DISUSUN OLEH :
SAHERA (2360202009)
Puji syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila
Sebagai Ideologi ini dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan
para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa penulis memiliki akan adanya keterbatasan sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu jika didapati adaanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka penulis memohon maaf dan menerima kritik yang
bersifat membangun serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh penulis untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama.
Penyussun
DAFTAR ISI
Judul.........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
B. Rumusan masalah................................................................................1
C. Tujuan pembahasan.............................................................................1
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan.........................................................................................11
B. Saran...................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang kita
kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau ide atau
citacita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju.Presiden dalam
memimpin bangsa Indonesia dia tidak bisa mengandal visi dan misinya sendiri untuk
mencapai cita-cita bangsa, oleh karena itu harus memiliki suatu dasar atau landasan
yang dapat dijadikan sebagai patokan. Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila,
pancasila bukan Ideologi negara bagi sebagian atau daerah-daerah tertentu saja tetapi
menyuluruh, terkadang perbedaan pendapat dalam mengartikan dasar negara maka
terjadilah pertikaian.
B. Rumuasan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18untuk mendefinisikan
"sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai
cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran
politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
B.Pengertian Pancasila sebagai Ideologi
2. Ideologi Liberalisme
Munculnya ideologi liberalisme dilatarbelakangi oleh situasi di Eropa sebelum
abad ke-18 yang diwarnai oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok
aristokrasi, dan bentuk pemerintahan yang bercorak monarki absolut. Dalam situasi
demikian, ide-ide liberal yang mencerminkan aspirasi kelompok industrialis dan
pedagang mulai diterima.
Terdapat beberapa prinsip dasar yang melandasi liberalisme, yaitu
individualisme, kebebasan, keadilan dan kesetaraan, serta utilitarianisme:
1. Individualisme
Individualisme merupakan inti pemikiran liberal yang menjiwai seluruh basis
moral, ekonomi, politik, dan budaya. Individualisme sendiri dapat
diartikansebagai pemikiran yang menjunjung keberadaan individu, dan
masyarakat hanya dipandang sebagai sekumpulan individu semata. Individu
memiliki otonomi dan merupakan sumber seluruh nilai. Individu juga dianggap
sebagai hakim yang terbaik bagi dirinya serta dapat bertanggung jawab kepada
dirinya sendiri. Bertitik tolak dari pandangan ini, kelompok liberal
beranggapan bahwa negara tidak berhak mengintervensi kehidupan warga
negara.
2. Kebebasan
Kebebasan dalam liberalisme dipandang sebagai “hak” yang dimiliki tiap
orang. Hak ini yang memungkinkan tiap individu mendapat kesempatan yang
sama untuk mengejar kepentingannya. Dari perspektif liberalisme,
kebebasan tidak hanya dipandang sebagaihak melainkan juga sebagai kondisi
yang memungkinkan tiap-tiap individu dapat mengembangkan bakat dan
ketrampilannya. Dalam hal ini kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan
dalam hal positif.
3. Keadilan dan kesetaraan
Nilai keadilan yang dijunjung kaum liberal dilandasi oleh komitmen terhadap
nilai kesetaraan. Tekanan liberalisme di sini adalah keyakinan bahwa secara
universal manusia memiliki hak yang sama, dan secara moral kedudukan
manusia adalah setara. Dengan demikian, tiap-tiap individu memiliki hak dan
kesempatan yang setara untuk mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya.Oleh sebab itu, menurut kaum liberal, kesetaraan kesempatan
harus terbuka bagi tiap individu agar mereka dapat menikmati hak-hak dan
penghormatan yang sama. Dan kaum liberal tidak melihat bahwa ide
kesetaraan kesempatan akan mengarah pada ketidaksetaraan sosial dan
ekonomi.
4. Utilitarianisme
Prinsip utilitas atau manfaat adalah prinsip yang memungkinkan tiap-
tiap individu dapat mengkalkulasi apa yang secara moral baik dengan
menjumlahkan keuntungan/kenikmatan yang diperoleh dari setiap aspek
tindakan yang dipilih. Di tingkat masyarakat pun, prinsip ini dapat dijadikan
pedoman untuk pengambilan keputusan yang menguntungkan masyarakat
banyak, yang kemudian dikenal sebagai prinsip “the greatest happiness
for the greatest number”. Dengan demikian, pilihan tindakan individu selalu
didasarkan pada perhitungan jumlah keuntungan yang diperoleh ketimbang
kerugiannya. Inilah yang dimaksud dengan prinsip utilitas.
Liberalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang begitu menyatu
dalam kehidupan masyarakat Barat, namun tidak lepas dari kritik. Padaabad
ke-20, bahkan hingga awal abad ke-21 ini, telah banyak pihak yang mulai
mempertanyakan prinsipprinsip dasar liberalisme klasik seiring dengan
munculnya dampak industri modern. Hal ini disebabkan kelompok liberal
terlalu membesar-besarkan nilai kebebasan dan kesetaraan kesempatan bagi
individu, sementara dalam realitas, kesempatan dalam bentuk peluang kerja
tidak tersedia secara merata dimasyarakat. Sebagai upaya untuk menanggapi
tantangan terhadap liberalisme klasik tersebut, dikembangkanlah liberalisme
modern yang lebih sesuai dengan kondisi masyarakat modern oleh tokohtokoh
seperti T.H. Green, L.T. Hobhouse, J.M. Keynes, John Rawls, dan Robert
Nozick.
3. Ideologi Pancasila
Pencasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara
Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan
oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia,
namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam
sejarah bangsa Indonesia. Pada hakikatnya pancasila adalah sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia, yang jauh sebelum bangsa Indonesia
membentuk negara, nilai-nilai tersebut telah tercermin dan teramalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
PENUTUP
A Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis
melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran
mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang
harus diperjuangkan untuk mewujudkannya.
Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya
bangsa Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya
dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha
Esa,yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai
yang mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari dimensi
Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar
senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.
B.Saran
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu
Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan
negara. Pancasila juga merupakan suatu pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Untuk menjaga dan menguatkan nilai-nilai pancasila dapat dilakukan dengan
cara pendekatan budaya, internalisasi disemua level pendidikan, dan menegakkan hukum
terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Media, Arofat. 2018. Pengertian pancasila. Diakses pada 18 November 2023, dari
Thegirbalsla.com
Setawan, Parta. 2023. Pengertian pancasila sebagai dasar negara. Diakses pada 18
November 2023, dari www. gurupendidikan,co.id