DISUSUN OLEH:
NIM : D1A015072
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat .......................................................................................5
3.2. Alat dan Bahan .............................................................................................5
3.3. Cara Kerja ....................................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ..............................................................................................................7
4.2. Pembahasan ...................................................................................................7
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan ...................................................................................................9
5.2. Saran ..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui cara membuat media yang umum digunakan.
2. Mengetahui cara mensterilkan media buatan dengan otoklaf.
3. Mengetahui jenis dan kegunaan media 4 Mampu membuat media
PDA sebagai media untuk biakan bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan
untuk membiakkan mikroorganisme, karena memiliki daya duang yang tinggi
terhadap tumbuhan dan perkembang biakkannya.(winda,2009)
Mikroorganisme ataupun mikroba adalah mikro organism yang berderan
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme
disebut juga organism mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal
(uniselder) mau pun bersel banyak (multi selder). Namun beberapa protistabersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak
dapat di lihat dengan mata telanjang. Virus juga termasuk kedalam
mikroorganisme meskipun bersifat selder. (Andrew, 2011)
Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan
jasad renik di laboratorium dari mediabikkan adalah memberikan tempat dan
kondisi yang mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan.
Sebelum menumbuhkan mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus
dapat dipahami kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan
suatu medium yang member hasil terbaik, (winda, 2009)
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang
bekerja di bidang ini di sebut mikrolog, mikrobia yang dianggap mencakup
semua prokariota, protista dan alga renik. Fungsi terutama yang berukuran kecil
dan tidak dapat pada sebagai bagian meskipun banyak yang tidak menyepakatinya
(Andrew, 2011)
Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan
untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi,
bakteri,mauoun sel mahluk hidup. Potato dextrose agar merupakan paduan yang
sesuai untuk menumbuhkan biakan. (winda, 2009)
Agar-agar mengandung karbohidrat. Mengenyangkan dan menyegarkan
bila disajikan dalam keadaan dingin, agar-agar bagus untuk usus karena
mengandung serat. Bermanfaat bagi penderita hipertensi, kolestrol, dan diabetes,
membuatnya juga mudah. ( bagus, 2010)
Kebanyakan orang beranggapan yang dianggap mikroorganisme adalah
semua organism sangat kecil yang dapat di biakkan dalam cawan petri atau
incubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda dengan sel mikroorganisme. Mikroorganisme tidak bisa
hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multi selder yang
membentuk jaringan, semtara itu sebagian besar mikroorganisme dapat
menjalankan proses kehidupan mandiri, dapat menghasilkan energy sendiri, dan
beradaptasi secara independen tanpa bantu sel lain. (Andrew, 2012)
Karena extra potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose
(gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi
bagi biakan, sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi bikan
yang baik, karena mengandung cukup air. (winda 2009)
Agar-agar merupakan karbohidrat dengan molekul tinggi yang mengisi sel
pada rumput laut. Agar-agar termasuk pada kelompok peletin dan tergolong suatu
polimer yang terbentuk dari monomer glaktosa. Agar-agar juga bisa berbentuk
bubuk dan dapat diperjual belikan. (bagus, 2010)
Gel tercipta karena ketika dipanaskan didalam air, molekul agar-agar
mendapat satu sama lain memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengukang
molekul-molekul air. Terbentuklah system koloid padat cair kisi-kisi tersebut di
fungsikan dalam elektroforesis gel agarosa untuk mencegah pergerakan molekul
objek karena perbedaan tegangan antara dua kutub, kepadatan gel agar-agar pun
lumayan kuat untuk menopang tumbuhan kecil sehingga acap kali digunakan
sebagai media dalam kultur jaringan (bagus 2010)
Media PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik.
Media merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organism, organism
menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah
dicampur. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa kentang harus dipotong dadu,
agar karbohidrat di kentang dapat di kelar dan menyatu dengan air sehingga
menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan maka semakin besar daya osmosirnya
(risda 2007)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Alat
1. Gelas gepeng 6 buah
2. Kompor
3. Pisau cutter
4. timbangan kapasitas skala 1 gram
5. tabung reaksi
6. aluminium foied
Bahan
1. 300 gr kentang
2. 20 gr dextrose
3. 20 gr tepung agar-agar
4. 500 ml aquades
4.1. Hasil
Potatoes dextrose agar alami
Keterangan:
1. Alumunium Foil dan Kapas
2. Erlenmeyer
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi dapat
diketahui bahwa media yang dibuat dan digunakan sebagai media bakteri dan
jamur. Media PDA memiliki komposisi utama yaitu kentang sebanyak 300gr,
agar-agar bening sebanyak 20gr dan dextrose sebanyak 20gr, serta ada
penambahan 500ml aquades. Ini sesuai dengan literatur winda (2009) yang
menyatakan dalam media alam, komponen nutrisi tidak dapat diketahui dengan
pasti, setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan
bergantung dari asalnya sebagai contoh ialah kentang, jagung, serangga, dan
sebaginya.
Pada kentang yang telah di potong berbentuk dadu kecil harus dibersihkan
dari kotoran atau kehidupan jasad renik, lalu potong kentang direbus lalu disaring
larutan kentang tersebut. Ini sesuai dengan liferatur Amni (2009) telah
menyatukan pengembangan media cair menggunakan media ekstrak gda sehingga
salah satu operasional pembuat media, dicuci bersih dan dipotong dadu, kemudian
di masukkan kedalam beaker glass dan penambahan aquades.
Banyak media seperti media alami, media sintetik, tetepi prosedur dengan
bahan alami diambil dari contoh pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar). Ini
sesuai dengan liferatur bagus (2010) yang digunakan untuk isolasi dan kultur
jamur dan bakteri yang menyerang tanamanhidup atau mati tanaman mati
membusuk.
Isolate jamur dan di pindahkan ke cawan, lankah-langkah tersebut harus
dilakukan secara esemfis, tetap kembali dengan kapas dan aluminium foil. Ini
sesuai dengan literatur Ramadhan (2010) menyatakan bahwa setelah proses
larutan kentang di sterilkan yang ada dalam tabung erlenmayer dengan autoklaf
maka media tersebut diinkubasi selama 1-2 hari agar tidak terkontaminasi.
Cawan petri yang telah di autoklaf harus diletakkan dibawah sinar UV dari
laminar air flow. Sehingga cawan petri ini digunakan sebagai tempat atau wadah
penuangan media. Ini sesuai dengan literatur Amni (2009) menyatakan teknik
cawan tuang dan cawan gores yang paling sering digunakan kedua metode ini
didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian
rupa sehingga individu spesies dapat di pisahkan.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Media menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhi
morfologi, warna koloni dan jumlah koloni yang dapat terisolaso.
2. Media merupakan tempat dimana terjadi perkembangan
organisme.
3. Potato Dextrose Agar merupakan panduan yang sesuai untuk
mengembangbiakkan karena larutan kentang merupakan sumber
karbohidrat.
4. Larutan PDA didalam erlenmayer harus dimasukkan kedalam
kulkas agar larutan awet.
5. Sebelum menggunakan Laminar Air Flow terlebih dahulu
disterilkan dengan menggunakan alcohol dan sinar UV.
5.2. Saran
Berdasarkan pada hasil praktikum agar disarankan sebaiknya
praktikum memahami struktur cara kerja penuangan larutan PDA dapat
mensterilkan sebelum menggunakan Laminar Air Flow. Serta Praktikan
harus mengerti ketentuan dalam memasuki ruangan Laminar Air Flow
agar tidak terjadi kontaminsai dari lingkungan luar dan praktikan juga
menjaga keberhasilan dan tidak membuat keributan.
DAFTAR PUSTAKA
Hastowo, Sugyo. 1992. Mikrobiologi. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Gajah Mada University Press :
Yogyakarta
Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta