Anda di halaman 1dari 6

MIKOSIS SISTEMIK (MIKOSIS PROFUNDA)

Mikosis sistemik/profunda ialah penyakit jamur yang mengenai alat dalam.


Penyakit ini dapat terjadi karena jamur langsung masuk ke alat dalam
(misalnya paru), melalui luka, atau menyebar dari permukaan kulit atau alat
dalam lain. Jamur yang berhasil masuk bisa tetap berada di tempat
(misetoma) atau menyebabkan penyakit sistemik (misalnya, histoplasmosis).
Mikosis sistemik terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur
dengan gejala klinis tertentu di bawah kulit misalnya traktus intestinalis,
traktus respiratorius, traktusurogenital, susunan kardiovaskular, susunan saraf
sentral, otot, tulang, dan kadang kulit.
a) Ditinjau dari penyakit jamur subkutan yang dijumpai di Indonesia
1)

Misetoma

Misetoma ialah sindrom klinis yang disebabkan oleh infeksi jamur, terdiri atas
pembengkakan setempat yang indolen dan membentuk sinus, menyerang
jaringan kutan, subkutan, fasia dan tulang. Infeksi misetoma terjadi melalui
trauma, misalnya tusukan duri yang terkontaminasi jamur (biasanya pada
tanah) pada kulit atau jaringan subkutan.
Terdapat dua bentuk misetoma :

Misetoma aktinomikotik (bacterial mycetoma) yang disebabkan oleh


jamur golongan schizomycophyta, yaitu Actinomycetes,
Nocardia dan Streptomyces. Jamur penyebab yang penting
adalah Actinomadura pelletieri, Nocardia brasiliensis danStreptomyces
somaliensis.

Misetoma maduramikotik (fungal mycetoma atau eumycetoma)

disebabkan oleh jamur golongan eumycophyta, diantaranya adalah Madurella


mycetomatis, Scedosporium apiospermum , Madurella grisea, Leptosphaeria
sinegalinsis.
Hifa jamur membentuk gumpalan yang disebut butir-butir jamur yang
merupakan koloni jamur di dalam jaringan. Butir-butir jamur dapat berwarna
putih, kekuning-kuningan, tengguli hitam atau berwarna lain, tergantung pada
spesies jamur penyebabnya.
Pengobatan misetoma biasanya harus disertai reseksi radikal, bahkan
amputasi kadang-kadang perlu dipertimbangkan. Obat-obat misalnya
kombinasi kotrimoksazoldengan streptomisin dapat bermanfaat, bila penyakit

yang dihadapi adalah misetomaaktinomikotik, tetapi pengobatan memerlukan


waktu lama (9 bulan- 1 tahun) dan bila kelainan belum meluas benar. Obatobat baru antifungal misalnya itrakonazol dapat dipertimbangkan untuk
misetoma maduromikotik.
2)

Sporotrikosis

Sporotrikosis adalah infeksi kronis yang disebabkan oleh Sporotrichium


schenckii dan ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening. Kulit dan
jaringan subkutis diatas nodus bening sering melunak dan pecah membentuk
ulkus yang indolen. Infeksi terjadi karena jamur masuk ke dalam jaringan
subkutis melalui luka pada kulit oleh duri atau kayu lapuk. Infeksi dapat juga
melalui inhalasi spora.
Sporotrikosis disebabkan oleh Sporotrichum schenckii atau Sporothrix
schenckii.Dialam bebas, S.schenckii sering terdapat di tanah dan tumbuhtumbuhan yang sudah lapuk. Sporotrichum schenckii adalah jamur dimorfik
bergantung suhu (thermally dimorphic). Biakan jamur pada suhu kamar
membentuk koloni filamen putih dengan hifa halus dan spora yang tersusun
menyerupai bunga pada ujung konidiofora. Pada suhu 37C biakan
membentuk koloni ragi dengan blastospora yang bulat dan lonjong.
3)

Kromomikosis

Kromomikosis merupakan infeksi lokal yang menahun pada kulit dan jaringan
subkutis orang sehat dan imunokompeten, yang sering terjadi pada kaki atau
tungkai bawah, dengan kelainan khas berbentuk kutil (verrucous) yang secara
lambat tumbuh terus. Kelainan ini disebabkan oleh beberapa spesies jamur
berwarna gelap coklat kehitaman (dematiaceae).
Kromomikosis disebabkan oleh beberapa spesies jamur yang tergolong
Dematiaceae. Diantaranya adalah Phialophora verrucosa, Fonseceae
pedrosoi, Fonseceae compacta, Cladosporium carrionii dan Rhinocladiella
aquaspersa. Jamur penyebab kromomikosis terdapat di tanah, kayu dan
tumbuh-tumbuhan yang sudah busuk. Jamur ini tergolong Dematiaceae,
berwarna gelap coklat sampai coklat kehitaman dan membentuk koloni
filamen. Masing-masing spesies mempunyai jenis sporulasi yang berbeda.
Pengobatan yang biasanya dengan pemberian larutan kaliumIodida jenuh
oral. Dalam hal yang rekalsitran pengobatan dengan amfoterisin B
atauitrakonazol dapat diberikan.
4)

Zigomikosis, Fikomikosis, Mukormikosis

Penyakit jamur ini terdiri atas berbagai infeksi yang disebabkan oleh
bermacam-macam jamur pula yang taksonominya dan peranannya masih
didiskusikan. Zygomycetes meliputi banyak genera yaitu : Mucor, Rhizopus,
Absidia, Mortierella, dan Cunning-hamella. Penyakit ini disebabkan oleh jamur
yang pada dasarnya oportunistik, maka pada orang sehat jarang ditemukan
Fikomikosis subkutan. Kelainan timbul di jaringan subkutan antara lain: di
dada, perut, atau lengan ke atas sebagai nodus subkutan yang perlahanlahan membesar setelah sekian waktu. Nodus itu konsistennya keras kadang
dapat terjadi infeksi sekunder. Penderita pada umumnya tidak demam dan
tidak disertai pembesaran kelenjar getah bening regional. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologik dan biakan. Jamur agak
khas hifa lebar 6-50 m seperti pita, tidak bersepta, dan coenocytic.
Sebagai terapi fikomikosis subkutan dapat diberikan larutan jenuh
kaliumIodida.Mulai dari 10-15 tetes 3 kali sehari dan perlahan-lahan dinaikkan
sampai timbul gejalaintoksikasi, penderita mual dan muntah. Kemudian dosis
diturunkan 1-2 tetes dandipertahankan terus menerus sampai tumor
menghilang. Itrakonazol berhasil mengatasifikomikosis subkutan dengan baik.
Prognosis bentuk klinis ini umumnya baik
b) Ditinjau dari penggolongan Infeknya
Ditinjau dari penggolongan Infeknya Ada dua macam infeksi yaitu : Infeksi
sistemik primer dan infeksi oportunis.
1. Infeksi Sistemik Primer : Ada beberapa infeksi yang disebabkan
oleh jamur
yaitu : Nocardiosis, Kriptokokosis, Histoplasmosis, Koksidioidomik
osis, Blastomikosis
1)

Nokardiosis

Nokardiosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh Nocardia sp.


Nocardiaspesies terdapat dialam bebas,di tanah sebagai saprofit.Penyakit
terjadi karena inhalasi jamur(terhirup).infeksi ini lebih sering terjadi pada laki
laki dari pada perempuan .manusia jarang terkena Nocardia sp. kecuali pada
individu yang irnnunokomporis.terdapat dua bentuk nokardiosis yaitu
nokardiosis sistemik dan nokardiosis misetoma.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Nocardia asteroides, infeksi terjadi melalui
inhalasi. Kelainan primer terjadi pada paru paru menyebar melalui darah
dapat menginfeksi ginjal dan otak. Nokardiosis ialah penyakit kosmopolit .Di
Indonesia telah dilaporkaan penderita nokardiosis paru diantaranya
disebabkan oleh N. Brasiliensis. Nocardia berukuran diameter < I
mikron,bersifat gram positif Nocardia asteroides, N. Brasiliensis bersifat tahan

asam sebagian. Koloni Nocardia bersfat aerob. Infeksi terjadi dengan inhalasi
jamur, kelainan primer terdapat dalam paru dan menyerupai penyakit paru
lain. Dengan penyebaran hematogen,jamur dapat ke alat alat lain terutama
ke otak dan ginjal.
2) Kriptokokosis
Kriptokokosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus
neoformans. Jamur ini hidup ditanah yang mengandung kotoran burung
merpati, menyebabkan penyakit Meningitis. Infeksi terjadi jika spora masuk
melalui inhalasi ke paru paru, jamur berkembang biak dalam alveoli dan
dapat menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor predisposisi
mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak diperhatikan karena ringan,
tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang menonjol barulah
dilakukan pemeriksaan terhadap kriptokokosis.
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, LCS, darah, Urin, kotoran burung
merpati. Pemeriksaan langsung dilakukan dengan menggunakan KHO tinta
cina untuk melihat adanya kapsul pada spora yang berbentuk oval. Biakan
pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid
(berlendir).
3) Histoplasmosis
Histoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Histoplasma
capsulatum yang bersifat dimorfik dan menyebabkan penyakit
histoplasmosis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui inhalasi pada paruparu dan menimbulkan peradarangan setempat, diikuti dengan pembesaran
kelenjar limfe regional. Dengan foto Rontgen tampak gambaran menyerupai
tuberculosis paru. Jika infeksi dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit
yang lebih parah lagi menyebar ke seluruh organ dalam dan dapat
menimbulkan kematian.
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, darah, LCS, urin dan bahan biopsi.
Pemeriksaan langsung dari bahan yang berasal dari jaringan maka akan
tampak spora yang berbentu bulat / oval (yeast).
Bahan pemeriksaan ditanam pada media Saboraud agar akan tumbuh koloni:

Koloni Yeast jika diinkubasi pada suhu 37 C

Koloni Mold jika diinkubasi pada suhu ruang.

Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora
yang berbentuk oval. Dan pada koloni mold jika dilakukan pemeriksaan
mikroskopik maka tampak hifa- hifa dan makrokonidia.
4) Koksidiomikosis
Koksidiomikosis merupakan penyakit pernapasan yang cara infeksinya dengan
inhalasi spora C.immitis, jamur dimorfik yang terdapat di alam bebas. C.
Immitisadalah jamur dimorfik. Di tanah dan dalam biakan dalam suhu
kamar C.immitismembentuk koloni filamen. Hifa jamur ini membentuk
artrospora dan mengalami fragmentasi. Artrospora ringan, mudah dibawa
oleh angin dan terhirup ke dalam paru. Pada suhu
37C, C.immitis membentuk koloni yang terdiri atas sferul yang berisi
endospora.
5) Blastomikosis
Penyebabnya ialah Blastomyces dermatitidis. Jamur ini adalah jenis
jamur dimorfik dan terdapat bebas di alam. Dalam biakan pada suhu 37C
dan jaringan manusia, jamur tumbuh sebagai sel ragi (8 15 mikron)
berdinding tebal dan berkembang biak dengan membentuk tunas. Tunas ini
berhubungan dengan sel induk pada dasar yang lebar. Biasanya hanya
dibentuk satu tunas. Biakan pada suhu kamar membentuk koloni filamen
dengan mikrokonidia berbentuk lonjong sampai bulat. Pengobatan dilakukan
dengan pemberian amfoterisin-B secara intravena.

Arthroconidia adl spora yg dihasilkan dari fragmentasi hyphae.


Coccidioides immitis adalah suatu jamur. Biasanya terdapat di tanah, sehingga disebut
jamur tanah. Jamur ini bersifat endemik dan dapat menyebabkan koksidioidomikosis.
Infeksi yang ditimbulkan jamur ini biasanya dapat sembuh sendiri tetapi juga dapat
mematikan. Jamur jenis ini juga dikenal sebagai jamur dimorfik karena jamur ini
mempunyai daya adaptasi morfologik yang unik terhadap pertumbuhan dalam
jaringan atau pertumbuhan pada 37C. Coccidioides immitisbentuknya seperti bola
(=sferul) yang garis tengahnya 15 - 60 m, dengan dinding tebal berbias ganda. Hifa
dari jamur ini juga mudah pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang dihasilkan
inilah yang nantinya berpengaruh pada proses infeksinya. Infeksi oleh jamur ini
biasanya meliputi influenza, demam, lesu, batuk, dan adanya rasa sakit di seluruh
tubuh. Gejala gejala inilah yang biasanya disebut Valley fever dan biasanya gejala
ini dapat seolah olah sembuh sendiri yang dikenal dengan infeksi primer dan hanya
dibutuhkan pengobatan suportif atau dapat juga kronik. Koksidioidomikosis yang
menyebar ini dapat disamakan dengan tuberkolosis. Obat yang dipakai antara lain
berupa Amphotericin B, Ketokonazol, Mikonazol. Penyakit ini tidak dapat ditularkan
dari orang ke orang. Dengan mengurangi debu, mengaspal jalan jalan, menanam

pepohonan dan menggunakan semprotan minyak adalah upaya efektif untuk


pencegahannya.

Anda mungkin juga menyukai