Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
Mikroorganisme berada dimana saja disekitar kita, mereka tersebar
keseluruh arah penjuru. Namun apabila ingin melakukan suatu uji coba berupa
penelitian atau eksperimen terhadap suatu jenis mikroba maka diperlukan mikroba
murni yang bebas dari campuran mikroba lainnya. Untuk mendapatkan hal
tersebut maka diperlukan teknik dan langkah untuk melakukan suatu proses
isolasi.
Pada umumnya mikroba yang hidup di alam terdapat dalam bentuk
populasi yang bercampuran. Sangat jarang mikroba di alam dijumpai sebagai
spesies yang tunggal. Sehingga agar mikroba tersebut dapat diidentifikasikan,
sehingga mudah dipelajari sifat pertumbuhan, morfologis, dan fisiologis masing-
masing mikroba maka langkah pertama yang harus dilakukan yaitu spesies
tersebut dipisahkan/dimurnikan dari organisme lain yang umum dijumpai dalam
habitatnya, kemudian ditumbuhkan menjadi biakan murni yaitu suatu biakan yang
terdiri dari sel-sel dari satu spesies (Putri, Sukini, Yodong, 2017)
Isolasi mikroorganisme sendiri merupakan suatu langkah mengambil
mikroba dari lingkungan dan memisahkan kemudian menumbuhkannya dalam
suatu media biakan. Media biakan ada bermacam-macam, ada yang hanya bersifat
sumber kaya nutrisi, selektif, dan pembeda mikroba. Efek medium terhadap
mikroba, tergantung dari bahan-bahan yang membangunnya. Namun dalam
membuat suatu biakan yag murni diperlukan langkah-langkah tertentu dan
ketelitian dalam melakukannya untuk menghindari adanya kontaminasi dalam
media biakan yang menyebabkan media biakan tidak murni lagi. Berdasarkan
uraian diatas maka dianggap perlunya dilaksanakan praktikum unit isolasi
mikroba ini.
B. Tujuan Praktikum
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan
memahami cara isolasi bakteri
C. Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum, manfaat yang diperoleh adalah mengetahui
dan memahami cara isolasi bakteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
1. Staphylococcus
Medium NA 2
1. aureus
(Metode gores) 2. Escherichia coli
3. Medium NA
3
1
Medium PDA
Perlakuan 1. Medium PDA
2. 2. Koloni bakteri
Taman 2
3. Cawan petri
(Metode tuang)
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini berfokus kepada teknik-teknik yang dilakukan dalam
pengisolasion mikroba. Hal ini penting diketahui mengingat mikroba tidak
membentuk koloni mereka sendiri dalam lingkungan, melainkan bercampur
dengan mikroba lainnya. Sehingga proses isolasi untuk mendapatkan sel/ koloni
yang berasal dari satu spesies/ biakan murni diperlukan. Pujiari (2015)
mengatakan bahwa medium adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme diatas atau didalamnya. Selain untuk menumbuhkan mikroba,
medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan mikroba. Media dibedakan menjadi tiga yaitu
berdasarkan Susunan kimianya, berdasarkan konsistensinya dan berdasarkan
fungsinya.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, pada praktikum ini memakai 2 teknik
isolasi yakni medium PDA (Potato dextrose agar) menggunakan teknik tuang dan
medium NA (Natrium agar) menggunakan teknik gores (Jenis zigzag)
1. Medium PDA (Potato dextrose agar)
Diterapkan teknik tuang pada medium ini. Caranya dengan meletakkan
medium cair pada lingkungan. Mikroba-mikroba lingkungan akan melekat pada
medium, medium akan memadat dan mikroba akan tumbuh selang proses
inkubasi dengan memanfaatkan fungsi dari medium PDA (Potato dextrose agar)
sebagai penyedia tempat tumbuh dan nutrisi bagi bakteri. Sehingga nantinya akan
diperoleh beberapa koloni mikroba yang tidak bercampur dan berasal dari satu
spesies yang sama. Putri, Sukini, Yodong (2017) berpendapat bahwa, Cawan
tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (500C) yang
kemudian dicawankan metode tersebut membuat metode agar tuang berbeda
dengan metode gores kuadran. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada
cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas
permukaan/di dalam cawan
2. Medium NA (Natrium agar)
Diterapkan teknik gores jenis zigzag pada media ini. Caranya dengan
melakukan penggoresan zigzag pada setengah medium untuk E. Coli dan setengah
bagian medium untuk S.aureus dalam kondisi steril dengan kata lain melakukan
inokulasi. Setelah diinkubasi selang waktu beberapa hari. Kedua bakteri tersebut
akan membentuk koloni yang besar dengan memanfaatkan fungsi medium NA
(Natrium agar) sebagai tempat tumbuh dan penyedia nutsisi bagi bakteri. Bakteri
Escherichia coli ditandai dengan bentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus
dengan tepi yang nyata, sedangkan bakteri Staphylococcus aureus ditandai dengan
warna koloni putih susu atau agak krem, bentuk koloni bulat, tepian timbul, serta
Sel bentuk bola. Putri, Sukini, Yodong (2017) berpendapat bahwa metode cawan
gores (streak, metode ini bertujuan untuk mengisolasi mikrorganisme dari
campuran mikroba lain/ meremajakan kultur kealam medium baru. Metode ini
mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode cawan
gores yang dilaksanakan dengan baik akan menyebabkan terisolasinya
mikroorganisme yang diinginkan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pada praktikum ini
memakai 2 teknik isolasi yakni medium PDA (Potato dextrose agar)
menggunakan teknik tuang, medium agar yang dicairkan dan didinginkan (500C)
yang kemudian dicawankan metode tersebut membuat metode agar tuang berbeda
dengan metode gores kuadran. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada
cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas
permukaan/di dalam cawan dan medium NA (Natrium agar) menggunakan teknik
gores (Jenis zigzag), metode yang dilakukan dengan menggoreskan bakteri E.
Coli dan S. aureus akan menghasilkan isolasi mikroorganisme, dimana setiap sel
membentuk suatu koloni. Bakteri Escherichia coli ditandai dengan bentuk koloni
yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata, sedangkan bakteri
Staphylococcus aureus ditandai dengan warna koloni putih susu atau agak krem,
bentuk koloni bulat, tepian timbul, serta Sel bentuk bola
B. Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya agar praktikan lebih serius dalam
melaksanakan praktikum. Diharapkan juga pada praktikum selanjutnya, asisten
lebih memperhatikan dan membimbing para praktikan agar tidak terjadi kesalahan
baik disengaja maupun tidak sengaja dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA