Pancasila sebagai dasar negara (8-9), pengamalannya bersifat objektif, dalam arti bahwa
pengamalannya didasarkan kepada ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Sedangkan
sebagai pandangan hidup (1-7), bersifat subjektif dan pengamalannya diserahkan kepada individu
masing-masing tanpa disertai sanksi hukum.
Selain itu, Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan yang berarti bahwa Pancasila sebagai
sumber nilai, sebagai dasar, arah dan tujuan dari proses pembangunan. Maksud dari pancasila
sebagai paradigma pembangunan adalah Pembangunan yang dilaksanakan mengacu pada standar
nilai Pancasila. Suatu model atau pola berpikir sebagai upaya untuk melaksanakan perubahan yang
direncanakan disebut paradigma pembangunan
Pancasila sebagai moral pembangunan berarti setiap gerak, arah, & cara-cara kita melaksanakan
pembangunan harus senantiasa dijiwai Pancasila; Pancasila akan menjadi sumber ketahanan
nasional yg merupakan modal perjuangan dalam mencapai sasaran pembangunan.
B. Sejarah perumusan PANCASILA sebagai dasar negara & menjelang lahirnya UUD 1945
Akhir tahun 1944, bintang Jepang mulai suram
7 September 1944, Perdana Menteri Koiso menjanjikan kemerdekaan Indonesia.
8 September 1944, Bendera dan Lagu kebangsaan boleh disejajarkan.
1 Maret 1945, Pemerintah militer Jepang di Jawa di bawah pimpinan Saiko Shikikan (Panglima
Tertinggi) Harada Kumakichi mengumumkan pembentukan suatu badan bernama Dokuritsu
Junbi Cosakai (BPUPKI).
29 April 1945, pada hari ulang tahun Tennoo Heika diumumkan nama anggotanya.
28 Mei 1945, pelantikan o/ LetJen Harada Kumakichi dgn dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
sbg ketua dan 60 anggotanya.
BPUPKI melaksanakan sidang hanya dua kali yaitu 29 Mei – 1 Juni 1945 (Sidang I), dan 10 – 17
Juli 1945 (Sidang II).
29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin secara lisan dalam pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945 di
depan sidang beliau mengusulkan rumusan dasar negara (lima dasar) yaitu: Peri kebangsaan;
peri kemanusiaan; Peri Ketuhanan; Peri kerakyatan; Kesejahteraan rakyat. Selesai berpidato,
beliau mengajukan rumusan dasar negara secara tertulis sebagai berikut: Ketuhanan YME;
Kebangsaan Persatuan Indonesia; Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab; kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan: negara nasional y/ bersatu (Paham negara
persatuan); takluk kepada Tuhan (hubungan negara dan agama); sistem badan
permusyawaratan; sistem perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan (sosialisme negara);
dan hubungan antar bangsa.
1 Juni 1945, Ir. Soekarno didepan sidang BPUPKI, beliau mengusulkan dasar negara Indonesia
merdeka yakni Pancasila. Istilah itu diperoleh dari petunjuk temannya yang ahli bahasa.
Rumusannya sbb: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau peri kemanusiaan; mufakat
atau demokrasi; kesejahteraan sosial; ketuhanan yang berkebudayaan.
1 Juni 1945, Dalam sidang pertama BPUPKI tersebut, kata sepakat tentang dasar negara
Indonesia merdeka belum dicapai. Dibentuklah Panitia Kecil sebanyak 8 orang yang bertugas
sebagai pemeriksa dan penampung usul-usul.
22 Juni 1945, diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil & BPUPKI y/ menghasilkan: 1)
Supaya selekas-lekasnya Indonesia Merdeka; 2) Supaya Hukum Dasar y/ dirancang diberi
Preambule; 3) Supaya BPUPKI terus bekerja sampai terwujud suatu Hukum Dasar; 4)
Membentuk Panitia Kecil Penyelidik Usul-usul/Perumus Dasar negara/Muqaddimah Hukum
Dasar. (Panitia Sembilan dgn diketuai o/ Ir. Soekarno).
Selengkapnya Panitia Sembilan itu adalah sebagai berikut. a) Ir. Soekarno; b) Drs. Moh. Hatta;
c) Mr. A.A. Maramis; d) K.H. Wahid Hasyim; e) Abd. Kahar Muzakir; f) Abikusno Tjokrosoejoso;
g) H. Agus Salim; h) Mr. Achmad Soebardjo; i) Mr. Moh. Yamin;
Pada tanggal 22 Juni 1945 malam jam 20.00, Panitia Sembilan mengadakan sidang di
Pegangsaan Timur 56 Jakarta menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter), yaitu:
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya; 2,3,4,5.
Catatan:
Dikemudian hari, Asas pertama Piagam Jakarta mendapat tantangan yang sangat keras dari
berbagai kalangan dan menimbulkan polemik yang berkepanjangan .
Atas saran dan pendapat 4 tokoh Islam (Kasman Singodimedjo, K.H. Wachid Hasyim, Teuku
Muh. Hassan, dan Ki Bagus Hadikusumo), akhirnya asas tersebut berbunyi: Ketuhanan Yang
Maha Esa. Konsep inilah yang bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat
mencegah perpecahan yang hampir timbul akibat adanya perbedaan pendapat.
10 – 17 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang II dgn tujuan menyiapkan Rancangan UUD
Negara Indonesia Merdeka.
11 Juli 1945, membentuk tiga Panitia Kecil yaitu: Panitia perancang UUD (19 orang: Soekarno);
Panitia perancang ekonomi dan keuangan (22 orang: M. Hatta); Panitia perancang pembela
tanah air (22 orang; Abikusno Tjokrosujoso).
6 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan sekutu di Hirosima
7 Agustus 1945, karena telah menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan dan Panglima
Tentara Jepang wilayah Selatan Marsekal Terauchi Hisaichi menyetujui dibentuknya Dokuritsu
Junbi Inkai (PPKI) dgn Ir. Soekarno sbg Ketua dan anggota 21 orang.
9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki.
9 Agustus 1945, Soekarno, Hatta & Radjiman berangkat ke Dallat/Saigon/Vietnam memenuhi
panggilan Marsekal Terauchi, dan kembali ke Indonesia tgl 14 Agustus 1945.
10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah
menyerah kepada sekutu.
14 Agustus 1945, kaisar Hirohito menyerah tanpa syarat.
15 Agustus 1945, golongan pemuda dipimpin o/Chairul Saleh mengadakan rapat di lembaga
Bakteriologi di Pegangsaan Timur & memutuskan bahwa Proklamasi harus segera
dilaksanakan. Wikana & Darwis diutus u/ menyampaikan hal itu pada Soekarno. Tetapi karena
menolak, maka Soekarno dibawa ke Rengasdengklok.
16 Agustus 1945, keluar instruksi Terauchi agar menjaga status quo
Terjadi rapat-rapat lainnya sambil merancang Proklamasi
17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan timur 56, Jakarta Pusat.
18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang dan memutuskan: : 1) mengesahkan pembukaan
dan batang tubuh UUD 1945; 2) memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Moh. Hatta
sebagai Wakil Presiden RI yang pertama; 3) Untuk sementara waktu, pekerjaan presiden
sehari-hari dibantu oleh Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP).
Rumusan Pancasila yang resmi tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan
landasan konstitusional dan ideologi negara.
Pancasila memiliki kedudukan yang sah dan resmi sebagai dasar negara karena rumusan sila-
sila Pancasila tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
C. Butir-butir Pancasila
1. Sila Ketuhanan YME (4 butir)
Percaya & takwa kpd Tuhan YME sesuai dgn agama & kepercayaan masing2 menurut dasar
kemanusiaan yg adil & beradab;
Hormat menghormati & bekerja sama antar pemeluk agama & penganut2 kepercayaan yg
berbeda2, shgg terbina kerukunan hidup;
Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dgn agama & kepercayaannya
Tdk memaksakan suatu agama & kepercayaan kepada orang lain
2. Sila Kemanusiaan yg adil & beradab (8 butir)
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, & kewajiban antara sesame manusia
Saling mencintai sesame manusia
Mengembangkan sikap tenggang rasa
Tdk semena-mena thdp orang lain
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
Berani membela kebenaran & keadilan
Bangsa Indonesia merasa dirinya sbg bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkan sikap hormat-menghormati & bekerja sama dgn bangsa lain.
3. Sila Persatuan Indonesia (5 butir)
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan & keselamatan bangsa & negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa & negara
Cinta tanah air & bangsa
Bangga sbg bangsa Indonesia & bertanah air Indonesia
Memajukan pergaulan demi persatuan & kesatuan bangsa yg berbinneka tunggal ika
4. Sila Kerakyatan yg dipimpin o/ hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan perwakilan (7 butir)
Mengutamakan kepentingan negara & masyarakat
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Mengutamakan musyawarah dlm mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
Dgn itikad baik & rasa tnggungjawab menerima & melaksanax hasil keputusan musyawarah
Musyawarah dilakukan dgn akal sehat dan sesuai dgn hati nurani yg luhur
Keputusan yg diambil harus dpt dipertanggungjawabkan secara moral kpd Tuhan YME,
menjunjung tinggi harkat & martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran & keadilan
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (12 butir)
Mengembangkan perbuatan2 yg luhur yg mencerminkan sikap & suasana kekeluargaan &
kegotongroyongan
Bersikap adil
Menjaga keseimbangan hak & kewajiban
Menghormati hak-hak orang lain
Suka memberi pertolongan kepada orang lain
Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
Tidak bersifat boros
Tdk bergaya hidup mewah
Tdk melakukan perbuatan yg merugikan kepentingan umum
Suka bekerja keras
Menghargai hasil karya orang lain
Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yg merata & berkeadilan sosial.
D. Konstitusi dapat diartikan secara luas dan sempit adalah sebagai berikut.
1. Konstitusi dalam arti luas (hukum dasar) meliputi hukum dasar tertulis dan tidak tertulis.
2. Konstitusi dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis, yaitu undang-undang dasar.
Jadi, konstitusi dalam arti sempit, merupakan sebagian dari hukum dasar sebagai satu dokumen
tertulis yang lengkap.
Hukum dasar yang tidak tertulis dan berlaku dalam praktik penyelenggaraan negara disebut
konvensi. Salah satu contoh konvensi di Indonesia adalah pelaksanaan Pidato Kenegaraan Presiden
menjelang peringatan Proklamasi 17 Agustus.
E. Isi dan makna Pembukaan UUD 1945
ALINEA ISI/KETERANGAN MAKNA YANG TERKANDUNG
Pertama Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka kemerdekaan melawan penjajah dalam segala
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, bentuk.
karena tidak sesuai dengan Pernyataan subjektif bangsa Indonesia untuk
perikemanusiaan dan perikeadilan. menentang & menghapus penjajahan di atas
dunia.
Pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa
penjajahan tdk sesuai dgn perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan
bagi setiap bangsa Indonesia untuk berdiri
sendiri.
Kedua Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Kemerdekaan yg dicapai oleh bangsa Indonesia
Indonesia telah sampailah pada saat yang merupakan hasil perjuangan pergerakan
berbahagia dengan selamat sentausa melawan penjajah.
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan Adanya momentum yg harus dimanfaatkan
pintu gerbang kemerdekaan Negara untuk menyatakan kemerdekaan.
Indonesia yang merdeka, bersatu, Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan,
berdaulat, adil dan makmur. tetapi harus diisi dengan mewujudkan negara
Indonesia yg merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur.
Ketiga Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa Motivasi spiritual yg luhur bahwa kemerdekaan
dan dengan didorongkan oleh keinginan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan Keinginan yg didambakan oleh segenap bangsa
yang bebas, maka rakyat Indonesia Indonesia terhdp suatu kehidupan yg
menyatakan dengan ini kemerdekaannya. berkesinambungan antara kehidupan material &
spiritual, dan kehidupan di dunia maupun di
akhirat.
Pengukuhan pernyataan Proklamasi
kemerdekaan.
Keempat Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Adanya fungsi & sekaligus tujuan negara
Pemerintah Negara Indonesia yg melindungi Indonesia, yaitu:
segenap bangsa Indonesia & seluruh 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
tumpah darah Indonesia & untuk seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, 2) Memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
melaksanax ketertiban dunia yg berdasarx
kemerdekaan, perdamaian abadi & keadilan 4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yg
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
Kebangsaan Indonesia itu dlm suatu UUD abadi, dan keadilan sosial.
Negara Indonesia yg terbentuk dalam suatu Kemerdekaan bangsa Indonesia yang disusun
susunan NRI yg berkedaulatan rakyat dgn dalam suatu UUD 1945.
berdasar kpd Ketuhanan YME, Kemanusiaan Susunan/bentuk negara Republik Indonesia
yg adil & beradab, Persatuan Indonesia, dan Sistem pemerintahan negara, yaitu berdasarkan
kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kedaulatan rakyat (demokrasi).
kebijaksanaan dlm permusyawaratan Dasar Negara Pancasila
/perwakilan, serta dgn mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
F. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
1. Sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci. Dengan memberi alasan, tujuan serta dasar
falsafah negara yg diproklamasikan.
Dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat pernyataan kemerdekaan yang lebih terperinci, yaitu
pada Alinea III dan Alinea IV. Alinea III Pembukaan UUD 1945 pada hakikat isinya sama dengan
bagian pertama naskah proklamasi, yaitu pernyataan kemerdekaan Indonesia. Alinea IV berisi
tindakan-tindakan lebih lanjut dalam bernegara Indonesia yang pada hakikatnya sama dengan
makna yang terkandung dalam bagian kedua naskah proklamasi.
2. Merupakan tertib hukum tertinggi di negara Indonesia.
Pancasila merupakan norma dasar atau norma dasar negara yang menjadi sumber, dasar, dan
asas bagi penyusunan tertib hukum di Indonesia. Karena Pembukaan UUD 1945 memuat
Pancasila sebagai norma fundamental negara maka Pembukaan UUD 1945 berkedudukan
sebagai tertib hukum tertinggi negara.
3. Sebagai pokok kaidah negara yang fundamental bagi NKRI karena memenuhi syarat-syarat
berikut:
5) Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk negara (PPKI) dan terjelma dalam suatu
bentuk pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk negara untuk
menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar negara yang dibentuknya.
6) Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok negara yang dibentuk sebagai berikut:
a. Dasar tujuan negara (tujuan umum dan tujuan khusus).
Tujuan umum, tercakup dalam kalimat “Untuk memajukan kesejahteraan umum dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial”. Tujuan umum ini berhubungan dengan masalah
hubungan antar bangsa (hubungan luar negeri) atau politik luar negeri Indonesia
yang bebas aktif.
Tujuan khusus, tercakup dalam kalimat “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa serta
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Tujuan ini bersifat
khusus dalam kerangka tujuan bersama, yaitu menuju masyarakat adil dan makmur.
b. Ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar yang tersimpul dalam kalimat
“Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia”. Jadi, Pembukaan UUD 1945 juga merupakan
sumber hukum dasar.
c. Bentuk negara, adalah “Republik yang berkedaulatan Rakyat”.
d. Dasar filsafat negara (asas kerohanian) Pancasila yang tercakup dalam kalimat “……….
dengan berdasar kepada: Ke-Tuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
G. Pokok-pokok pikiran yg terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan, pada pokok pikiran pertama diterima adanya paham negara
persatuan;
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas asas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan;
4. Negara berdasar atas Ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
H. Hubungan antara pembukaan dgn UUD 1945
Pokok-pokok pikiran yg terkandung dlm Pembukaan UUD, yaitu Pancasila menjiwai pasal-pasal
batang tubuh UUD, atau dapat pula dikatakan bahwa batang tubuh UUD merupakan perwujudan
dari Pancasila; suasana kebatinan UUD 1945 serta cita-cita hukumnya bersumber atau dijiwai oleh
dasar falsafah Pancasila.
I. Sistem pemerintahan negara berdasarkan UUD 1945
Indonesia ialah negara yg berdasar atas hukum, tdk berdasarkan atas kekuasaan belaka
Sistem konstitusional
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
Presiden dibantu oleh menteri2 negara
Menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
J. Lembaga-lembaga kenegaraan
1. MPR
1) MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD (bicameral)
2) Kewenangan MPR menurut UUD NRI Tahun 1945
a. mengubah dan menetapkan UUD
b. melantik Presiden dan/atau Wapres
c. memberhentikan Presiden dan/atau Wapres dalam masa jabatannya menurut UUD
d. memilih Wapres dari dua calon yang diusulkan Presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan Wapres dalam masa jabatannya.
e. memilih Presiden & Wapres apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa
jabatannya, dari dua pasangan Capres & Cawapres yang diusulkan oleh parpol atau
gabungan parpol yang pasangan Capres & Cawapresnya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilu sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya.
2. Presiden
3. DPR
4. BPK
5. MA
6. KY
7. MK
K. Hubungan Negara dengan warga negara menurut ketentuan UUD 1945, tercermin dalam pasal-
pasal yang mengatur tentang hak dan kewajiban warga Negara.
Hak-hak dasar warga Negara Kewajiban dasar warga Negara
Hak dasar sebagai suatu bangsa yang merdeka & Kewajiban dasar sebagai warga negara dalam
berdaulat serta bebas dari segala macam bentuk berbagai bidang kehidupan antara lain:
penjajahan (Pembukaan UUD 1945, alinea I), a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan &
dan hak dasar sebagai warga negara dalam keadilan (pembukaan UUD 1945 alinea i)
berbagai bidang kehidupan antara lain: b. Menghargai nilai-nilai persatuan,
a. Menyatakan diri sebagai warga negara dan kemerdekaan, & kedaulatan bangsa
penduduk Indonesia atau ingin menjadi (pembukaan UUD 1945 alinea II)
warga negara suatu negara (pasal 26) c. Menjunjung tinggi & setia kpd konstitusi
b. Bersamaan kedudukan di dalam hukum dan negara & dasar negara (pembukaan UUD
pemerintahan (pasal 27 ayat (1) 1945 alinea IV)
c. Memperoleh pekerjaan & penghidupan yang d. Setia membayar pajak (pasal 23 ayat 2)
layak (pasal 27 ayat (2)) e. Wajib menjunjung tinggi hukum &
d. Kemerdekaan berserikat, berkumpul, pemerintahan dgn tidak ada kecuali (pasal
mengeluarx pikiran lisan & tulisan (pasal 28) 27 ayat 1)
e. Mempertahankan hidup & kehidupannya f. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan &
sebagai HAM (pasal 28 A) keamanan negara (pasal 30 ayat 1)
f. Jaminan memeluk salahsatu agama & g. Wajib menghormati bendera negara
pelaksanaan ajaran agamanya masing- Indonesia sang merah putih (pasal 35)
masing (pasal 29 ayat (2)) h. Wajib menghormati bahasa negara bahasa
g. Ikut serta dalam usaha pertahanan & Indonesia (pasal 36)
keamanan negara (pasal 30) i. Wajib menjunjung tinggi lambing negara
h. Mendapat pendidikan (pasal 31) Garuda Pancasila dengan semboyan
i. Mengembangx kebudayaan nasional (psl 32) Bhinneka Tunggal Ika (pasal 36A)
j. Berhak dalam mengembangkan usaha-usaha j. Wajib menghormati lagu kebangsaan
bidang ekonomi (pasal 33) Indonesia Raya (pasal 36 B)
k. Memperoleh jaminan pemeliharaan dari
pemerintah sebagai fakir miskin (pasal 34)
Q. Menurut UU No. 12 tahun 2011, Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara.
Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas sbb: 1) UUD 1945; 2) TAP MPR; 3)
UU/Perpu; 4) PP; 5) Pepres; 6) Perda Provinsi; 7) Perda kabupaten/kota.
R. Secara umum, dalam setiap negara yang menganut paham negara hukum, kita melihat bekerjanya
3 prinsip dasara, yaitu: 1) supremasi hukum; 2) kesetaraan di hadapan hukum; 3) penegakan hukum
dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum. Dalam jabarannya selanjutnya, pada setiap
negara hukum akan terlihat ciri-ciri adanya: 1) jaminan perlindungan hak asasi manusia; 2)
kekuasaan kehakiman atau peradilan yang merdeka; 3) legalitas dalam arti hukum, yaitu baik
pemerintah/negara maupun warga negara dalam bertindak harus berdasar atas dan melalui
hukum.
S. Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia
1. Sebagai bahasa nasional/bahasa persatuan (politis) sumpah pemuda 28 Oktober 1928
lambang kebangsaan nasional
lambing identitas nasional
alat pemersatu berbagai warga masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya
dan bahasa
alat perhubungan antar budaya dan antar daerah
2. Sebagai bahasa negara/bahasa resmi (yuridis) UUD 1945 18 Agustus 1945
Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan
Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi
T. Kalimat Efektif (kalimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas kepada pembaca sehingga
mencapai sasaranya)
1. Kepaduan bagian kalimat
contoh:
Dengan perubahan zaman telah menuntut para pendidik untuk mencari metode-metode
mengajar yang baru (tidak padu karena tidak jelas subjek kalimatnya)
2. Kelogisan
contoh:
Waktu dan tempat kami persilakan! (tidak logis karena waktu dan tempat bukan subjek yang
dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan siapa).
Waktu dan tempat kami luangkan kepada Bapak Dekan (logis/efektif)
Bapak Dekan kami persilakan! (logis/efektif)
3. Pemusatan perhatian
Tidak semua bagian kalimat dapat ditonjolkan secara serentak oleh penulisnya. Ada bagian-
bagian tertentu yang ingin ditonjolkan oleh penulis untuk merangsang pembaca memusatkan
perhatiannya pada bagian-bagian tertentu dalam suatu kalimat, dapat dilakukan dengan
berbagai cara tanpa mengubah kalimat secara keseluruhan.
a. Penempatan bagian yang ditonjolkan pada posisi awal kalimat
contoh:
Minggu depan, rombongan Presiden akan berangkat dengan kapal pesiar (pemusatan
perhatian pada keterangan waktu).
Rombongan Presiden akan berangkat ke Australia minggu depan dengan kapal pesiar
(pemusatan perhatian pada subjek sebagai pelaku).
Dengan kapal pesiar, rombongan Presiden akan berangkat ke Australia minggu depan
(pemusatan perhatian pada keterangan alat)
Ke Australia, rombongan Presiden akan berangkat dengan kapal pesiar minggu depan
(pemusatan perhatian pada keterangan tempat).
b. Pengulangan kata (dapat memperjelas maksud penulis, tetapi harus dibatasi agar tidak
menimbulkan kebosanan pembaca).
contoh: Tekun membaca buku, tekun mengikuti kuliah, dan tekun mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen, dapat menjamin peningkatan indeks prestasi mahasiswa.
c. Penggunaan partikel (-lah, -kah, dan pun)
contoh: Dialah biang keladi keributan tersebut. Siapakah yang datang tadi ke sini? Kami pun
menyaksikan peristiwa yang mengerikan itu
4. Kehematan penggunaan kata
Boros Dalam rangka untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, hendaknya para
dosen berusaha dan berikhtiar memperbaiki proses belajar mengajar yang menjadi tanggung
jawab.
Hemat untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa hendaknya para dosen berusaha
memperbaiki proses belajar mengajarnya yang menjadi tanggung jawabnya.
U. Kalimat Majemuk
1. Kalimat Majemuk Setara/KMS (tersusun dari kalimat-kalimat tunggal yang digabungkan dan
masing-masing kalimat itu masih dapat berdiri sendiri sehingga pola-pola kalimatnya tetap
sederajat).
a. KMS sejalan
(1) sejalan biasa
Awan menghitam di langit, angin sama sekali tak terasa, dan burung-burung pulang ke
sarangnya.
(2) sejalan mengatur
Mula-mula pencuri itu ditangkap, setelah itu tangannya diikat, kemudian kepalanya digunduli,
dan akhirnya menyerahkannya kepada polisi.
(3) sejalan menguatkan
Makin kudekati rumah tua itu, makin berdebar hatiku.
b. KMS berlawanan
(1) berlawanan biasa
Pamannya pendiam sekali, tetapi bibinya cerewet luar biasa.
(2) berlawanan mengganti
Kau mau menerima lamarannya atau kau akan menjanda perawan tua.
(3) berlawanan mewatasi
Ciri khas manusia bukanlah kebijaksanaan, melainkan kemauan manusia untuk hidup.
c. KMS penunjukan
(1) penunjukan sebab-akibat
Dia sedang sakit, karena itu dia tidak ikut bertanding.
(2) penunjukan perlawanan
Dia sudah kerja keras, namun demikian dia tetap miskin.
(3) penunjukan waktu
Petugas pemeriksa bangunan sudah tiba, sementara itu para pekerja tetap berada di posnya.
(4) penunjukan tempat
Sayuran banyak ditanam di Kintanami, ke tempat itu banyak pupuk dikirim.
(5) penunjukan syarat
Istrinya akan segera melahirkan, kalau begitu bidan harus segera dipanggil.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat /KMBkalau sebuah unsur dari kalimat sumber (kalimat
tunggal)dibentuk menjadi sebuah kalimat , dan kalau bentukan ini digabungkan dengan sisa
kalimat sumbernya, maka akan terbentuklah KMB. Dengan ketentuan:
a) sisa kalimat sumber disebut induk kalimat
b) kalimat bentukan disebut anak kalimat
c) anak kalimat diberi nama sesuai dengan nama unsur kalimat sumber yang digantinya.
contoh:
Kedatangannya disambut oleh rakyat kemarin.
Kedatangannya disambut oleh rakyat ketika matahari mulai condong ke barat.
Kedatangannya disambut oleh rakyat ketika matahari mulai condong ke tempat langit dan
bumi bertemu.
Uraian unsur kalimat pertama menurut jabatannya:
kedatangannya : subjek
disambut : predikat
oleh rakyat : objek pelaku
kemarin : keterangan waktu
Analisis unsur kalimat kedua:
Induk Kalimat : Kedatangannya disambut oleh rakyat.
Anak Kalimat : ketika matahari mulai condong ke barat.
Uraian unsur anak kalimat kedua menurut jabatanya:
Matahari : Subjek
Mulai condong : predikat
ke barat : keterangan tempat
Analisis keseluruhan akan menjadi:
Induk kalimat: Kedatangannya disambut oleh rakyat
Anak Kalimat: ketika matahari mulai condong
Cucu Kalimat: ke tempat langit dan bumi bertemu
Contoh lainnya:
Ia telah meninggal Orang tempat saya meminta pertolongan, telah meninggal.
(anak kalimat pengganti subjek)
Ayahnya guru Ayahnya, seorang pengajar Bahasa Indonesia.
(anak kalimat pengganti predikat)
Gadis itu menantikan pak Ali Gadis itu menantikan ayah cepat pulang.
(anak kalimat pengganti objek)
Ia bermain-main tadi Ia bermain-main ketika kakaknya datang.
(anak kalimat pengganti keterangan)
V. Suku Kata
W. Ciri-ciri sistem Pemerintahan Presidensial:
1. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang presiden selaku kepala pemerintahan sekaligus
sebagai kepala negara
2. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan rakyat yang dipilih, dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat melalui badan perwakilan atau pemilu
3. Presiden mempunyai hak prerogatif untuk mmengangkat dan meberhentikan menteri-menteri
negara
4. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Oleh sebab itu, antara Presiden dengan DPR
tidak dapat saling menjatuhkan
X. nbkjbj