Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI MOLEKULER
PREPARASI SAMPEL UNTUK BEKERJA DENGAN TEKNIK
MOLEKULER (PREPARASI SAMPEL MIKROBA)

Nama : Nur Afni Helia Dewi


NIM : 191810401002

Laboratorium Bioteknologi
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
2020
I. Judul : Preparasi Sampel Untuk Bekerja Dengan Teknik Molekuler
(Preparasi Sampel Mikroba).

II. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu memahami proses pembuatan


sampel mikroba sebelum dilakukan suatu uji sehingga dapat menghasilkan
DNA yang murni.

III. Alat dan Bahan


3.1 Preparasi Media
3.1.1 Alat : 1. Cawan petridish
2. Hot plate dan magnetic stirer plate
3. Erlenmeyer 250 ml
4. Timbangan analitik
5. Gelas ukur
6. Autoklaf
3.1.2 Bahan : 1. Bakto agar dan nutrisi
2. Akuades 100 ml

3.2 Preparasi Media Bakteri


3.2.1 Alat : 1. Inokulum
2. Erlenmeyer
3. Bunsen
4. Shaker
3.2.2 Bahan : 1. Media cair
2. Biakan bakteri
3. Alumunium foil

3.3 Preparasi Media Fungi


3.3.1 Alat : 1. Cord borer
2. Erlenmeyer
3. Bunsen
4. Gelas ukur
5. Hot plate
6. Oven
7. Tabung sampel
3.3.2 Bahan : 1. Akuades
2. Biakan jamur
3. Brown sugar
4. Madu
5. Penisilin

IV. Skema Kerja


4.1 Preparasi Media
Ditimbang bakto agar dan nutrisi 5,2 g

Dipindahkan ke erlemeyer 250 ml

Ditambahkan akuades 75 ml , dihomogenkan

Ditambahkan akuades 25 ml setelah 2 menit, dihomgenkan

Disterilkan dengan autoklaf, 121ºC, 1 atm, 17 menit

Dituangkan ke dalam cawan petridish

Hasil
4.2 Preparasi Media Bakteri

Disterilkan mulut erlenmeyer dan tabung media cair dengan bunsen

Dituangkan media cair ke dalam erlenmeyer

Dipanaskan inokulum hingga berpijar, diatas bunsen

Diinokulasikan pada biakan bakteri, diletakkan ke dalam erlenmeyer

Disterilkan kembali mulut erlenmeyer dan tabung media cair dengan bunsen

Ditutup dengan alumunium foil

Diinkubasi dengan Shaker, satu malam

Hasil

4.3 Preparasi Media Fungi

Diisi gelas ukur dengan akuades

Ditambahkan madu 3 g dan brown sugar 5 g, diaduk


Diletakkan ke dalam erlenmeyer, disterilkan dengan dioven

Diletakkan ke dalam tabung sampel, ditambahkan penisilin , dikocok

Dipanaskan cord borer diatas bunsen

Dipotong biakan jamur, dipindahkan ke tabung sampel

Diinkubasi 29ºC, selama 7 hari

Hasil

V. Pembahasan
Praktikum kali ini dengan acara preparasi sampel untuk bekerja dengan
teknik molekuler akan membahas mengenai proses preparasi sampel mikroba
serta fungsi dari setiap perlakuan. Bahan yang digunakan pada acara ini adalah
biakan bakteri dan biakan jamur.
Isolasi DNA genom adalah tahap awal yang menentukan dalam studi
molekuler dan genetika suatu spesies. Tahap tersebut dibutuhkan dengan preparasi
sampel terlebih dahulu untuk memperoleh DNA dengan kualitas yang baik.
Preparasi sampel akan digunakan dalam analisis molekuler atau manipulasi
genetik. Isolasi atau pengambilan DNA terdapat beberapa tahapan yaitu
penghancuran sel, penghilangan RNA serta protein, dan pemurnian serta
pengendapan DNA (Sambrook and Maniatis, 1989).
Menurut Syafaruddin (2011), ekstraksi yang merupakan proses pemisahan
berdasarkan perbedaan kelarutan. Ekstraksi sering digunakan dalam studi
molekuler dan rekayasa genetika. Langkah utama yang digunakan dalam
mengekstraksi DNA yaitu perusakan dinding sel, pemisahan DNA dan pemurnian
DNA.
Pembuatan media mikroba pada praktikum kali ini dibutuhkan bakto agar
(padat) dengan nutrisi yang ditimbang terlebih dahulu dengan timbangan analitik.
Menurut Hidayat, dkk (2006), Media pertumbuhan mikroba harus terdiri dari
capuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhan. Mikroorganisme akan memanfaatkan nutrisi pada media berupa
molekul-molekul kecil untuk menyusun komponen sel. Menurut Surawiria (1986),
media dapat disusun atas bahan alami maupun buatan. Media yang disusun atas
bahan buatan tersusun atas senyawa kimia organik atau anorganik yang akan
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Nutrisi dapat
diartikan sebagai bahan-bahan organik atau anorganik yang berfungsi sebagai
sumber energi atau penerima elektron bagi organisme.
Bakto agar yang akan dilarutkan dengan akuades pada erlenmeyer akan
dihomogenkan dengan bantuan alat hot plate dan magnetic stirer plate kemudian
akan di autoklaf 121ºC dengan tekanan 1 atm selama 17 menit. Menurut Suarjana,
dkk (2017), penggunaan alat hot plate dan magnetic stirer plate berfungsi dalam
menghomogenkan larutan atau sampel. Magnetic stirer plate digunakan untuk
pengadukan dengan adanya magnet didalamnya sehingga mempercepat proses
homogenisasi. Menurut Andriani (2016), autoklaf digunakan untuk mensterilkan
media yang akan digunakan dengan menggunakan uap air panas bertekanan.
Media yang telah sterilisasi akan dituangkan pada cawan petridish. Menurut
Napitupulu, dkk (2019), media yang sudah dituangkan secara aseptic kedalam
petridish akan didiamkan hingga mengeras dan ditutup dengan cling wrap agar
tidak terkontaminasi.
Preparasi media pada bakteri dilakukan menggunakan media cair yang
nantinya akan diinkubasi dengan shaker selama satu malam. Proses dalam
pembuatan media bakteri dilakukan inokulasi pada biakan bakteri ke dalam media
cair yang ada pada erlenmeyer. Inokulasi biakan bakteri digunakan dengan alat
inokulum yang terlebih dahulu di panaskan di atas bunsen hingga berpijar agar
tetap steril, kemudian dinokulasikan pada biakan bakteri dengan meletakkan
terlebih dahulu pada media agarnya agar pada saat inokulum menyentuh bakteri
suhu tidak terlalu panas yang akan mengakibatkan bakteri mati. Proses inkubasi
dilakukan dengan alat shaker, Menurut Pujawati dan Nawfa (2016), penggunaan
shaker incubator betujuan agar dapat memelihara atau menjaga bakteri pada jam
tertentu serta menjaga kadar oksigen tetap ada didalam atau lingkungan media.
Preparasi media pada jamur dilakukan dengan media cair seperti pada
preparasi media bakteri. Perbedaan pada preparasi media pada jamur yaitu
penggunaan madu dan brown sugar dalam pembuatan medianya. Menurut Huda
(2013), selain digunakan sebagai nutrisi pada pertumbuhan jamur, madu
merupakan bahan alami antibakteri yang mengandung senyawa hydrogen
peroksida (H₂O₂) yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri
baik bakteri gram positif maupun gram negative. Penggunaan brown sugar
sebagai sumber energi serta memenuhi kebutuhan karbon dalam pertumbuhan
jamur. Menurut Suarjana, dkk (2017), media biakan dibutuhkan kandungan
sumber energi ,karbon, nitrogen, sulfur, fosfor dan vitamin.
Proses preparasi sampel media pada jamur dengan mecampurkan akuades
dengan madu 3 g dan brown sugar 5 g pada gelas ukur yang nantinya dipindahkan
ke dalam erlenmeyer untuk di sterilkan dengan alat oven. Menurut Andriani
(2016), oven digunakan sebagai alat sterilisasi fisik dengan suhu sekitar 180ºC.
Media cair pada erlenmeyer dipindahkan ke tabung sampel kemudian
ditambahkan dengan penisilin. Menurut Rachman, dkk (2016), penisilin sangat
dibutuhkan pada preparasi sampel media jamur karena penisilin mengandung
antibiotika β-laktam yang mempunyai kemampuan mengatasi infeksi oleh bakteri.
Proses inokulasi biakan jamur menggunakan cord borer yang telah disterilkan
diatas bunsen terlebih dahulu. Cord borer digunakan untuk memotong biakan
jamur, kemudian dipindahkan ke atas permukaan tabung sampel dan selanjutnya
diinkubasikan selama 7 hari.
Menurut Singleton dan Sainbry (2001), teknik aseptis dapat menentukan
hasil preparasi sampel mikrob agar tidak terkontaminasi. Sistem cara kerja harus
sterilitas untuk mencegah kontaminan terhadap mikroorganisme yang diinginkan.
Teknik aseptis digunakan sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan dan
lingkungan sekitar. Mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik didalam
media dengan syarat media harus mengandung nutrisi untuk pertumbuhan
mikroba, media harus memiliki tekanan osmotis, tegangan permukaan, pH yang
sesuai dengan mikroba dan media harus dalam keadaan steril.

VI. Kesimpulan
Praktikum kali ini dengan acara preparasi sampel untuk bekerja dengan
teknik molekuler khususnya preparasi sampel mikroba dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam preparasi mikroba yang meliputi bakteri dan jamur membutuhkan
media cair sebagai pertumbuhan dan perkembangannya. Preparasi sampel bakteri
diperlukan inkubasi satu malam menggunakan alat shaker incubator untuk
memelihara atau menjaga bakteri. Preparasi sampel fungi diperlukan inkubasi
selama 7 hari untuk mendapatkan miselium.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. 2016. Pengenalan Alat-alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi, (1) 1: 1-7.
Hidayat,N. dkk. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Andi Offset.
Huda, M. 2013. Pengaruh Madu Terhadap Pertumbuhan Bakteri Gram Positif
(Staphylococcus aureus) Dan Bakteri Gram Negatif (Escherichia coli). Jurnal
Analisis Kesehatan, (2) 2: 250-259.
Napitupulu, G. H. dkk. 2019. Bacillus sp. Sebagai Agensia Pengurai Dalam
Pemeliharaan Brachionus rotundiformis Yang Menggunakan Ikan Mentah
Sebagai Sumber Nutrisi. Jurnal Ilmiah Platax, (7)1: 158-169.
Pujawati, A. S. P. dan Nawfa, R. 2016. Studi Produksi Plastik PHA dengan
Pengaruh Penggunaan Media Minimal Cair dan Glukosa oleh Ralstonia
pickettii. Jurnal Sains dan Seni ITS, (5) 1: 6-9.
Rachman, D. S. dkk. 2016. Produksi Penisilin Oleh Penicillium chrysogenum
L112 Dengan Variasi Kecepatan Agitasi Pada Fermentor 1 L. Jurnal Ilmiah
Farmasi, (4) 2: 1-6.
Sambrook, J. E. F. and T. Maniatis. 1989. Molecular Cloning, A Laboratory
Manual. Second Edition. New York: Cold Spring Harbor Laboratory Press.
Singleton, P. dan Sainbry, D. 2001. Dictionary of Microbiology and Molekular
Edition 3. New York: LDT.
Suarjana, K. G. I. dkk. 2017. Modul Isolasi Dan Identifikasi Bakteri. Bali:
Universitas Udayana Fakultas Kedokteran Hewan.
Surawiria, U. 1986. Mikrobiologi. Jakarta: Karunika Universitas Terbuka.
Syafaruddin, S. dan Santoso, J. 2011. Optimasi Teknik Isolasi Dan Purifikasi
DNA Yang Efisien Dan Efektif Pada Kemiri Sunan (Reutalis trisperma
(Blanco) Airy Shaw). Jurnal Littri, (17) 1: 11-17.

Anda mungkin juga menyukai