Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK ASEPTIK MIKROBIOLOGI

Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikrobiologi yang
diampu oleh:

Dr. Hj. Peristiwati, M. Kes.

Dr. Hj. Any Fitiani, M.Si.

Disusun oleh:

Yollanda Amalia Husna

2001510

Pendidikan Biologi A 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2022
A. Judul
Teknik Aseptik Mikrobiologi

B. Tujuan
1. Untuk memahami teknik-teknik aseptik.
2. Untuk mengembangkan keterampilan pemindahan biakan mikroorganisme
atau kultur secara aseptik.
3. Untuk memahami pentingnya teknik aseptik dalam bekerja di laboratorium
mikrobiologi lingkungan.

C. Landasan Teori

Salah satu metode dalam mikrobiologi adalah kerja secara steril. Kerja secara
steril atau disebut dengan aseptis sangat penting diperhatikan dalam melakukan
praktikum atau penelitian di laboratorium mikrobiologi. Kerja secara steril bekerja
pada kondisi terbebas dari semua bentuk hidup mikroorganisme, termasuk endospora
bakteri. Kerja secara aseptis juga bekerja pada kondisi tercegah dari serangan agen
infeksi yang dapat menginfeksi jaringan atau material yang steril (Mayasari, U. 2020).
Teknik aseptik ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya kontaminasi
mikroorganisme yang tidak diinginkan pada kultur biakan murni. Sebelum melakukan
proses pembuatan kultur biakan murni, seluruh peralatan yang digunakan harus dalam
keadaan steril. Selanjutnya alat-alat yang telah steril tersebut digunakan dan ditangani
berdasarkan teknik aseptik untuk meminimalisir peluang masuknya mikroorganisme
jenis lain ke dalam kultur biakan murni (Mayasari, U. 2020).

Teknik aseptik selama bekerja di laboratorium mikrobiologi, dilakukan


dengan tujuan untuk menjaga keadaan sekitarnya tetap steril dan mencegah terjadinya
kontaminasi. Sebelum mulai membiakan mikroba, pertama-tama kita harus
mempertimbangkan bagaimana cara menghindari kontaminan. Mikroba terdapat
dimana-mana, tersebar di udara atau pada permukaan suatu benda, oleh karena itu kita
harus melakukan sterilisasi media segera setelah disiapkan, yang biasa dilakukan
dengan pemanasan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan mikroba
kontaminan. Maka semua bahan dan alat yang bersentuhan dengan suatu biakan
murni harus steril (Kusnadi, 2003).
Teknik ini digunakan dalam pencegahan kontaminasi selama membuat dan
mensterilkan medium kultur. Penguasaan teknik ini diperlukan dalam keberhasilan
laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan
yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi pemula. Hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam teknik aseptik yaitu pensterilan bahan sebelum digunakan, media
yang digunakan untuk menumbuhkan sel-sel harus steril, dan pencegahan masuknya
kontaminan terhadap alat atau bahan yang digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi. Teknik aseptik adalah suatu kesatuan rutinitas dari rutinitas terukur
yang digunakan untuk mencegah kultur, media steril, stok bahan, dan larutan lain
terhindar dari kontaminasi mikroba yang tidak diinginkan. Teknik aseptis juga disebut
dengan teknik steril (Akbar, R. 2020).

D. Alat dan Bahan


1. Cawan petri berisi koloni bakteri.
2. Cawan petri berisi Plate Count Agar (PCA).
3. Jarum inoculum.
4. Pembakar spirtus.
5. Korek api.

E. Cara Kerja
a. Teknik Aseptik Umum dalam Laboratorium Mikrobiologi
Penguasaan teknik aseptik umum ini diperlukan dalam keberhasilan
laboratorium mikrobiologi, teknik tersebut terdiri atas :
1. Membersihkan permukaan benda dan meja kerja dengan desinfektan
(Alkohol 70% atau etanol).
2. Mengurangi durasi terpaparnya media tumbuh atau larutan dari udara terbuka.
3. Menjaga cawan petri. tabung reaksi, erlenmeyer selalu dalam kondisi tertutup
rapat.
4. Mensterilkan jarum inokulasi atau ose dan peralatan lain yang kontak dengan
media tumbuh atau kultur mikroba.
5. Mencegah bernapas secara langsung pada permukaan media tumbuh atau
kultur mikroba.
6. Menggunakan masker dan jas laboratorium yang steril adalah pilihan yang
tepat saat melakukan kerja aseptis (Akbar, R. 2020).

b. Macam-macam Metode Teknik Antiseptik


a) Persiapan dan Pengkondisian Lingkungan Kerja
Dalam lingkungan kerja laboratorium, persiapan dan pengkondisian perlu
dipahami agar hal yang tidak diinginkan terjadi, berikut adalah persiapan dan
pengkondisian lingkungan kerja dalam teknik aseptik, :
1. Selalu gunakan alkohol 70% untuk membersihkan tangan sebelum
bekerja.
2. Direkomendasikan menggunakan surgical gloves atau sarung tangan
berbahan latex.
3. Bersihkan peralatan kerja (pinset, cawan petri, erlenmeyer, tabung reaksi,
gelas beaker) bagian permukaan luar menggunakan alkohol 70%.
4. Hindari menuang larutan secara langsung dari tabung reaksi atau
erlenmeyer.
5. Direkomendasikan menggunakan pipet tetes atau pipet ukur
6. Jangan membuka pembungkus peralatan gelas yang sudah steril sebelum
digunakan.
7. Selalu tutup dan rapatkan lubang tabung reaksi atau erlenmeyer agar tidak
terkontaminasi mikroba udara.
8. Direkomendasikan bekerja di dalam unit Laminar Air Flow (LAF) yang
mempunyai sistem penyaringan udara partikulat tinggi (HEPA).
9. Selalu bekerja dekat dengan api Bunsen (Akbar, R. 2020).

b) Disinfeksi Meja Kerja


Disinfeksi merupakan proses pengurangan jumlah kemungkinan
mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih rendah. Langkah disinfeksi meja
kerja dalam laboratorium sebagai berikut :
1. Pastikan semua media dan larutan tidak ada yang terbuka.
2. Letakkan peralatan dan bahan yang digunakan pada posisi yang mudah
dijangkau.
3. Semprotkan cairan desinfektan/alkohol kemudian lap permukaan meja,
kursi dan benda-benda lainnya yang akan digunakan untuk bekerja.
4. Nyalakan api bunsen untuk menciptakan lingkungan aseptis atau bebas
dari mikroba udara (Cahyani, V. 2004).

Gambar 1. Mensterilkan Meja Kerja (Cahyani, V. 2014)

c) Membakar Tepi Cawan dan Mulut Tabung Reaksi atau Erlenmeyer


Teknik ini digunakan untuk memastikan tidak adanya mikroba yang
menempel di tepi cawan, mulut tabung reaksi atau erlenmeyer. Penutup tabung
reaksi dan erlenmeyer seharusnya terbuat dari bahan yang mudah dilepas-
tutup, seperti menggunakan kapas yang dibalut kassa (cotton plug). Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Sterilkan tepi cawan petri sebelum dibuka dengan cara melewatkannya
diatas api bunsen dengan cepat dan kontinyu. Jangan terlalu panas
sehingga membuat media menjadi rusak / meleleh.
2. Sterilisasi tabung reaksi/erlenmeyer adalah dengan membakar bagian
mulut tabung.
3. Gunakan salah satu tangan untuk memegang tabung reaksi/erlenmeyer dan
tangan lainnya untuk membuka penutup dengan bantuan jari kelingking
atau jari telunjuk bersama jari tengah.
4. Mulut tabung/erlenmeyer dilewatkan diatas api bunsen sebanyak 2 - 3x
(Akbar, R. 2020).

c. Teknik Aseptik Pemindahan Biakan Organisme


Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menguasai teknik
pemindahan bakteri secara aseptik pada medium steril. Langkah-langkah teknik
aseptik dalam pemindahan biakan organisme adalah sebagai berikut :
1. Tepi cawan petri yang berisi koloni bakteri dipanaskan memutar diatas api
sambal memanaskan jarum inokulum(diamkan sejenak).
2. Cawan petri berisi koloni bakteri dibuka menggunakan ibu jari tidak lebih
dari 45 derajat dan diambil sedikit bakterinya dengan menggunakan jarum
inokulum.
3. Cawan petri kedua yang berisi Plate Count Agar (PCA) dipanaskan sebentar
lalu dibuka, dengan jarum inokulasi segera digoreskan ke permukaan cawan
secara sinambung atau zig-zag lalu ditutup.
4. Panaskan kembali cawan petri dan jarum inokulum.
5. Cawan petri disimpan selama 24 jam, setelah itu diamati (Cahyani, V.
2004).

Gambar 2. Memindahkan Biakan dari Cawan (Cahyani, V. 2014)


F. Kesimpulan

Teknik aseptik merupakan perlakuan yang bertujuan agar terbebas dari


mikroorganisme. Aseptik diimbangi dengan sterilisasi yang merupakan upaya untuk
menghilangkan kontaminasi dari mikroorganisme yang menempel pada alat atau
bahan yang akan dipergunakan untuk analisa selanjutnya. Teknik aseptik dapat
berupa teknik aseptik umum dalam laboratorium mikrobiologi dan teknik
pemindahan biakan organisme. Metode pada teknik antiseptic terdri atas persiapan
dan pengkondisian lingkungan kerja, desinfeksi meja kerja dan membakar tepi cawan
dan mulut tabung reaksi atau Erlenmeyer.

G. Daftar Pustaka
Akbar, R. (2020). Teknik Bekerja Aseptis di Lab. Mikrobiologi - Definisi dan
Metode. Diakses pada tanggal 16 Februari 2022 di
https://www.microbeholic.com/2020/04/teknik-bekerja-aseptis-lab-
mikrobiologi-definisi-dan-metode-kerja.html
Cahyani, V. (2014). PETUNJUK PRAKTIKUM M.K. MIKROBIOLOGI
PERTANIAN. Staff UNS. Surakarta
Mayasari, U. (2020). MIKROBIOLOGI. Diktat. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Kusnadi, dkk. (2003). Common Text Book Mikrobiologi. Bandung: JICA-
IMSTEP, DGHE, dan FPMIPA UPI.

H. Daftar Gambar

Gambar 1. Mensterilkan Meja Kerja. Cahyani, V. (2014). PETUNJUK


PRAKTIKUM M.K. MIKROBIOLOGI PERTANIAN. Staff UNS. Surakarta
Gambar 2. Memindahkan Biakan dari Cawan. Cahyani, V. (2014). PETUNJUK
PRAKTIKUM M.K. MIKROBIOLOGI PERTANIAN. Staff UNS. Surakarta

Anda mungkin juga menyukai