Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum ke: 7 Hari/Tanggal : Senin/3 April 2023

Mikrobiologi Nutrisi Tempat : Lab. Biokimia dan Mikrobiologi


Praktikum Nutrisi
Dosen : Prof. Dr. Ir. Komang G. Wiryawan
Nama Asisten : Inka Shal Sabilah (D24190023)
Tariza Ramadhania (D24190045)

TEKNIK ISOLASI BAKTERI (BAKTERI ASAM LAKTAT)

ABDURRAHMAN SHIDDIQ
D2401211140
P3/K1

DEPARTEMEN ILMU DAN NUTRISI TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bakteri merupakan mikroorganisme yang tersebar luas di alam, baik di udara,


air, maupun ternak. Berdasarkan cara memperoleh oksigen, bakteri digolongkan
menjadi dua, yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob. Bakteri anaerob merupakan jenis
bakteri yang tidak dapat memanfaatkan oksigen bebas dan hanya menggunakan
oksigen yang terkandung di dalam suatu senyawa (Suwoyo et al. 2015). Bakteri
anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat dan anaerob fakultatif. Bakteri asam laktat
merupakan salah satu contoh dari jenis bakteri anaerob fakultatif yang umumnya
terdapat dalam proses fermentasi. Bakteri asam laktat (BAL) adalah jenis bakteri yang
menguntungkan dan merupakan kekayaan alam yang harus dieksplorasi (Surbakti dan
Hasanah 2019). Bakteri asam laktat dapat berfungsi sebagai bakteriosin yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan (Oktafianti et al. 2018). Tidak hanya itu, bakteri asam laktat
juga termasuk ke dalam probiotik yang dapat memberikan manfaat kesehatan terhadap
inangnya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup (Emmawati et al. 2015).
Sangat besarnya manfaat bakteri asam laktat pada hewan ternak, sehingga
penting untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri. Maka diperlukan suatu
usaha untuk mengembangbiakkan mikroorganisme bakteri dalam skala laboratorium,
pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri melalui isolasi. Isolasi
artinya “pemisahan”, sehingga dapat diartikan bahwa isolasi bakteri yaitu usaha
memisahkan satu jenis bakteri dengan bakteri lainnya dari populasi campuran yang
bertujuan untuk mendapatkan biakan murni (Putri dan Kusdiyantini 2018). Pemisahan
bakteri diperlukan untuk mengetahui jenis, mempelajari morfologi, kultural, fisiologi
dan karakteristik bakteri (Sabbathini et al. 2017). Prinsip isolasi bakteri adalah
memisahkan bakteri dan menumbuhkannya di lingkungan atau medium buatan.
Dengan menumbuhkan bakteri pada medium buatan akan memberikan habitat atau
lingkungan dengan kondisi optimal dan sebagai sumber untuk pertumbuhan bakteri
tersebut.

1.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan mengetahui cara melakukan teknik isolasi bakteri asam
laktat dan menumbuhkannya pada media Nutrient Agar
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bakteri Asam Laktat (BAL)

Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan kelompok bakteri dengan ciri memiliki
gram positif, tidak membentuk spora, berbentuk coccus atau basil, dan pada umumnya
katalase negatif (Nudyanto dan Zubaidah 2015). Bakteri asam laktat (BAL)
didefinisikan sebagai kelompok bakteri yang membentuk asam laktat, baik sebagai
satu-satunya produk maupun sebagai produk utama pada metabolisme karbohidrat.
Bakteri asam laktat memproduksi komponen metabolit seperti asam organik, hidrogen
peroksida, bakteriosin, dan komponen lainnya. Metabolit yang dihasilkan oleh bakteri
asam laktat tersebut merupakan agen yang dapat digunakan dalam menghambat secara
alami mikroba pathogen (Manalu et al. 2020). Bakteri asam laktat dapat berfungsi
sebagai bakteriosin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan (Oktafianti et al. 2018).
Tidak hanya itu, bakteri asam laktat juga termasuk ke dalam probiotik yang dapat
memberikan manfaat kesehatan terhadap inangnya apabila dikonsumsi dalam jumlah
yang cukup (Emmawati et al. 2015).

2.2 Media NA

Media merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat dan nutrisi yang
diperlukan mikroba untuk pertumbuhannya. Berdasarkan sifat-sifatnya, media terbagi
dari beberapa macam, di antaranya yaitu media umum dan media selektif (Mende et al.
2019). Media nutrient agar merupakan media umum yang tidak selektif dan dapat
menumbuhkan bakteri dengan tingkat kecepatan pertumbuhan yang relatif tinggi
(Atmanto et al. 2022). Media nutrient agar termasuk jenis media umum yang
digunakan untuk pertumbuhan sebagian besar jenis bakteri. Media NA merupakan
media yang berbentuk sebuk berwarna putih kekuningan, berbentuk padat karena
memiliki kandungan agar sebagai pemadatnya (Thawil et al. 2020). Media Nutrient
Agar (NA) ini merupakan media sederhana yang dibuat dengan komposisi eksrak beef
10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L (Wardhani et al.
2020). Komposisi terpenting media nutrient agar adalah karbohidrat dan protein yang
terdapat dalam ekstrak daging dan pepton sesuai dengan kebutuhan sebagian besar
bakteri (Thawil et al. 2020).

2.3 Isolasi Bakteri

Isolasi bakteri yaitu usaha memisahkan satu jenis bakteri dengan bakteri lainnya dari
populasi campuran (Putri dan Kusdiyantini 2018). Pemisahan bakteri diperlukan untuk
mengetahui jenis, mempelajari morfologi, kultural, fisiologi dan karakteristik bakteri
(Sabbathini et al. 2017). Untuk mengisolasi suatu jenis bakteri, diperlukan media yang
cocok dan bahan sebagai sumber dari bakteri yang akan diisolasi sehingga tercipta
kondisi optimal untuk pertumbuhan bakteri (Suryani 2021). Isolasi terbagi menjadi
beberapa metode, yaitu metode gores (streak plate) menggunakan loop ose dan
menggoreskannya ke permukaan media agar dengan pola tertentu, metode tuang (pour
plate) yaitu mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50°C dan
menuangkannya pada cawan petri, dan metode sebar (spread plate) dilakukan dengan
menuangkan suspensi bakteri ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara
merata menggunakan trigalski atau L glass (Mikdarullah dan Nugraha 2017).
III. MATERI DAN METODE

3.1 Materi

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri (petridish) steril,
jarum ose, labu erlenmeyer, spidol, lampu spirtus, autoclave, dan inkubator. Bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah media NA, alkohol 70%, dan cairan rumen
(bakteri asam laktat).

3.2 Metode

Pertama-tama meja, tangan dan baju lab praktikan disterilisasi menggunakan


alkohol 70%, lalu ambil petridish dan disterilisasikan menggunakan autoclave. Setelah
itu media nutrient agar (NA) dipanaskan terlebih dahulu, kemudian dituangkan ke
dalam petridish yang sudah steril sebanyak 12,5 ml. Setelah media dingin, bagian
belakang petridish dibagi menjadi 4 bagian menggunakan spidol. Selanjutnya jarum
ose dipanaskan menggunakan lampu spirtus hingga membara. Setelah itu, jarum ose
didinginkan sebentar ± selama 1 menit di udara. Kemudian sampel bakteri yaitu bakteri
asam laktat dari cairan rumen diambil dengan menggunakan jarum ose yang sudah
steril. Berikutnya, jarum ose yang sudah berisi sampel BAL digoreskan pada
permukaan petridish secara zig-zag, pada luasan atau area 1. Setelah itu, jarum ose
dipanaskan kembali dan didinginkan di suhu udara selama 1 menit, kemudian sampel
BAL diambil dari ujung torehan pertama, dan ditorehkan pada area 2 secara zig-zag.
Cara tersebut diulangi hingga area ke 3 dan yang ke 4. Selanjutnya sampel diinkubasi
selama 48 jam.
Berikut ini contoh gambar petridish yang di bagi menjadi 4 bagian:

1 2
3 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Teknik isolasi bakteri asam laktat pada praktikum ini diinokulasikan dengan
metode gores atau streak plate yang menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke
permukaan media agar dengan pola tertentu yaitu zig-zag. Kemudian sampel isolasi
akan diinkubasi selama 48 jam, berikut gambar hasil pengamatan sebelum dan sesudah
inkubasi.

Gambar 1 Media biakan Gambar 2 Media biakan Gambar 3 Media biakan


BAL BAL setelah BAL pembanding
Sumber: Dokumentasi inkubasi 48 jam setelah inkubasi
pribadi Sumber: Dokumentasi 48 jam
pribadi Sumber: Dokumentasi
pribadi

4.2 Pembahasan

Isolasi bakteri yaitu usaha memisahkan satu jenis bakteri dengan bakteri
lainnya dari populasi campuran (Putri dan Kusdiyantini 2018). pemisahan bakteri
diperlukan untuk mengetahui jenis, mempelajari morfologi, kultural, fisiologi dan
karakteristik bakteri (Sabbathini et al. 2017). Sedangkan menurut Mikdarullah dan
Nugraha (2017), isolasi bakteri adalah memisahkan atau memindahkan bakteri dari
lingkungan alamiahnya dan menumbuhkannya pada media buatan untuk mendapatkan
biakan murni. Pada pemindahan bakteri dari media lama ke media baru diperlukan
ketelitian dan kesterilan pada alat-alat yang digunakan supaya dapat dihindari
terjadinya kontaminasi. Bakteri asam laktat dapat tumbuh dalam biakan murni maupun
dalam populasi campuran. Berdasarkan penjelasan Mikdarullah dan Nugraha (2017),
dengan mengembangbiakkan mikroorganisme bakteri dalam skala laboratorium yang
dilakukan melalui isolasi, maka BAL dapat dikembangbiakkan secara terpisah atau
biakan murni.
Menurut Pratama et al. (2016), isolasi bakteri dapat ditumbuhkan dalam media
padat atau cair yang memungkinkan sel-sel bakteri akan membentuk suatu koloni sel
yang tetap pada tempatnya. Medium sangat penting untuk menumbuhkan mikroba,
isolasi, perhitungan jumlah mikroba, dan pengujian sifat-sifat fisik bakteri sehingga
suatu bakteri dapat diidentifikasi (Wardhani et al. 2020). Dalam praktikum isolasi
bakteri ini, media yang digunakan adalah media nutrient agar (NA). Media NA
termasuk jenis media umum non-selektif yang digunakan untuk pertumbuhan sebagian
besar jenis bakteri karena memiliki kandungan yang sesuai dengan kebutuhan sebagian
besar bakteri (Thawil et al. 2020) salah satunya BAL. Menurut Darwin et al. (2021),
media nutrient agar (NA) menjadi media kultur bakteri umum (universal) yang
memiliki kandungan yaitu 0,8% protein, 1,2% agar dan sisanya adalah air yang mampu
isolasi dan pertumbuhan bakteri dengan baik di laboratorium mikrobiologi. Komposisi
terpenting media nutrient agar adalah karbohidrat dan protein yang terdapat dalam
ekstrak daging dan pepton yang sesuai dengan kebutuhan BAL (Thawil et al. 2020).
Pada praktikum ini BAL diinokulasikan pada media NA dengan metode gores
atau streak plate. Menurut Wardhani et al. (2020), kelebihan dari metode ini yaitu dapat
menyebarkan mikroorganisme tumbuh merata diatas permukaan media NA.
Berdasarkan hasil isolasi BAL setelah inkubasi pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa
bakteri bahkan jamur tidak tumbuh, berbeda dengan hasil pembanding pada Gambar 3
dimana bakteri dapat berkembangbiak. Diduga terdapat beberapa faktor penyebab
kegagalan pertumbuhan koloni bakteri pada media biakan. Pertama faktor jumlah
bakteri asam laktat yang tersedia dari suspensi yang rendah atau tidak sesuai sehingga
bakteri tidak tumbuh. Faktor lainnya adalah kesalahan dalam prosedur ketika
melakukan pengenceran, penggoresan bakteri pada media, dan lain sebagainya yang
berakibat pada tidak tumbuhnya bakteri asam laktat.
Misalnya mengambil terlalu banyak atau terlalu sedikit bakteri dari larutan
suspensi awal ketika pengenceran. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadi
kesalahan adalah akibat larutan suspensi yang kurang homogen, sehingga jumlah
bakteri yang terambil tidak mewakili populasi bakteri yang ada (Putra 2015). Selain itu
dapat juga disebabkan faktor kadar garam, suhu, waktu, dan nutrisi pada media tumbuh
bakteri asam laktat. Berdasarkan Korhonen (2010), BAL dapat tumbuh pada suhu
15°C, 37°C, 45°C dan kadar garam 2%, 4%, 6,5%. Namun untuk faktor sampel
terkontaminasi diduga tidaklah menjadi penyebab tidak tumbuhnya bakteri, hal
tersebut dikarenakan pada hasil isolasi jamurpun tidak dapat tumbuh. Pada umumnya,
pertumbuhan fungi (jamur) dipengaruhi oleh faktor substrat, cahaya, kelembaban,
suhu, derajat keasaman substrat (pH) dan senyawa-senyawa kimia di lingkungannya
(Usuman dan Fitriyaningsih 2011).
Bakteri asam laktat dapat berasal dari Yakult yang merupakan salah satu produk
fermentasi susu dengan bantuan bakteri asam laktat. Susu fermentasi merupakan
produk pangan yang mengandung bakteri yang mampu hidup dalam saluran
pencernaan. Menurut Muawanah (2016) Mikroba yang terdapat dalam yakult adalah
Lactobacillus Casei, yang nantinya akan menguraikan komponen-komponen gula
menjadi asam laktat. Jumlah bakteri asam laktat dalam Yakult haruslah sesuai dengan
standar mutu SNI minuman probiotik yaitu jumlah BAL lebih dari 106 cfu/ml
(Indriasari et al. 2022) sehingga yakult dapat memberikan manfaat kesehatan
pencernaan. Sesuai pernyataan Emmawati et al. (2015), bakteri asam laktat dapat
memberikan manfaat kesehatan terhadap inangnya apabila dikonsumsi dalam jumlah
yang cukup.
Pada kesehatan ternak BAL memiliki dampak positif, salah satunya adalah pada
proses pencernaan. Proses pencernaan di dalam rumen pada ternak ruminansia sangat
bergantung pada populasi dan jenis mikroba yang berkembang di dalamnya, karena
proses perombakan pakan pada dasarnya adalah kerja enzim yang dihasilkan oleh
mikroba dalam rumen. BAL dapat membantu proses fermentasi melalui metabolisme
karbohidrat dan memproduksi asam laktat sebagai produk akhir. Bakteri asam laktat
memproduksi komponen metabolit seperti asam organik, hidrogen peroksida,
bakteriosin, dan komponen lainnya. Metabolit yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat
tersebut merupakan agen yang dapat digunakan dalam menghambat secara alami
mikroba pathogen (Emmawati et al. 2015). Sedangkan pada saluran pencernaan, asam
laktat berperan penting untuk mengeliminasi bakteri pathogen penyebab penyakit
sehingga memberikan pengaruh positif terhadap fisiologis kesehatan pada manusia
ataupun hewan (Detha et al. 2019). Menurut Oktafianti et al. (2018) Bakteri asam laktat
dapat berfungsi sebagai bakteriosin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Bakteriosin adalah komponen ekstraseluler berupa peptide atau senyawa yang berupa
protein antimikroba yang memperlihatkan suatu respon berlawanan terhadap bakteri
tertentu
V. SIMPULAN

5.1 Simpulan

Isolasi bakteri asam laktat menggunakan media nutrient agar karena Media NA
merupakan media non-selektif yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi
isolat bakteri asam laktat yang tumbuh berkoloni. Beberapa hal yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri asam laktat dan adanya jamur dalam media tersebut antara lain
yaitu nutrisi, suhu, tekanan osmotik, sinar ultraviolet, pH, kadar sukrosa, dan media
yang digunakan. Jumlah koloni bakteri asam laktat (BAL) pada minuman probiotik
Yakult harus lebih dari 106 cfu/ml. Manfaat keberadaan bakteri asam laktat untuk
ternak dapat membantu proses fermentasi, bakteriosin, dan probiotik untuk
mengeliminasi bakteri pathogen penyebab penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Darwin B, Sari, I., Fitri, A. (2021). ANALISA JUMLAH KOLONI BAKTERI


Escherichia coli PADA MEDIA NUTRIENT AGAR DENGAN PELARUT
AKUADES DAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK). Masker
Medika, 9(1), 455-459. https://doi.org/10.52523/maskermedika.v9i1.457
Emmawati A, Jenie BSLS, Nuraida L, Syah D. 2015. Karakterisasi isolat bakteri asam
laktat dari mandai yang berpotensi sebagai probiotik. Agritech. 35(2): 146-155.
Doi: https://doi.org/10.22146/agritech.9400.
Indriasari Y., Berlian, M., & Hujana, N. (2022). PENGARUH TEMPAT TUMBUH
DAN KONSENTRASI SUKROSA TERHADAP JUMLAH BAKTERI
ASAM LAKTAT DAN TOTAL ASAM KEFIR AIR KELAPA. Jurnal
Pengolahan Pangan, 7(1), 38-43.https://doi.org/10.31970/pangan.v7i1.71
Korhonen J. 2010. Antibiotic resistance of lactic acid bacteria. Kuopio: University of
Eastern Finland.
Manalu R, Bahri S, Melisa M, Sarah S. 2020. Isolasi dan karakterisasi bakteri asam
laktat asal feses manusia sebagai antibakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian. 13(1): 55-
59. Doi: https://doi.org/https://doi.org/10.37277/sfj.v13i1.525.
Mende PS, Pelealu J, Kolondam B. 2019. Identifikasi molekuler bakteri dalam feses
kucing (Felis domestica) yang ditumbuhkan pada De Mann Rogosa Sharpe
Agar (MRSA). Pharmacon. 8(1): 73-78. Doi:
https://doi.org/10.35799/pha.8.2019.29239.
Mikdarullah M, Nugraha A. 2017. Teknik isolasi bakteri proteolitik dari sumber air
panas Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur. 15(1): 11-14.
Doi: http://dx.doi.org/10.15578/blta.15.1.2017.11-14.
Nudyanto A, Zubaidah E. 2015. Isolasi bakteri asam laktat penghasil eksopolisakarida
dari kimchi. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2): 743-748.
Oktafianti Y, Darwis, Pravita A. 2018. Bakteri asam laktat Lactobacillus Plantarum
C410LI dan Lactobacillus Rossiae LS6 yang diisolasi dari lemea rejang
terhadap suhu, pH, dan garam empedu berpotensi sebagai prebiotik. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Kesehatan. 6(1): 49-58.
Pratama MA, Amin M, Suarsini E. 2016. isolasi bakteri indigen pengoksidasi sulfida
(H2s) pada limbah cair industri pengolahan ikan di Sungai Kali Mati,
Kecamatan Muncar. Jurnal Pendidikan Biologi dan Saintek. 5(1)
Putra YS. 2015. Isolasi bakteri asam laktat (BAL) pada feses orangutan Sumatra
(Pongo abelli) di Kebun Binatang Bukittinggi Sumatra Barat [skripsi]. Banda
Aceh (ID): Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala.
Putri AL, Kusdiyantini E. 2018. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari pangan
fermentasi berbasis ikan (Inasua) yang diperjual belikan di Maluku Indonesia.
Jurnal Biologi Tropika. 1(2): 6-12. Doi: https://doi.org/10.14710/jbt.1.2.6-12.
Sabbathini GC, Pujiyanto S, Wijanarka, Lisdiyanti P. 2017. Isolasi dan identifikasi
bakteri genus Sphingomonas dari daun padi (Oryza sativa) di area persawahan
cibinong. Jurnal Biologi. 6(1): 59-64.
Thawil DA, Waluyo H, Novalina D. 2020. Studi literatur: pertumbuhan bakteri pada
media alternatif pengganti nutrient agar [Doctoral dissertation]. Yogyakarta
(ID): Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Usuman I, Fitriyaningsih F. 2011. Penerapan sistem integrasi elektronik dan
pengamatan perlakuan sifat jamur berdasarkan suhu dan kelembaban pada
ruang tumbuh jamur likasi rfid untuk sistem kuping (Auricularia Sp.). IJEIS:
Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems. 1(2): 11-20.
Doi: https://doi.org/10.22146/ijeis.1928.
Wardhani AK, Uktolseja JL, Djohan D. 2020. Identifikasi morfologi dan pertumbuhan
bakteri pada cairan terfermentasi silase pakan ikan. Jurnal Pendidikan Biologi
dan Saintek. 5(1)
LAMPIRAN

Gambar 3 Nilai raker dan kuis isolasi bakteri

Anda mungkin juga menyukai