Anda di halaman 1dari 5

ACARA 7

ANALISIS VEGETASI POHON DAN HERBA/SEMAK


DENGAN METODE PLOT

1. Tujuan:
a. Mahasiswa mampu dan terampil menerapkan metode plot untuk mendapatkan
data ekologis komunitas tumbuhan pohon dan herba dengan benar.
b. Mahasiswa mampu dan terampil menganalisis data ekologis komunitas tumbuhan
pohon dan herba yang diperoleh dengan metode plot dengan benar.
c. Mahasiswa mampu menentukan struktur komunitas tumbuhan habitus pohon,
semak dan herba di area sampling

2. Dasar Teori:
Vegetasi adalah semua jenis tumbuhan yang terdapat pada suatu wilayah (flora)
dengan masing-masing jenis menunjukkan distribusinya menurut ruang dan waktu.
Analisis vegetasi merupakan kegiatan mempelajari vegetasi yang akan menghasilkan
data kualitatif dan kuantitatif. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data ekologis tumbuhan, yaitu metode plot (plot method) dan metode
tanpa plot (plotless method). Data yang terkumpul tersebut setelah dianalisis dapat
menggambarkan struktur komunitas (vegetasi) yang antara lain meliputi
keanekaragaman jenis dan dominansi jenis.

3. Alat dan Bahan


a. Pita berskala (metlein) g. Kertas label 5 x 10 cm2 berlubang
b. Tali tampar plastik ukuran 25 m satu di tepi
atau 50 m dan 10 m h. Tas kresek besar tempat specimen
c. Tabel data i. Gunting
d. Alat tulis j. Tali raffia
e. Parang k. Plot pralon 1 x 1 m
f. Tas kresek besar tempat specimen
4. Cara Kerja
a. Sampling Data vegetasi di Lapang:
 Peletakan dua (2) buah plot berukuran 10 x 10m untuk tegakan pohon, 4 buah
plot berukuran 5 x 5 m untuk semak, dan 6 buah plot berukuran 1 x 1 m untuk
herba; Gambar skematik peletakan plot dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

X
Y

Gambar 1. Peletakan plot di areal observasi: X = plot untuk pohon (10 x 10 m 2), Y
= plot untuk semak (5 x 5 m2), dan Z = plot untuk herba (1 x 1 m2).

 Lakukan pencatatan data sebagai berikut:


 Pohon, pengambilan data pohon dilakukan dalam plot 10 x 10 m2 sebagai
berikut: (1) mencatat nama jenis pohon, jika nama jenis belum diketahui maka
beri nama dengan kode yang menunjukkan karakteristik khusus jenis tersebut;
(2) menghitung jumlah individu masing-masing jenis pohon; (3) mengukur
keliling batang setinggi dada setiap individu pohon untuk mendapatkan data
diameter batang (setinggi dada peneliti). Catat ke dalam Tabel 3 data-data
nama jenis, jumlah individu dan keliling batang.
 Semak, pengambilan data semak dilakukan dalam plot 5 x 5 m2 sebagai
berikut: (1) mencatat nama jenis semak, jika nama jenis belum diketahui maka
beri nama dengan kode yang menunjukkan karakteristik khusus jenis tersebut;
(2) menghitung persen penutupan masing-masing jenis semak. Catat ke dalam
Tabel 4 data-data nama jenis dan persen penutupan.
 Herba, pengambilan data semak dilakukan dalam plot 1 x 1 m2 sebagai
berikut: (1) mencatat nama jenis herba, jika nama jenis belum diketahui maka
beri nama dengan kode yang menunjukkan karakteristik khusus jenis tersebut;
(2) menghitung persen penutupan masing-masing jenis herba. Catat ke dalam
Tabel 4 data-data nama jenis dan persen penutupan.
 Ambil spesimen jenis pohon, semak, atau herba yang belum diketahui nama
jenisnya (ranting dengan daun yang masih melekat serta jika ada bunga dan
buahnya) untuk diidentifikasi di laboratorium, specimen diberi kode nama yang
sesuai dengan kode nama dalam pencatatan nama jenis;

Tabel 1. Data Nama Jenis Pohon, Semak dan Herba


Hari & Tanggal: Kelompok Praktikum:

No Nama jenis pohon Plot 1 Keliling Plot 2 Keliling dst


(cm) (cm)
1
2
dst

No Nama jenis semak Plot 1 % Plot 2 % dst
penutupan penutupan
1
2
dst

No Nama jenis herba Plot 1 % Plot 2 % dst
penutupan penutupan
1
2
dst

5. Analisis Data:
a. Identifikasi jenis tumbuhan dilakukan berdasarkan hasil deskripsi masing-
masing specimen selanjutnya mencocokkannya dengan pustaka yang
mendukung. Hasil identifikasi berupa nama jenis dan selanjutnya dicari
klasifikasi masing-masing jenis;
b. Data keliling batang (K) masing-masing jenis pohon dikonversi menjadi basal
area (BA=luas batang) dengan langkah sebagai berikut.
d= K/ π BA= 0.25 π d2
(d= diameter, K= keliling, π= 3,14, dan BA= basal area)
c. Penghitungan indeks nilai pentingnya (INP) untuk menentukan jenis dominan-
kodominan di area sampling dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. INP Pohon
 Dominansi Mutlak Jenis a = BA Jenis a / Luas Area Sampling
 Dominansi Relatif Jenis a = (Dominansi Mutlak Jenis a/Dominansi Mutlak
Seluruh Jenis pohon) x 100 %
 Frekuensi Mutlak Jenis a = jumlah plot yang terdapat Jenis a/Total Jumlah Plot
 Frekuensi Relatif Jenis a = (Frekuensi Mutlak Jenis a/Frekuensi Mutlak
Seluruh Jenis) x 100 %
 Densitas Mutlak Jenis a = ∑ Individu Jenis a / Luas area sampling
 Densitas Relatif Jenis a = Densitas Mutlak Jenis a/ Densitas Mutlak Seluruh
Jenis) x 100 %
 INP jenis pohon a (%) = Penutupan relatif jenis pohon a + Kerapatan relatif jenis
pohon a +Frekuensi relatif jenis pohon a

2. INP Semak atau Herba


 Dominansi Mutlak jenis a= persen penutupan jenis a /Luas area sampling
 Dominansi Relatif jenis a = (Dominansi Mutlak jenis a /Dominansi Mutlak
Seluruh Jenis pohon) x 100 %
 Frekuensi Mutlak Jenis a = jumlah plot yang terdapat Jenis a/Total Jumlah Plot
 Frekuensi Relatif Jenis a = (Frekuensi Mutlak Jenis a/Frekuensi Mutlak
Seluruh Jenis) x 100 %
 Densitas Mutlak Jenis a = ∑ Individu Jenis a / Luas area sampling
 Densitas Relatif Jenis a = Densitas Mutlak Jenis a/ Densitas Mutlak Seluruh
Jenis) x 100 %
 INP jenis semak/herba a (%) = Penutupan relatif jenis semak/herba a.+ Kerapatan
relatif jenis semak/herba a.+Frekuensi relatif jenis semak/herba a.

d. menentukan indeks keanekaragaman jenis Shannon Wiener (H’) dengan


persamaan: H’ = -∑ pi ln pi
pi= n/N atau jumlah individu jenis a dibagi total individu seluruh jenis.
Berdasarkan Wilhm & Dorris (1968) dalam Masson (1981) bahwa nilai H' ≤ 1
termasuk keanekaragaman rendah dan nilai 1≤ H' ≤ 3 termasuk keanekaragaman
sedang dan H’>3 menunjukkan keanekaragaman spesies tinggi.

6. Bahan Diskusi:
Bagaimana struktur komposisi komunitas tumbuhan di area sampling?
(Manfaatkan hasil analisa data yang berupa komposisi jenis, indeks nilai penting, dan
keanekaragaman jenis tumbuhan baik habitus pohon, semak maupun herba)

Anda mungkin juga menyukai