Anda di halaman 1dari 15

pancasila dalam arus

sejarah bangsa pra


kemerdekaan
Kelompok 1
Anggota TIm:
1.VERIANDO PURBA
2.OKTAPIYANI BR. S MILALA
3.DIO TRI ARMADA ADHA
4.ABDUL AZIZ PINEM
5.JORDAN STEPEN SIANTURI
Pancasila dalam arus sejarah bangsa pra kemerdekaan

Tujuan
 Memahami asal mula Pancasila era Pra Kemerdekaan.
 Memahami sejarah perumusan Pancasila.
 Memahami nilai-nilai Pancasila dalam sejarah ke INDONESIAAN
dalam peristiwa : Sumpah Palapa , Budi Oetomo dan Sumpah
Pemuda.
Sumber historis pancasila
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, sila
Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang beraneka
ragam, tetapi pengakuan tentang adanya Tuhan sudah diakui.

Dalam of Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti
kepercayaan kepada: kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan,
tindakan ritual pada objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada
Tuhan, takjub sebagai perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep
hidup di dunia dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman.
pancasila era pra kemerdekaan
Asal mula Pancasila secara budaya, Menurut Sunoto (1984) melalui kajian filsafat
Pancasila, menyatakan bahwa unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia
sendiri, walaupun secara formal Pancasila baru menjadi dasar Negara Republik Indonesia
pada tanggal 18 Agustus 1945, namun jauh sebelum tanggal tersebut bangsa Indonesia
telah memiliki unsur-unsur Pancasila dan bahkan melaksanakan di dalam kehidupan
merdeka. Sejarah bangsa Indonesia memberikan bukti yang dapat kita cari dalam berbagai
adat istiadat, tulisan, bahasa, kesenian, kepercayaan, agama dan kebudayaan pada
umumnya. (Sunoto, 1984: 1). Dengan rinci Sunoto menunjukkan fakta historis,
diantaranya adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa : bahwa di Indonesia tidak pernah ada putus –
putusnya orang percaya kepada tuhan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : bahwa bangsa Indonesia terkenal
ramah tamah, sopan santun, lemah lembut dengan sesama manusia.
3. Persatuan Indonesia : bahwa bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya guyub,
rukun, bersatu, dan kekeluargaan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan : bahwa unsur-unsur demokrasi sudah ada
dalam masyarakat kita.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : bahwa bangsa Indonesia
dalam menunaikan tugas hidupnya terkenal lebih bersifat sosial dan
berlaku adil terhadap sesama.
Sejarah perumusan pancasila
Sejarah singkat perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berawal dari pidato Presiden ke-1
Indonesia Soekarno di Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
pada 1 Juni 1945. Mulanya, Pemerintah Jepang yang tengah mengambil hati Indonesia, mendirikan BPUPKI
atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai, untuk mempersiapkan kemerdekaan bagi Indonesia.

Setelah didirikan, BPUPKI yang memiliki anggota 69 orang terdiri atas perwakilan Indonesia dan Jepang,
mengadakan sidang perdana untuk merancang dasar negara bagi Indonesia. Sidang dilangsungkan di Gedung
Chuo Sangi-in (kini Gedung Pancasila), Jakarta pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Saat sidang, ada beberapa
tokoh yang menyampaikan gagasan untuk dasar negara Indonesia yang dikenal dengan rumusan Pancasila tiga
tokoh tersebut yaitu Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Berikut gagasan dari masing-masing tokoh perumusan Pancasila.

 Rumusan Pancasila Moh. Yamin.


1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Rumusan Pancasila Soepomo
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

 Rumusan Pancasila Soekarno


1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Saat Soekarno menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara untuk Indonesia melalui pidato di
Sidang BPUPKI, ia turut mengusulkan nama Pancasila dengan sila berarti azas atau dasar. Setelah penetapan
tersebut, proses perumusan Pancasila diteruskan oleh Panitia Sembilan. Panitia ini bertugas untuk
menyempurnakan gagasan dasar negara Indonesia.
Panitia Sembilan terdiri atas:
1. Soekarno (ketua)
2. Moh. Hatta (wakil ketua)
3. Moh. Yamin
4. Achmad Soebardjo
5. A.A Maramis
6. Abdul Kahar Muzakir
7. Agus Salim
8. Abikoesno Tjokrosoejoso
9. Abdul Wachid Hasyim.

Berikut hasil perumusan Pancasila dari Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.
10. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
11. Kemanusiaan yang adil dan beradab
12. Persatuan Indonesia
13. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
14. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila ini kemudian dimasukkan ke dalam naskah mukadimah atau pembukaan
dasar hukum tertulis negara yang diberi nama 'Piagam Jakarta' oleh Moh. Yamin.

Kendati begitu, sebagian kelompok menilai sila pertama terlalu bernuansa Islam, padahal
Indonesia beragam. Hal ini membuat sila ke-1 diubah menjadi Ketuhanan yang Maha Esa.

Hasil akhir rumusan Pancasila ini kemudian ditetapkan sebagai pembukaan dasar hukum tertulis
negara di Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang meneruskan tugas
BPUPKI pada 18 Agustus 1945.

Berikut isi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai pancasila dalam sejarah ke indonesiaan dalam

peristiwa :

 Sumpah palapa

 Budi oetomo

 Sumpah pemuda
 Sumpah Palapa
Sumpah Palapa adalah sumpah yang diucapkan oleh Gadjah Mada, Perdana Menteri kerajaan Majapahit
pada bulan ke-14 masehi yang berbunyi :
“Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung
Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana
isun amukti palap.“
Menurut catatan sejarah, Gadjah Mada berikrar untuk menguasai seluruh kepulauan Indonesia dan
Samudera Hindia hingga laut China selatan. Tujuan Gadjah Mada mengucapkan Sumpah Palapa adalah
mempersatukan pulau-pulau di Nusantara. Ikrar ini nantinya menjadi simbol Nasionalisme Indonesia dan
menjadi seruan mengentaskan gerakan kemerdekaan.

Dalam peristiwa sumpah palapa, nilai Pancasila yang dapat kita pahami adalah persatuan Indonesia,
yang dimana hal tersebut ada pada sila ke-tiga. Persatuan Indonesia yang berarti bahwa tidak
membedakan suku, budaya, atau bahasa. Semua bersatu menjadi satu kesatuan utuh sesuai dengan tujuan
di ucapkannya sumpah palapa.
 Budi Oetomo
Budi Oetomo didirikan pada tahun 1908 oleh pemuda Indonesia yang pernah studi diluar negeri. Berdirinya Budi
Oetomo di awali dari upaya Dr. Sudirohusodo berkeliling jawa untuk membentuk Studie Fonds(Dana Belajar) untuk
memberikan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, namun berpotensi.Organisasi ini bertujuan mempromosikan
pendidikan, ekonomi, dan politik dikalangan rakyat Indonesia.
Budi Oetomo memainkan peran penting dalam menciptakan identitas Nasional dikalangan pemuda Indonesia dan
mempersiapkan mereka untuk gerakan kemerdekaan.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam peristiwa Budi Oetomo ini yaitu nilai persatuan tentang bersatunya para
pelajar Indonesia untuk lepas dari jajahan Belanda dan nilai keadilan sosial tentang biaya pendidikan bagi yang tidak
mampu.
 Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda (ikrar pemuda) dibuat pada tanggal 28 Juli 1928
selama konferensi pemuda di Jakarta. Ikrar pemuda ini dianggap sebagai titik
balik dalam gerakan kemerdekaan Indonesia.
Karena menjadi pondasi untuk pembentukan negara yang bersatu tanpa
memandang Suku, Agama atau Bahasa.Ikrar pemuda ini menjadi dasar dasar
nilai Nasional di Indonesia yang tetap berpengaruh dalam politik dan
masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Persatuan dan kesatuan dalam Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai
Pancasila untuk mewujudkan kecintaan terhadap Tanah Air. Oleh sebab itu
demi mewujudkan kecintaan pada Tanah Air dalam kehidupan sehari-hari,
kita terus diingatkan agar mengamalkan setiap sila dalam Pancasila.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai