1. Misetoma
Misetoma ialah sindrom klinis yang disebabkan oleh infeksi jamur, terdiri atas pembengkakan
setempat yang indolen dan membentuk sinus, menyerang jaringan kutan, subkutan, fasia dan
tulang. Infeksi misetoma terjadi melalui trauma, misalnya tusukan duri yang terkontaminasi jamur
(biasanya pada tanah) pada kulit atau jaringan subkutan.
– Misetoma aktinomikotik (bacterial mycetoma) yang disebabkan oleh jamur golongan
schizomycophyta, yaitu Actinomycetes, Nocardia dan Streptomyces. Jamur penyebab yang penting
adalah Actinomadura pelletieri, Nocardia brasiliensis dan Streptomyces somaliensis.
– Misetoma maduramikotik (fungal mycetoma atau eumycetoma ) disebabkan oleh jamur
golongan eumycophyta, diantaranya adalah Madurella mycetomatis, Scedosporium apiospermum ,
Madurella grisea, Leptosphaeria sinegalinsis.
Hifa jamur membentuk gumpalan yang disebut butir-butir jamur yang merupakan koloni jamur di
dalam jaringan. Butir-butir jamur dapat berwarna putih, kekuning-kuningan, tengguli hitam atau
berwarna lain, tergantung pada spesies jamur penyebabnya.
Pengobatan misetoma biasanya harus disertai reseksi radikal, bahkan amputasi kadang-kadang
perlu dipertimbangkan. Obat-obat misalnya kombinasi kotrimoksazoldengan streptomisin dapat
bermanfaat, bila penyakit yang dihadapi adalah misetomaaktinomikotik, tetapi pengobatan
memerlukan waktu lama (9 bulan- 1 tahun) dan bila kelainan belum meluas benar. Obat-obat baru
antifungal misalnya itrakonazol dapat dipertimbangkan untuk misetoma maduromikotik.
2. Sporotrikosis
3.Kromomikosis
Kromomikosis merupakan infeksi lokal yang menahun pada kulit dan jaringan subkutis orang sehat
dan imunokompeten, yang sering terjadi pada kaki atau tungkai bawah, dengan kelainan khas
berbentuk kutil (verrucous) yang secara lambat tumbuh terus. Kelainan ini disebabkan oleh
beberapa spesies jamur berwarna gelap coklat kehitaman (dematiaceae).
Kromomikosis disebabkan oleh beberapa spesies jamur yang tergolong Dematiaceae. Diantaranya
adalah Phialophora verrucosa, Fonseceae pedrosoi, Fonseceae compacta, Cladosporium
carrionii dan Rhinocladiella aquaspersa. Jamur penyebab kromomikosis terdapat di tanah, kayu dan
tumbuh-tumbuhan yang sudah busuk. Jamur ini tergolong Dematiaceae, berwarna gelap coklat
sampai coklat kehitaman dan membentuk koloni filamen. Masing-masing spesies mempunyai jenis
sporulasi yang berbeda.
Pengobatan yang biasanya dengan pemberian larutan kaliumIodida jenuh oral. Dalam hal yang
rekalsitran pengobatan dengan amfoterisin B atauitrakonazol dapat diberikan.
Penyakit jamur ini terdiri atas berbagai infeksi yang disebabkan oleh bermacam-macam jamur pula
yang taksonominya dan peranannya masih didiskusikan. Zygomycetes meliputi banyak genera
yaitu : Mucor, Rhizopus, Absidia, Mortierella , dan Cunning-hamella. Penyakit ini disebabkan oleh
jamur yang pada dasarnya oportunistik, maka pada orang sehat jarang ditemukan Fikomikosis
subkutan. Kelainan timbul di jaringan subkutan antara lain: di dada, perut, atau lengan ke atas
sebagai nodus subkutan yang perlahan-lahan membesar setelah sekian waktu. Nodus itu
konsistennya keras kadang dapat terjadi infeksi sekunder. Penderita pada umumnya tidak demam
dan tidak disertai pembesaran kelenjar getah bening regional. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan histopatologik dan biakan. Jamur agak khas hifa lebar 6-50 µm seperti pita, tidak
bersepta, dan coenocytic.
Sebagai terapi fikomikosis subkutan dapat diberikan larutan jenuh kalium Iodida.Mulai dari 10-15
tetes 3 kali sehari dan perlahan-lahan dinaikkan sampai timbul gejalaintoksikasi, penderita mual dan
muntah. Kemudian dosis diturunkan 1-2 tetes dandipertahankan terus menerus sampai tumor
menghilang. Itrakonazol berhasil mengatasifikomikosis subkutan dengan baik. Prognosis bentuk
klinis ini umumnya baik
b) Ditinjau dari penggolongan Infeknya
Ditinjau dari penggolongan Infeknya Ada dua macam infeksi yaitu : Infeksi sistemik primer dan
infeksi oportunis.
1. Infeksi Sistemik Primer : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur
yaitu : Nocardiosis, Kriptokokosis, Histoplasmosis, Koksidioidomikosis, Blast
omikosis
5. Nokardiosis
REPORT THIS AD
Nokardiosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh Nocardia sp. Nocardia spesies terdapat
dialam bebas,di tanah sebagai saprofit.Penyakit terjadi karena inhalasi jamur(terhirup).infeksi ini
lebih sering terjadi pada laki – laki dari pada perempuan .manusia jarang terkena Nocardia
sp. kecuali pada individu yang irnnunokomporis.terdapat dua bentuk nokardiosis yaitu nokardiosis
sistemik dan nokardiosis misetoma.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Nocardia asteroides, infeksi terjadi melalui inhalasi. Kelainan
primer terjadi pada paru – paru menyebar melalui darah dapat menginfeksi ginjal dan otak.
Nokardiosis ialah penyakit kosmopolit .Di Indonesia telah dilaporkaan penderita nokardiosis paru
diantaranya disebabkan oleh N. Brasiliensis. Nocardia berukuran diameter < I mikron,bersifat gram
positif Nocardia asteroides, N. Brasiliensis bersifat tahan asam sebagian. Koloni Nocardia bersfat
aerob. Infeksi terjadi dengan inhalasi jamur, kelainan primer terdapat dalam paru dan menyerupai
penyakit paru lain. Dengan penyebaran hematogen,jamur dapat ke alat alat lain terutama ke otak
dan ginjal.
6. Kriptokokosis
Kriptokokosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans. Jamur ini
hidup ditanah yang mengandung kotoran burung merpati, menyebabkan penyakit Meningitis. Infeksi
terjadi jika spora masuk melalui inhalasi ke paru –paru, jamur berkembang biak dalam alveoli dan
dapat menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor predisposisi mendukung. Sering kali gejala
infeksi paru tidak diperhatikan karena ringan, tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang
menonjol barulah dilakukan pemeriksaan terhadap kriptokokosis.
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, LCS, darah, Urin, kotoran burung merpati. Pemeriksaan
langsung dilakukan dengan menggunakan KHO tinta cina untuk melihat adanya kapsul pada spora
yang berbentuk oval. Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi
mucoid (berlendir).
7. Histoplasmosis
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, darah, LCS, urin dan bahan biopsi. Pemeriksaan langsung
dari bahan yang berasal dari jaringan maka akan tampak spora yang berbentu bulat / oval (yeast).
Bahan pemeriksaan ditanam pada media Saboraud agar akan tumbuh koloni:
Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora yang berbentuk oval.
Dan pada koloni mold jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka tampak hifa- hifa dan
makrokonidia.
8. Koksidiomikosis
9. Blastomikosis
Penyebabnya ialah Blastomyces dermatitidis. Jamur ini adalah jenis jamur dimorfik dan
terdapat bebas di alam. Dalam biakan pada suhu 37°C dan jaringan manusia, jamur tumbuh sebagai
sel ragi (8 – 15 mikron) berdinding tebal dan berkembang biak dengan membentuk tunas. Tunas ini
berhubungan dengan sel induk pada dasar yang lebar. Biasanya hanya dibentuk satu tunas. Biakan
pada suhu kamar membentuk koloni filamen dengan mikrokonidia berbentuk lonjong sampai bulat.
Pengobatan dilakukan dengan pemberian amfoterisin-B secara intravena.
2. Infeksi Oportunis : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur
yaitu : Kandidiasis, Aspergilosis
10. Kandidiasis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida , Candida yang paling patogen
adalah Candida albicans dan paling sering ditemukan . Genus ini hidup sebagai saprofit dan
merupakan flora normal kulit dan selaput mukosa, saluran pencernaan, vagina dialam ditemukan
pada air , tanah.Infeksi terjadi melalui kontak, tertelan,dan lesi/ traumatik Jamur ini berbentuk
dimorfik yaitu berbentuk hifa / speudohifa ditemukan pada penyakit atau bentuk patogen dan
berbentuk ragi / yeast merupakan bentuk istirahat sebagai saprofit. Kandida berada pada jaringan
yang mati dan melakukan invasi kebawah permukaan kulit atau mukosa yang luka, terjadinya invasi
ke jaringan bawah kulit dipengaruhi oleh faktor virulensi, kolonisasi pada kulit serta terjadinya
penurunan daya tahan tubuh. Faktor virulensi berperan dalam terjadinya adhesi candida pada
endotel dan epitel, sekresi enzim memudahkan invasi jaringan dan kemampuan mengatasi imunitas
inang, candida mampu membentuk pseudohifa dan enzim proteinase aspartat untuk menembus sel
jaringan inang.
Terdapat beberapa bentuk gambaran klinik yaitu:
o Vaginitis
o Saluran pencernaan
Bahan pemeriksaan berasal dari swab vagina, sputum, LCS, sekret mata, mukosa
mulut. Pemeriksaan langsung dengan pulasan gram dan KOH 10 %. Secara mikroskopik tampak
spora yang berbentuk oval, pada pulasan gram bersifat gram positip. Ditemukan blastospora,
klamidospora, pseudohifa. Pada media Sabaroud agar koloni tampak krem konsistensi smooth Bau
seperti ragi.
11. Aspergilosis
Aspergilosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus. Jamur ini terdapat
dialam bebas, sehingga sporanya sering diisolasi dari udara. Aspergilus termasuk jamur kontaminan.
Spesies yang sering dianggap penyebab penyakit adalah : A. Fumigatus, A. niger, A. flavus. Cara
infeksi tergantung lokasi yang diinfeksi ada beberapa bentuk yaitu : Aspergilosis kulit, Aspergilosis
sinus, Aspergilosis paru, Aspergilosis sistemik.
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, sekret hidung, nanah, kerokan kulit, kerokan kuku, biopsi
jaringan dll. Pemeriksaan langsung dari bahan pemeriksaan ditemukan hifa bersekat, bercabang
dengan atau tanpa spora, ditemukan bangunan aspergilus vesikel, sterigmata. Pada media Sabaroud
agar dapat tumbuh cepat pada suhu ruang membentuk koloni mold yang granuler, berserabut
dengan beberapa warna sebagai salah satu ciri identifikasi. Aspergilus fumigatus koloni berwarna
hijau. Aspergilus niger koloni berwarna hitam dan Aspergilus flavus koloni berwarna putih atau
kuning.
12. Entomoftoramikosis
Penyebabnya adalah entomophthorales dan conidiobulus Kelainan yang disebabkan oleh jamur
tersebut mirip tetapi secara klinis berbeda.
13. Keratonmikosis
Penyakit infeksi pada kornea yang disebabkan oleh jamur pertama kali dilaporkan oleh lebar tahun
1879 setelah itu banyak Dilaporkan dari banyak negara penyebabnya berbagai jamur saprofit seperti
Fusarium, Aspergillus Curvularia, Candida di jakarta adalah Aspergilus flavus.
14. Rinosporidiosis
Penyakit Ini pertama kali dilaporkan di Argentina penyebab penyakitnya adalah rhinosporidium
seeberi awalnya dimasukkan kelompok protozoa, kemudian jamur dan terakhir sebagai parasit
protista diduga habitat alaminya adalah air tanah terjadi di 70 negara.
15. Aktimikosis
Adalah infeksi bakteri yang akut atau kronik disebabkan bakteri filamen gram positif dari rubik atau
mikroaerofilik yang tidak tahan asam karakter Penyakit ini menyebar secara kontinuitas tampak
sebagai peradangan yang supur aktif granulomatosa.
16. Konidiobolomikosis.
Kasus pertama pada manusia ditemukan oleh beras tahun 1965 di daerah hidung penyakit ini
disebut Rhino fikomikosis entomophthera penyebabnya adalah Conidiobolus coronata atau
Conidiobolus incongruss.
17. Parakoksidiomikosis
Mikosis ini disebabkan oleh jamur Paracoccidioides brasiliensis. Sama seperti mikosis sistemik
sebelumnya, infeksi ini disebarkan melalui sistem pernafasan