Anda di halaman 1dari 9

KEANEKARAGAMAN

EKOSISTEM LAHAN BASAH Kelompok 2

MANGROVE DI SULAWESI Indria Sari Manda (19_08)

SELATAN Silvia Dwi Febrianti (19_14)


Anggita Dita Sari (19_30)
Vivien Ajeng Pradita (19_33)
Jocelin Andiana (19_34)
Axgrandchy Octrilian (19_36)
Lahan Basah merupakan suatu wilayah yang
menyimpan air serta memiliki karateristik
terrestrial maupun aquatic.

Umumnya, di Indonesia lahan basah


ditemukan berupa endapan sesudah air
pasang dan surut, dan hutan mangrove

Pada presentasi kali ini kami akan


menyajikan data ekosistem lahan basah
hutan mangrove yang ada di Sulawesi

Wilayah Sulawesi termasuk wilayah yang


memiliki ekosistem lahan basah hutan magrove
yang besar di Indonesia
Fungsi Hutan Mangrove
Menurut Saprudin dan Halidah (2012), Hutan mangrove
merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan penting di
wilayan pesisir.
Fungsi Dari Segi Ekonomi : hutan mangrove memimiliki
potensi sebagai penyedia kayu, daun – daunan sebagai bahan
baku obat – obatan dll.
Fungsi Dari Segi Ekologis:
1)Hutan mangrove merupakan penyedia nutrient bagi biota
perairan
2)Tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota
3)Penahan abrasi, amukan angin topan dan tsunami
4)Penyerap limbah
5)Pencegahan intrusi air laut
Struktur Komunitas di Desa Balantadu, Sulawesi Selatan

•Terdapat 36 spesies mangroveasosiasi (22


familia)
•Ada 2 jenis mangrove yang tidak bisa
diidentifikasi
•11 spesies ditemukan pada daerah
tambak dan 26 spesies ditemukan di
daerah non tambak
•Ada 1 spesies yang ditemukan di kedua
daerah yaitu Fimbristylis cymosa
ALIRAN ENERGI
Aliran energi dan rantai makanan di hutan mangrove merupakan tipe
rantai detritus
SIKLUS MATERI

Ekosistem mangrove sangat produktif dan berkontribusi sebagai sumber


karbon organik dan nutrient lainnya (Alongi et al., 2005 dalam Analuddin
et al., 2016). Hutan mangrove merupakan produsen primer yang dapat
menyerap karbon dengan tingkat intensitas yang lebih besar daripada
tumbuhan daratan. Simpanan karbon pada hutan mangrove lebih besar
dibandingkan dengan hutan lainnya. Simpanan karbon hutan mangrove
sebesar 51,86 ton/ha.
dibandingkan dengan hutan lainnya. Simpanan karbon hutan mangrove
sebesar 51,86 ton/ha. Siklus karbon merupakan siklus biogeokimia yang
mencakup pertukaran atau perpindahan karbon dalam biosfer, pedosfer,
geosfer, hidrosfer dan atmosfir bumi. Karbon tersimpan dalam bentuk
molekul karbon dioksida (CO2) dan oksigen dalam
bentuk molekul O2. Karbon diikat oleh tanaman mangrove dalam proses
fotosintesa dan
dihasilkan bahan organik. Bila bahan organik ini dioksidasi akan
kembali dihasilkan karbondioksida. Dalam proses fotosintesis selain
dihasilkan bahan organik berupa karbohidrat, juga dihasilkan oksigen.
Bahan organik hasil fotosintesis berpindah ke
herbivora maupunkarnivora dan akan dirombak oleh bakteri tertentu
yang akan menghasilkan karbon ke udara bebas setelah dibakar
Daftar Pustaka
Annisa, R., Priosambodo, D., Salam, M. A., dan Santosa, S. 2017. Struktur Komunitas
Mangrove Asosiasi di Sekitar Area Tambak Desa Balandatu Kepulauan Tanakeke
Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Bioma: Jurnal Biologi Makassar. Vol. 2(1): 21-34.

Hazmi, I. B. A., Mulyanto dan Arfiati, D. 2017. Penyerapan Karbon Dioksida (CO2) Pada
Daun, Serasah Daun, Dan Sedimen Mangrove Sonneratia caseolaris (L) Engler Kategori
Tiang Di Kawasan Mangrove Tlocor, Kabupaten Sidoarjo. Prosiding Seminar Nasional
Kelautan dan Perikanan III 2017 Universitas Trunojoyo Madura, 33–39.

Verisandria R, J. Schaduw, C. Sondak, M. Ompi, A. Rumengan, J. Rangan. 2018. Estimasi


Potensi Karbon Pada Sedimen Ekosistem Mangrove Di Pesisir Taman Nasional
Bunaken Bagian Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Vol. 1(1) : 81-97.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai