Anda di halaman 1dari 33

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Isolasi Bakteri”


yang di buat oleh
nama : M. Fiqriansyah w
NIM : 1814140007
kelas : Biologi Sains A
kelompok : II (dua)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka laporan
ini dinyatakan diterima.

Makassar, Juli 2020


Koordinator Asisten Asisten

Warida H Mariska D.A.S Ngole S. Si


NIM. 1614140002

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Prof. Dr. Ir. Hj. Yusminah Hala, Ms


NIP. 1961 1212 198601 2 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroorganisme berada dimana saja disekitar kita, mereka tersebar
keseluruh arah penjuru. Namun apabila ingin melakukan suatu uji coba berupa
penelitian atau eksperimen terhadap suatu jenis mikroba maka diperlukan mikroba
murni yang bebas dari campuran mikroba lainnya. Untuk mendapatkan hal
tersebut maka diperlukan teknik dan langkah untuk melakukan suatu proses
isolasi.
Pada umumnya mikroba yang hidup di alam terdapat dalam bentuk
populasi yang bercampuran. Sangat jarang mikroba di alam dijumpai sebagai
spesies yang tunggal. Sehingga agar mikroba tersebut dapat diidentifikasikan,
sehingga mudah dipelajari sifat pertumbuhan, morfologis, dan fisiologis masing-
masing mikroba maka langkah pertama yang harus dilakukan yaitu spesies
tersebut dipisahkan/dimurnikan dari organisme lain yang umum dijumpai dalam
habitatnya, kemudian ditumbuhkan menjadi biakan murni yaitu suatu biakan yang
terdiri dari sel-sel dari satu spesies (Putri, Sukini, Yodong, 2017)
Isolasi mikroorganisme sendiri merupakan suatu langkah mengambil
mikroba dari lingkungan dan memisahkan kemudian menumbuhkannya dalam
suatu media biakan. Media biakan ada bermacam-macam, ada yang hanya bersifat
sumber kaya nutrisi, selektif, dan pembeda mikroba. Efek medium terhadap
mikroba, tergantung dari bahan-bahan yang membangunnya. Namun dalam
membuat suatu biakan yag murni diperlukan langkah-langkah tertentu dan
ketelitian dalam melakukannya untuk menghindari adanya kontaminasi dalam
media biakan yang menyebabkan media biakan tidak murni lagi. Berdasarkan
uraian diatas maka dianggap perlunya dilaksanakan praktikum unit isolasi
mikroba ini.
B. Tujuan Praktikum
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan
memahami cara isolasi bakteri
C. Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum, manfaat yang diperoleh adalah mengetahui
dan memahami cara isolasi bakteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat banyak, baik di


tanah, air maupun udara. Sehingga diperlukan pengisolasian maupun pemurnian
untuk mendapatkan sel-sel/koloni mikroorganisme murni. Populasi yang besar
dan kompleks dengan berbagai mikroba terdapat dalam tubuh manusia termasuk
di gigi dan mulut, saluran pencernaan dan kulit. Isolasi adalah proses yang
bertujuan untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya kesuatu tempat, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari
pembelahan sel dari satu spesies. Kultur murni (biakan murni) digunakan dalam
berbagai metode mikrobiologis, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural,
morfologis, fisiologis, maupun serologis, sehingga untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroorganismediperlukan suatu populasi/koloni yang terdiri
dari 1 macam spesies mikroorganisme saja (Putri, Sukini, Yodong, 2017)
Pemurnian (purification) bertujuan agar diperoleh biakan murni yang
diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba
yang dimurnikan berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dari
segi warna, elevasi, tekstur permukaan, garis-garis radial, lingkaran konsentris
maupun tetes eksudat sehingga diperoleh isolat murni. Pemurnian isolat bakteri
dilakukan dengan cara memindahkan bakteri menggunakan metode garis yang
kemudian ditumbuhkan pada media NA, sedangkan pada pemurnian isolat fungi
menggunakan metode titik dalam proses pemindahan kedalam media PDA (Potato
dextrose agar) (Ed-har, Widyastuti, Djajakirana G, 2017)
Setelah diinkubasi, dilakukan pengamatan terhadap koloni yang tumbuh
yang memperlihatkan adanya hambatan berupa daerah bening di sekelilingnya.
Koloni ini selanjutnya akan diisolasi dan dipindahkan pada medium yang sama.
Isolasi dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh biakan murni yang hanya
terdiri dari satu macam koloni. Biakan murni tersebut dipindahkan pada medium
miring sebagai stok (Handayany, 2018)
Metode cawan gores (streak, metode ini bertujuan untuk mengisolasi
mikrorganisme dari campuran mikroba lain/ meremajakan kultur kealam medium
baru. Metode ini mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu.
Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan (Putri, Sukini, Yodong, 2017)
Isolasi dari lingkungan luar: ditentukan lingkungan luar yang dipilih
menjadi lokasi isolasi mikroba lingkungan(kamar mandi/WC dan kantin);
meletakkan cawan media NA dalam keadaan terbuka selama 30 menit; setelah 30
menit menutup cawan dan membawa ke lab. Selanjutnya diinkubasi pada suhu
300C selama 24 jam; mengamati setelah 24 jam dan menghitungjumlah,
morfologi, dan warna koloni (Rasmi, Kusmiyati, Merta, 2019)
Penggunaan primer yang berbeda untuk amplifikasi akan memungkinkan
untuk studi komunitas jamur menggunakan sampel DNA yang sama27,28.
Metode-metode ini tidak memerlukan pembelian peralatan dalam jumlah besar
karena metode ini dapat disederhanakan. Metode yang kami jelaskan di sini
terutama untuk menentukan "siapa yang ada", tetapi bidang ini dengan cepat
berkembang menjadi pertanyaan penting tentang fungsi, yang dapat diatasi
dengan menggunakan metode pengurutan senapan, isolasi dan pengujian fungsi
mikroba, atau mengurutkan seluruh gen mikroba (McPherson dkk, 2018)
Sampel tanah dikumpulkan dari berbagai daerah Dehradun dan dibawa ke
laboratorium, diawetkan dalam kondisi laboratorium untuk digunakan lebih lanjut.
Sampel polietena dengan kepadatan berbeda seperti 10 mikron dan 40 mikron
dibeli dari pasar lokal Dehradun. Selanjutnya Isolasi mikroorganisme dilakukan
dengan menyebarkan pengenceran dan strip plastik 3 × 3 cm dipotong dan
ditempatkan pada lempeng agar nutrisi. Setelah inkubasi, pertumbuhan
mikroorganisme terlihat pada strip plastik. Setelah penyaringan, isolat
dikarakterisasi dengan uji morfologis dan biokimiawi (Singh, Singh, Bhatt, 2016)
Mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang
dapat dipisahkan dari organisme lainnya merupakan prinsip pada metode isolasi
pada agar cawan. Beragam sel tunggal akan membentuk koloni yang terpisah dan
akan tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi. Metode gores kuadran, dan
metode agar cawan tuang adalah beberapa cara dalam metode isolasi pada agar
cawan. Metode gores kuadran, merupakan metode yang dilakukan akan
menghasilkan isolasi mikroorganisme, dimana setiap sel membentuk suatu koloni.
Cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (500C)
yang kemudian dicawankan metode tersebut membuat metode agar tuang berbeda
dengan metode gores kuadran. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada
cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas
permukaan/di dalam cawan (Putri, Sukini, Yodong, 2017)
Medium adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme diatas atau didalamnya. Selain untuk menumbuhkan mikroba,
medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan mikroba. Media dibedakan menjadi tiga yaitu
berdasarkan Susunan kimianya, berdasarkan konsistensinya dan berdasarkan
fungsinya (Pujiati, 2015)
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Selasa, 30 Juni 2020
Waktu : 09.00 – 18.00 WITA
Tempat : Laboraturium Mikrobiologi Lantai II Jurusan Biologi FMIPA
UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Enkas (1 buah)
b. Bunsen (1 buah)
c. Botol semprot (1 buah)
d. Korek (1 buah)
e. Wrap (1 buah)
f. Cawan petri (1 buah)
g. Ose bulat (1 buah)
h. Inkubasi (1 buah)
2. Bahan
a. Medium PDA cair (1 buah)
b. Medium NA (1 buah)
c. Medium biakan Escherichia coli (1 buah)
d. Medium biakan Staphylococcus aureus (1 buah)
e. Label (Secukupnya)
f. Pensil (1 buah)
g. Alkohol 70% (Secukupnya)
C. Prosedur Kerja
1. Teknik Gores (Jenis Zigzag)
a. Alat dan bahan disiapkan
b. Enkas dilap dan disterilisasi menggunakan Al-kohol 70%
c. Bunsen dinyalakan menggunakan korek api dan dimasukkan kedalam enkas
d. Medium biakan bakteri, medium NA, ose bulat, dimasukkan kedalam enkas
setelah disterilisasi
e. Medium NA dibuka menggunakan tangan kiri diatas bunsen
f. Medium biakan S. aureus dan E.coli diambil menggunakan tangan kanan
g. Ose bulat digoreskan membentuk garis zigzag pada setengah medium NA
setelah diinokulasikan dengan medium E. Coli
h. Medium E. Coli ditutup setelah mulut medium dipanaskan menggunakan
bunsen
i. Ose bulat kembali dipanaskan untuk disterilkan
j. Ose bulat digoreskan kembali kesetengah medium NA yang tidak tergores E.
Coli setelah diinokulasikan bersama medium S. aureus
k. Medium NA ditutup, mematikan bunsen dan membereskan alat dan bahan
l. Medium NA diwarp erat sedemikian rupa
m. Label diberikan pada medium NA untuk menandakan wilayah E. Coli,
S.aureus dan kelompok praktikan
n. Medium disimpan dalam inkubasi selama kurang lebih 1-2 hari
2. Teknik Tuang
a. Alat dan bahan disiapkan
b. Medium PDA cair dituangkan pada cawan petri
c. Label diberikan pada medium PDA cair
d. Medium dibawa ketaman dan dibiarkan selama 15 menit
e. Medium PDA diwarp dan disimpan dalam inkubasi kurang lebih selama 1-2
hari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Cawan Petri Gambar Pengamatan Keterangan

1. Staphylococcus
Medium NA 2
1. aureus
(Metode gores) 2. Escherichia coli
3. Medium NA
3

1
Medium PDA
Perlakuan 1. Medium PDA
2. 2. Koloni bakteri
Taman 2
3. Cawan petri
(Metode tuang)

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini berfokus kepada teknik-teknik yang dilakukan dalam
pengisolasion mikroba. Hal ini penting diketahui mengingat mikroba tidak
membentuk koloni mereka sendiri dalam lingkungan, melainkan bercampur
dengan mikroba lainnya. Sehingga proses isolasi untuk mendapatkan sel/ koloni
yang berasal dari satu spesies/ biakan murni diperlukan. Pujiari (2015)
mengatakan bahwa medium adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme diatas atau didalamnya. Selain untuk menumbuhkan mikroba,
medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan mikroba. Media dibedakan menjadi tiga yaitu
berdasarkan Susunan kimianya, berdasarkan konsistensinya dan berdasarkan
fungsinya.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, pada praktikum ini memakai 2 teknik
isolasi yakni medium PDA (Potato dextrose agar) menggunakan teknik tuang dan
medium NA (Natrium agar) menggunakan teknik gores (Jenis zigzag)
1. Medium PDA (Potato dextrose agar)
Diterapkan teknik tuang pada medium ini. Caranya dengan meletakkan
medium cair pada lingkungan. Mikroba-mikroba lingkungan akan melekat pada
medium, medium akan memadat dan mikroba akan tumbuh selang proses
inkubasi dengan memanfaatkan fungsi dari medium PDA (Potato dextrose agar)
sebagai penyedia tempat tumbuh dan nutrisi bagi bakteri. Sehingga nantinya akan
diperoleh beberapa koloni mikroba yang tidak bercampur dan berasal dari satu
spesies yang sama. Putri, Sukini, Yodong (2017) berpendapat bahwa, Cawan
tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (500C) yang
kemudian dicawankan metode tersebut membuat metode agar tuang berbeda
dengan metode gores kuadran. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada
cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas
permukaan/di dalam cawan
2. Medium NA (Natrium agar)
Diterapkan teknik gores jenis zigzag pada media ini. Caranya dengan
melakukan penggoresan zigzag pada setengah medium untuk E. Coli dan setengah
bagian medium untuk S.aureus dalam kondisi steril dengan kata lain melakukan
inokulasi. Setelah diinkubasi selang waktu beberapa hari. Kedua bakteri tersebut
akan membentuk koloni yang besar dengan memanfaatkan fungsi medium NA
(Natrium agar) sebagai tempat tumbuh dan penyedia nutsisi bagi bakteri. Bakteri
Escherichia coli ditandai dengan bentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus
dengan tepi yang nyata, sedangkan bakteri Staphylococcus aureus ditandai dengan
warna koloni putih susu atau agak krem, bentuk koloni bulat, tepian timbul, serta
Sel bentuk bola. Putri, Sukini, Yodong (2017) berpendapat bahwa metode cawan
gores (streak, metode ini bertujuan untuk mengisolasi mikrorganisme dari
campuran mikroba lain/ meremajakan kultur kealam medium baru. Metode ini
mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode cawan
gores yang dilaksanakan dengan baik akan menyebabkan terisolasinya
mikroorganisme yang diinginkan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pada praktikum ini
memakai 2 teknik isolasi yakni medium PDA (Potato dextrose agar)
menggunakan teknik tuang, medium agar yang dicairkan dan didinginkan (500C)
yang kemudian dicawankan metode tersebut membuat metode agar tuang berbeda
dengan metode gores kuadran. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada
cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas
permukaan/di dalam cawan dan medium NA (Natrium agar) menggunakan teknik
gores (Jenis zigzag), metode yang dilakukan dengan menggoreskan bakteri E.
Coli dan S. aureus akan menghasilkan isolasi mikroorganisme, dimana setiap sel
membentuk suatu koloni. Bakteri Escherichia coli ditandai dengan bentuk koloni
yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata, sedangkan bakteri
Staphylococcus aureus ditandai dengan warna koloni putih susu atau agak krem,
bentuk koloni bulat, tepian timbul, serta Sel bentuk bola
B. Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya agar praktikan lebih serius dalam
melaksanakan praktikum. Diharapkan juga pada praktikum selanjutnya, asisten
lebih memperhatikan dan membimbing para praktikan agar tidak terjadi kesalahan
baik disengaja maupun tidak sengaja dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ed-Har A. A., Widyastuti R., Djajakirana G. 2017. Isolasi Dan Identifikasi


Mikroba Tanah Pendegradasi Selulosa Dan Pektin Dari Rhizosfer Aquilaria
Malaccensis. Jurnal Tanah Dan Lahan, Vol.1 No.1. Hal.59
Handayany G. N. 2018. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotik Dari Tanah
Peternakan Ayam Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa. Jurnal
Teknosains. Vol.12 No.2. Hal.141
McPherson M. R., Wang P., Marsh E. L., Mitchell R. B, Schachtman D. P. 2018.
Isolation and Analysis of Microbial Communities in Soil, Rhizosphere,
andRoots in Perennial Grass Experiments. Journal of Visualized
Experiments. Hal.9
Pujiati. 2015. Buku Ajar Mikrobiologi Umum. Penerbit : KIP PGRI MADIUN.
Hal 47, 56
Putri M. H., Sukini, Yodong. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Mikrobiologi.
Penerbit : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Hal 266, 268, 271-272
Rasmi, Kusmiyati, Merta I. W. 2019. Pelatihan Isolasi Mikroorganisme Di
Permukaan Tubuhuntuk Menunjang Perilaku Hidup Bersih Sehatmahasiswa
Program Studi Paud Fkip Unram. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian
Masyarakat. Vol. 2 No. 2. Hal.160
Singh G., Singh A. K., Bhatt K. 2016. Biodegradation Of Polythenes By Bacteria
Isolated From Soil. International Journal of Research and Development
in Pharmacy & Life Sciences (IJRDPL). Vol.5 No.2. Hal 2057
LAMPIRAN
C
C
C
C
C
C
C
C

Anda mungkin juga menyukai