Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA III
TEKNIK ISOLASI BAKTERI DAN FUNGI

Oleh:
NAMA : WULAN RAHMANIA
NIM : C1K018059
KELOMPOK : 13
KELAS :A

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah selesai disusun sebagai syarat untuk mengikuti praktikum
selanjutya. Di susun oleh:
Nama : Wulan Rahmania
NIM : C1K018059
Kelompok : 13

Mataram, Oktober 2019

Mengetahui,

Asisten praktikum Praktikan

Bagus Ansani Takwin Wulan Rahmania


NIM : C1K017013 NIM :C1K018059
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mikroorganisme merupakan mahluk hidup yang populasinya sangat besar dan
kompleks. Spesiesnya yang berjumlah ratusan terdapat di bagian-bagian tubuh
manusia, makanan, hewan dan lain-lain. Bukan hanya terdapat pada mahluk
hidup, mikroorganisme juga terdapat ditanah, air dan udara. Dalam kehidupan
terkadang kita membutuhkan suatu mikroorganisme tertentu untuk diisolasi atau
dibiakkan. Terhadap bakteri yang hanya terdapat dipermukaan maka pengenceran
dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dicelupkan/ direndam. Dan jika bakteri
hendak diisolasi dari udara, cukup dengan membuka cawan petri yang berisi
media agar steril beberapa saat. Di dalam laboratorium mikrobiologi, populasi
bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang
dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Isolasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari suatu lingkungan, sehingga diperoleh kultur
murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan
untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak plate), cara
taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution
plate) serta micromanipulator.
Oleh karena itu, dengan percobaan atau kegiatan praktikum yang di lakukan,
Mahasiswa dapat mempelajari teknik isolasi bakteri dengan menggukan metode
gores, sebar, tabur, dan dapat mempelajari teknik isolasi fungsi dengan
menggunakan metode plug.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum acara 3 yakni teknik isolasi bakteri dan fungi
adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari teknik isolasi bakteri dengan menggukan metode gores, sebar,
dan tabur.
2. Mempelajari teknik isolasi fungsi dengan menggunakan metode plug.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan


mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Manfaat
dilakukannya kultur murni adalah untuk menelaah atau mengidentifikasi mikroba,
termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis,
yang memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme
saja (Sadiqul, 2010).
Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba
diluar dari lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari
lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll.
Populasi mikroba di lingkungan sangat beranekaragam sehingga dalam
mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh
koloni tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk
suatu tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat
mendeteksi mikroba yang telah resistem terhadap suatu antibiotik.atau untuk
mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Indriyani,
2017).
Teknik isolasi untuk memperoleh biakan murni ada beberapa cara tergantung
substratnya. Isolasi mikroba dari substrat cair dapat menggunakan cara sebar
(spread method) dan cara tuang (pour-plate method). Isolasi mikroba dari
substrat padat dapat menggunakan cara tabur (spread method) dan cara suspense.
Sampel yang diambil haruslah merupakan representasi dari seluruh bagian yang
diteliti. Untuk itu diperlukan teknik yang benar agar terhindar dari kesalahan yang
mengakibatkan sampel menjadi bias. Beberapa prinsip pengambilan sampel antara
lain adalah; sampel yang diambil merupakan perwakilan dari keseluruhan bagian
yang diteliti; sampel yang diambil benar-benar dari sumbernya dan sampel tetap
terjaga kondisinya seperti saat pengambilan sampai dilakukan tahap pembiakan
dan analisa sampel (Utami, 2018).
Isolasi jamur patogen dilakukan di dalam laminar air flow cabinet dengan
cara mengambil hifa jamur yang telah tumbuh dari hasil teknik ruang lembab
dengan menggunakan jarum ose yang telah steril. Setelah itu hifa diletakkan pada
bagian tengah medium PDA steril di dalam cawan petri dan diinkubasi pada suhu
kamar selama 7 hari. Setelah diperoleh biakan murni, isolat direisolasi pada
medium PDA, kemudian jamur tersebut diidentifikasii. Tujuan dari Pemotongan
pada bagian yang sakit dan sehat agar saat ditumbuhkan pada media PDA hifa
pada bagian tumbuhan yang sakit akan tumbuh ke bagian tumbuhan yang sehat
(Elfina, 2013).
Isolasi mikroba dilakukan menggunakan metode agar tuang dengan
membuat seri pengenceran. Pengenceran 10-3-10-5 digunakan untuk mengisolasi
fungi, sedangkan pengenceran 10-4-10-7 digunakan untuk mengisolasi bakteri.
Media SEA digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi bakteri tanah,
sedangkan media PDA dengan modifikasi penambahan antibiotik digunakan
untuk menumbuhkan dan mengisolasi fungi. Masing-masing pengenceran
dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Proses inkubasi dilakukan pada suhu ruang
selama 3-7 hari (Ed-har, 2017).
BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat praktikum


Praktikum mikrobiologi dilaksanakan pada hari jum’at, 04 Oktober 2019.
Pukul 15.00 sampai selesai. Praktikum ini di lakukan di laboratorium
Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.

3.2 Alat praktikum


3.2.1 Alat dan fungsi
Adapun alat-alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah:
No Alat Fungsi
1. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan.
2. Bunsen Untuk mensterilkan alat
3. Beaker glass Wadah penyimpanan bakteri.
4. Cawan petri Sebagai wadah isolasi bakteri dan jamur
5. Gelas ukur Sebagai tempat penyimpanan bakteri
6. Griglaski Untuk meratakan media.
7. Jarum ENT Alat untuk mengambil NA cair
8. Jarum ose Alat untuk mengambil bakteri untuk di
isolasi.
9. Mikro pipet Alat untuk mengambil cairan dengan takaran
tertentu.

3.2.2 Bahan dan fungsi


No Bahan Fungsi
1. Alcohol Sebagai bahan praktikum
2. Bakteri Sebagai bahan praktikum
3. Jamur Sebagai bahan praktikum
4. Kertas label Sebagai bahan praktikum
5. Korek api Sebagai bahan praktikum
6. NA cair Sebagai bahan praktikum
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari teknik isolasi bakteri dan fungi adalah sebagai
berikut:
3.3.1 Isolasi bakteri
a. Metode gores
1. Disterilkan jarum ose dengan Bunsen dan menggunakan alkohol.
2. Disterilkan gelas ukur menggunakan Bunsen.
3. Di ambil bakteri dengan jarum ose tetapi jangan jauh-jauh dari api.
4. Disterilkan jarum ose dan gelas ukur.
5. Di tutup kembali gelas ukur.
6. Di ambil cawan petri berisi agar padat, kemudian disterilkan.
7. Di gores bakteri menggunakan jarum ose pada media agar, menggunakan
kuadran tiga.
8. Di tutup kembali cawan petri, dan disterilkan.
9. Di beri label.
b. Metode sebar
1. Disterilkan gelas ukur yang berisi bakteri.
2. Di ambil bakteri menggunakan mikro pipet sebanyak 0,1 ml.
3. Di ambil cawan petri yang berisi baktri kemudian disterilkan.
4. Dibuka tutupan cawan petri lalu disebar bakteri menggunakan mikropipet.
5. Disterilkan driglaski dengan menggunakan bunsen kemudian sebar
bakteri.
6. Di beri label.
c. Metode tabur
1. Di ambil cawan petri kosong.
2. Di ambil gelas ukur dan sterilkan.
3. Di ambil bakteri menggunakan mikro pipet sebanyak 0,1 ml.
4. Disterilkan gelas ukur.
5. Disterilkan cawan petri.
6. Di tabur bakteri menggunakan mikro pipet.
7. Di ambil NA cair dengan beaker glass dan sterilkan.
8. Dimasukan NA cair ke dalam cawan petri, di tutup dan sterilkan.
9. Di aduk, kemudian diberi label.
3.3.2 Isolasi fungi
a. Metode plug
1. Di ambil cawan petri berisi jamur.
2. Di sterilkan di dekat Bunsen.
3. Disterilkan jarum ENT.
4. Dibuka tutupan cawan petri berisi jamur.
5. Di ambil jamur pada cawan petri pada bulatan-bulatan menggunakan jarum
ENT.
6. Disterilkan cawan petri kosong.
7. Diisi cawan petri kososng dengan jamur yang di ambil tadi, posisinya harus
di balik.
8. Ditutup cawan petri lalu sterilkan bersamaan dengan jarum ENT.
9. Di beri label.
BAB IV HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil pengamatan


4.1.1 Hasil pengamatan isolasi bakteri dan jamur
Jenis isolasi Metode isolasi Gambar
Isolasi bakteri Gores

Isolasi bakteri Sebar

Isolasi bakteri Tabur

Isolasi jamur Plug


4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang dilakukan bahwa tehnik isolasi dilakukan agar
dapat menghasilkan kultur murni dari mikroba yang di isolasi. Hasil dari kultur
murni ini bertujuan agar mudah mengidentifikasi, menelaah, dan mempelajari
struktur dan klasifikasi bakteri tersebut serta fungsinya dalam kehidupan. Hal ini
sesuai dengan pernyataan (Sadiqul, 2010) yaitu manfaat dilakukannya kultur
murni adalah untuk menelaah atau mengidentifikasi mikroba, termasuk
penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang
memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Cara kerja isolasi bakteri pada saat praktikum ada tiga cara yaitu tabur, gores
dan sebar. Teknik gores dilakukan dengan beberapa langkah yaitu disterilkan
jarum ose dengan Bunsen dan menggunakan alcohol, kemudian sterilkan gelas
ukur menggunakan Bunsen, ambil bakteri dengan jarum ose tetapi jangan jauh-
jauh dari api, sterilkan lagi jarum ose dan gelas ukur dan ditutup lagi, ambil cawan
petri berisi agar padat, kemudian disterilkan, gores bakteri menggunakan jarum
ose pada media agar, menggunakan kuadran tiga, tutup kembali cawan petri, dan
disterilkan, terakhir diberi label. Metode sebar dilakukan dengan cara
mensterilkan gelas ukur yang berisi bakteri, ambil bakteri menggunakan mikro
pipet sebanyak 0,1 ml, kemudian ambil cawan petri yang berisi baktri dan
disterilkan, buka tutupan cawan petri lalu disebar bakteri menggunakan
mikropipet, sterilkan driglaski dengan menggunakan bunsen kemudian sebar
bakteri, dan diberi label. Metode tabor dilakukan dengan cara mengambil cawan
petri kosong, ambil gelas ukur dan sterilkan, selanjutnya ambil bakteri
menggunakan mikro pipet sebanyak 0,1 ml, disterilkan gelas ukur dan cawan
petri, tabur bakteri menggunakan mikro pipet, ambil NA cair dengan beaker glass
dan sterilkan, masukan NA cair ke dalam cawan petri, di tutup dan sterilkan,
terakhir aduk, kemudian diberi label. Penggunaan metode gores, tabur dan sebar
adalah agar hasil isolasi yang di dapatkan akan lebih maksimal dan akan memiliki
variasi, sehingga bakteri akan mudah di amati. Pada terknik gores digunakan
kuadran tiga agar mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni
yanglain, sehingga mempermudah proses isolasi. Ha ini sesuai dengan pernyataan
(Utami, 2018) yaitu teknik isolasi untuk memperoleh biakan murni ada beberapa
cara tergantung substratnya. Isolasi mikroba dari substrat cair dapat menggunakan
cara sebar (spread method) dan cara tuang (pour-plate method). Isolasi mikroba
dari substrat padat dapat menggunakan cara tabur (spread method) dan cara
suspense. Sampel yang diambil haruslah merupakan representasi dari seluruh
bagian yang diteliti. Untuk itu diperlukan teknik yang benar agar terhindar dari
kesalahan yang mengakibatkan sampel menjadi bias. Beberapa prinsip
pengambilan sampel antara lain adalah; sampel yang diambil merupakan
perwakilan dari keseluruhan bagian yang diteliti; sampel yang diambil benar-
benar dari sumbernya dan sampel tetap terjaga kondisinya seperti saat
pengambilan sampai dilakukan tahap pembiakan dan analisa sampel.
Isolasi pada fungi/jamur dilakukan untuk mengetahui diameter pada jamur
hasil isolasi, cara mengisolasi jamur di lakukan dengan beberapa cara yaitu di
ambil cawan petri berisi jamur, sterilkan di dekat Bunsen, jarum ENT, buka
tutupan cawan petri berisi jamur, ambil jamur pada cawan petri pada bulatan-
bulatan menggunakan jarum ENT, sterilkan cawan petri kosong kemudian diisi
cawan petri kososng dengan jamur yang di ambil tadi, posisinya harus di balik,
tutup cawan petri lalu sterilkan bersamaan dengan jarum ENT, langkah terakhir di
beri label. Hal ini sesuai dengan pendapat (Elfina, 2013) yaitu cara isolasi jamur
dengan cara mengambil hifa jamur yang telah tumbuh dari hasil teknik ruang
lembab dengan menggunakan jarum ose yang telah steril. Setelah itu hifa
diletakkan pada bagian tengah medium PDA steril di dalam cawan petri . Isolasi
jamur menggunakan sistem plug yaitu agar jamur yang di isolasi mudah untuk di
identifikasi, di pelajari dan di ukur diameternya.
BAB V PENUTUP
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini ialah teknik
isolasi dengan metode gores adalah dengan cara disterilkan jarum ose dengan
Bunsen dan menggunakan alcohol, kemudian sterilkan gelas ukur menggunakan
Bunsen, ambil bakteri dengan jarum ose tetapi jangan jauh-jauh dari api, sterilkan
lagi jarum ose dan gelas ukur dan ditutup lagi, ambil cawan petri berisi agar padat,
kemudian disterilkan, gores bakteri menggunakan jarum ose pada media agar,
menggunakan kuadran tiga, tutup kembali cawan petri, dan disterilkan, terakhir
diberi label. Metode sebar dilakukan dengan cara mensterilkan gelas ukur yang
berisi bakteri, ambil bakteri menggunakan mikro pipet sebanyak 0,1 ml, kemudian
ambil cawan petri yang berisi baktri dan disterilkan, buka tutupan cawan petri lalu
disebar bakteri menggunakan mikropipet, sterilkan driglaski dengan
menggunakan bunsen kemudian sebar bakteri, dan diberi label. Metode tabor
dilakukan dengan cara mengambil cawan petri kosong, ambil gelas ukur dan
sterilkan, selanjutnya ambil bakteri menggunakan mikro pipet sebanyak 0,1 ml,
disterilkan gelas ukur dan cawan petri, tabur bakteri menggunakan mikro pipet,
ambil NA cair dengan beaker glass dan sterilkan, masukan NA cair ke dalam
cawan petri, di tutup dan sterilkan, terakhir aduk, kemudian diberi label.
Tehnik isolasi fungi dengan menggunakan metode plug yaitu di ambil cawan
petri berisi jamur, sterilkan di dekat Bunsen, jarum ENT, buka tutupan cawan
petri berisi jamur, ambil jamur pada cawan petri pada bulatan-bulatan
menggunakan jarum ENT, sterilkan cawan petri kosong kemudian diisi cawan
petri kososng dengan jamur yang di ambil tadi, posisinya harus di balik, tutup
cawan petri lalu sterilkan bersamaan dengan jarum ENT, langkah terakhir di beri
label.
DAFTAR PUSTAKA

Elfina, Yetti, Muhammad Ali, dan Siti Maysaroh. 2013. Idenifikasi Gejala dan
PenyebabPenyakit Buah Jeruk Impor Di Penyimpanan di Kota Pekanbaru.
Riau: Fakultas PertanianUniversitas Riau.
Indriyani Nur, Asnani. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Aquatik. Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Unhalu, Kendari.
Sadiqul, M. 2010. Laporan Praktikum Laboratorium Lingkungan Isolasi Dan
Pemurnian Mikrobia. Banjarbaru: Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
Utami Ulfah, Liliek Harianie, Nur Kusmiyati, Prilya Dewi Fitriasari. 2018. Buku
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum. Jurusan Biologi Fakultas Sains
Dan Teknologi Universitas Islam Negri (UIN) Maulana Malik Ibrahim:
Malang.

Anda mungkin juga menyukai