Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikrobiologi yang
diampu oleh:
Disusun oleh:
2001510
BANDUNG
2022
A. Judul
Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Organisme
B. Tujuan
1. Menentukan pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan mikroorganisme.
2. Menentukan pH optimum yang diperlukan mikroorganisme untuk tumbuh.
3. Menentukan suhu optimum yang diperlukan mikroorganisme untuk tumbuh.
C. Landasan Teori
Kebutuhan mikroorganisme yang digunakan untuk pertumbuhan dapat
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan kimiawi.
Aspek-aspek fisik yang menjadi kebutuhan mikroorganisme dapat mencakup
suhu, pH, oksigen, dan tekanan osmotik. Sedangkan untuk kebutuhan kimiawi
meliputi air, sumber karbon, nitrogen, oksigen, mineral-mineral, dan faktor
penumbuh. Kondisi lingkungan juga dapat memicu pertumbuhan dan
reproduksi mikroorganisme. (Jeneng, 2010).
Kebutuhan Oksigen
• Mikroorganisme Obligat aerob yang memerlukan oksigen sebagai
akseptor elektron dalam proses respirasi.
• Mikroorganisme mikroaerofilik adalah mikroorganisme yang
memerlukan oksigen dalam jumlah terbatas karena jumlah oksigen yang
berlebih akan menghambat kerja enzim oksidatif dan menimbulkan
kematian.
• Mikroorganisme fakultatif anaerob adalah mikroorganisme yang tetap
tumbuh dalam lingkungan kelompok fakultatif aerob.
• Mikroorganisme aerotoleran adalah mikroorganisme yang toleran
terhadap O2.
• Mikroorganisme Obligat anaerob adalah mikroorganisme yang tidak
memerlukan O2 karena oksigen akan membentuk H2O2 yang bersifat
toksik dan meyebabkan kematian.
Derajat Keasaman pH
Suhu
• Psikrofil : Tumbuh pada suhu 0°- 20°C. Optimum kisaran 13°C.
Karakteristik istimewanya dapat tumbuh pada 0-5° C.
• Mesofil : 20°C-45°C.
• Termofil : Tumbuh pada suhu lebih dari 45°C. Karakteristik istimewanya
dapat tumbuh pada suhu diatas 45°C. a. Fakultatif termofil : Optimum
pertumbuhan 45-60° C. b. Obligat termofil : tumbuh diatas 50°C,
pertumbuhan optimum diatas 60°C.
• Minimum : enzim inaktif , sehingga belum terjadi pertumbuhan.
• Optimum : terjadi reaksi enzimatis sehingga terjadi pertumbuhan.
• Max : enzim terdenaturasi, sehingga terjadi kematian pada mikroba.
b. Prinsip Kerja
Mikroorganisme menunjukkan keragaman yang besar dalam
kemampuan untuk menggunakan oksigen bebas (O2) untuk respirasi seluler.
Mikroorganisme dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok
berdasarkan kebutuhan O2 mereka:
• Aerob obligat membutuhkan kehadiran atmosfer oksigen untuk
pertumbuhan.
• Mikroaerofil membutuhkan jumlah oksigen terbatas untuk
pertumbuhan. Oksigen melebihi jumlah yang dibutuhkan akan
menghambat pertumbuhan.
• Anaerob obligat tidak membutuhkan oksigen. Adanya oksigen akan
mematikan mikroorganisme.
• Anaerob Aerotoleran tidak mati jika ada oksigen karena mereka tidak
menggunakan O2 sebagai akseptor elektron terakhir.
• Anaerob fakultatif dapat tumbuh di ada atau tidak adanya oksigen
bebas. Mereka lebih suka menggunakan oksigen untuk respirasi aerobik.
Namun, dalam lingkungan yang miskin oksigen, Respirasi sel dapat terjadi
secara anaerobik (Cappuccino, 2019)
9. Inkubasi tiap biakan selama 2x24 jam pada suhu yang telah ditentukan
(37oC)
Langkah Aseptis :
1. Tabung kultur cair bakteri dibuka dan lewatkan mulut tabung dekat api
2. Kultur cair bakteri diambil sebanyak 1 ml
3. Lewatkan kembali mulut tabung dekat api dan ditutup Kembali
4. Simpan kembali kultur cair bakteri pada rak tabung
5. Media NA cair disiapkan lalu mulut tabung dipanaskan di dekat api
6. Kultur cair diteteskan secara perlahan ke dalam media NA cair
7. Mulut tabung dipanaskan kembali di dekat api
8. Media NA cair ditutup Kembali
Lakukan hal yang sama pada kultur mikroba yang lainnya (Saccharomyces
cereviseae dan Aspergillus niger)
e. Hasil
Aspergillus niger
f. Pembahasan
Nama Species Tempat Tumbuh Jenis Mikroba
Staphylococcus aureus Terdapat dipermukaan Anaerob fakultatif
atas dan bawah
Saccharomyces Terdapat dipermukaan Aerob fakultatif
cereviseae atas dan bawah
Aspergillus niger Terdapat dipermukaan Aerob
atas
b. Prinsip
Pertumbuhan mikroba secara langsung tergantung pada bagaimana suhu
mempengaruhi enzim seluler. Dengan meningkatnya suhu, aktivitas enzim
meningkat sampai konfigurasi tiga dimensi molekul ini hilang karena
denaturasi struktur proteinnya. Ketika suhu diturunkan menuju titik beku,
inaktivasi enzim terjadi dan metabolisme sel secara bertahap berkurang.
Pada 0°C, reaksi biokimia berhenti di sebagian besar sel. Bakteri, sebagai
kelompok organisme hidup, mampu tumbuh dalam kisaran suhu
keseluruhan -5°C hingga 80°C (Capuccino, 2019). Setiap spesies,
bagaimanapun, membutuhkan rentang yang lebih sempit yang ditentukan
oleh sensitivitas panas dari sistem enzimnya. Rentang suhu spesifik terdiri
dari titik suhu kardinal (signifikan) berikut:
1. Suhu pertumbuhan minimum: Suhu terendah di mana pertumbuhan
akan terjadi. Di bawah suhu ini, aktivitas enzim dihambat dan sel-sel
menjadi tidak aktif secara metabolik sehingga pertumbuhan dapat
diabaikan atau tidak ada.
2. Suhu pertumbuhan maksimum: Suhu tertinggi di mana pertumbuhan
akan terjadi. Di atas suhu ini, sebagian besar enzim sel dihancurkan dan
organisme mati.
3. Suhu pertumbuhan optimal: Suhu di mana laju reproduksi paling cepat;
namun, itu belum tentu optimal atau ideal untuk semua aktivitas
enzimatik sel.
• Psikrofil: Spesies bakteri yang akan tumbuh dalam kisaran suhu 5°C
hingga 20°C. Bakteri psikrofil dapat ditemukan pada air es/kulkas.
• Mesofil: Spesies bakteri yang akan tumbuh dalam kisaran suhu 20°C
hingga 45°C. Ciri khas dari semua mesofil adalah kemampuannya
untuk tumbuh pada suhu tubuh manusia (37°C) dan
ketidakmampuannya untuk tumbuh pada suhu di atas 45°C. Bakteri
mesofil dapat ditemukan di tubuh manusia sebagai bakteri patogen
dan bakteri yang merusak pangan.
e. Hasil
a. Tujuan
Untuk menentukan pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorganisme
dan untuk menentukan pH optimum yang diperlukan mikroorganisme untuk
tumbuh.
b. Prinsip Kerja
Sebagian besar bakteri tumbuh paling baik pada pH antara 6,5 dan 7,5, dan
jamur menunjukkan pertumbuhan optimal antara pH 4 dan 6. Namun,
selama pertumbuhan mikroorganisme pH dapat berubah naik atau turun,
bergantung kepada komposisi medium yang diuraikan.
1. Untuk menurunkan pH, tambahkan larutan asam seperti HCl ke dalam
medium.
2. Untuk menaikkan pH, tambahkan larutan basa seperti NaOH atau KOH
ke dalam medium.
3. Bila ingin pH konstan selama pertumbuhan harus diberikan larutan
penyangga atau buffer yang sesuai dengan media dan jenis
mikroorganisme.
e. Hasil Pengamatan
a. pH Effect Lactobacillus acidophilus
D. Kesimpulan
• Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri yaitu oksigen,
suhu, dan pH.
• Berdasarkan perlakuan kebutuhan oksigen pada saat praktikum,
Saccharomyces cereviseae termasuk ke dalam jenis mikroba anaerob
fakultatif. Sedangkan Aspergillus niger termasuk ke dalam jenis mikroba
aerob.
• Berdasarkan perlakuan suhu pada saat praktikum, Escherichia coli, Serratia
marcescens termasuk bakteri mesofil. Pseudomonas fluorescens termasuk
bakteri psikrofil, dan Bacillus stearothermophilus termasuk bakteri termofil.
• Berdasarkan perlakuan pH pada saat praktikum, Lactobacillus acidophilus
termasuk bakteri Acidofil, Staphylococcus aureus termasuk bakteri
Neutrofil, dan Alcaligenes faecalis termasuk bakteri Alkalofil.
E. Daftar Pustaka
Cappuccino, James G., dan Welsh, Chad T. (2019). Microbiology: A Laboratory
Manual, 11thED. Missouri: Lindenwood University.
Hardiningsih,Titin, dkk. (2005). Isolasi dan Uji Resistensi Beberapa Isolat
Lactobacillus pada pH Rendah. Volume 7, Nomor 1 Januari 2006 Halaman:
15:17 J
ulie Wells. (Tanpa tahun). Lab 2-9: Effect of Temperature on Microbial Growth.
https://www.youtube.com/watch?v=qGkpw5W25K0
Krihariyani, Diah, dkk. (2016). POLA PERTUMBUHAN Staphylococcus
aureus PADA MEDIA AGAR DARAH MANUSIA GOLONGAN O, AB,
DAN DARAH DOMBA SEBAGAI KONTROL. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 191-200
Madigan, M.T., et.all. (2019). Brock Biology of Microorganisms. London:
Pearson Education Limited Praktikum Prodi TL Itenas Bandung. (2021).
Praktikum Mikling : Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan Mikroba. [online].
Diakses dari : https://www.youtube.com/watch?v=4NuKe7AVNLQ
Rahma, Fina. (2020). Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Mikroba. Bandung : FPMIPA UPI
Putri Eka. (2017). Bioakumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) Berdasarkan
Waktu Paparannya Oleh Bakteri Endapan Sedimen Perairan Sekitar Rumah
Susun Kota Makassar. Diakses melalui http://repositori.uin-alauddin.ac.id/