Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKOLOGI

PEMBUATAN MEDIA POTATO DEXTROSE AGAR ( PDA)

DOSEN PENGAMPU

AYU SAKA LAKSMITA W., S.SI., M.SI

OLEH

I DEWA AYU AGUNG DIAH PURNAMA DEWI

18071013

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2021
PEMBUATAN MEDIA

POTATO DEXTROSE AGAR ( PDA)

I. TUJUAN

Tujuan praktikum yakni untuk mengetahui cara pembuatan media PDA

II. DASAR TEORI

Sterilisasi merupakan suatu proses mematikan semua organisme yang terdapat


pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
penggunaan panas (pemijaran dan udara panas), penyaringan, penggunaan bahan
kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldhida dan glutaraldehida alkalin )
( Mirsadiq, 2013).

Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi untuk
menumbuhkan mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan organisme, medium
juga dapat digunakan untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisologi dan perhitungan
jumlah mikroorganisme. (Rakhmawati, 2012). Media berdasarkansifat terbagi
menjadi 3 yaitu media padat, media semi padat, media semi cair dan media cair.
Media berdasarkan susunannya terdiri atas media selektif, media sintetid, media semi
sintetis dan media non-sintetis. Jenis media yang sering digunakan yaitu Nutrient
Agar, Nutrient Broth (NB), Potato Dextrose Agar ( PDA), Sallmonella Shigella Agar
(SS), dan Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) ( Kharisma, 2011).

Media adalah substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan
lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat
atau medium dan faktor lingkungan yang baik. Mikroba dapat tumbuh dengan baik
jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung
semua zat hara yang mudah digunakan mikroba (Hafrah, 2009).
    Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme unuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media dari beberapa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakkan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Soni, 2010).

 Untuk menelaah mikroorganisme di Laboratorium, kita harus dapat


menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau
dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia di
Laboratorium melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini haruslah
mengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam
lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya
( Kharisma, 2011).

III. ALAT DAN BAHAN

a. Alat:

1. Kaca arloji

2. Autoclave

3. Cawan petri

4. Spatula

5. Neraca analitik

6. Hotplate

7. Batang pengaduk

8. Erlenmeyer

9. Aluminium foil
10. Lampu spiritus

11. Pipet mikro

12. Tip biru dan kuning

13. Objek glass

14. Cover glass

b. Bahan:

1. Bubuk PDA

2. Aquadest

3. NaCl 0, 85%

4. KOH 10%

5. KOH 20%

IV. CARA KERJA

Disterilisasi alat pada autoclave. Kemudian ditimbang bubuk PDA sebanyak 3,9
gram, lalu dilarutkan pada 100 mL air. Selanjutnya dipanaskan diatas hotplate sambal
diaduk-aduk hingga mendidih. Setelah itu larutan tersebut dimasukkan ke dalam
autoclave untuk di sterilisasi. Kemudian larutan didiamkan hingga setengah dingin
dan dimasukkan ke dalam cawan petri.

V. DATA PENGAMATAN DAN HASIL


Koloni
Jamur

Kontaminasi
Mikroorganisme lain

- Keterangan:

a. Pada tanda panah hitam koloni jamur berwarna putih dan tumbuh cukup
banyak

b. Pada tanda panah biru terdapat kontaminasi oleh mikroorganisme lain


sehingga pertumbuhan jamur sedikit terhambat.

VI. PEMBAHASAN

Pertumbuhan serta perkembangan jamur umumnya sangat dipengaruhi oleh


sejumlah faktor diantaranya ialah suhu, cahaya, udara, pH serta nutrisi seperti karbon
dan nitrogen (Barnett dan Hunter, 1998), dan karbohidrat sederhana. Media semi
sintetik seperti PDA memiliki kandungan karbohidrat yang cukup sehingga baik
digunakan untuk pertumbuhan jamur. Media ini cukup banyak dibutuhkan dalam
pembiakkan jamur baik di dalam laboratorium maupun dalam bidang pertanian.
Namun harga dari media ini cukup mahal selain itu tidak semua toko bahan kimia
menyediakan, sedangkan kebutuhan media PDA semakin banyak sehingga diperlukan
alternatif lain untuk menggantikan media biakan jamur tersebut (Suriawiria, 2005).
PDA merupakan medium yang dibuat dengan menggunakan bahan alami yang
dierebus dan bahan sintetik dari kandungn glukosa sehingga PDA termasuk medium
semi alamiah. PDA ini termasuk medium dengan konsistensi padat karena dicampur
dengan agar. Medium ini termasuk medium umum yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan semua mikroba. PDA dapat digunakan untuk menumbuhkah jamur
dan kapang (Djide dan Sartini, 2006).

Pada praktikum ini, praktikan membuat suatu media alai yaitu media PDA
( Potato Dextore Agar). Bahan alami media ini adalah kentang dan bahan kimianya
yakni gula dan agar-agar. Sumber nutrisi untuk menunjang pertumbuhan mikrobia
dalam media PDA adalah kentang (ekstrak), agar-agar dan gula.

Media PDA yang dapat digunakan untuk menangkap dan menumbuhkan jamjr
harus memmenuhi kebutuhan nutrisi dan kondisi lingkungan yang dibutuhkan jamur
tersebut. Selain itu, ,media PDA yang digunakan tidak boleh terkontaminasi oleh
mikroorganisme lainnya seperti bakteri. Media yang terkontaminasi biasanya
disebabkan oleh kesalahan pada saat persetrilan di dalam autoclave sehingga terdapat
mikroorganisme lain seperti bakteri dalam media yang dapat mengganggu dan
menghambat pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Pembuatan media harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada dan teliti agar media tersebut tidak
terkontaminasi ( Gunawan. Dkk, 2006).

Media PDA yang telah dibuat oleh praktikan cukup baik dan tidak terkontaminasi
oleh mikroorganisme lain sehingga media tersebut dapat digunakan untuk menangkap
dan menumbuhkan mikroba. Media PDA yang telah dibuat dapat dilihat pada data
pengamatan. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme lain seperti
bakteri dalam media PDA, sebaiknya penuangan media ( dalam tabung Erlenmeyer)
tersebut kedalam cawan petri dilakukan dalam Laminar Air Flow dan langsung
ditutupmkembali dengan aluminium foil secara rapat sehingga dapat digunakan lagi
pada waktu lain.
Media Potato Dextrose agar (PDA) mempunyai komposisi yaitu kentang,
dextrose, agar dan aquades. Oleh karena itu Potato Dextrose Agar (PDA) termasuk
dalam medium semi alamiah. Kentang sebagai sumber karbohidrat bagi
mikroorganisme, dextrose yang berfungsi sebagai sumber karbon, agar berfungsi
memadatkan medium dan aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen.
Medium Potato Dextrose Agar digunakan untuk menumbuhkan dan mengidentifikasi
jamur dan khamir. Contohnya adalah Aspergillus oryzae dan Ascomycetes.
Media Nutrien Agar teridiri dari ekstrak daging, pepton, agar dan aquades (Pelczar,
1986).

PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang.


Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau
produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu
terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan
kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. otato Dextrose
Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak
potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu
monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan , sedangkan
agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena
mengandung cukup air.(Anonymous, 2012).

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar) yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media PDA yang dibuat pertumbuhan
mikroorganisme cukup baik namun ada sedikit hambatan karena terdapat kontaminan
pada media tersebut. Sehingga Pembuatan media harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah ada dan teliti agar media tersebut tidak terkontaminasi
LAMPIRAN

a. Laporan Sementara : Terlampir


b. Hasil dokumentasi : Terlampir
Gambar 1. Media PDA Gambar 2. Media PDA

Gambar 3. Bahan Gambar 4. Alat


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Media Potato Dextrose Agar. (www.academia.edu.). Diakses pada tanggal 25
Januari 2021.
Barnnet AM., dan Hunter. 1998. Mikrobiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Djide, M., dan Sartini. 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin : Makasar.
Gunawan AW, dkk, 2006. Cendawan dalam Praktek Laboratorium. Bogor : IPB Press.
Hafrah, B., 2009. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kharisma, BA. 2011. Laporan Pembuatan Media. (https://.id.scribd.com). Diakses pada tanggal
25 Januari 2021.
Mirsadiq. 2013. Laporan Pembuatan Media PDA Mikrobiologi. (www.academia.edu.). Diakses
pada tanggal 25 Januari 2021.
Pelczar, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1 untuk Perguruan Tinggi. Universitas Indonesia:
Jakarta.
Soni Widyawati. 2010. Laporan Praktikum Mikrobiologi. Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai