Anda di halaman 1dari 7

ISOLASI BIAKAN MURNI

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikrobiologi

Dosen pengampu:

Dr. H. Peristiwati, M. Kes.

Dr. H. Any Fitriani, M. Si.

Disusun oleh :

Yollanda Amalia Husna

(2001510)

Pendidikan Biologi A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2022
A. Judul

Isolasi Biakan Murni.

B. Tujuan
Mempelajari cara mengisolasi bakteri dari suatu campuran menjadi kultur
murni yang mengandung satu jenis organisme dan memungkinkan kita untuk
mempelajari sifat dan morfologi nya.

C. Dasar Teori
Isolasi mikroorganisme adalah suatu upaya pemindahan mikroba diluar dari
lingkungan alamiahnya untuk mendapatkan biakan murni. Pemisahan mikroorganisme
dari lingkungan bertujuan untuk memperoleh biakan murni yang sudah tidak bercampur
lagi dengan mikroba lainnya. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis
mikroba dengan mikroba lainnya yang terdapat pada suatu substrat atau lingkungan
sekitarnya. Sehingga dalam mempelajari ilmu mikroorganisme kita harus mengerti dan
memahami bagaimana mendapatkan mikroba murni dengan cara mengisolasi dan
memisahkan mikrobia tersebut sesuai dengan tujuannya (Yulinas, 2017).
Isolasi mikroorganisme dilakukan untuk memisahkan satu jenis mikroorganisme
dari biakan campuran menjadi biakan murni, yaitu biakan yang hanya terdiri dari satu
jenis mikroorganisme saja. Hal ini dilakukan untuk mempermudah klasifikasi dan
pengamatan, termasuk mengetahui jenis, mempelajari kultural, morfologi maupun
fisiologi dari suatu mikroorganisme. Karena mikroorganisme pada suatu lingkungan
alami merupakan populasi campuran dari berbagai jenis mikroorganisme lainnya,
sehingga akan sulit untuk mengidentifikasi suatu mikroorganisme jika masih
bercampur dengan yang lain. Isolasi biakan murni dilakukan dengan menggunakan
jarum ose (jarum inokulasi), bunsen sebagai sumber api, dan agar asal serta agar tujuan
(Yulinas, 2017).
Mikroorganisme di alam dapat diperoleh dalam bentuk tunggal, tetapi pada
umumnya selalu dalam bentuk populasi campuran, baik yang mempunyai hubungan
kerabat maupun tidak. Sehingga untuk memperoleh mikroorganisme yang akan
digunakan sebagai bahan dalam penelitian dibutuhkan isolasi mikroorganisme pada
lokasi yang diperkirakan menjadi habitat dari mikroorganisme tersebut dan mempunyai
peranan yang cukup penting pada lingkungan tersebu (Rasyid, 2012).
D. Alat dan Bahan
Tabel D.1 Alat Untuk Isolasi Biakan Murni

Alat Jumlah
Cawan Petri 1 unit
Ose 1 unit
Pembakar Bunsen 1 unit
Tabung Reaksi 6 unit
Alkohol Glass Rod 1 unit
Inkubator 1 unit
Autoklaf 1 unit

Tabel D.2 Bahan Untuk Isolasi Biakan Murni

Bahan Jumlah
Media Agar Padat Secukupnya
Biakan Bakteri Secukupnya
Campuran

E. Cara kerja
a. Metode streak plate / cawan gores
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
2. Bersihkan semua alat dan bahan serta area untuk melakukan praktikum
dengan menyemprotkan dengan alkohol.
3. Panaskan jarum ose sampai berpijar.
4. Ambil kultur campuran, dengan cawan sambil diputar putar didekat api.
5. Bagi cawan menjadi 4 area, dan goreskan kultur yang diambil ke area 1. Cawan
didekatkan pada api bunsen.
6. Goreskan pada area 2, dan lakukan perlakuan yang sama pada area selanjutnya.

7. Teknik alternatif metode streak plate, yaitu dengan memberi garis sebagai
batas tiap area.

b. Metode spread plate / cawan sebar


1. Siapkan alat bahan yang akan digunakan dan sterilkan area tempat praktikum
2. Buat media agar sebanyak 2 gr ke dalam 50 ml aquades, lalu tuang ke cawan
petri dan biarkan media menjadi padat.
3. Setelah media padat, ambil kultur campuran yang sudah diencerkan
menggunakan pipet mikro dan tuang ke media agar .
4. Panaskan glass rod berbentuk L sampai berpijar.
5. Kultur yang sudah dituang tersebut disebar menggunakan glass rod agar kultur
tersebar merata.
c. Pengenceran Bertingkat:
Tujuan Pengenceran Bertingkat : untuk mengencerkan jumlah mikroorganisme di
dalam sampel (jika diperkirakan sangat padat) sehingga diperoleh pengenceran
1/10 untuk setiap tingkat pengencerannya.
1. Sampel dimasukkan ke dalam tabung pengenceran pertama (1/10) secara
aseptis, lalu dikocok sampai tercampur merata.
2. Ambil 1 ml dari tabung pengenceran pertama dengan pipet mikro kemudian
di pindahkan ke tabung pengenceran kedua secara aseptis dan dihomogenkan.
3. Pemindahan dilanjutkan hingga pengenceran terkhir dengan cara yang sama.

d. Metode pour plate.


1. Siapkan alat bahan yang akan digunakan dan sterilkan area tempat praktikum.
2. Buat media agar ( 5 gr serbuk agar + 50 ml aquades).
3. Ambil kultur yang diencerkan menggunakan pipet mikro, lalu tuang kultur
cair tersebut ke cawan petri. Langkah ini dilakukan di dekat api bunsen agar
kultur tidak terkontaminasi.
4. Buat media agar sebanyak 2 gr ditambah dengan aquades 50 ml
5. Tambahkan media agar cair ke dalam cawan petri, langkah ini dilakukan
dengan memanaskan mulut erlenmeyer lalu tuang media nya agar tidak terjadi
kontaminasi. Cawan diputar sebanyak 3 - 5 kali seperti membentuk angka 8
agar penyebaran merata.
6. Tunggu sampai campuran tersebut menjadi padat,dan lakukan inkubasi.

e. Metode Agar Miring


1. Siapkan alat bahan yang akan digunakan dan sterilkan area tempat praktikum
2. Panaskan jarum ose sampai berpijar.
3. Ambil sedikit kultur campuran, dengan cawan sambil diputar putar didekat api.
4. Dekatkan mulut tabung reaksi yang terisi agar miring dengan api, lalu gores
kultur yang sudah di ambil sebelumnya ke bagian agar yang miring. Gores
secara zig – zag.
5. Panaskan kembali mulut tabung kemudian tutup tabung dengan sumbat.
6. Pijarkan kembali jarum ose sebelum disimpan dan digunakan kembali
7. Setelah proses inkubasi, koloni akan terlihat.

f. Prosedur Lab 1
1. Semua tabung media steril diberi label
2. Ikuti sesuai prosedur sebelumnya
a. Kultur kaldu "A" ke nutrien agar miring, nutrient agar deep tube, dan
nutrient broth.
b. Kultur kaldu "B" ke nutrien agar miring, nutrient agar deep tube, dan
nutrient broth.
c. S. marcescens agar miring kultur ke a nutrient agar miring, nutrient agar
dalam tabung, dan kaldu nutrisi
3. Inkubasi semua kultur pada 25 ° C selama 24 sampai 48 jam.

g. Prosedur Lab 2
1. Periksa semua kultur untuk penampilan pertumbuhan, yang ditunjukkan dengan
kekeruhan dalam kultur kaldu dan munculnya warna orange-merah yang
tumbuh dipermukaan lereng dan disepanjang garis inokulasi di agar tabung
dalam.
2. Catat pengamatan dalam bentuk tabel.
3. Konfirmasikan hasil temuan dengan instruktur untuk tentukan tabung control
negative.
F. Kesimpulan

Isolasi mikroorganisme adalah suatu upaya pemindahan mikroba diluar dari lingkungan
alamiahnya untuk mendapatkan biakan murni. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan
bertujuan untuk memperoleh biakan murni yang sudah tidak bercampur lagi dengan
mikroba lainnya. Pemisahan bakteri dilakukan untuk mengetahui jenis,mempelajari
kultural, morfologi, fisiologi, dan karakteristik. Beberapa cara atau metode untuk
memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran, metode streak plate, metode
spread plate, metode pour plate dan metode agar miring.

G. Daftar Pustaka

Cappuccino,J.G. dan Welsh. (2019). Microbiology: A Laboratory Manual (12th ed).


New York: Pearson.

Hamdiyati, Y. dan Kusnadi. (2020). Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Bandung:


FPMIPA UPI.

Putri, A. L., & Kusdiyantini, E. (2018). Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari
pangan fermentasi berbasis ikan (Inasua) yang diperjualbelikan di Maluku-
Indonesia.

Rasyid, Ilham. (2012). ISOLASI MIKROBA PENGHASIL ANTIBIOTIKA DARI


TANAH PETERNAKAN SAPI ANTANG KOTA MAKASSAR. UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR. Diakses melalui
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/ Jurnal Biologi Tropika, 1(2), 6-12.

Yunilas. (2017). PENUNTUN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI P E T E R N A K A N.


Medan.

Anda mungkin juga menyukai