Anda di halaman 1dari 12

e l o m p o k 3

Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila dan
Nilai - nilai yang Terkandung
dalam Pancasila

Dosen Pengampu :
Jumaini Anas, S.PD,S.SOS,M.SI
Kelompok
3
1. Adelia Jumita Efendi / 231004614201001
2. Afifah Putri Neisya / 231004614201002
3. Annisa Rahmah / 231004613242002
4. Arfiansyah / 231004613242017
5. Cin di Yunita Aurura / 231004614201006
6. Fidela / 231004613242003
7. Ghisca Mayori Adistia / 231004614201040
8. Jahfal Wiharzam / 231004614201011
9. Lailatul Hanifah / 231004614201012
10. Livia Chesa Rossa / 231004614201013
11. Maulina Mayanda Putri / 231004614201042
12. Muhammad Azlan Al Farisyi / 231004614201015
13. Olvira Eka Zulmi / 231004613242013
14. Sabrina Raysha Candra / 231004613242009
15. Teti Ramadani / 231004613242011
Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Kesatuan

Apa itu Pancasila? Republik Indonesia. Proses lahirnya Pancasila


menjadi sejarah yang tidak akan pernah
terlupakan oleh bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan buah karya para pendiri bangsa untuk
mewujudkan dasar dan pandangan hidup
masyarakat Indonesia merdeka, Pancasila berarti
lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila Lima sila
tersebut adalah:
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
perwakilan dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing-masing sila mengandung nilai-nilai yang
menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Sejarah & Nilai
PENGERTIAN SEJARAH PENGERTIAN NILAI

SEJARAH ADALAH KEJADIAN DAN PERISTIWA NILAI ADALAH UKURAN, PATOKAN-PATOKAN,


BENAR YANG TERJADI PADA MASA LAMPAU. ANGGAPAN-ANGGAPAN KEYAKINAN YANG ADA
DENGAN KATA LAIN, SEJARAH BERKAITAN DENGAN DI DALAM MASYARAKAT. NILAI DIGUNAKAN
PERISTIWA DALAM KURUN WAKTU TERTENTU. SEBAGAI PATOKAN SESEORANG BERPERILAKU
SEJARAH BERASAL DARI KATA SYAJARATUN DALAM MASYARAKAT. SELAIN ITU, NILAI
DALAM BAHASA ARAB YANG ARTINYA POHON MEMBERI ARAH BAGI TINDAKAN SESEORANG.
KEHIDUPAN. INI ADALAH ISTILAH YANG NILAI DIANUT OLEH BANYAK ORANG DALAM
BERKAITAN DENGAN ASAL USUL SUATU HAL. SUATU MASYARAKAT MENGENAI SESUATU
SEJARAH SENDIRI PENTING UNTUK DIPELAJARI YANG BENAR, PANTAS, LUHUR DAN BAIK
GUNA MENAMBAH WAWASAN SEKALIGUS UNTUK DILAKUKAN
MEMAHAMI BAGAIMANA SUATU IDENTITAS DAPAT
TERBENTUK.
Sejarah Lahirnya Pancasila
A. Periode Pengusulan Pancasila
Perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan dalam sidang BPUPKI
pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945.
BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada 29 April 1945
dengan jumlah anggota 60 orang. Badan ini diketuai oleh dr. Rajiman
Wedyodiningrat yang didampingi oleh dua orang Ketua Muda (Wakil
Ketua), yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang). BPUPKI
dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada, panglima tentara ke-16 Jepang di
Jakarta, pada 28 Mei 1945. Sehari setelah dilantik, 29 Mei 1945, dimulailah
sidang yang pertama dengan materi pokok pembicaraan calon dasar
negara.
Menurut catatan sejarah, diketahui bahwa sidang tersebut menampilkan
beberapa pembicara, yaitu Mr. Muh Yamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus
Hadikusumo, Mr. Soepomo. Keempat tokoh tersebut menyampaikan usulan
tentang dasar negara menurut pandangannya masing-masing
The Founding Fathers Indonesia
Pencetus Pancasila disebut sebagai Bapak Bangsa atau The Founding Fathers. Siapa saja mereka ?
Founding Fathers Indonesia adalah Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

1. Mohammad Yamin, memberikan lima hal Mohammad Yamin menyampaikan rumusan


untuk bisa dijadikan dasar negara. Pertama dasar negara yang diajukan secara tertulis,
diajukan secara lisan pada tanggal 29 Mei 1945 yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
yang berisi:
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
1. Peri kebangsaan
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab 4.
2. Peri kemanusiaan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
3. Peri ketuhanan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
4. Peri kerakyatan perwakilan
5. Kesejahteraan rakyat 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Pancasila juga diungkapkan Soepomo 3. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
dalam pidatonya di sidang BPUPKI yang menyampaikan lima butir gagasan tentang
digelar pada 31 Mei 1945. dasar negara sebagai berikut:
Soepomo memberikan lima rumusan 1. Nasionalisme atau Kebangsaan
untuk dijadikan dasar negara, yaitu: Indonesia,
1. Persatuan 2. nternasionalisme atau Peri
2. Kekeluargaan Kemanusiaan,
3. Keseimbangan lahir dan batin 3. Mufakat atau Demokrasi,
4. Musyawarah 4. Kesejahteraan Sosial,
5. Keadilan rakyat 5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
B. Periode Perumusan Pancasila
Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10-16 Juli 1945 adalah
disetujuinya naskah awal "Pembukaan Hukum Dasar" yang kemudian dikenal dengan nama Piagam
Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada
alinea ke- empat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Naskah awal "Pembukaan Hukum Dasar" yang dijuluki "Piagam Jakarta" ini di kemudian hari
dijadikan "Pembukaan" UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di sana-sini.
Ketika para pemimpin Indonesia sedang sibuk mempersiapkan kemerdekaan menurut skenario
Jepang, secara tiba-tiba terjadi perubahan peta politik dunia. Salah satu penyebab terjadinya
perubahan peta politik dunia itu ialah takluknya Jepang terhadap Sekutu. Peristiwa itu ditandai
dengan jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945.
C. Periode Pengesahan Pancasila
Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno, Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa
militer Jepang di Asia Selatan ke Saigon untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang pernah dijanjikan.
Rancangan pernyataan kemerdekaan yang telah dipersiapkan oleh BPUPKI yang diberi nama Piagam Jakarta, akhirnya tidak dibacakan
pada 17 Agustus 1945 karena situasi politik yang berubah.
Indonesia sebagai bangsa yang merdeka memerlukan perangkat dan kelengkapan kehidupan bernegara, seperti: Dasar Negara, Undang-
Undang Dasar, Pemimpin negara, dan perangkat pendukung lainnya.
Rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah bangsa Indonesia juga mencatat bahwa rumusan Pancasila yang disahkan PPKI ternyata berbeda dengan rumusan Pancasila yang
termaktub dalam Piagam Jakarta. Hal ini terjadi karena adanya tuntutan dari wakil yang mengatasnamakan masyarakat Indonesia Bagian
Timur yang menemui Bung Hatta yang mempertanyakan 7 kata di belakang kata "Ketuhanan", yaitu "dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Tuntutan ini ditanggapi secara arif oleh para pendiri negara sehingga terjadi perubahan yang
disepakati, yaitu dihapusnya 7 kata yang dianggap menjadi hambatan di kemudian hari dan diganti dengan istilah "Yang Maha Esa".
Nilai - nilai yang Terkandung dalam Pancasila
Nilai ketuhanan pada sila pertama Nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila
Pancasila 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
1. Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha dengan harkat dan martabatnya sebagai
Esa serta menjalankan perintah dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan
menjauhi larangan-Nya sesuai dengan
hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
kepercayaan masing-masing. membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
2. Saling menghormati pemeluk agama lain kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
3. Memiliki toleransi antarumat warna kulit dan sebagainya.
beragama. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai
sesama manusia.
4. Tidak memaksakan kehendak
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa
antarumat beragama. dan tepa selira.
5. Tidak mencemooh atau mengejek 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena
kepercayaan orang lain. terhadap orang lain
Nilai persatuan dalam sila ketiga Nilai kerakyatan dalam sila Nilai keadilan dalam sila kelima
Pancasila keempat Pancasila Pancasila
1. Mampu menempatkan 1. Sebagai warga negara dan
persatuan, kesatuan, serta 1. Menjunjung tinggi keadilan
warga masyarakat, setiap
kepentingan dan keselamatan sosial di kehidupan
manusia punya kedudukan, hak,
bangsa dan negara sebagai
dan kewajiban yang sama. bermasyarakat, khususnya
kepentingan bersama di atas dalam bidang ekonomi, politik,
kepentingan pribadi dan golongan 2. Tidak boleh memaksakan
2. Sanggup dan rela berkorban kehendak kepada orang Initi pendidikan, dan seterusnya
untuk kepentingan negara dan 3. Mengutamakan musyawarah 2. Menjunjung tinggi semangat
bangsa apabila diperlukan dalam mengambil keputusan kekeluargaan dan gotong-
3. Mengembangkan rasa cinta untuk kepentingan bersama royong
kepada tanah air dan bangsa 4. Musyawarah untuk
4. Mengembangkan rasa 3. Menghormati hak dan
mencapai mufakat diliputi oleh
kebanggaan berkebangsaan dan kewajiban orang lain.
semangat kekeluargaan
bertanah air Indonesia 4. Menghargai hasil karya orang
5. Memelihara ketertiban dunia
5. Menghormati dan
menjunjung tinggi setiap lain.
yang berdasarkan kemerdekaani,
perdamaian abadi, dan keadilan keputusan yang dicapai 5. Menjunjung tinggi sikap saling
sosial. sebagai hasil musyawarah membantu dan tolong menolong
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai