BIOLOGI MOLEKULER
PREPARASI SAMPEL UNTUK BEKERJA DENGAN TEKNIK
MOLEKULER (PREPARASI SAMPEL MIKROBA)
Laboratorium Bioteknologi
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
2020
I. Judul : Preparasi Sampel Untuk Bekerja Dengan Teknik Molekuler
(Preparasi Sampel Mikroba).
Hasil
4.2 Preparasi Media Bakteri
Disterilkan kembali mulut erlenmeyer dan tabung media cair dengan bunsen
Hasil
Hasil
V. Pembahasan
Praktikum kali ini dengan acara preparasi sampel untuk bekerja dengan
teknik molekuler akan membahas mengenai proses preparasi sampel mikroba
serta fungsi dari setiap perlakuan. Bahan yang digunakan pada acara ini adalah
biakan bakteri dan biakan jamur.
Isolasi DNA genom adalah tahap awal yang menentukan dalam studi
molekuler dan genetika suatu spesies. Tahap tersebut dibutuhkan dengan preparasi
sampel terlebih dahulu untuk memperoleh DNA dengan kualitas yang baik.
Preparasi sampel akan digunakan dalam analisis molekuler atau manipulasi
genetik. Isolasi atau pengambilan DNA terdapat beberapa tahapan yaitu
penghancuran sel, penghilangan RNA serta protein, dan pemurnian serta
pengendapan DNA (Sambrook and Maniatis, 1989).
Menurut Syafaruddin (2011), ekstraksi yang merupakan proses pemisahan
berdasarkan perbedaan kelarutan. Ekstraksi sering digunakan dalam studi
molekuler dan rekayasa genetika. Langkah utama yang digunakan dalam
mengekstraksi DNA yaitu perusakan dinding sel, pemisahan DNA dan pemurnian
DNA.
Pembuatan media mikroba pada praktikum kali ini dibutuhkan bakto agar
(padat) dengan nutrisi yang ditimbang terlebih dahulu dengan timbangan analitik.
Menurut Hidayat, dkk (2006), Media pertumbuhan mikroba harus terdiri dari
capuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhan. Mikroorganisme akan memanfaatkan nutrisi pada media berupa
molekul-molekul kecil untuk menyusun komponen sel. Menurut Surawiria (1986),
media dapat disusun atas bahan alami maupun buatan. Media yang disusun atas
bahan buatan tersusun atas senyawa kimia organik atau anorganik yang akan
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Nutrisi dapat
diartikan sebagai bahan-bahan organik atau anorganik yang berfungsi sebagai
sumber energi atau penerima elektron bagi organisme.
Bakto agar yang akan dilarutkan dengan akuades pada erlenmeyer akan
dihomogenkan dengan bantuan alat hot plate dan magnetic stirer plate kemudian
akan di autoklaf 121ºC dengan tekanan 1 atm selama 17 menit. Menurut Suarjana,
dkk (2017), penggunaan alat hot plate dan magnetic stirer plate berfungsi dalam
menghomogenkan larutan atau sampel. Magnetic stirer plate digunakan untuk
pengadukan dengan adanya magnet didalamnya sehingga mempercepat proses
homogenisasi. Menurut Andriani (2016), autoklaf digunakan untuk mensterilkan
media yang akan digunakan dengan menggunakan uap air panas bertekanan.
Media yang telah sterilisasi akan dituangkan pada cawan petridish. Menurut
Napitupulu, dkk (2019), media yang sudah dituangkan secara aseptic kedalam
petridish akan didiamkan hingga mengeras dan ditutup dengan cling wrap agar
tidak terkontaminasi.
Preparasi media pada bakteri dilakukan menggunakan media cair yang
nantinya akan diinkubasi dengan shaker selama satu malam. Proses dalam
pembuatan media bakteri dilakukan inokulasi pada biakan bakteri ke dalam media
cair yang ada pada erlenmeyer. Inokulasi biakan bakteri digunakan dengan alat
inokulum yang terlebih dahulu di panaskan di atas bunsen hingga berpijar agar
tetap steril, kemudian dinokulasikan pada biakan bakteri dengan meletakkan
terlebih dahulu pada media agarnya agar pada saat inokulum menyentuh bakteri
suhu tidak terlalu panas yang akan mengakibatkan bakteri mati. Proses inkubasi
dilakukan dengan alat shaker, Menurut Pujawati dan Nawfa (2016), penggunaan
shaker incubator betujuan agar dapat memelihara atau menjaga bakteri pada jam
tertentu serta menjaga kadar oksigen tetap ada didalam atau lingkungan media.
Preparasi media pada jamur dilakukan dengan media cair seperti pada
preparasi media bakteri. Perbedaan pada preparasi media pada jamur yaitu
penggunaan madu dan brown sugar dalam pembuatan medianya. Menurut Huda
(2013), selain digunakan sebagai nutrisi pada pertumbuhan jamur, madu
merupakan bahan alami antibakteri yang mengandung senyawa hydrogen
peroksida (H₂O₂) yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri
baik bakteri gram positif maupun gram negative. Penggunaan brown sugar
sebagai sumber energi serta memenuhi kebutuhan karbon dalam pertumbuhan
jamur. Menurut Suarjana, dkk (2017), media biakan dibutuhkan kandungan
sumber energi ,karbon, nitrogen, sulfur, fosfor dan vitamin.
Proses preparasi sampel media pada jamur dengan mecampurkan akuades
dengan madu 3 g dan brown sugar 5 g pada gelas ukur yang nantinya dipindahkan
ke dalam erlenmeyer untuk di sterilkan dengan alat oven. Menurut Andriani
(2016), oven digunakan sebagai alat sterilisasi fisik dengan suhu sekitar 180ºC.
Media cair pada erlenmeyer dipindahkan ke tabung sampel kemudian
ditambahkan dengan penisilin. Menurut Rachman, dkk (2016), penisilin sangat
dibutuhkan pada preparasi sampel media jamur karena penisilin mengandung
antibiotika β-laktam yang mempunyai kemampuan mengatasi infeksi oleh bakteri.
Proses inokulasi biakan jamur menggunakan cord borer yang telah disterilkan
diatas bunsen terlebih dahulu. Cord borer digunakan untuk memotong biakan
jamur, kemudian dipindahkan ke atas permukaan tabung sampel dan selanjutnya
diinkubasikan selama 7 hari.
Menurut Singleton dan Sainbry (2001), teknik aseptis dapat menentukan
hasil preparasi sampel mikrob agar tidak terkontaminasi. Sistem cara kerja harus
sterilitas untuk mencegah kontaminan terhadap mikroorganisme yang diinginkan.
Teknik aseptis digunakan sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan dan
lingkungan sekitar. Mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik didalam
media dengan syarat media harus mengandung nutrisi untuk pertumbuhan
mikroba, media harus memiliki tekanan osmotis, tegangan permukaan, pH yang
sesuai dengan mikroba dan media harus dalam keadaan steril.
VI. Kesimpulan
Praktikum kali ini dengan acara preparasi sampel untuk bekerja dengan
teknik molekuler khususnya preparasi sampel mikroba dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam preparasi mikroba yang meliputi bakteri dan jamur membutuhkan
media cair sebagai pertumbuhan dan perkembangannya. Preparasi sampel bakteri
diperlukan inkubasi satu malam menggunakan alat shaker incubator untuk
memelihara atau menjaga bakteri. Preparasi sampel fungi diperlukan inkubasi
selama 7 hari untuk mendapatkan miselium.
DAFTAR PUSTAKA