Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Afni Helia Dewi

NIM : 191810401002

Review Materi Nilai Pancasila pada Masa Pra Sejarah dan Masa Kemerdekaan.

A. Masa Pra Sejarah

Para ahli geologi menyatakan kepulauan Indonesia terjadi sekitar


zama tersier, 60 juta tahun silam. Pada zaman quarter baru didiami oleh
manusia sekitar 600.000 tahun silam. Dengan hasil penemuan fosil dari
Paleo Javanticus, Homo Soloensis dan yang lainnya dan penemuan artefak
menunjukkan mereka mengalami tiga zaman terdiri dari zaman
Paleolitikum, Mesolitikum dan Neolitikum. Adapun nilai-nilai Pancasila
pasa zaman tersebut seperti pada nilai religi dengan ditemukannnya
kerangka Paleolitikum yang menunjukkan adanya sistem penguburan dan
terdapat menhir sebagai bentuk keyakinan roh leluhur. Nilai kemanusiaan
ditandai dengan adanya sistem berkelompok. Nilai kesatuan dengan
adanya keserumpunan bahasa Austronesia. Nilai musyawarah dan social
dengan adanya kehidupan bercocok tanam serta pola hidup foodproducing.

Ada tiga tahap kebangsaan Indonesia terbentuk yaitu pada zaman


Sriwijaya dibawah Wangsa Syailendra, zaman Majapahit dan Negara
Kebangsaan Modern. Nilai-nilai Pancasila pada Kerajaan Sriwijaya
dibuktikan dengan adanya peninggalan berupa prasasti seperti prasasti
Telaga Batu, Kedukan Bukit dan lain-lain. Masa Kerajaan Sriwijaya
terdapat nilai-nilai Pancasila terdiri dari:

1. Sila pertama : ditandai dengan adanya pembinaan dan


pengembangan agama Buddha,
2. Sila kedua : adanya hubungan dengan India
3. Sila ketiga : adanya konsep Negara kepulauan
4. Sila Keempat: adanya wilayah kedaulatan
5. Sila kelima : adanya pusat perdagangan sehingga rakyat
makmur.

Pada Kerajaan Majapahit terdapat nilai-nilai Pancasila yang tertera


pada Buku Nagarakertagama dan Sutasoma, terdapat istilah Pancasila
yaitu Berbatu sendi lima dan terdapat seloka “Bhinneka Tunggal Ika Tan
Hana Dharma Mangrua”, yang artinya walaupun berbeda-beda, namun
satu jua dan tidak ada agama yang memiliki tujuan berbeda. Nilai-nilai
Pancasila yang terkandung pada masa kerajaan yaitu:
1. Sila pertama: adanya seloka persatuan nasional “Bhineka
Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”.
2. Sila kedua: adanya hubungan dengan kerajaan lain.
3. Sila ketiga: terwujudnya keutuhan kerajaan (Sumpah Palapa).
4. Sila keempat: adanya penasehat dalam tatanan pemerintahan
menunjukkan adanya musyawarah.
5. Sila kelima : terbuktinya berdirinya kerajaan selama berabad-
abad.

Pada masa Kerajaan Islam juga terdapat nilai-nilai Pancasila yaitu


ketuhanan yang diterapkan menganut agama islam. Kemanusiaan dengan
adanya penghapusan sistem kasta serta perbudakan. Persatuan terbuktinya
dengan berdakwah dari pulau ke pulau. Pada sila keempat adanya
musyawarah dalam mengatasu persengketaan. Sila kelima adanya keadilan
bagu semua umat islam.

B. Masa Kemerdekaan

Pada masa kemerdekaan ini terdapat lembaga-lembaga yang


menjadi latar belakang terhadap nilai-nilai Pancasila. Lembaga-lembaga
masa pergerakan Indonesia tersebut yaitu seperti Boedi Oetomo, Sarekat
Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia,
Partai Indonesia Raya, Gabungan Politik Indonesia dan masih banyak lagi.
Diantara lembaga-lembaga tersebut terdapat tujuan-tujuan yang berbeda
diantaranya:
1. Boedi Oetomo, dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908 dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas bangsa dengan melalui
kegiatan pengajaran yang di pelopori oleh Mas Ngebehi.
2. Sarekat Isla, yang dibentuk pada tahun 1911 memiliki tujuan
untuk memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji
Islam yang dipelopori oleh H. Samanhudi.
3. Indische Partij, yang dibentuk pada tanggal 25 Desember 1912
dengan tujuan untuk membangun semua patriotisme Indiers
terhadap tanah air yang dipelopori E.F.E Douwes Dekker.
4. Pehimpunan Indonesia, didirikan pada tahun 1908 di Den Haag
dan pada tahun 1922 berganti nama menjadi Indonesische
Vereeniging dengan tujuan untuk memajukan kepentingan
bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia di negeri
Belanda yang dipelopori oleh Sultan Lasajangan Soripada dan
R.N. Noto Suroto.
5. Partai Nasional Indonesia yang dibentuk pada tanggal 4 Juli
1927 yang memiliki tujuan untuk mencapai Indonesia merdeka
dipelopori oleh Ir. Soerkarno.
6. Partai Indonesia Raya, dibentuk pada tanggal 26 Desember
1935 dengan tujuan yaitu membentuk Indonesia yang mulia
dan sempurna yang dipelopori oleh Dr. Soetomo.
7. Gabungan Politik Indonesia, yang dibentuk pada tanggal 21
Mei 1939 dengan tujuan menuntut pemerintah Belanda agar
Indonesia mempunyai perlemen sendiri dipelopori oleh M.H
Thamrin.
8. Gerakan Rakyat Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Mei
1937 dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan di bidang
ekonomi, social dan politik dipelopori oleh Sartono, Sanusi
Pane dan Moh. Yamin.
9. Fraksi Nasional yang dipelopri oleh M.H Thamrin pada tanggal
17 Januari 1930 dengan tujuan mengusahakan perubahan-
perubahan ketatanegaraan.
Pada masa persiapan kemerdekaan terjadi peristiwa Bom Atom di
Hiroshima dan Nagasaki yang menghancurkan Jepang, pada saat itu
setelah kejadian Bom Atom sehari kemudian BPUPKI tepatnya pada
tangga; 7 Agustus 1945 berganti nama menjadi PPKI. Dengan berita
kekalahan Jepang tersebut pejuang-pejuang tanah air bersiap untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan RI dan menolak kemerdekaan dari
Jepang yang diberikan sebagai hadiah. Meskipun pada saat itu tepatnya
tanggal 12 Agustus 1945 Jepang menginginkan kerdekaan Indonesia pata
tanggal 24 Agustus 1945. Dr. Radjiman Wedyodiningrat selaku ketua
BPUPKI meminta sidang untuk mengemukakan dasar negara Indonesia
merdeka pada tanggal 29 Mei 1945 yang dilaksanakan tanggal 29 Mei
hingga 1 Juni 1945.
Terdapat tiga usulan dasar negara Indonesia yaitu pada tanggal 29
Mei Muhammad Yamin mengusulkan Peri kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri kerakyatan dan kesejahteraan rakyat.
Usulan dasar negara dari Prof. Dr. Soepomo pada tanggal 30 Mei 1945
mengusulkan Teori Negara perseorangan (individualis), Paham Negara
kelas dan Paham Negara integralistik. Pada tanggal 1 juni 1945 Ir.
Soekarno juga mengusulkan dasar negara yaitu Nasionalisme,
Internasionalisme, Mufakat. Kesejahteraan social dan Katuhan Yang Maha
Esa.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 terjadi peristiwa yang disebut
peristiwa Rengasdengklok dimana golongan muda mendesak Soekarno
untuk memproklamasikan kemerdekaan. Namun Soekarno menolaknya
dan ingin meminta pendapat dari PPKI dengan adanya hal tersebut
golongan muda menculik Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur ke
Rengasdengklok untuk menjauhkan Soerkarno dari pengaruh Jepang.
Dalam proses perundingan proklasmasi terjadi perbedaan pendapat antara
golongan muda dan golongan tua mengenai waktu memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Golongan muda meminta agar proklamasi
disegerakan sedangkan golongan tua tidak terburu-buru untuk menghndari
adanya pertumpahan darah. Perundingan tersebut dilaksanakan pada pukul
02.00 sampai dengan 04.00 dini hari.
Teks proklamasi disusun oleh Soekarno, Moh. Hatta, Achmad
Soebardjo dengan disaksikan oleh Soekarni, B.M Diah dan Sayuti Melik
ditulis. Penulisan teks proklamasi ditulis oleh Soekarno dan juga diketik
oleh Sayuti Melik diruang makan Laksamana Tadashi Maeda jalan Imam
Bonjol No.1. Pada saat pengesahan Pancasila sebagai dasar negara sidang
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 telah disahkan Pancasila sebagai
dasar negara. Meskipun tedapat perbedaan mengenai sila pertama pada
Piagam Jakarta sehingga ada perubahan menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa” disebabkan Indonesia memiliki suku, etnis dan pemeluk agama yang
berbeda-beda sehingga tidak ada perpecahan.

Anda mungkin juga menyukai