ACARA II
PEMBUATAN MEDIA
Oleh:
Mengetahui,
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah mengetahui prosedur pembuatan media
NA dan PDA.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat
hara (nutrient)nyang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau
di dalamnya.sekain itu, medium juga dipergunakan untuk isoasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme. Untuk
menetapkan suatu jenis mikroba sebagai penyebab peyakit harus terlebih dahulu
mendapatkan mikroba dalam keadaan murni untuk diselidiki sifat-sifatnya.untuk
tujuan tersebut sangat diperlukan suatu medium sebagai tempat tumbuh dan
isolasi mikroorganisme (Waluyo, 2008).
PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan
jamur di laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6)
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang
netral dengan pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C
(Cappucino, 2014) dalam (Nuraini, 2015).
NA (Nutrient Agar) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, NA
(Nutrient Agar) dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan
menggunakan agar sebagai pemadat. Media NA (Nutrient Agar) berdasarkan
bahan yang digunakan termasuk dalam kelompok media semi alami, media semi
alami merupakan media yang terdiri dari bahan alami yang ditambahkan dengan
senyawa kimia. Berdasarkan kegunaanya media NA (Nutrient Agar) termasuk
kedalam jenis media umum, karena media ini merupakan media yang peling
umum digunakan untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri. Bedasarkan
bentuknya media ini berbentuk padat, karena mengandung agar sebagai bahan
pemadatnya. Media padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau
morfologi koloni bakteri (Rossita,2015).
Nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhan meliputi
karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti
Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Cappucino, 2014)
dalam (Nuraini, 2015).
Sumber karbohidrat lain yang mudah ditemukan dan belum banyak
dimanfaatkan yaitu dari jenis umbi-umbian seperti garut, ganyong, gembili.
Umbi-umbi tersebut memiliki berbagai nutrisi cukup sehingga memungkinkan
untuk digunakan sebagai media pertumbuhan jamur. Berdasarkan uraian diatas,
maka peneliti bermaksud mengkaji berbagai macam media alternatif untuk
pertumbuhan jamur uniseluler yaitu Candida albicans dan jamur multiseluler
yaitu Aspergillus niger menggunakan berbagai sumber karbohidrat yang berbeda
yaitu umbi ganyong, umbi gembili dan umbi garut (Nuraini, 2015).
BAB III METODOLOGI
aquades
2. Medium ini Setelah penambahan
berfungsi untuk kentang warnanya
mengkultur jamur. berubah menjadi
keruh.
Penambahan kentang
3. Medium ini Setelah ditambahkan
berfungsi untuk agar warnanya
mengkultur jamur. menjadi krem keruh.
Akuades
2. Medium ini berfungsi Setelah di
untuk mengkultur tambahkan pepton
bakteri. warnanya berubah
menjadi kuning
jernih
Penambahan pepton
3. Medium ini berfungsi Setelah
untuk mengkultur ditambahkan
bakteri. ekstrak daging
warnanya berubah
mennjadi coklat
kekuningan.
Penambahan ekstrak
daging
4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum di peroleh bahwa media PDA adalah media dari ekstrak
kentang yang di olah sedemikian rupa menjadi media yang digunkan untuk
menumbuhkan jamur hal ini sesuai dengan pernyataan (Cappucino, 2014) PDA
(Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan jamur di
laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6) sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral
dengan pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C.
Media NA merupakan media yang dihasilan dari campuran akuades, pepton
dan di tambah ekstrak daging yang di olah sedemikian rupa sehingga media ini
dapat menumbuhkan bakteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Rossita,2015).
NA (Nutrient Agar) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, NA
(Nutrient Agar) dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan
menggunakan agar sebagai pemadat. Berdasarkan kegunaanya media NA
(Nutrient Agar) termasuk kedalam jenis media umum, karena media ini
merupakan media yang peling umum digunakan untuk pertumbuhan sebagian
besar bakteri. Bedasarkan bentuknya media ini berbentuk padat, karena
mengandung agar sebagai bahan pemadatnya. Media padat biasanya digunakan
untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni bakteri.
Menurut (Suhardi, 2013) Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam
media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
dengan media. Dari hasil praktikum di dapatkan cara kerja pembuatan media yaitu
media PDA cara kerjanya adalah dipotong bentuk dadu kentang yang disediakan,
dimasukan ke dalam gelas beker, dimasukkan air akuades yang susah di didihkan,
dipanaskan kentang dan air akuades sampai mendidih, kemudian disaring ekstrak
dari kentang, dimasukkan di gelas beker dan ditambahkan agar seidikit demi
sedikit kemudian diaduk agar tidak menggumpal dan di tutup rapat menggunakan
kapas dan kertas alumunium, terakhir diberikan label nama. Kemuadian cara
pembuatan media NA adalah dipanaskan air akuades sampai mendidih,
dimasukkan pepton, kemudian dimasukan eksktrak daging sedikit demi sedikit
lalu dipanaskan lagi sampai mendidih, kemidian ditambahkan agar sedikit- demi
sedikit dan di aduk sampai agar tidak menggumpal setelah itu di tutup
menggunakan kapas dan kertas alumunium, terakhir diberikan label nama.
Dari hasil praktikum, saat pembuatan PDA mula-mula air akuades bening
kemudian saat di tambahkan kentang dan di didihkan warnanya berubah menjadi
keruh. Hal ini disebablan oleh zat-zat dan kandungan warna dari kentang. Hal ini
sesuai dengan pernyataan (Anonim, 2010) Kentang terkenal karena kandungan
karbohidrat nya (sekitar 26 gram dalam kentang medium). Bentuk dominan dari
karbohidrat ini adalah pati. Pada saat pembuatan media NA mula-mula air
akuades benimg, saat di tambahkan pepton warnanya berubah menjadi kuning
cerah, kemudian ditambahkan lagi ekstrak daging warnanya berubah menjadi
coklat kekuningan. Hal ini di sebabkan oleh kandungna warna yang berasal dari
daging yang membuat warna akuades tersebut berubah.
BAB V PENUTUP
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa cara kerja media PDA adalah
dipotong bentuk dadu kentang yang disediakan, dimasukan ke dalam gelas beker,
dimasukkan air akuades yang susah di didihkan, dipanaskan kentang dan air
akuades sampai mendidih, kemudian disaring ekstrak dari kentang, dimasukkan di
gelas beker dan ditambahkan agar seidikit demi sedikit kemudian diaduk sampai
tidak menggumpal dan di tutup rapat menggunakan kapas dan kertas alumunium,
terakhir diberikan label nama. Kemuadian cara pembuatan media NA adalah
dipanaskan air akuades sampai mendidih, dimasukkan pepton, kemudian
dimasukan eksktrak daging sedikit demi sedikit lalu dipanaskan lagi sampai
mendidih, kemidian ditambahkan agar sedikit-demi sedikit dan di aduk sampai
agar tidak menggumpal setelah itu di tutup menggunakan kapas dan kertas
alumunium, terakhir diberikan label nama.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nurul. Rahayu,Triastuti. 2015. Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur
Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Jurnal Pendidikan
Biologi. Vol 018. No (5). Hal: 861.
Cappuccino, J.G. & Sherman N. (2014). Manual Laboratorium Biologi. EGC:
Jakarta.
Rossita, Septian, A. Munandar, Kukuh. Komarayanti, Sawitri. 2015. Komparasi
Media NA Modifikasi untuk Media Pertumbuhan Bakteri. Jurnal
Pendidikan Biologi. Vol 2. No (015). Hal: 193.
Waluyo, Lud. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Erlangga: Jakarta.