedoman bagi penentuan kebijakan pembangunan nasional agar senantiasa sesuai dengan landasan, makna
dan hakikat, asas, wawasan, dan tujuannya yang merupakan pengamalan semua sila dalam Pancasila secara
serasi dan menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang utuh
(1)
Pembangunan ekonomi harus selalu
mengarah kepada mantapnya sistem
ekonomi nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 yang disusun untuk mewujudkan
demokrasi ekonomi yang dijadikan
dasar pelaksanaan pembangunan
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya sebagai
pokok-pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permufakatan lembaga perwakilan rakyat, dan pengawasan terhadap
kebijaksanaannya ada pada lembaga perwakilan rakyat pula.
 Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang
antardaerah dalam satu kesatuan perekonomian nasional dengan
mendayagunakan potensi dan peranserta daerah secara optimal dalam
rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
 Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
 Hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
 Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara
diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum.
(2)
Pembangunan kesejahteraan rakyat
harus senantiasa memperhatikan
bahwa setiap warga negara berhak
atas taraf kesejahteraan yang layak
serta berkewajiban ikut serta dalam
upaya mewujudkan kemakmuran
rakyat.
(3)
Pembinaan dan pemantapan kepribadian bangsa senantiasa
memperhatikan pelestarian nilai luhur budaya bangsa yang
bersumber pada kebinekaan budaya daerah dengan tidak
menutup diri terhadap masuknya nilai positif budaya bangsa
lain untuk mewujudkan dan mengembangkan kemampuan
dan jati diri serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa
Indonesia. Pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penyelenggaraan
pembangunan harus dapat meningkatkan
kecerdasan dan nilai tambah, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam rangka mempercepat
proses pembangunan dengan mengindahkan nilai-
nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta kondisi
lingkungan dan kondisi sosial masyarakat.
(4)
Kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur bangsa
merupakan usaha bersama untuk menciptakan
landasan spiritual, moral, dan etik bagi
pembangunan untuk mewujudkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya dan kualitas masyarakat
Indonesia seluruhnya dengan menjamin
kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan Kepercayaannya itu,
meningkatkan peranserta umat beragama dalam
pembangunan serta memantapkan kerukunan
antarumat beragama dan penganut kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(5)
Pandangan integralistik bangsa Indonesia dan paham
kekeluargaan yang berakar pada nilai-nilai budaya
bangsa yang dijadikan kesepakatan dalam
penyusunan Undang-Undang Dasar 1945 harus
dijadikan paham kebangsaan Indonesia untuk makin
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa
dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
Untuk itu adanya golongan dalam masyarakat
Indonesia dan hak asasi perseorangan melalui
kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyatakan
pendapat di depan umum diakui keberadaannya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(6)
MPR dan DPR sebagai lembaga
permusyawaratan/perwakilan yang
anggotanya dipilih dan diangkat,
ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan
Merupakan perwujudan Demokrasi
Pancasila dalam penyelenggaraan
negera Indonesia
(7)
Demokrasi politik berdasarkan Pancasila pada hakikatnya adalah wujud
kedaulatan ditangan rakyat yang diselenggarakan melalui
permusyawaratan/ perwakilan, berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Demokrasi Pancasila mengandung makna bahwa dalam penyelesaian
masalah nasional yang menyangkut perikehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sejauh mungkin ditempuh jalan musyawarah
untuk mencapai mufakat bagi kepentingan rakyat.
Penyelenggaraan pemerintahan Indonesia tidak mengenal pemisahan
kekuasaan secara murni, tetapi menganut pembagian kekuasaan
berdasarkan paham kekeluargaan.
Dalam demokrasi Pancasila yang menganut paham kekeluargaan tidak
dikenal bentuk-bentuk oposisi, diktator mayoritas, dan tirani minoritas.
Hubungan antara lembaga pemerintahan dan antar lembaga
pemerintahan dengan lembaga negara lainnya senantiasa dilandasi
semangat kebersamaan, keterpaduan, dan keterbukaan yang
bertanggung jawab.
Hukum nasional sebagai sarana ketertiban dan kesejahteraan
masyarakat yang berintikan keadilan dan kebenaran harus dapat
berperan mengayomi masyarakat serta mengabdi pada kepentingan
nasional.
(8)
Untuk memperkukuh negara kesatuan dan
memperlancar penyelenggaraan pembangunan
nasional, pelaksanaan pemerintahan di daerah
didasarkan pada otonomi yang nyata, dinamis,
serasi, dan bertanggung jawab serta disesuaikan
dengan kemampuan daerah dalam penyelenggaraan
tugas-tugas desentralisasi, sekonsentrasi, dan
pembantuan. Pelaksanaan pemerintahan otonomi di
daerah hendaknya memacu peningkatan peranserta
masyarakat dalam pembangunan dan mendorong
pemerataan pembangunan di seluruh tanah air
dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara dan
memperkukuh Ketahanan Nasional.
(9)
Hubungan bangsa Indonesia dengan
bangsa lain, baik politik, ekonomi,
sosial budaya maupun pertahanan
keamanan, didasarkan pada
hubungan bebas aktif yang diabdikan
untuk kepentingan nasional dan
ditujukan pada terciptanya tatanan
kehidupan antarbangsa yang
merdeka, tertib, damai, adil, dan
sejahtera.
(10)
Penyelenggaraan pertahanan keamanan negara
dilaksanakan dengan Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta yang bersifat kesemestaan,
kerakyatan, dan kewilayahan serta dalam rangka
pemenuhan hak dan kewajiban bela negara bagi
setiap warga negara dengan mendayagunakannya
secara optimal dan terpadu. Pembangunan ABRI
sebagai prajurit pejuang dan pejuang prajurit yang
berfungai sebagai kekuatan pertahanan keamanan
dan kekuatan sosial politik diabdikan bagi
kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
15. Pembangunan Kesehatan sebagai bagian
dari pembangunan nasional
- Arah tujuan dan strategi pembangunan
kesehatan
- Kebijakan pemerintah tentang pembangunan
kesehatan
Kesehatan merupakan hak
dasar bagi setiap manusia yang
harus dilindungi, dipelihara,
ditingkatkan dan menjadi
tanggung jawab pemerintah
serta masyarakat.
Arah Pembangunan Kesehatan
1. Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional
2. pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus
diselengarakan secara bermutu, adil dan merata dengan memberikan
pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia
yang terlantar, baik di perkotaan mapun di pedesaan
3. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembangunan
profesionalisme, desentralisasi dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada saat ini.
4. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan
melalui program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan
sehat, pelayanan kesehatan dan didukung oleh sistem pengamatan, Informasi
dan manajemen yang handal.
5. Pengadaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan terus dilanjutkan
6. Tenaga yang mempunyai sikap nasional, etis dan profesional, juga memiliki
semangat pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara, berdisiplin, kreatif,
berilmu dan terampil, berbudi luhur dan dapat memegang teguh etika profesi.
7. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas
pada upaya peningkatan kesehatan pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan
rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan sampai lanjut usia.
8. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui
pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana
prasarana dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat
dijangkau oleh masyarakat.
9. Mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja
bagi seluruh tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan
keselamatan kerja yang memadai, yang pengelolaannya melibatkan pemerintah,
perusahaan dan pekerja.
10. Membangun ketahanan sosial yang mampu memberi bantuan penyelamatan
dan pemberdayaann terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan
korban bencana serta mencegah timbulnya gizi buruk dan turunnya kualitas
generasi muda.
11. Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia dan
veteran untuk menjaga harkat martabatnya serta
memanfaatkan pengalamannya.
12. Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat,
fakir miskin dan anak-anak terlantar, serta kelompok rentan
sosial melalui penyediaan lapangan kerja yang seluas-
luasnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
13. Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian
kelahiran, memperkecil angka kematian, peningkatan
kualitas program keluarga berencana.
14. Memberantas secara sistematis perdagangan dan
penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan terlarang
dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada
produsen, pengedar dan pemakai
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai penduduk yang
hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pembangunan kesehatan bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang ditandai oleh
penduduk yang hidup dengan perilaku
dan dalam lingkungan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang optimal
Tujuan Utama Dari Pembangunan
Kesehatan

1. Peningkatan kemampuan masyarakat


untuk menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang
dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan
kematian (mortalitas).
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
1. Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor
2. Penigkatan perilaku, Pemberdayaan Masyarakat dan
Kemitraan Swasta
3. Peningkatan Kesehatan Lingkungan
4. Peningkatan Upaya Kesehatanya
5. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
6. Peningkatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan
7. Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan teknologi
Kesehatan
8. Peningkatan Lingkungan Sosial Budaya
Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor

optimalisasi hasil pembangunan berwawasan kesehatan,


kerjasama lintas sektor merupakan hal yang utama dan
karena itu perlu digalang serta dimantapkan secara
seksama. Sosialisasi masalah-masalah kesehatan pada
sektor lain perlu dilakukan secara intensif dan berkala.
Kerjasama lintas sektor harus mencakup pada tahap
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta
melandaskan dengan seksama pada dasar-dasar
pembangunan kesehatan
Penigkatan perilaku, Pemberdayaan
Masyarakat dan Kemitraan Swasta

Masyarakat dan swata perlu berperan aktif dalam


penyelenggaraan upaya kesehatan. Dalam kaitan ini perilaku
hidup masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan melalui
berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan,
sehingga menjadi bagian dari norma hidup dan budaya
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Peran
masyarakat dalam pembangunan kesehatan terutama melalui
penerapan konsep pembangunan kesehatan masyarakat
tetap didorong bahkan dikembangkan untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan serta keseimbangan upaya
kesehatan
Peningkatan Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan  mewujudkan kualitas lingkungan yang


sehat,
yaitu keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang
membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia.
Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja dan tempat-
tempat umum serta tempat periwisata ditingkatkan melalui
penyediaan serta pengawasan mutu air yang memenuhi
persyaratan terutama perpipaan, penerbitan tempat pembuangan
sampah, penyediaan sarana pembangunan limbah serta berbagai
sarana sanitasi lingkungan lainnya. Kualitas air, udara dan tanah
ditingkatkan untuk menjamin hidup sehat dan produktif sehingga
masyarakat terhindar dari keadaan yang dapat menimbulkan
bahaya kesehatan. Untuk itu diprlukan peningkatan dan perbaikan
berbagai peraturan perundang-undangan, pendidikan lingkungan
sehat sejak dini usia muda serta pembakuan standar lingkungan.
Peningkatan Upaya Kesehatanya
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, 
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan serta upaya khusus melalui pelayanan kemanusiaan dan
darurat atau kritis.
 pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan

1. pencegahan dan panganguran mordibitas, mortalitas, dan kecacatan dalam


masyarakat terutama pada bayi, anak balita, dan wanita hamil, melahirkan dan
masa nifas, melalui upaya peningkatan (promosi) hidup sehat, serta jaminan
kesahatan.
2. pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan penyakit
dan rehabilitas. Prioritas utama diberikan kepada penaggulangan penyakit
menular dan wabah yang cenderung meningkat.
3. Perhatian yang lebih besar diberikan untuk mewujudkan produktifitas kerja
yang tinggi, melalui berbagai upaya pelayanan kesehatan kerja termasuk
perbaikan gizi dan kebugaran jasmani tenaga kerja serta upaya kesehatan lain
yang menyangkut kesehatan lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman
terutama bagi penduduk yang tinggal di daerah yang kumuh
Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

Pengembangan tenaga kesehatan harus menunjang seluruh upaya


pembangunan kesehatan dan diarahkan untuk menciptakan tenaga
kesehatan yang ahli dan terampil sesuai pengembangan ilmu dan
teknologi, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berpegang teguh pada pengabdian bangsa dan negara dari etika
profesi. Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan
jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat dan pemerintah
yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan.
Dalam parencanaan tenaga kesehatan perlu diutamakan penentu
kebutuhan tenaga di kabupaten dan kota juga keperluan tenaga
berbagai negara di luar negeri dalam rangka globalisasi.
Pengembangan karier tenaga kesehatan mesyarakat dan pemerintah
perlu ditingkatkan dengan terarah dan seksama serta diserasikan
secara bertahap.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JKPM) yakni cara pelayanan
kesehatan melelui penyebaran secara
praupaya dikembangkan terus untuk
menjamin terselenggaranya
pemeliharaan kesehatan yang lebih
merata dan bermutu dengan harga yang
terkendali.
Peningkatan Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan

Kebijakan dan manajemen pembangun ditingkatkan melalui


kerjasama antara sektor kesehatan dan sektor lain yg terkait.
Manajemen upaya kesehatan terdiri dari : perencanaan,
pengerakan pelaksanaan, pengendalian, dan penilaian
Organisasi Departemen Kesehatan perlu disesuaikan kembali
dengan fungsi-fungsi : regulasi, perencanaan nasional, pembinaan
dan pengawasan.

prinsip otonomi  pelimpahan tanggung jawab pengelolaaan


upaya kesehatan kepada daerah.
Dinas Kesehatan harus bisa terus meningkatkan manajemennya
sehingga dapat melaksanakan secara lebih bertanggung jawab
dalam perencanaan, pembiayaan dan pelalsaan upaya kesehatan.
Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi Kesehatan

Penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan terus


dikembangkan secara terarah dan bertahap dalam rangka
menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk mendukung
perumusan kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah
kesehatan dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan
program kesehatan.
Penelitian dan pengembangan kesehatan akan terus
dikembangkan melalui jaringan kemitraan dan
didesentralisasikan sehingga menjadi bagian penting dari
pembangunan kesehatan daerah
1. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
didorong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,
gizi, pendayagunaan obat dan pengembangan obat
asli Indonesia, pemberatasan penyakit dan perbaikan
lingkungan.
2. Penelitian yang berkaitan dengan ekonomi
kesehatan dikembangkan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan pembiayaan kesehatan dari pemerintah
dan swasta. Setra meningkatkan kontribusi
pemerintah dalam pembiayaan kesehatan yang
terbatas.
3. Penelitian bidang sosial budaya dan perilaku sehat
dilakukan untuk mengembangkan gaya hidup sehat
dan mengurangi masalah kesehatan masyarakat
yang ada.
Peningkatan Lingkungan
Sosial Budaya
Selain berpengaruh positif, globalisasi juga
menimbulkan perubahan lingkungan sosial dan
budaya masyarakat yang dapat berpengaruh
negatif terhadap pembangunan kesehatan.
Untuk itu sangat diperlukan peningkatan
ketahanan sosial dan budaya masyarakat
melalui peningkatan sosio-ekonomi masyarakat,
sehingga dapat mengambil manfaat yang
sebesar-besarnya dan sekaligus meminimalkan
dampak negatif dari globalisasi

Anda mungkin juga menyukai