ACARA 2
NIM : 141911133056
KELAS :B
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Mikroorganisme pada suatu lingkungan alami merupakan populasi
campuran dari berbagai jenis mikroorganisme, pada tanah, air, udara,
makanan, maupun yang terdapat pada tubuh hewan maupun tumbuhan.
Mikroorganisme memiliki beragam morfologi, fisiologi, dan karakteristik
serta ada yang memiliki dinding sel maupun tidak memiliki dinding sel atau
yang sering kita sebut bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik
sederhana yang tidak memiliki inti sel dan organel kompleks, keberadaannya
melimpah di berbagai lingkungan. Bakteri memiliki ukuran < 10μm dan
memiliki beberapa bentuk antara lain basil (tongkat), coccus, spirilum
(Mohamad et al., 2014).
Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari
lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium.
Mikroba tidak memiliki ciri anatomi yang nyata, sehingga identifikasi
didasarkan pada morfologi, sifat biakan dan sifat biokimiawi. Ciri lainnya
seperti pewarnaan, pola pertumbuhan koloni reaksi pertumbuhan pada
karbohidrat dan penggunaan asam amino sangat membantu dalam identifikasi
mikroba. Terdapat beberapa metode dalam isolasi bakteri, metode yang sering
digunakan dalam isolasi bakteri yaitu metode cawan gores dan cawan tuang
yang didasarkan pada prinsip pengenceran untuk memperoleh spesies
individu. (Badaring dan Bahri, 2020)
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengisolasi bakteri
pathogen dari ikan dengan metode streak, mengisolasi bakteri asam laktat dari
ikan kembung dengan metode spread, dan mengisolasi bakteri perombak H2S
dari tanah kolam dengan metode pour
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 maret 2021 pukul
15.00-16.50 di rumah masing-masing melalui platform zoom.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Fungsi
Tabung reaksi : untuk tempat melarutkan sampel
Erlenmeyer : untuk tempat untuk menghomogenkan sampel
Kapas : untuk membersihkan media
Timbangan analitik : untuk menimbang bahan
Cawan petri : untuk wadah sampel setelah di sterilkan
Gelas ukur : untuk mengukur volume sampel
Bunsen : untuk pemanasan dan fiksasi
Gunting preparat : untuk menggunting ikan
Pinset : untuk mengambil organ dalam ikan
Jarum ose : untuk memindahkan isolat bakteri
Drigalski : untuk pengaduk spread
Inkubator : untuk tempat menginkubasi isolat bakteri
Mikropipet : untuk memindahkan isolat bakteri ke petridish
Plastik Wrap : untuk menutup tabung reaksi agar cairan tidak tumpah
sewaktu menghomogenkan cairan
2.2 Bahan dan Fungsi
Medium umum untuk bakteri (Medium TSA) : Sebagai media kultur
mikroba
Aquadest : untuk bahan pelarut
Tanah dasar tambak : untuk preparat yang diisolasi
Ikan sakit : untuk preparat yang diisolasi
Air salin : untuk pelarut
2.3 Prosedur Kerja
Metode Streak (Fitriasari dkk., 2020)
Metode yang pertama yaitu streak plate method. Metode ini merupakan
metode yang menggunakan teknik goresan dengan menggunakan jarum ose di
permukaan media yang dibuat untuk mengkultur mikroorganisme. Metode ini
bertujuan untuk memberikan banyak goresan di media sehingga pada goresan
terakhir akan mendapatkan koloni yang terpisah (Fitriasari dkk., 2020)
Metode yang kedua yaitu pour plate method. Media ini merupakan teknik
untuk menumbuhkan bakteri di dalam media agar dengan melakukan
pengenceran, pencampuran media yang cair dengan stok kultur bakteri (sel
tersebut akan menyebar di permukaan agar), dan inkubasi (agar terbentuk
koloni). (Irianto, 2012)
Metode yang ketiga yaitu spread plate method. Metode ini merupakan
metode dengan teknik menumbuhkan bakteri di dalam media agar dengan cara
menuangkan stok kultur bakteri diatas media padat (Damayanti dkk., 2020)
3.1.3 Kelebihan dan kekurangan Teknik Isolasi
Murtiyaningsih, H., & Hazmi, M. (2017). Isolasi dan uji aktivitas enzim selulase
pada bakteri selulolitik asal tanah sampah. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu
Pertanian (Journal of Agricultural Science), 15(2) : 1-15.
Sheela, S. H., Ahmed, M. F., & Gomez, D. J. (2008). Fuel ethanol production
from molasses by some indigenous yeast isolates. Bangladesh Journal of
Microbiology, 25(2), 129-133.
LAMPIRAN