MIKOSIS
Penyebabnya jamur
yang tumbuh dalam
tanah atau pada
tanaman yang
membusuk yang
menembus jaringan
subkutan
Lesi menyebar
lambat pada dari
daerah implantasi
dan tersebar
melalui aliran getah
bening
Jamur tsbt
mengembangkan
bentuk morfologi
yang unik sbg
patogen -→
tumbuh sbgs hifa Sporotikosis
bercabang dalam
lesi subkutan
• Penyebabnya spora dari Sporothrix schenckii yg hidup di tanah dan tumbuhan yang
membusuk – merupakan jamur dimorfik dan diisolasi pertama kali di Afrika Selatan
• Merupakan infeksi granulomatosa menahun
• Masuk kekulit karena trjadi trauma ( tertusuk duri mawar)
• Menyebar secara khas sepanjang aliran getah bening regional
• jamur ini banyak tumbuh pada daerah tropis dan subtropis
SPOROTIKOSIS • Hanya menginfeksi jaringan kutan dan subkutan
GAMBAR
• Terdapat pada daerah tropis dan sub tropis dan
bersifat sporadis
• Menyerang pria dan wanita tetapi angka kejadian
pada pria lbih banyak
EPIDEMIOLOGI
SPOROTRICHOSIS PARU
SPOROTRICHOSIS
OSTEOARTICULAR
Diagnosa Banding
Pengobatan
Aktinomisetoma berespons baik terhadap berbagai kombinasi streptomisin, trimetropin-
sulfametoksazol dan dapson, bila pengobatan dimulai secara dini sebelum terjadi
deformitas yang luas.
Drainase lewat pembedahan membantu penyembuhan.
Belum ada obat untuk misetoma jamur, walaupun pengobatan yang lama dengan
ketokonazole atau itrakonazole oral mungkin bermanfaat.
Eksisi bedah terhadap lesi dini
dapat mencegah penyebaran
RHINOSPORIDIOSIS
Sejarah Rhinosporidiosis adalah infeksi kronis
Pada akhir abad 19, granulomatous dengan karakteristik adanya massa
dilaporkan adanya penyakit polipoid pada membran mukosa yang
rhinosporidiosis di tiga negara mengandung endospore Rhinosporidium seeberi.
yang berjauhan letaknya,
Membran mukosa yang dapat terserang antara
yaitu negara Argentina, India
dan Amerika Serikat lain mukosa hidung, nasopharing dan konjungtiva
Etiologi
Asworth tahun 1923,
menyebutkan bahwa penyakit
ini disebabkan oleh jamur Penyebab Rhinosporidiosis adalah Rhinosporidium
yang digolongkan ke dalam seeberi.
Phycomycetes. → dinamakan Walaupun secara sistematis organisme ini belum
jamur Rhinosporidium see pasti digolongkan kemana, tetapi sebagian besar
ahli mikrobiologi mengobati penyakit ini sebagai
jamur
Rhinosporidiosis juga dapat mengenai
Epidemiologi uretra, dengan gambaran lesi yang
terpisah-pisah, berwarna merah muda,
Pria lebih banyak menderita penyakit ini mudah pecah, polip tidak bertangkai
dibanding dengan wanita tanpa rasa sakit.→ keluhan
Infeksi pada hidung dua kali lebih banyak kencing berdarah
dibanding infeksi pada mata.
Terjadi pada semua kelompok umur
air dan tanah sebagai sumber infeksi
penyakit ini.
Manifestasi Klinis
Rhinosporidiosis adalah infeksi primer
yang mengenai mukosa membran, infeksi
ini biasanya didahului dengan adanya
trauma kecil
Infeksi pada mata, biasanya mengenai
kelopak mata. Lesi dirasakan sebagai
benda asing pada mata.
Ada tiga tipe lesi pada kulit dapat terjadi Lesi pada vagina mirip dengan
yaitu gambaran kondilomata.
1) lesi satelit, yang mengenai daerah yang
berdekatan dengan rhinosporidiosis pada Lesi pada rektum terlihat seperti
hidung, gambaran hemorrhoid internal
disebut lesi sekunder.
2) Lesi kulit yang menyebar dengan atau tanpa Rhinosporidiosis kulit dapat
adanya rhinosporidiosis hidung, hal ini akibat didiagnosabandingkan dengan
penyebaran Rhinosporidium seeberi secara warts, tuberculosis verrukosa dan
hematogen. granuloma pyogenikum
3) Lesi primer akibat masuknya rhinosporidium
seeberi langsung ke kulit
Diagnosa Banding
Penegakkan diagnosa dengan pemeriksaan
histopatologi, tanpa melakukan
pewarnaan jamur
Diagnosa Pada aspirasi sitologi dapat terlihat gambaran
Laboratorium sel-sel jamur yang bulat dengan dinding yang
jelas seperti kista (sporangia) dengan diameter
Pemeriksaan langsung sampai 0,5 mm, yang didalamnya terdapat
Rhinosporidium seeberi tidak banyak sekali endospora yang melingkar
dapat dikultur, maka • dengan diameter 6-7μm
pemeriksaan langsung dengan
melihat pertumbuhan polipoid
Pemeriksaan histologi
merupakan satu-satunya jalan
untuk menegakkan diagnose
eksudat yang mukoid pada
permukaan lesi menunjukkan
adanya kumpulan spora-spora
dari sporangia.
Pemeriksaan mikroskopis dari
potongan jaringan yang telah
diwarnai dan potongan
sporangia dapat digunakan sporangia pada Rhinosporidium seeberi
untuk konfirmasi diagnosis dengan pewarnaan GMS
Pengobatan
Pembedahan eksisi satu-satunya
pengobatan yang menjadi pilihan.
Eksisi lesi yang bertangkai dengan
menggunakan elektrokauter
memberikan angka kesembuhan yang
tinggi.
Kekambuhan dapat terjadi setelah
pembedahan. Dari 255 kasus
pembedahan yang tercatat, 27
penderita mengalami kekambuhan
setelah pembedahan
LOBOMYCOSIS
(Lobo’s disease, keloidal blastomycosis)
Lobomycosis adalah infeksi kronis pada
kulit yang disebabkan oleh Loboa loboi.
Etiologi
Penyebab dari mikosis ini adalah Loboa
Karaktristik dari lesinya adalah adanya
loboi, jamur ini tidak dapat dikultur
pertumbuhan tumor yang lambat pada
dan biasanya jamur didapati kemudian
daerah dermis dari kulit dengan
setelah lesi mengalami infeksi
permukaan yang halus, berkutil-kutil atau
sekunder atau terkontaminasi
ulserasi.
Lesi ini terdiri dari jaringan granulomatous
yang mengandung banyak sekali sel jamur
berupa ragi dengan bentuk bulat, bisa
tunggal atau multiple dan dapat
bercabang-cabang.
Pada lobomycosis tidak terjadi penyebaran
melalui kelenjar getah bening
Sejarah
Tahun 1931, Jurge Lobo menemukan Gambaran histopatologi lesi ini mirip
penderita dari lembah Amazone dengan lesi pada pasien Lobo dan
dengan lesi keloid pada kulit berkesimpulan bahwa lesi ini sangat
punggungnya berbeda dengan paracoccidioidomycosis,
sehingga memberi nama lesi ini dengan
Lesi ini terdiri dari jaringan Lobo’s disease.
granulomatous dengan sel tunas tahun 1958, Borelli menyebut penyakit ini
yang berbentuk sferis. sebagai dengan Lobomycosis
bentuk ringan dari
paracoccidioidomycosis, dan
menyebut penyakit ini dengan
keloidal blastomycosis.
Pengobatan
Walaupun beberapa kasus ditemukan sembuh dengan clofazimin oral tetapi satu
satunya pengobatan yang direkomendasikan untuk Lobomycosis adalah dengan eksisi
pembedahan. Walapun kekambuhan setelah eksisi dapat terjadi. Indikasi dilakukan
eksisi ini untuk pencegahan atau untuk tujuan kosmetika.
secara oral ketokonazol tidak efektif untuk pengobatan jenis jamur ini.
KESIMPULAN
Mikosis subkutan adalah infeksi jamur yang menyerang jaringan kutis sampai ke subkutis. Dapat juga terjadi
penyebaran ke seluruh tubuh karena penyebarannya melalui kelenjar getah bening.
Sporotrichosis adalah infeksi jamur kronis yang hanya menginfeksi jaringan kutis dan subkutis, dapat terjadi
penyebaran ke organ tubuh yang lain melalui penyebaran kelenjar getah bening. Lesi pada kutis berkembang
akibat masuknya Sporothrix schenckii melalui kulit yang mengalami kerusakan. Lesi eritema, bernanah dan
adanya nodul yang verrucous. Pada beberapa kasus terjadi penyebaran nodul lymphangitic.
Chromoblastomycosis adalah suatu infeksi kulit granulomatous progresif lambat dan disebabkan beberapa
spesies jamur hitam. Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, Rhinocladiella aquaspersa dan Cladosporium
carrionii adalah jamur-jamur yang paling sering diisolasi.
Mycetoma adalah suatu lesi lokal yang membengkak disertai granula yang merupakan koloni-koloni padat dari
jamur penyebab yang mengalir dari sinus-sinus. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jamur dan aktinomycetes
(bakteri filamentosa).
Rhinosporidiosis adalah infeksi kronis granulomatous dengan karakteristik adanya massa polipoid pada membran
mukosa yang mengandung endospora Rhinosporidium seeberi. Membran mukosa yang dapat terserang antara
lain mukosa hidung, nasopharing dan konjungtiva.
Lobomycosis adalah infeksi kronis pada kulit yang disebabkan oleh Loboa loboi. Karakteristik dari
lesinya adalah adanya pertumbuhan tumor yang lambat pada daerah dermis dari kulit dengan
permukaan yang halus, berkutil-kutil atau ulserasi.
Umumnya pengobatan dengan melakukan eksisi pembedahan.